Penyakit jantung, termasuk jantung koroner adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia dan terus
meningkat hingga saat ini. Negara-negara dengan jumlah kematian tertinggi akibat penyakit tersebut adalah
China, India, Rusia, Amerika Serikat, dan Indonesia.
Penderita penyakit jantung koroner di tanah air juga semakin muda, terutama karena pola hidup dan pola makan
yang salah. Untuk melakukan antisipasi sedini mungkin, ketahui penyebab, gejala, dan pencegahan penyakit ini
pada ulasan berikut.
Sebagaimana dilansir dari situs National Cancer Institute, penyakit jantung koroner adalah penyempitan atau
penyumbatan pada pembuluh darah/arteri koroner. Pembuluh darah inilah yang berperan membawa darah dan
oksigen menuju jantung.
Penyakit jantung koroner biasanya disebabkan oleh aterosklerosis atau penumpukan lemak dan plak dalam arteri
koroner. Akibat jantung koroner sendiri berpotensi memicu kondisi-kondisi berikut:
Serangan jantung terjadi ketika plak kolesterol pecah dan membentuk bekuan darah yang selanjutnya menyumbat
aliran darah. Kondisi tersebut membuat aliran darah ke jantung berkurang sehingga merusak otot jantung.
Seberapa cepat Anda penderita dibawa ke IGD akan menentukan kerusakan yang terjadi pada jantung.
Penyempitan arteri pada jantung atau tekanan darah tinggi secara perlahan akan melemahkan
jantung dan membuatnya jadi kaku. Akibatnya jantung kesulitan memompa darah sehingga terjadi gagal jantung.
Kurangnya aliran darah ke jantung dapat mengubah sinyal jantung normal dan menyebabkan detak jantung tidak
teratur.
Kelompok yang berisiko tinggi terserang penyakit ini adalah mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan
penyakit jantung koroner sebelum usia 50 tahun.
Selain itu peningkatan risiko juga kerap terjadi pada lansia, wanita yang sudah menopause, perokok berat,
mengidap tekanan darah tinggi dan diabetes, obesitas, kolesterol tinggi, jarang berolahraga, dan memiliki
kadar kolesterol LDL tinggi.
Sebagaimana telah disinggung, yang memicu penyakit ini adalah terjadinya sumbatan lemak, kolesterol, dan
zat-zat lain pada dinding bagian dalam arteri jantung. Sumbatan ini kerap disebut plak dan dapat mengganggu
kinerja jantung karena menghalangi aliran darah serta mempersempit arteri.
Selanjutnya plak juga dapat pecah dan menyebabkan blood clot, yaitu bekuan darah yang terjadi karena
saling menempelnya sel-sel dalam darah, protein, dan trombosit.
Perlu diwaspadai bahwa tanda-tanda penyakit jantung koroner pada awalnya sulit dikenali. Anda mungkin hanya
merasakan jantung berdebar kencang ketika berolahraga, karena arteri koroner yang semakin menyempit sehingga
darah tidak dapat mengalir lancar menuju jantung.
Kondisi tersebut lambat laun akan semakin sering terjadi dan bertambah parah.
Anda perlu segera ke dokter jika mengalami gejala-gejala berikut, terutama jika termasuk dalam kelompok
berisiko tinggi terserang jantung koroner.
Nyeri dada ini terasa seperti dada sesak atau tertekan, seperti tertindih sesuatu yang berat. Sementara nyeri
umumnya berlangsung pada bagian tengah atau kiri dada dan timbul ketika yang bersangkutan tengah
beraktivitas atau merasa emosional.
Namun ketika berhenti beraktivitas atau gelombang emosi mereda, rasa nyeri juga turut hilang.
Anda mungkin merasa seperti tidak bisa mengatur napas.
Jangan sepelekan gejala kelelahan yang terus-menerus, bisa jadi ini karena jantung tidak dapat memompa cukup
darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Sumbatan pada pembuluh darah koroner akan menyebabkan serangan jantung dengan gejala umum nyeri dada atau
rasa tertekan, nyeri bahu atau lengan, sesak napas, dan berkeringat.
Pada wanita, pertanda serangan jantung bisa sedikit berbeda, yaitu, ketidaknyamanan atau nyeri pada bahu,
leher, perut, dan punggung. Penderita juga bisa merasakan gejala mulas atau masalah pencernaan.
Beberapa wanita juga mengeluhkan timbulnya kecemasan secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas, serta
berkeringat dingin.
Jangan berkecil hati dulu jika Anda divonis mengidap penyakit jantung koroner karena ada langkah pengobatan
yang dapat dilakukan.
Dokter biasanya akan merekomendasikan obat-obatan yang berhubungan dengan jantung untuk mengelola faktor
risiko. Misalnya obat penurun kadar kolesterol statin, fibrat, dan niasin, juga obat untuk menurunkan
tekanan darah seperti beta blockers, antagonis kalsium, ACE Inhibitors, dll.
Selanjutnya adalah obat antikoagulan seperti aspirin serta antiplatelet yang berfungsi meminimalkan risiko
pembekuan darah. Terakhir adalah obat untuk meringankan gejala nyeri dada.
Pastikan untuk meminum obat-obatan yang disarankan sesuai resep agar mendapatkan hasil yang memuaskan. Dengan
begitu, Anda tetap dapat menjalani hidup yang berkualitas.
Jika obat-obatan tak memberikan hasil sesuai harapan, maka prosedur operasi adalah alternatif yang dapat Anda
pertimbangkan. Tindakan pembedahan dimaksud adalah pemasangan ring jantung, dengan cara memasukkan
kateter ke bagian pembuluh darah yang tersumbat.
Prosedur ini bertujuan untuk memperlancar peredaran darah serta menjaga arteri tidak kembali menyempit.
Selanjutnya ada tindakan operasi bypass jantung untuk melancarkan aliran darah melalui rute yang
baru. Terakhir, jika kondisi jantung sudah demikian parah, penderita memerlukan donor jantung untuk
ditransplantasikan ke tubuhnya.
Cara mengatasi jantung koroner di atas tidak akan memberikan hasil yang optimal jika tanpa perubahan gaya
hidup menjadi lebih sehat. Untuk mengurangi faktor risiko, Anda perlu menjalankan pola hidup yang sehat,
yaitu:
Ini termasuk cerutu dan vape karena kebiasaan buruk ini terbukti meningkatkan risiko terserang penyakit
jantung. Tidak hanya bagi perokok, asap rokok juga berbahaya bagi orang-orang di sekitar mereka.
Jika Anda merasa kecanduan rokok, segera cari bantuan untuk mengatasinya sebelum kesehatan Anda jadi
taruhannya. Salah satunya dengan metode hipnoterapi bersama terapis profesional.
Konsumsi menu sehat dan seimbang dengan menambah porsi makanan yang dapat menyehatkan jantung. Di antaranya
adalah berbagai buah dan sayuran, ikan, biji-bijian utuh, lemak sehat, alpukat, dan sebagainya.
Konsumsi Alkohol berlebihan juga membawa risiko bagi kesehatan jantung dan organ-organ penting kita.
Pasalnya, alkohol dapat memicu kelemahan otot jantung.
Olahraga tidak hanya menjaga kesehatan jantung, tapi juga menjaga berat badan tetap ideal, membentuk postur
tubuh lebih baik, dan mengurangi stres.
Bagi penyintas penyakit jantung koroner, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter dahulu untuk mendapatkan
rekomendasi jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi kesehatan.
Yang tak kalah penting dalam pengobatan dan pencegahan jantung koroner adalah mengelola stres Anda. Tekanan
psikis yang berkelanjutan dapat memicu peningkatan tekanan darah serta peradangan di dinding pembuluh darah
yang lambat laun bisa berakibat fatal, yaitu serangan jantung.
Untuk mengurangi stres, Anda dapat menjalankan hobi, rekreasi, mengikuti kelas yoga, atau berolahraga.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan jika penyakit jantung koroner memang berbahaya dan dapat mengancam
nyawa, apalagi jika tak segera mendapat penanganan.
Bagi Anda yang termasuk dalam kelompok berisiko tinggi, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan Dokter
Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS Royal
Progress.
Namun bila terjadi kondisi darurat misalnya serangan jantung atau merasakan tanda-tanda serangan jantung,
jangan menunda untuk menghubungi IGD RS Royal Progress.