Stroke sering disebut sebagai "silent killer" karena bisa muncul tanpa tanda dan efeknya dapat mengubah hidup dalam hitungan detik. Anda mungkin mengenal seseorang yang pernah mengalaminya, atau bahkan merasa khawatir bisa terjadi pada diri sendiri. Kondisi ini tidak hanya menyerang orang tua, tetapi juga pada usia produktif akibat gaya hidup modern, bahkan anak kecil. Mengerikan, bukan?
Namun, yang Anda harus ketahui adalah Anda bisa mengenali tanda-tandanya. Dalam artikel ini, kita akan membahas stroke secara lengkap, mulai dari penyebab, gejala, hingga pengobatan, agar Anda lebih siap menjaga kesehatan diri dan orang-orang terdekat Anda.
Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, membuat sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi penting. Akibatnya, jaringan otak bisa cepat rusak dalam waktu singkat.
Menurut data WHO, stroke adalah salah satu masalah kesehatan global serius yang menjadi penyebab utama kecacatan jangka panjang dan kematian kedua terbesar di dunia, dengan 6,5 juta kematian setiap tahun.
Di Indonesia, stroke bahkan menjadi penyebab kematian nomor satu, dengan angka kematian mencapai 193,3 per 100.000 penduduk, salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara.
Ada dua jenis utama stroke, yaitu:
Selain stroke, ada yang dikenal dengan Transient Ischemic Attack (TIA) atau seperti stroke sepintas, atau biasanya disebut Stroke Ringan. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh gumpalan darah yang terbentuk di otak atau berasal dari bagian tubuh lain, sehingga memunculkan gejala mirip dengan stroke, tetapi tanpa menyebabkan kerusakan permanen.
Efek dari TIA biasanya hilang dalam beberapa menit hingga 24 jam, namun kondisi ini merupakan tanda peringatan penting akan risiko stroke di masa depan.
Penyebab stroke bervariasi tergantung jenisnya, namun ada faktor-faktor utama yang sering dikaitkan dengan beberapa kondisi seperti:
Kondisi-kondisi yang disebutkan diatas dapat menyebabkan terbentuknya plak / sumbatan pada pembuluh darah yang akan mengganggu peredaran darah ke otak.
Mengenali tanda-tanda stroke sangat krusial agar bisa mendapatkan perawatan medis segera, yang dapat memengaruhi kesembuhan dengan signifikan. Stroke biasanya datang mendadak dan dengan gejala yang berbeda-beda, jadi penting sekali untuk paham dengan ciri-cirinya.
Simak gejala utama stroke yang wajib Anda waspadai:
Salah satu tanda utama stroke adalah kelemahan atau mati rasa yang muncul tiba-tiba, terutama pada satu sisi tubuh. Bagian yang biasanya terdampak adalah wajah, lengan, atau kaki.
Misalnya, Anda mungkin melihat satu sisi wajah terlihat menurun ketika diminta tersenyum, atau salah satu lengan tidak dapat diangkat sejajar dengan yang lain. Ketidaksimetrisan ini adalah indikator kritis bahwa sesuatu tidak beres dan memerlukan perhatian segera.
Orang yang mengalami stroke mungkin kesulitan berbicara dengan jelas atau memahami apa yang dikatakan orang lain. Gejala ini bisa berupa bicara yang pelo atau kesulitan merangkai kalimat sederhana. Jika seseorang tidak bisa mengulang kalimat sederhana dengan benar atau terlihat bingung saat berbicara, tindakan cepat sangatlah penting.
Perubahan penglihatan mendadak juga bisa menjadi tanda stroke. Ini meliputi penglihatan kabur, penglihatan yang meredup, atau bahkan kehilangan penglihatan pada salah satu mata. Kadang, penglihatan ganda juga dapat terjadi, yang bisa sangat membingungkan dan memerlukan evaluasi medis segera.
Pusing atau ketidakmampuan untuk menjaga keseimbangan secara tiba-tiba dapat menunjukkan stroke. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan berjalan atau tersandung tanpa alasan yang jelas. Jika seseorang merasa pusing secara tidak biasa, terutama jika disertai gejala lain, segera cari bantuan medis.
Sakit kepala mendadak yang sangat parah tanpa penyebab yang jelas juga merupakan tanda peringatan stroke, terutama pada kasus stroke hemoragik di mana terjadi perdarahan di otak. Sakit kepala ini sering kali disertai mual dan muntah, yang dapat memperumit gejala.
Kebingungan atau kesulitan memahami instruksi sederhana juga bisa menjadi tanda stroke. Gejala ini mungkin mencakup ketidakmampuan mengenali orang atau tempat yang familiar, yang dapat membuat orang tersebut dan orang terdekatnya merasa cemas.
Gejala tambahan yang mungkin muncul meliputi:
Baca Juga:
Diagnosis stroke melibatkan berbagai tes untuk memastikan jenis stroke dan tingkat kerusakannya.
Dokter biasanya akan melakukan:
Tahukah Anda? Stroke iskemik sering dikaitkan dengan kondisi yang disebut atrial fibrillation (AFib), di mana irama jantung tidak teratur meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah.
Pengobatan stroke sangat tergantung pada jenisnya dan seberapa cepat Anda mendapat bantuan medis. Berikut adalah beberapa pendekatan yang umum:
Pendekatan pengobatan utamanya adalah mengembalikan aliran darah secepat mungkin untuk mencegah kerusakan otak yang lebih luas.
Bentuk pengobatannya bisa berupa:
Trombolitik adalah obat yang bekerja melarutkan bekuan darah. Contoh yang paling umum digunakan adalah alteplase atau tPA (tissue plasminogen activator). Obat ini sangat efektif jika diberikan dalam waktu kurang dari 4,5 jam sejak gejala stroke muncul. Jika diberikan lebih lambat, risikonya meningkat, termasuk risiko perdarahan di otak. Oleh karena itu, segera mendapatkan bantuan medis menjadi sangat penting.
Ini adalah prosedur minimal invasif yang dilakukan dengan menggunakan kateter kecil untuk mengangkat bekuan darah secara langsung dari pembuluh darah di otak. Trombektomi mekanis biasanya direkomendasikan untuk pasien dengan stroke berat yang disebabkan oleh penyumbatan besar di pembuluh darah arteri utama. Prosedur ini paling efektif jika dilakukan dalam waktu 6-24 jam setelah gejala muncul.
Setelah fase akut teratasi, pasien stroke iskemik sering diberikan obat pengencer darah yang dapat berupa antiplatelet ataupun antikoagulan (tergantung dari kondisi masing-masing pasien).
Pendekatan pengobatan bertujuan untuk menghentikan perdarahan, mengurangi tekanan di otak, dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Tekanan darah tinggi sering menjadi penyebab utama stroke hemoragik. Dalam situasi darurat, obat-obatan seperti labetalol atau nicardipine digunakan untuk menurunkan tekanan darah dengan cepat dan mencegah perdarahan lebih lanjut.
Jika pasien mengonsumsi obat pengencer darah sebelum stroke, dokter mungkin memberikan obat penawar seperti vitamin K atau protrombin kompleks konsentrat (PCC) untuk memperbaiki pembekuan darah.
Operasi menjadi pilihan ketika perdarahan menyebabkan tekanan signifikan pada otak atau terdapat aneurisma (pembuluh darah yang melebar dan berisiko pecah).
Stroke perdarahan bisa merupakan suatu perdarahan subarachnoid yang seringkali disebabkan oleh aneurisma. Penanganan pada aneurisma ini sangat penting agar tidak terjadi pecah berulang. Selain itu, kelainan pembuluh darah seperti malformasi arteri-vena (AVM) juga dapat menyebabkan stroke perdarahan. Kondisi-kondisi ini memerlukan tindakan endovaskular untuk membantu diagnosis dan tatalaksana lanjutannya.
Setelah fase akut teratasi, rehabilitasi menjadi bagian yang sangat penting dari pemulihan pasien stroke. Rehabilitasi membantu pasien memulihkan fungsi tubuh, meningkatkan kualitas hidup, dan mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut.
Pilihan rehabilitasi pascastroke antara lain:
Fisioterapi dirancang untuk membantu Anda memulihkan kembali kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi. Terapi ini mencakup latihan untuk meningkatkan mobilitas, seperti berjalan, duduk, atau menggerakkan lengan dan kaki.
Stroke dapat memengaruhi kemampuan berbicara, memahami bahasa, dan menelan. Terapi wicara bertujuan untuk melatih kembali kemampuan komunikasi Anda dan memastikan Anda bisa makan dan minum dengan aman tanpa risiko tersedak.
Stroke tidak hanya memengaruhi fisik tetapi juga mental. Banyak pasien mengalami depresi, kecemasan, atau bahkan perubahan kepribadian setelah stroke. Psikoterapi, termasuk terapi kognitif-perilaku (CBT), dapat membantu Anda mengelola emosi dan beradaptasi dengan perubahan hidup. Dukungan emosional dari keluarga dan teman juga memainkan peran besar dalam proses pemulihan.
Terapi ini berfokus pada membantu pasien melakukan aktivitas sehari-hari, seperti mandi, berpakaian, atau memasak. Tujuannya adalah untuk memastikan pasien dapat kembali menjalani kehidupan yang mandiri dan produktif.
Untuk mempermudah mengingat gejala stroke, gunakan akronim F.A.S.T. berikut:
Namun tetap saja, mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut adalah beberapa langkah sederhana namun efektif:
Mengenali tanda-tanda stroke sejak awal dan segera mengambil langkah-langkah cepat bisa sangat penting untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah kerusakan jangka panjang.
Jika Anda atau orang terdekat Anda merasa berisiko atau sudah menunjukkan gejala stroke, jangan ragu untuk langsung konsultasi ke dokter spesialis saraf. Di RS Royal Progress, Anda akan mendapatkan perawatan yang tepat dengan fasilitas canggih dan tim profesional. Segera atur jadwal konsultasi untuk menjaga kesehatan Anda dan cegah stroke sedini mungkin.