Stroke adalah masalah kesehatan yang cukup serius dan bisa menyerang siapa saja, termasuk yang masih muda. Salah satu penyebab stroke yang sering tidak disadari adalah gaya hidup tidak sehat, yang semakin umum di kalangan anak muda.
Dalam beberapa tahun terakhir, kasus stroke pada usia muda terus meningkat, namun banyak orang yang belum sadar bahwa mereka juga berisiko mengalaminya.
Stroke tidak hanya terjadi pada orang lanjut usia, tetapi juga bisa menyerang individu yang lebih muda. Berikut beberapa penyebabnya:
Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, bisa jadi pemicu utama stroke, bahkan di usia muda. Walaupun sering kali tidak menunjukkan gejala, tekanan darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah di otak, memicu pembekuan darah, atau bahkan membuat pembuluh darah pecah.
Mengapa hipertensi bisa berisiko? Tekanan darah yang tinggi memaksa jantung untuk bekerja lebih keras dalam memompa darah ke seluruh tubuh, dan ini bisa menyebabkan pembuluh darah di otak menjadi rapuh atau pecah. Dalam jangka panjang, hal ini meningkatkan risiko stroke.
Penyakit jantung, termasuk penyakit jantung koroner dan kelainan irama jantung, juga dapat meningkatkan risiko stroke. Pada orang dengan masalah jantung, ada kemungkinan pembekuan darah terbentuk di jantung dan kemudian berpindah ke otak, menyebabkan stroke.
Menurut data, sekitar 15-20% stroke pada orang dewasa muda disebabkan oleh kelainan irama jantung, seperti fibrilasi atrium. Fibrilasi atrium dapat menyebabkan pembekuan darah terbentuk di jantung dan berpindah ke otak.
Merokok adalah kebiasaan buruk yang tidak hanya mempengaruhi paru-paru, tetapi juga meningkatkan risiko stroke. Rokok mengandung zat yang dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan pembekuan darah.
Perokok muda (usia 15 hingga 45 tahun) memiliki kemungkinan sekitar 1,6 kali lebih tinggi untuk mengalami stroke ringan dibandingkan dengan yang tidak merokok. Efek buruk ini terjadi karena rokok mempercepat penumpukan plak di arteri dan memperburuk aliran darah.
Diabetes, terutama jika tidak terkontrol dengan baik, dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke. Glukosa yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi keras dan lebih rentan terhadap kerusakan.
Diabetes melitus tipe 2, yang semakin sering terjadi pada orang muda, dapat menyebabkan penumpukan lemak di dinding arteri (aterosklerosis), yang meningkatkan risiko stroke. Menurut studi, penderita diabetes memiliki kemungkinan dua hingga empat kali lebih tinggi untuk mengalami stroke dibandingkan dengan mereka yang tidak mengidap diabetes.
Obesitas adalah masalah kesehatan yang semakin umum terjadi di kalangan anak muda. Kelebihan berat badan meningkatkan risiko beberapa kondisi yang dapat menyebabkan stroke, seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.
Orang dengan obesitas memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami stroke, bahkan di usia muda. Lemak berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan peradangan dan mempengaruhi keseimbangan pembekuan darah, yang pada akhirnya meningkatkan risiko stroke.
Penggunaan obat-obatan terlarang, seperti kokain atau amfetamin, dapat menyebabkan stroke, terutama pada orang muda. Obat-obatan ini dapat meningkatkan tekanan darah, menyebabkan pembekuan darah, dan merusak pembuluh darah.
Kokain, misalnya, dapat menyebabkan vasospasme, yaitu penyempitan pembuluh darah yang berbahaya dan meningkatkan tekanan darah. Hal ini sangat meningkatkan risiko stroke pada pengguna kokain muda.
Faktor genetik juga memainkan peran penting dalam meningkatkan risiko stroke. Jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat stroke atau penyakit jantung, Anda mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya.
Menurut studi, seseorang dengan riwayat keluarga stroke memiliki risiko dua kali lebih besar dibandingkan mereka yang tidak memiliki riwayat keluarga stroke.
Vaskulitis adalah kondisi yang menyebabkan peradangan pada pembuluh darah, termasuk yang ada di otak. Penyakit ini dapat menyebabkan pembuluh darah di otak menjadi lemah, rentan pecah, dan akhirnya berujung pada stroke.
Meskipun jarang, vaskulitis dapat terjadi pada orang muda dan meningkatkan risiko stroke. Penyebab pasti dari vaskulitis masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor genetik, infeksi, atau gangguan autoimun dapat berperan dalam perkembangan kondisi ini.
Menghindari faktor risiko stroke adalah langkah pertama yang penting. Beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan adalah:
Baca Juga:
Stroke di usia muda bisa menyerang siapa saja, tetapi sebagian besar penyebab stroke terkait dengan faktor risiko yang sebenarnya dapat dikendalikan melalui gaya hidup sehat. Jangan remehkan kesehatan Anda, dan selalu jadwalkan pemeriksaan rutin dengan dokter untuk menjaga kondisi tubuh tetap prima.
Jika Anda merasa khawatir atau memiliki faktor risiko stroke, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Saraf di RS Royal Progress untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah stroke di usia muda.