Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Ablasi Jantung: Pengertian, Tujuan, Prosedur, dan Risiko

Ablasi Jantung: Pengertian, Tujuan, Prosedur, dan Risiko

30/01/2025

Ablasi jantung termasuk tindakan medis sering jadi solusi gangguan irama jantung yang abnormal (aritmia). Walau terdengar kompleks, ablasi jantung menawarkan jalan kesembuhan bagi penderita, jika terapi dengan obat-obatan tak membawa hasil. Tindakan ini termasuk kedalam tindakan non-invasif, yang artinya tidak ada pembedahan.

Ablasi jantung merupakan tindakan medis yang menggunakan energi panas atau dingin untuk mengatasi gangguan irama jantung. Proses ini menargetkan area tertentu di jantung yang menyebabkan aritmia, sehingga irama jantung kembali normal. Pahami manfaat tindakan ini, termasuk prosedur dan risikonya!

Pengertian Ablasi Jantung

Ablasi jantung adalah teknik-teknik yang diterapkan untuk mengatasi aritmia, yaitu keadaan irama jantung yang tidak teratur. Ablasi sendiri untuk konteks kedokteran merupakan tindakan mengangkat, menghancurkan, maupun menghilangkan jaringan (tisu) tubuh yang bermasalah.

Tindakan medis menggunakan berbagai teknik, misalnya paparan energi panas, energi dingin, gelombang radio, juga laser.

Tipe ablasi jantung yang biasa digunakan yaitu ablasi kateter, menggunakan paparan energi radiofrekuensi untuk mengeliminasi bagian sangat kecil pada tisu jantung yang memicu denyut jantung lebih cepat atau tak teratur. Penghancuran jaringan efektif untuk menormalkan lagi irama jantung yang bermasalah.

Anda tidak perlu khawatir apabila harus menjalani prosedur ini karena penghancuran jaringan jantung yang abnormal tidak akan merusak bagian jantung yang lain.

Tujuan Ablasi Jantung

Secara umum tindakan medis bertujuan pencegahan maupun pengobatan aritmia jantung.

Deteksi penyakit aritmia jantung salah satunya bisa dengan pemeriksaan echo jantung saat Anda menjalani skrining. Jika sudah terkonfirmasi, dokter biasanya menyarankan terapi obat-obatan. Namun jika pasien tidak merespon terhadap obat sesuai dengan harapan, termasuk perawatan lain juga tidak berhasil, maka ablasi jantung adalah satu-satunya alternatif.

Ada juga alasan lain mengapa dokter Anda merekomendasikan intervensi ablasi jantung, seperti:

  • Obat-obatan untuk mengatasi gangguan aritmia jantung berpotensi menyebabkan efek samping berat.
  • Pasien mengidap gangguan detak jantung Sindrom Wolff-Parkinson-White atau takikardia supraventrikular yang hanya bisa sembuh dengan tindakan ablasi jantung. Sindrom Wolff-Parkinson-White (WPW) berarti terdapat jalur listrik tambahan pada jantung yang memicu denyut jantung lebih cepat. Masalah kesehatan jantung ini lebih sering dialami bayi serta anak-anak. Sementara takikardia supraventrikular yaitu denyut jantung cepat yang berasal dari bilik di bawah jantung (ventrikel).
  • Pasien berisiko tinggi mengalami serangan jantung mendadak atau komplikasi.

Perlu Anda ketahui berikut adalah ciri-ciri yang bisa jadi pertanda aritmia jantung yaitu:

  • Nyeri dada
  • Pingsan
  • Denyut jantung lambat atau cepat
  • Pusing
  • Wajah pucat
  • Sesak napas
  • Perubahan pola denyut nadi
  • Berkeringat

Prosedur Ablasi Jantung

Terdapat dua teknik untuk tindakan ablasi jantung. Teknik pertama adalah ablasi radiofrekuensi yang memanfaatkan paparan energi panas dalam eliminasi area jantung yang sakit. Kedua, yaitu krioablasi yang menerapkan paparan suhu yang sangat rendah.

Metode ablasi yang dilakukan dokter akan disesuaikan dengan tipe aritmia jantung pada penderita. Prosedur ini merupakan prosedur panjang yang berlangsung di bawah pengawasan para ahli dokter spesialis jantung, teknisi, juga perawat serta menggunakan peralatan canggih.

Prosedur ablasi jantung yaitu:

  1. Pasien diberikan obat penenang untuk membantu merasa lebih tenang karena pasien akan tetap sadar selama tindakan.
  2. Selanjutnya perawat membersihkan area tempat dilangsungkannya kateterisasi jantung, yaitu memasukkan kateter (tabung kecil dan lentur) bertujuan memonitor organ jantung. Area dimaksud bisa di kulit sekitar leher, lengan, maupun selangkangan. Proses selanjutnya adalah injeksi anestesi.
  3. Jika proses persiapan selesai, dokter spesialis akan menyayat kecil kulit pasien untuk memasukkan kateter ke dalam salah satu arteri. Dengan panduan citra dari sinar-X, perangkat kateter digerakkan menuju jantung.
  4. Setelah kateter berada di area yang tepat, elektroda kecil akan ditempatkan di beberapa bagian jantung untuk memonitor irama jantung serta mengidentifikasi area yang terganggu. Area yang bermasalah ini bisa satu titik saja atau bahkan beberapa titik.
  5. Setelah menemukannya, kateter akan mengirimkan energi panas atau dingin menargetkan area tersebut dan membuat jaringan parut (scar) kecil untuk mengatasi masalah irama jantung.
  6. Pasca tindakan dokter akan mengeluarkan kateter dari tubuh pasien. Biasanya pasien harus berbaring miring selama paling sedikit 1 jam, sembari luka sayatan tempat memasukkan kateter dirawat untuk mengurangi pendarahan.

Selanjutnya, pasien mungkin harus tinggal di tempat tidur paling tidak selama lima sampai enam jam, agar tenaga medis dapat terus melakukan pemantauan. Seluruh tindakan ablasi kateter ini memerlukan waktu minimal 4 jam atau bisa juga lebih.

Lalu ablasi jantung apakah sakit? Beberapa pasien melaporkan timbulnya beberapa sensasi, misalnya terbakar saat penyuntikan obat, denyut jantung yang semakin cepat atau kuat, pusing, juga panas ketika dokter membuat perlukaan pada tisu dengan menembakkan energi.

Selanjutnya 2 sampai 3 hari pasca tindakan, Anda kemungkinan merasakan gejala-gejala misalnya kelelahan, sakit di dada, atau denyut jantung yang tak teratur/sangat cepat. Untuk meminimalkan rasa tidak nyaman umumnya dokter akan meresepkan beberapa obat.

Risiko Ablasi Jantung

Ablasi jantung biasanya dianggap sebagai intervensi medis aman, terutama karena dilakukan di bawah pengawasan ketat oleh tim medis yang kompeten dan profesional. Tapi tak beda dengan prosedur kedokteran lainnya, ablasi jantung tetap memiliki risiko, meskipun peluang terjadinya komplikasi serius relatif rendah.

Beberapa efek samping ablasi jantung yang bisa jadi terjadi antara lain:

  1. Perdarahan hingga infeksi di area sayatan meskipun jarang, ini bisa terjadi pada lokasi yang menjadi jalan masuk kateter.
  2. Kerusakan pada arteri atau organ jantung. Penggunaan kateter dalam tindakan dapat mengakibatkan cedera pada dinding arteri maupun struktur jantung, meski risiko ini kecil.
  3. Aritmia baru atau berulang punya peluang muncul pasca ablasi jantung dalam beberapa kasus langka.
  4. Pembekuan darah (trombosis) bisa muncul meski sangat langka, ketika prosedur yang berisiko memicu stroke atau serangan jantung.
  5. Reaksi terhadap obat penenang atau anestesi lokal bisa terjadi pada pasien yang sensitif, namun jarang serius.
  6. Perikarditis merupakan peradangan pada selaput yang mengelilingi jantung (perikardium), meskipun sangat jarang.
  7. Kerusakan katup jantung.
  8. Terjadi kondisi fistula atrium esofagus yaitu terbentuk koneksi antara esofagus dan bagian jantung Anda.
  9. Terbentuk cairan di sekitar jantung.
  10. Kerusakan saraf vagus atau frenikus

Ablasi jantung adalah proses klinis yang efisien dan terkontrol dalam mengobati aritmia jantung. Teknologi canggih beserta tim dokter yang kompeten menjadikan prosedur ini sebagai pilihan penanganan yang andal bagi banyak pasien.

Untuk perawatan jantung terbaik, Rumah Sakit Royal Progress menawarkan fasilitas modern serta dukungan tim dokter spesialis jantung dan pembuluh darah berpengalaman. Dapatkan juga pilihan paket skrining jantung untuk memastikan kondisi kesehatan jantung Anda dan juga sebagai langkah preventif awal. Jangan tunda langkah penting untuk menjaga kualitas hidup Anda, hubungi kami sekarang untuk konsultasi lebih lanjut dan jadwalkan pemeriksaan kesehatan jantung Anda hari ini.

Konsultasi dengan Dokter Spesialis Kami
  • Cardiac ablation procedures : MedlinePlus Medical Encyclopedia
  • Cardiac ablation - Mayo Clinic
  • Cardiac (Heart) Ablation: Procedure Details & Recovery - Cleveland Clinic
  • What Is Cardiac Ablation? - WebMD
  • Ablation for Arrhythmias - American Heart Association
Artikel Lainnya

Echo Jantung: Jenis, Manfaat, dan Prosedur Pemeriksaannya

Pemeriksaan kesehatan jantung adalah salah satu langkah penting dalam menjaga kualitas hidup yang optimal. Di antara berbagai jenis tes yang tersedia, echo jantung atau ekokardiografi menjadi pilihan utama karena mampu memberikan gambaran jelas tentang kondisi jantung secara non-invasif. Pemeriksaan ini tidak hanya bermanfaat untuk mendeteksi berbagai kelainan jantung, tetapi juga untuk memantau kinerjanya dalam waktu […]
23/01/2025

Penyakit pada Katup Jantung: Gejala, Penyebab, Cara Penanganan

Katup jantung berperan krusial dalam memastikan aliran darah di dalam tubuh tetaep lancar. Sayangnya, begitu fungsi katup jantung melemah, kinerja jantung bakal terpengaruh. Gangguan katup jantung kerap tak terdeteksi sebab gejalanya sering kali mirip dengan gangguan kesehatan pada organ yang berbeda, atau justru benar-benar tak disadari. Lalu, ciri-ciri seperti apa yang perlu Anda cermati? Apa […]
20/01/2025

Jantung Bocor: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Gangguan kesehatan jantung bocor merupakan kelainan jantung yang berpotensi memengaruhi individu pada segala usia, tidak hanya anak-anak. Mengingat angka kejadiannya yang mencapai 50 sampai 100 kasus baru di Indonesia setiap tahun, situasi ini patut mendapat perhatian lebih. Jantung bocor terjadi saat terdapat lubang pada sekat pemisah antara bilik jantung, sehingga aliran darah menjadi abnormal. Tak […]
15/01/2025

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Berasa lelah akut gan?

Ayo Cek Sekarang 
Klik Disini !

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down