Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Mengenal Penyumbatan Pembuluh Darah: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Mengenal Penyumbatan Pembuluh Darah: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

03/09/2025

Setiap hari, miliaran sel dalam tubuh bergantung pada satu hal: aliran darah yang lancar. Namun, bagaimana jika jalur vital ini mulai terhambat, perlahan tapi pasti, oleh timbunan plak? Inilah yang terjadi pada kondisi aterosklerosis atau yang sering kita sebut penyumbatan pembuluh darah.

Lebih dari sekadar masalah kesehatan biasa, ini adalah gerbang menuju berbagai komplikasi serius yang bisa mengubah hidup Anda dalam sekejap. Lalu, apa sebenarnya yang menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah? Apa gejalanya dan adakah cara untuk memulihkan kondisi ini sebelum terlambat?

Apa Itu Penyumbatan Pembuluh Darah?

Penyumbatan pembuluh darah atau aterosklerosis adalah kondisi peradangan kronis akibat volume plak di dinding arteri yang makin besar. Plak ini, yang sebagian besar terdiri dari lemak (lipid), memicu respons peradangan dan secara bertahap mengeras yang berefek pada menyempitkan pembuluh darah.

Akibatnya, aliran darah terhambat atau bahkan tersumbat total yang bisa merangsang hadirnya berbagai penyakit serius, misalnya serangan jantung atau stroke.

Gejala Penyumbatan Pembuluh Darah

Gejala penyumbatan pembuluh darah bisa berbeda-beda tergantung pada lokasi arteri yang terdampak. Pada tahap ringan, aterosklerosis sering tidak menunjukkan gejala apa pun.

Namun saat penyumbatan mulai mengganggu aliran darah secara signifikan, berbagai keluhan bisa muncul, antara lain.

  • Jika terjadi di arteri jantung, gejalanya berupa nyeri dada atau rasa tertekan di dada (angina). Ini muncul saat aktivitas fisik atau stres dan mereda saat istirahat.
  • Jika terjadi di arteri menuju otak, Anda bisa mengalami gejala stroke ringan, seperti mati rasa atau kelemahan mendadak di wajah, lengan atau kaki, sulit berbicara, atau gangguan penglihatan sementara pada satu mata. Ini merupakan tanda dari transient ischemic attack yang bisa berkembang menjadi stroke jika tanpa penanganan.
  • Apabila terjadi di pembuluh darah kaki atau tangan bisa mengakibatkan nyeri saat berjalan (claudicatio intermittens), terutama di betis. Anda juga mungkin mengalami tekanan darah yang lebih rendah di lengan atau kaki yang terdampak. Ini juga menandakan adanya penyakit arteri perifer.
  • Jika terjadi di arteri ginjal, gejalanya bisa berupa hipertensi yang sulit dikendalikan atau bahkan gagal ginjal dalam kasus parah.

Penyebab Penyumbatan Pembuluh Darah

Penyumbatan pembuluh darah berkembang selama bertahun-tahun. Banyak faktor yang memulai dan mempercepat penumpukan plak, di antaranya:

Faktor yang Bisa Diubah/Dikendalikan

Berikut adalah kondisi atau kebiasaan yang bisa Anda kendalikan, ubah, atau kelola untuk mengurangi risiko terkena atau memperparah aterosklerosis.

  • Kadar Kolesterol LDL Tinggi
  • Hipertensi
  • Merokok
  • Diabetes
  • Obesitas (terutama lemak perut)
  • Kurangnya aktivitas fisik
  • Pola Makan Tidak Sehat (Tinggi Lemak Jenuh, Trans, Kolesterol, Gula).

Faktor yang Tidak Dapat Diubah/Dikendalikan

Berikut adalah faktor yang berada di luar kendali Anda atau tidak dapat Anda ubah:

  • Usia yang bertambah
  • Jenis kelamin pria
  • Riwayat keluarga penyakit jantung dini

Meskipun Anda tidak bisa mengubah usia, jenis kelamin, atau genetik Anda, kesadaran akan faktor-faktor non-modifiable ini bisa memotivasi Anda untuk lebih proaktif. Anda bisa mengelola faktor risiko yang bisa diubah, seperti pola makan, olahraga, dan menghindari rokok, demi menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah Anda.

Diagnosis Penyumbatan Pembuluh Darah

Menentukan apakah seseorang mengalami penyumbatan pembuluh darah tidak bisa hanya mengandalkan gejala. Karena itu, diagnosis dilakukan secara menyeluruh.

Sebagai langkah awal, dokter akan menggali informasi untuk mengetahui keluhan pasien, riwayat kesehatan, dan faktor risiko. Setelah itu, pemeriksaan fisik seperti mengecek denyut nadi, tensi, serta mencari tanda-tanda terganggunya aliran darah.

Jika terdeteksi ada penyumbatan, dokter akan melanjutkan dengan sejumlah pemeriksaan tambahan, di antaranya:

  • Tes darah untuk kolesterol dan diabetes. Keduanya merupakan kontributor utama dalam pembentukan plak di arteri.
  • Ankle-Brachial Index (ABI), yaitu tes untuk membandingkan tekanan darah di pergelangan kaki dan lengan. Hasil yang tidak seimbang bisa menandakan adanya penyempitan arteri.
  • Elektrokardiogram (EKG) guna memantau aktivitas listrik jantung dan mendeteksi tanda-tanda  penyakit kardiovaskular aterosklerotik.
  • USG Doppler memanfaatkan gelombang suara untuk memvisualisasikan aliran darah dalam arteri area tungkai.
  • Stress test (tes treadmill) di mana aktivitas jantung dipantau saat pasien berolahraga. Tujuannya untuk melihat respons jantung terhadap beban fisik.
  • Angiografi, prosedur pencitraan dengan zat pewarna khusus yang disuntikkan ke arteri agar kondisinya arteri bisa tervisualisasi jelas melalui gambar Rontgen.
  • CT scan dan Magnetic Resonance Angiography (MRA) menyediakan pencitraan detail pembuluh darah dan membantu mendeteksi area penyempitan atau sumbatan.

Pengobatan Penyumbatan Pembuluh Darah

Penanganan penyumbatan pembuluh darah tidak bisa dilakukan secara instan. Tujuannya bukan hanya untuk melancarkan aliran darah, tetapi juga mencegah komplikasi serius.

Ada tiga pendekatan utama yang biasanya dokter lakukan.

1. Perubahan Gaya Hidup

Langkah pertama dan paling mendasar adalah memperbaiki kebiasaan sehari-hari. Dokter umumnya akan menyarankan pasien untuk:

  • Rutin berolahraga terutama latihan kardiovaskular.
  • Mengurangi konsumsi makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh serta meningkatkan asupan serat dari sayur, buah, dan biji-bijian.
  • Menyetop kebiasaan merokok dan mengontrol berat badan.

2. Terapi Obat

Jika perubahan gaya hidup tidak cukup, dokter akan mengombinasikan terapi obat untuk membantu mengontrol faktor risiko dan memperlambat perkembangan aterosklerosis.

Jenis obat yang umum dokter berikan antara lain:

  • Aspirin atau antikoagulan lainnya untuk mencegah penggumpalan darah.
  • Obat hipertensi.
  • Statin dan fibrat sebagai obat kolesterol tinggi.
  • Obat diabetes.

3. Tindakan Medis

Untuk kasus parah dan tidak membaik dengan obat, Anda mungkin akan mendapatkan prosedur medis seperti

Angioplasti dan pemasangan stent

Dokter akan melebarkan arteri yang menyempit dengan balon kecil. Kemudian arteri dipasangi stent (cincin logam kecil) agar tidak menyempit lagi. Alhasil, aliran darah berjalan normal.

Terapi Fibrinolitik

Terapi ini bertujuan untuk melarutkan gumpalan darah yang menyumbat arteri, terutama dalam kondisi darurat.

Operasi Bypass

Dokter akan membuat jalur baru bagi aliran darah menggunakan pembuluh darah dari bagian tubuh lain atau bahan sintetis untuk melewati arteri yang tersumbat.

Endarterektomi

Prosedur pembedahan yang bertujuan mengangkat atau menghilangkan plak dari dinding arteri. Biasanya dilakukan di area leher (arteri karotis).

Arterektomi

Menggunakan alat khusus berbentuk kateter dengan ujung seperti pisau kecil untuk mengikis dan mengangkat plak dari dalam arteri.

Pendekatan pengobatan ini akan disesuaikan dengan kondisi pasien, tingkat keparahan penyumbatan, dan risiko komplikasi. Semakin awal kondisi ini terdeteksi, semakin besar peluang untuk menghindari prosedur invasif juga menjaga pembuluh darah tetap sehat.

Penyumbatan pembuluh darah sering berkembang tanpa terdeteksi di awal, namun dampaknya bisa serius, bahkan merenggut nyawa. Mengenali faktor risiko dan melakukan deteksi dini adalah langkah terbaik untuk menjaga sistem kardiovaskular Anda tetap sehat.

Jangan tunggu gejala muncul, lakukan medical check-up rutin untuk mengetahui kondisi pembuluh darah Anda secara menyeluruh di RS Royal Progress sekarang juga!

  • Atherosclerosis - StatPearls - NCBI Bookshelf
  • Atherosclerosis - Nature Reviews Disease Primers
  • Arteriosclerosis / atherosclerosis - Symptoms and causes - Mayo Clinic
  • Atherosclerosis: Causes, Symptoms, and Treatment - Biology Insights
Artikel Lainnya

Radang Usus: Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Pengobatannya

Tidak jarang nyeri perut tajam akibat radang usus kerap disalahartikan sebagai gejala usus buntu. Namun sebenarnya penyakit radang usus adalah peradangan kronis pada saluran pencernaan yang bisa berdampak besar pada kualitas hidup penderitanya. Pengertian Radang Usus Apa itu radang usus? Inflammatory bowel disease (IBD) atau istilah medis radang usus merupakan penyakit yang ditandai peradangan kronis serta […]
19/09/2025

Apa Itu Virtual Kolonoskopi? Ini 5 Kegunaan dan Kelebihannya

Kolonoskopi virtual adalah salah satu tes yang dipakai untuk skrining kanker usus besar dan kelainan lain pada organ di sekitarnya. Alih-alih memakai kolonoskop, virtual kolonoskopi memanfaatkan CT scan dan teknologi komputer untuk menampilkan gambaran interior usus besar dalam bentuk dua dan tiga dimensi. Salah satu keunggulan utamanya adalah risiko komplikasinya yang relatif minim. Apa Itu […]
17/09/2025

Mengenal Gejala Kanker Usus Besar, Faktor Risiko dan Pengobatannya

Kanker usus besar termasuk jenis kanker ganas yang paling umum. Kanker ini muncul dari mutasi sel-sel kelenjar yang terdapat pada lapisan dinding usus besar (kolon) maupun anus (rektum). Adapun istilah medis kanker usus besar sendiri adalah kanker kolorektal (colorectal cancer) atau disingkat CRC. Penderita di stadium awal umumnya tidak menunjukkan tanda-tanda kanker usus yang jelas. […]
15/09/2025

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down