ECG atau EKG singkatan dari elektrokardiogram. Tes ini berupa pemasangan elektroda (tempelan) di dada, lengan, dan kaki untuk mendeteksi isyarat kelistrikan jantung. Bila dalam waktu dekat Anda akan menjalani tes EKG, ketahui lebih dulu informasi lengkap seputar pemeriksaan ini untuk mempersiapkan diri.
EKG adalah perekam sinyal listrik yang dihasilkan jantung dari berbagai perspektif yang kemudian dipetakan ke atas kertas.
Sekilas, elektrokardiogram terkesan seperti gambar yang mencitrakan bentuk jantung. Akan tetapi, sebenarnya lebih akurat jika dikatakan alat ini menangkap sinyal listrik yang dibangkitkan saat jantung berkontraksi dari berbagai arah.
Pada individu sehat, sinyal listrik ini berasal dari nodus SA (nodus Sinoatrial) yang terdapat pada dinding tempat vena kava superior bertemu dengan atrium kanan.
Menariknya, sinyal tersebut merambat seperti arus listrik di sepanjang kabel, bergerak dari atrium ke ventrikel dan memicu kontraksi atrium terlebih dahulu, baru selanjutnya terjadi kontraksi ventrikel. Urutan ini terekam dalam bentuk pola elektrokardiogram yang khas.
Pertama-tama, perlu Anda ketahui jika arteri kanan memasok darah ke nodus SA. Andaikan arteri ini bermasalah, nodus SA pun bisa gagal berfungsi. Kabar baiknya, tubuh manusia mempunyai sistem cadangan.
Bila nodus SA mengalami gangguan, fungsi pacu jantung sekunder akan menggantikannya. Alhasil, jantung tetap berdetak stabil kendati ritmenya lebih lambat. Biasanya, fungsi pacu jantung sekunder ini tertekan oleh sinyal nodus SA yang lebih kuat, namun siap turun tangan bila perlu.
Singkatnya, sinyal listrik jantung terbentuk secara berkala oleh nodus SA dan bergerak ke bawah sehingga menyebabkan kontraksi atrium dan ventrikel. Urutan ini memudahkan jantung dalam mengalirkan darah dengan baik.
Jadi, EKG berfungsi untuk menangkap sinyal listrik tersebut dari berbagai arah. Dengan demikian, EKG dapat memberikan gambaran utuh perihal ritme dan fungsi jantung.
Apabila dokter mencurigai terjadinya gangguan jantung, atau bilamana Anda menderita gejala yang mengindikasikan kelainan pada organ tersebut, dokter akan menyarankan tes elektrokardiogram.
Kasus-kasus umum di mana Anda perlu menjalani pemeriksaan ini di antaranya:
Secara garis besar, tes elektrokardiogram adalah tes cepat yang menyediakan informasi penting tentang kesehatan jantung. Selain itu, pemeriksaan EKG juga biasanya merupakan salah satu rangkaian tes saat melakukan medical check up rutin.
Di samping itu, Anda mungkin juga dapat membutuhkan EKG untuk mengungkap kondisi tertentu yang berkaitan dengan paru-paru, misalnya emboli paru dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Untuk kasus ini, Anda juga membutuhkan tes seperti rontgen paru agar hasilnya lebih spesifik.
Contoh hasil EKG normal yaitu bila detak jantung berada dalam rentang 60-100 denyut per menit. Tidak hanya itu, irama dan pola gelombangnya juga harus normal.
Adapun komponen-komponen yang menyusun grafik elektrokardiogram adalah:
Menggambarkan penyebaran sinyal listrik melalui ventrikel, biasanya berlangsung selama 0,06-0,10 detik. Apabila di atas durasi tersebut, dapat menandakan penundaan konduksi dalam ventrikel.
Sementara itu, sulit menegakkan diagnosis akurat hanya bermodalkan alat EKG saja. Apabila Anda mengetahui adanya kelainan, harap ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Umumnya, bilamana detak jantung Anda normal dan ritmenya teratur, maka tidak ada ancaman berarti.
Namun, adanya bradikardia (detak jantung di bawah 60 denyut per menit) atau takikardia (detak jantung di atas 100 denyut per menit, terutama diikuti hilangnya kesadaran) dapat menjadi pertanda penyakit.
Mengingat fungsi elektrokardiogram yang mampu mendeteksi berbagai permasalahan jantung dan sejumlah isu organ pernapasan, pemeriksaan ini dapat menjadi langkah awal untuk mencegah kondisi serius yang mungkin terjadi.
Baca Juga:
Jika Anda memiliki pertanyaan terkait hasil EKG atau keluhan jantung dan paru-paru, segera konsultasikan dengan dokter spesialis di Rumah Sakit Royal Progress untuk penanganan lebih lanjut.