Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Diabetes Melitus: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Diabetes Melitus: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

14/08/2024

Angka penderita diabetes melitus terus melonjak dari waktu ke waktu. Di sisi lain, terdapat laporan pada tahun 2019 yang menyatakan bahwa diabetes dan komplikasinya, seperti penyakit ginjal akibat diabetes, menyebabkan kematian pada sekitar 2 juta orang. Bukan hanya itu, diabetes juga memiliki peran aktif dalam peningkatan angka kebutaan, gagal ginjal, serangan jantung, stroke, dan amputasi anggota tubuh bagian bawah.

Namun, apa dan bagaimana penyakit diabetes ini? Bagaimana ia bisa memengaruhi kualitas hidup penderitanya?

Apa Itu Diabetes Melitus?

Pada dasarnya, tubuh memiliki mekanisme tersendiri untuk menyerap glukosa yang masuk.

Begitu Anda selesai makan, dalam kurun waktu 1 jam, kadar gula darah akan meningkat. Hal ini karena setelah makan, pankreas akan memproduksi insulin yang mana zat ini akan masuk ke aliran darah.

Selanjutnya, glukosa menyebar ke seluruh sel tubuh untuk dijadikan bahan baku energi. Begitu glukosa masuk ke jaringan dan tereliminasi dari aliran darah, ini mengindikasikan proses normal tubuh dalam menyerap glukosa.

Pada penderita diabetes, proses masuknya glukosa ke jaringan dan tereliminasinya dari aliran darah tidak terjadi. Artinya, glukosa tetap bertahan di aliran darah sehingga menyebabkan penumpukan dan berakibat ke kadar glukosa yang tinggi.

Selain gagalnya proses ini, tingginya kadar glukosa darah juga bisa terjadi karena gagalnya pankreas memproduksi dan menyebarkan insulin ke seluruh sel tubuh. Dampaknya, terjadi resistensi sel tubuh.

Glukosa yang bertahan di aliran darah terus menyebar hingga kapasitas tubuh tidak mampu menampungnya lagi. Akibatnya, terjadi kerusakan pada vasa atau pembuluh darah, saraf, dan organ-organ penting, seperti ginjal.

Jadi, diabetes adalah penumpukan glukosa dalam aliran darah karena ketidakmampuan tubuh untuk mengubah asupan gula menjadi energi.

Kadar gula darah tinggi bisa menimbulkan efek langsung, seperti penglihatan kabur. Pada efek jangka panjang, diabetes yang tidak terkontrol mengakibatkan masalah kesehatan serius, seperti penyakit jantung dan kebutaan.

Ada dua jenis diabetes, yaitu:

Diabetes Tipe 1

Diabetes tipe 1 lebih banyak menyerang anak, remaja, dan dewasa muda. Namun, sebenarnya penyakit ini bisa berkembang pada usia berapa pun.

Diabetes tipe 1 tergolong penyakit autoimun di mana antibodi tubuh mengagresi pankreas dan melibas sel yang memproduksi insulin.

Diabetes Tipe 2

Dalam 3 dekade terakhir, prevalensi diabetes tipe 2 telah meningkat drastis di seluruh dunia. Diabetes tipe 2 didominasi oleh orang dewasa,  yang terjadi ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin atau tidak menghasilkan cukup insulin. Meski begitu, anak-anak dan dewasa muda juga berpotensi mengalaminya.

Penyebab Diabetes

Berikut adalah beberapa penyebab diabetes melitus:

  • Resistensi insulin sebagai faktor utama pembentuk diabetes tipe 2. Tingkat resistensi insulin sendiri dipengaruhi oleh kegemukan, kurangnya aktivitas fisik, pola makan tidak sehat, ketidakseimbangan hormon, genetika, dan konsumsi obat khusus.
  • Penyakit autoimun, pembentuk diabetes tipe 1.
  • Fluktuasi hormon. Pada ibu hamil, plasenta akan memproduksi hormon yang meningkatkan kadar resistensi insulin. Apabila pankreas gagal mencukupi kebutuhan insulin tubuh untuk atasi keadaan tersebut maka ibu hamil berisiko terdampak diabetes gestasional. Selain kehamilan, ada keadaan lain yang berkaitan dengan hormonal, seperti akromegali dan sindrom Cushing yang berpotensi membentuk diabetes tipe 2.
  • Pankreas yang rusak karena operasi atau cedera sangat memengaruhi tugasnya dalam produksi insulin. Apabila dibiarkan, keadaan ini akan memunculkan kondisi medis diabetes tipe 3c.
  • Di sisi lain, terjadinya mutasi genetik mampu mengakibatkan diabetes herediter: MODY dan diabetes neonatal.
  • Konsumsi obat khusus jangka panjang juga memicu diabetes tipe 2, seperti obat HIV/AIDS dan kortikosteroid.
  • Faktor lain yang berisiko tinggi terdampak diabetes adalah riwayat keluarga penderita diabetes, gaya hidup, dll.

Gejala Diabetes

Kadar glukosa darah memainkan peran penting dalam kesehatan. Tinggi rendahnya mampu menghasilkan gejala khas diabetes. Selain itu, tingkat metabolik masing-masing orang berbeda sehingga ada sejumlah orang akan langsung merasakan gejala.

Di sisi lain, sebagian lagi tidak menunjukkan gejala apa pun. Namun, pada orang lain lagi, gejala muncul dengan cepat dan parah.

Berikut gejala-gejala yang umum dirasakan penderita diabetes:

  • Mudah haus
  • Sering kencing
  • Berat badan turun tanpa sengaja
  • Terdapat keton dalam urin
  • Lemas dan lemah atau tidak berenergi
  • Selalu mengantuk dan ingin tidur
  • Penglihatan kabur
  • Mati rasa atau kesemutan di tangan atau kaki
  • Proses penyembuhan luka lama
  • Infeksi jamur kulit memicu gatal pada area-area tertentu
  • Mudah tersinggung atau mengalami perubahan suasana hati lainnya dengan cepat

Seiring waktu berjalan, diabetes bisa memecah pembuluh darah di jantung, mata, ginjal, dan saraf lain. Apabila diabetes menyerang area mata maka penderita berpotensi mengalami kebutaan permanen.

Bukan hanya itu, Anda mungkin akan menghadapi gangguan saraf kaki karena saraf rusak dan terganggunya aliran darah. Kondisi ini memicu terjadinya tukak kaki dan amputasi.

Diagnosis Diabetes

Test HbA1C
Test HbA1C

Untuk mendiagnosa kadar glukosa, dokter menggunakan tes darah yang terdiri dari tiga jenis, yaitu

1. Tes Glukosa Darah Puasa

Sesuai namanya, Anda diharuskan puasa selama 8 jam sebelum tes. Namun, Anda diizinkan minum air mineral karena tidak mengandung gula sama sekali. Sedangkan asupan makanan bisa memengaruhi hasil tes. Melalui tes ini, dokter bisa melihat garis dasar gula darah tubuh.

2. Tes Glukosa Darah Acak

"Acak" berarti Anda bisa tes kapan saja, terlepas dari apakah Anda sudah berpuasa atau tidak melakukannya.

3. HbA1C atau Tes Hemoglobin Terglikasi

Tes ini bertujuan untuk mencari tahu rata-rata kadar glukosa darah Anda selama periode khusus, seperti dua-tiga bulan terakhir.

Pengobatan Diabetes

Penderita diabetes tipe 1 membutuhkan suntikan insulin untuk bertahan hidup. Sementara diabetes tipe 2 umumnya membutuhkan obat penunjang untuk mengelola kadar glukosanya.

Selain obat diabetes, penderita tipe 2 umumnya membutuhkan gabungan obat untuk meminimalkan risiko komplikasi, seperti tambahan obat hipertensi.

Perawatan Luka Diabetes
Perawatan Luka Diabetes

Selain obat, ada perawatan tambahan yang diperlukan untuk mengatasi efek diabetes, seperti:

Diabetes adalah penyakit kronis yang membutuhkan penanganan tepat dan teratur. Jika Anda mengalami gejala-gejala diabetes atau memiliki faktor risiko, segera konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam RS Royal Progress untuk mendapat penanganan tepat untuk masalah medis Anda.

Artikel Lainnya

Ureum Tinggi: Penyebab, Gejala, dan Penanganan yang Tepat

Kadar ureum tinggi bisa menjadi tanda peringatan adanya gangguan dalam sistem ekskresi tubuh, khususnya pada fungsi ginjal. Sebagai produk sisa dari metabolisme protein, ureum atau BUN (Blood Urea Nitrogen) nantinya terbuang melalui urine. Namun, ketika kadar ureum meningkat melebihi batas normal, hal ini bisa menunjukkan adanya masalah serius yang berpotensi mengganggu kesehatan secara keseluruhan. Mengapa […]
25/11/2024

7 Pertolongan Pertama Gula Darah Rendah yang Tepat

Pemilik diabetes memang rentan terhadap kondisi kadar gula yang tinggi atau rendah. Jika Anda pernah mengalami gula darah turun hingga masuk kategori rendah, penting untuk mengetahui apa saja pertolongan pertama gula darah rendah. Pertolongan pertama untuk gula darah rendah yang tepat dapat mencegah komplikasi fatal akibat hipoglikemia. Nah, ini dia beberapa cara yang bisa Anda […]
15/11/2024

5 Cara Mengatasi Gula Darah Rendah yang Efektif

Hidup dengan diabetes artinya Anda siap dengan fluktuasi kadar glukosa darah, yang bisa terpengaruh oleh asupan yang masuk ke tubuh. Jika Anda merasakan tanda-tanda tidak nyaman dan glukosa tubuh terindikasi rendah, lakukan cara mengatasi gula darah rendah untuk menaikkan kadar glukosanya. Gula Darah Rendah (Hipoglikemia) American Diabetes Association (ADA) mendefinisikan hipoglikemia sebagai kondisi ketika gula darah […]
12/11/2024

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Berasa lelah akut gan?

Ayo Cek Sekarang 
Klik Disini !

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down