Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK): Penyebab, Gejala, Diagnosis & Pengobatannya

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK): Penyebab, Gejala, Diagnosis & Pengobatannya

09/08/2024

Penyakit paru obstruktif kronis atau PPOK adalah penyakit yang mengiritasi sistem paru-paru secara progresif dan kronis, di mana organ meradang akibat paparan iritan dalam tempo lama. Hal inilah yang menyebabkan saluran udara mengalami pengerutan.

Kondisi ini memerlukan penanganan yang tepat agar tidak menghalangi sirkulasi pernapasan dan berdampak pada organ lain yang memerlukan oksigen. Lebih jelasnya terkait penyakit paru ini, berikut penjelasannya.

Apa Itu PPOK?

Menurut data WHO, PPOK menjadi penyebab kematian terbanyak ketiga di dunia. Penyakit ini telah menyebabkan kematian sebanyak 3,23 juta orang pada 2019. Di sisi lain, sekitar 15% perokok menderita PPOK dan 10% persen orang berusia 40 tahun atau lebih dan angka ini akan meningkat seiring bertambahnya waktu.

Namun, apa itu penyakit paru obstruktif kronis?

PPOK singkatan dari penyakit paru obstruktif kronik, merupakan penyakit sulit napas yang diderita seseorang secara kronis dan progresif. PPOK menyebabkan pembengkakan yang menimbulkan sejumlah kondisi, seperti kerusakan struktur trakea, trakea menyempit, dan produksi dahak berlebihan.

Kondisi Paru pada Bronkitis dan Emfisema
Gambar Kondisi Paru pada Bronkitis dan Emfisema

PPOK terdiri atas dua jenis yaitu.

1. Bronkitis Kronis

Penyakit ini mengiritasi bronkial, saluran yang mengangkut udara ke dan dari kantung udara (alveoli) paru-paru. Saluran yang teriritasi akhirnya membengkak karena penumpukan dahak. Penumpukan ini menekan diameter bukaan tabung sehingga menyempit. Alhasil, udara susah masuk dan keluar.

2. Emfisema

Sementara emfisema adalah suatu kondisi di mana alveoli di ujung trakea yang bentuknya paling kecil (bronkiolus) rusak karena paparan iritan seperti asap rokok dan gas serta partikel pengiritasi lainnya.

Mayoritas penderita PPOK mempunyai gabungan gejala emfisema dan bronkitis kronis dalam proporsi yang berbeda-beda dan seberapa serius setiap kondisi tersebut berbeda-beda pada setiap orang.

Penyebab PPOK

Apakah PPOK menular? Tidak, sebab menurut data, sebanyak 90% kasus PPOK terjadi akibat aktivitas merokok. Mulai dari merokok dalam durasi panjang, paparan asap rokok, juga udara yang mengandung polutan, seperti asap pembakaran berpotensi merusak sistem kerja paru-paru.

Selain itu, ada faktor lain yang meningkatkan risiko PPOK:

  • Perokok pasif.
  • Paparan terhadap bahaya pernapasan di lingkungan atau tempat kerja.
  • Perubahan pada pertumbuhan dan perkembangan paru-paru, seperti penyakit paru-paru saat bayi masih dalam kandungan atau pada masa kanak-kanak.
  • Infeksi, seperti seperti HIV dan TBC.
  • Usia juga berperan dalam risiko PPOK apabila Anda memiliki faktor risiko lain, seperti merokok.
  • Faktor genetik yang disebut defisiensi alfa-1 antitripsin (AAT). Faktor risiko genetik potensial lainnya termasuk kekurangan vitamin D dan mutasi pada gen CHRNA.
  • Asma.

Gejala PPOK

Batuk Berkepanjangan salah satu gejala PPOK
Batuk Berkepanjangan salah satu gejala PPOK

Berdasarkan tingkat keparahannya, PPOK terbagi menjadi 4 tahap. Namun, secara umum yang termasuk dalam gejala paru obstruktif kronis antara lain:

  • Batuk berkepanjangan
  • Mengi
  • Sesak napas saat beraktivitas harian
  • Dahak atau lendir berlebih yang berwarna bening, putih, kuning atau juga kehijauan
  • Infeksi pernapasan
  • Kekurangan energi
  • Penurunan berat badan
  • Terjadi peradangan di pergelangan kaki, kaki atau tungkai

Penderita PPOK juga berpotensi untuk mengalami eksaserbasi, di mana gejalanya menjadi lebih buruk daripada sehari-hari biasanya dan kondisi ini akan bertahan setidaknya selama beberapa hari.

Diagnosis PPOK

Tidak semua orang yang mengalami gejala di atas menderita PPOK dan tidak semua penderita PPOK mengalami gejala-gejala di atas. Namun, apabila Anda mengalami sejumlah gejala di atas, sebaiknya datangi penyedia layanan kesehatan terdekat untuk mendapat diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Pada saat berkonsultasi ini, beritahukan kepada dokter terkait:

  • kebiasaan atau riwayat merokok
  • apakah Anda pernah melakukan kontak dengan perokok aktif atau pasif juga sering terpapar udara berpolutan
  • mengalami sejumlah gejala di atas secara berkepanjangan
  • memiliki faktor risiko PPOK.

Setelahnya, penyedia layanan kesehatan akan memeriksa Anda menggunakan stetoskop untuk mendengarkan mengi atau suara dada abnormal lainnya.

Bahkan ada potensi Anda untuk menjalani tes fungsi paru-paru, seperti spirometri dan pencitraan untuk mengetahui apakah Anda menderita PPOK dan seberapa serius penyakit tersebut.

Tes lain yang mungkin Anda lakukan adalah CT scan pada bagian dada, khususnya paru-paru dan tes gas darah arteri.

Pengobatan PPOK

Namun, kerusakan paru-paru akibat PPOK tidak dapat disembuhkan secara total. Oleh karena itu, lakukan beberapa hal berikut untuk membantu memperlambat keparahan kondisi paru-paru:

1. Mengubah Gaya Hidup

Berhenti merokok merupakan bagian penting dari pengobatan PPOK. Zat kimia dalam tembakau, rokok elektrik, dan cerutu bisa memperparah kerusakan sistem paru-paru.

Seiring waktu berjalan gejala yang timbul bisa lebih variatif, potensi eksaserbasi lebih besar, dan menurunkan kinerja paru-paru. Terus merokok juga akan membuat Anda kurang responsif terhadap obat PPOK.

2. Alat Pelindung Pernapasan

Gunakan alat pelindung pernapasan apabila Anda bekerja di lingkungan dengan paparan iritan pernapasan tinggi, untuk mencegah PPOK Anda makin berkembang parah.

3. Obat Sesuai dengan Gejala

Dokter akan meresepkan jenis obat sesuai dengan tingkat keparahan atau stadium PPOK Anda. Stadium PPOK ditentukan oleh hasil tes, gejala yang muncul, dan risiko eksaserbasi. Dari hasil evaluasi di atas, dokter akan mempersonalisasi obat Anda agar memberikan efek maksimal pada kondisi Anda.

Contoh opsi obat untuk sesak napas:

  • Inhaler atau bronkodilator untuk melancarkan pernapasan.
  • Batuk dan mengi tersedia obat khusus untuk masing-masing gejala.
  • Kemudian infeksi saluran pernapasan bisa ditambah dengan antibiotik. Ini akan membantu mencegah kondisi medis serius yang mungkin terjadi.

4. Vaksin

Vaksin seperti flu tahunan dan vaksinasi pneumonia pneumokokus untuk mengurangi risiko atau mencegah beberapa infeksi.

5. Terapi Oksigen

Atau supplemental oxygen akan meningkatkan jumlah oksigen yang mengalir ke paru-paru. Namun, terapi ini untuk PPOK kondisi khusus, yaitu penderita dengan hasil tes tertentunya membutuhkan oksigen tambahan. Hal ini akan membantu Anda memperbaiki gejala, fungsi organ, dan kemampuan untuk tetap aktif beraktivitas.

6. Operasi

Terakhir, operasi untuk penderita PPOK stadium 3 dan 4 di mana kondisinya sudah sulit untuk bernapas sepanjang waktu. Dalam beberapa kasus, dokter akan mengambil tindak medis pembedahan paru-paru guna meningkatkan kerja pernapasan.

Pilihan pembedahan ada bulektomi, bedah reduksi volume paru (BRVP), dan transplantasi paru-paru.

Kapan Harus ke Dokter?

Ingat, PPOK adalah penyakit kronis paru yang setelah jaringannya rusak tidak bisa kembali normal. Oleh karena itu, lakukan tindakan pencegahan seperti berhenti merokok, menjaga pola hidup sehat, menghindari iritan, dan pastikan memiliki kontak dokter atau rumah sakit terdekat apabila terjadi kondisi gawat darurat.

Selain itu, apabila Anda merasakan gejala PPOK atau memiliki faktor risiko, segera konsultasikan kondisi Anda dengan dokter Spesialis Paru di RS Royal Progress untuk memperoleh penanganan yang tepat.

Konsultasi dengan Dokter Spesialis Kami
  • COPD - Symptoms and causes - Mayo Clinic
  • Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) - WHO
  • COPD: the dangerous underestimate of 15% - The Lancet
  • 2024 GOLD Report - Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease - GOLD
  • What Are The 4 Stages Of Copd? - UK Meds
  • COPD - Causes and Risk Factors - NHLBI, NIH
  • About COPD - CDC
Artikel Lainnya

Rontgen Thorax: Manfaat, Waktu Pemeriksaan, dan Prosedur

Apakah Anda akan menjalani rontgen thorax? Jika ya, maka tak perlu terlalu khawatir. Ini merupakan pemeriksaan penunjang yang umum dalam dunia medis untuk mengetahui kondisi di dalam dada, terutama paru-paru dan jantung. Dengan cara ini, dokter dapat mengetahui kondisi di dalam bagian dada seseorang, tanpa harus melakukan operasi yang membebani tubuh. Artikel ini akan membantu […]
09/01/2025

Kenali Gejala Virus HMPV yang Melonjak di China & Cara Pencegahannya

Lonjakan kasus Human Metapneumovirus (hMPV) di China baru-baru ini menarik perhatian dunia, di mana kasus meningkat tajam selama musim dingin hingga awal musim semi. Human Metapneumovirus (hMPV) adalah virus pernapasan yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut. Virus ini ditemukan pertama kali pada tahun 2001 oleh peneliti di Belanda. Virus ini termasuk dalam keluarga Pneumoviridae […]
03/01/2025

7 Ciri-Ciri Paru Kering yang Harus Diketahui

Banyak orang yang melaporkan rasa tidak nyaman di saluran napas maupun dada, namun tidak mengetahui apa penyakit yang dideritanya. Jika Anda salah satunya, bisa jadi ini ciri-ciri paru kering. Kenyataannya, gejala ini tidak terhitung penyakit medis, sebab kondisi ini karena paru-paru terekspos kelembapan terus-menerus dari tubuh. Namun, faktor-faktor tertentu dapat juga menimbulkan iritasi saluran napas, […]
20/12/2024
1 2 3 8

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Berasa lelah akut gan?

Ayo Cek Sekarang 
Klik Disini !

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down