Stroke iskemik merupakan salah satu jenis stroke yang menyerang otak dan dapat menghilangkan kemampuan dan fungsi tubuh. Bahkan pada kasus yang lebih parah dapat menyebabkan kematian.
Baca lebih lanjut untuk mengetahui apa itu stroke iskemik, gejala, penyebab, pengobatan, pemulihan sampai cara mencegahnya.
Baca Juga:
Stroke iskemik adalah suatu kondisi di mana terjadi pembekuan darah atau penyumbatan sehingga menghambat aliran darah ke otak. Akibatnya, suplai darah ke otak berkurang sehingga nutrisi dan oksigen di bagian otak tidak tercukupi.
Tidak butuh waktu lama, sel-sel otak akan mati dan keadaan darurat medis ini dapat mengancam jiwa. Karena ketika semakin banyak sel otak mati, kerusakan otak permanen dapat terjadi.
Apabila hal ini terjadi, fungsi dan kemampuan tubuh yang mendapatkan kendali dari sel-sel tersebut akan hilang. Setelah mengetahui definisi stroke iskemik, pahami juga penyebab serta gejala-gejala yang umum terjadi sebelum terlambat.
Faktor penyebab stroke iskemik adalah karena terjadinya hal yang menyebabkan iskemia di otak. Iskemia sendiri adalah kondisi di mana sel tidak mendapatkan darah yang cukup sehingga mati. Penyebab utamanya adalah penumpukan plak di dinding arteri atau aterosklerosis.
Aterosklerosis ini membuat pembuluh darah keras dan menyempit sehingga menimbulkan 2 jenis stroke iskemik, yaitu:
Jenis stroke iskemik yang disebabkan oleh terbentuknya gumpalan darah (trombus) di arteri besar sehingga menghambat aliran darah ke otak. Sumbatan yang membuat otak kekurangan aliran darah akibat arteri yang tersumbat.
Beberapa penyebab stroke trombotik yaitu:
Jenis stroke iskemik yang disebabkan oleh terbentuknya gumpalan embolus di bagian dalam tubuh dan bergerak ke otak melalui arteri tubuh. Kemudian melewati pembuluh yang menyempit dan tersangkut. Akibatnya menghambat aliran oksigen yang mengalir ke otak melalui pembuluh darah tersebut.
Penyumbatan aliran darah dapat mempengaruhi area tertentu di bagian otak, sehingga gejala yang terjadi tergantung area otak mana yang terpengaruh.
Berikut tanda-tanda yang harus Anda waspadai dan umum terjadi pada gejala stroke iskemik:
Bahkan ciri-ciri stroke iskemik pada kasus komplikasi bisa lebih serius, seperti:
Siapa saja dapat mengalami stroke iskemik, namun orang-orang dengan kondisi kesehatan berikut memiliki risiko lebih tinggi:
Selain orang dengan kondisi di atas, beberapa gaya hidup yang tidak baik juga dapat meningkatkan risiko stroke iskemik, contohnya:
Dalam memastikan diagnosis seseorang menderita stroke iskemik, layanan kesehatan di UGD melakukan pemeriksaan neurologis.
Selain itu juga dengan beberapa tes tambahan seperti:
Lantas, apakah stroke iskemik bisa sembuh? Baca lebih lanjut berbagai pengobatan stroke iskemik di bawah ini.
Cara mengobati stroke iskemik yang tepat untuk menangani stroke iskemik adalah dengan memulihkan aliran darah ke otak. Langkah ini bertujuan mengurangi risiko kerusakan otak permanen yang dapat menyebabkan kematian.
Pada umumnya, berikut beberapa perawatan yang dibutuhkan untuk mengatasi stroke iskemik:
Prosedur terapi yang bertujuan mengurangi risiko kerusakan otak dengan memulihkan aliran darah ke otak. Umumnya, terapi trombolitik dilakukan setelah < 4,5 jam penderita mengalami serangan stroke (onset).
Operasi yang umum digunakan yang bertujuan mengangkat gumpalan darah sehingga menghilangkan penyumbatan. Jadi akan dilakukan intervensi endovaskular atau bedah pada area gumpalan darah dengan 2 prosedur, yaitu:
Contoh pengobatan lain yang dilakukan pada penderita stroke iskemik:
Prosedur pengangkatan sumbatan atau plak pada arteri karotis di leher untuk membantu melancarkan aliran darah ke otak. Tujuan lain dari operasi ini adalah untuk mencegah serangan stroke kembali di waktu mendatang.
Setelah pengobatan, tetap diperlukan prosedur pemulihan supaya pasien bisa kembali seperti sebelum terkena serangan stroke. Berikut beberapa prosedur pemulihan yang umum dilakukan pada penderita stroke iskemik:
Latihan fisioterapi sangat penting untuk menjaga kekuatan otot yang baru pulih, seperti:
Latihan terapi yang berfokus pada peningkatan fungsi fisik dan keterampilan kognitif. Melalui terapi okupasi, diharapkan pasien pascastroke dapat segera kembali melakukan aktivitas seperti sebelumnya.
Dibutuhkan bagi pasien yang baru pulih dari stroke iskemik yang menyerang otak kiri dan mengenai pusat bicara. Selain melatih percakapan, terapi ini umumnya juga meliputi latihan menelan, mencocokkan gambar, sampai membaca dan menulis.
Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah terjadinya stroke iskemik:
Kondisi stroke iskemik merupakan darurat medis dan memiliki dampak yang fatal atau bahkan kematian. Maka dari itu, berikan tindakan medis dengan segera untuk mengurangi risiko kematian serta komplikasi yang serius.
Jadi ketika Anda atau keluarga terdekat mengalami gejala stroke iskemik, segera konsultasi dengan dokter spesialis saraf di RS Royal Progress. Untuk kondisi darurat pun, jangan ragu untuk menghubungi IGD 24 Jam RS Royal Progress. Penanganan pada stroke iskemik yang lebih cepat memberikan peluang yang lebih besar untuk bertahan hidup.