Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Mengenal HBsAg, Fungsi, dan Jenis Pemeriksaan dalam Diagnosis Hepatitis B

Mengenal HBsAg, Fungsi, dan Jenis Pemeriksaan dalam Diagnosis Hepatitis B

23/04/2025

Infeksi virus Hepatitis B (HBV) merupakan ancaman serius bagi kesehatan hati dan HBsAg adalah parameter utama untuk mengetahui keberadaan infeksi tersebut.

Mengingat seringnya ketiadaan gejala pada stadium awal, mengidentifikasi infeksi ini sejak dini adalah strategi utama untuk menghindari konsekuensi jangka panjang, seperti sirosis atau kanker hati.

Untuk mengidentifikasinya, lazimnya dokter memakai tes HBsAg. Apa itu tes HBsAg dan apa fungsinya?

Fungsi HBsAg

Kesehatan hati adalah hal yang berharga sehingga serangan HBV bisa berdampak buruk pada kesehatannya. Tinggi jumlah virus dalam tubuh mampu memunculkan berbagai masalah hati, mulai dari peradangan ringan hingga penyakit kronis yang merenggut nyawa.

Oleh karena itu, deteksi awal replikasi virus dalam tubuh sangatlah penting dan tes darah HBsAg (hepatitis B surface antigen) menjadi metode umum dalam pengidentifikasian tersebut.

HBsAg adalah protein yang membentuk lapisan luar HBV dan kehadirannya mengisyaratkan adanya invasi mikroba dalam tubuh, baik dalam tahap akut maupun kronis. Selain itu, HBsAg juga mengambil andil besar dalam penilaian potensi penyebaran virus.

Fungsi HBsAg antara lain untuk:

  • Identifikasi awal virus. Mengidentifikasi hepatitis B sejak dini sangatlah penting. HBsAg terdeteksi di awal infeksi HBV, bahkan sebelum munculnya gejala, sehingga bermanfaat dalam analisis awal.
  • Identifikasi risiko penularan. Pasien positif hepatitis berpotensi menyebarkan HBV ke orang lain. Oleh karena itu, tindak pencegahan menjadi krusial untuk memproteksi orang-orang di sekelilingnya.
  • Evaluasi infeksi. HBsAg berfungsi sebagai sarana untuk mengawasi kemajuan penyakit dan mengukur reaksi tubuh terhadap pengobatan.

Proses Infeksi Hepatitis B dan Peran HBsAg

Ketika seseorang berkontak dengan cairan kontaminan dari individu terinfeksi, orang tersebut dapat berpotensi tertular virus. Virus yang sudah masuk ke tubuh kemudian menginvasi sel hati dan memulai proses perbanyakan diri.

Sebagai bentuk tanggapan terhadap pertumbuhan virus, tubuh akan membentuk HBsAg. Setelah terpapar, antigen dalam darah ini dapat diketahui sekitar 1-10 minggu.

Apabila keberadaannya terdeteksi hingga lebih dari setengah tahun, infeksi tersebut akan ditetapkan sebagai penyakit kronis yang membutuhkan terapi medis berkelanjutan.

Jenis-Jenis Tes HBsAg

Untuk mengidentifikasi adanya antigen HBV, laboran umum menggunakan tiga tes, yaitu:

  • Tes serologis atau Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA).
  • Rapid Diagnostic Test untuk skrining populasi besar karena tes ini menghasilkan analisis sampel dengan cepat dan efektif.
  • Tes PCR (Polymerase Chain Reaction) yaitu tes molekuler yang berguna untuk mengidentifikasi DNA HBV pasien dengan diagnosis hepatitis B kronis.

Prosedur Tes HBsAg

Berikut tata laksana tes HBsAg:

  1. Persiapan. Sebelum tes, tidak ada persyaratan Anda harus puasa kecuali dokter menginstruksikan hal tersebut.
  2. Pengambilan Sampel. Pertama-tama, petugas akan memasang pita elastis di lengan atas. Kemudian membersihkan lokasi penyuntikan di pembuluh vena lengan dengan alkohol dan mulai menyuntikkan jarum tipis untuk pengambilan darah.
  3. Penyimpanan Sampel. Selanjutnya darah ditampung di tabung vacutainer. Kemudian sampel dibawa ke laboratorium untuk diproses lebih lanjut.
  4. Analisis di Laboratorium. Petugas akan memeriksa konsentrasi HBsAg dalam darah dengan menggunakan metode yang tepat.
  5. Hasil dan Interpretasi. Setelah satu atau dua hari, hasil tes akan tersedia dan dokter akan mengevaluasinya untuk merencanakan program rehabilitasi medik selanjutnya.

Interpretasi Hasil Tes HBsAg

Hasil uji HBsAg ada dua, yaitu positif dan negatif. Berikut cara menginterpretasikannya:

  • Tubuh yang terpapar HBV akan menghasilkan HBsAg positif dan untuk memperoleh gambaran lengkap terkait stadium penyakit, pasien perlu menjalani pemeriksaan lanjutan.
  • Sedangkan HBsAg negatif mengindikasikan tidak ditemukannya antigen hepatitis B. Itu berarti bahwa pasien tidak sedang mengalami infeksi HBV. Walaupun demikian, hasil ini tidak menjamin bahwa pasien tidak pernah bersentuhan dengan HBV sebelumnya atau tidak memiliki imunitas akibat vaksin.

Guna mendapatkan informasi mendalam terkait status infeksi dan kekebalan terhadap hepatitis B, dokter mungkin akan meminta Anda untuk melakukan tes pelengkap, yaitu HBsAb (Antibodi Permukaan Hepatitis B) dan HBcAb (Antibodi Inti Hepatitis B).

Siapa yang Perlu Melakukan Tes HBsAg?

Berikut daftar kelompok orang berisiko tinggi terjangkit virus hepatitis B:

  • Bayi lahir dari ibu positif hepatitis.
  • Individu yang aktif secara seksual dengan perilaku berisiko tinggi.
  • Pengguna narkoba suntik.
  • Seseorang yang pernah berinteraksi secara langsung dengan pasien hepatitis B.
  • Orang yang tinggal serumah dengan penderita hepatitis B.
  • Pasien yang bergantung pada hemodialisis dan berisiko terpapar melalui peralatan terkontaminasi.
  • Pasien dengan kelainan fungsi hati atau hasil tes enzim hati tidak normal.
  • Perempuan yang sedang mengandung (untuk melindungi bayi dari kemungkinan infeksi saat lahir).
  • Individu yang secara teratur menjalani transfusi darah atau tindakan medis berisiko tinggi.
  • Pekerja yang secara teratur kontak dengan darah atau cairan tubuh.

CDC menyatakan bahwa individu dengan gejala-gejala yang tercantum di bawah ini juga sebaiknya melakukan tes HBsAg:

  • Nyeri perut
  • Urin gelap
  • Hilangnya nafsu makan, mual, dan muntah
  • Nyeri sendi
  • Lemah dan mudah lelah atau lemas
  • Penyakit kuning; menguningnya kulit dan mata.

Tindak Lanjut setelah Hasil Tes HBsAg

Ketika hasil tes terkonfirmasi positif, dokter akan menganjurkan tes tambahan, yang meliputi:

  • Tes HBeAg (Antigen e Hepatitis B) untuk mengukur seberapa menular infeksi tersebut.
  • Selanjutnya, tes DNA HBV untuk menentukan kuantitas virus dalam darah dan menilai apakah memerlukan terapi.
  • Terakhir, tes Fungsi Hati akan untuk mengevaluasi kondisi kesehatan organ hati.

Umumnya pasien hepatitis B kronis akan memperoleh pengobatan berupa obat antivirus, tes fungsi hati rutin, dan pergantian gaya hidup sebagai tindak preventif terjadinya komplikasi serius.

Pencegahan Hepatitis B

Tindak preventif paling efektif untuk menghambat penyebaran HBV adalah vaksinasi. Vaksin akan memberikan proteksi yang bertahan lama terhadap serangan HBV. Umumnya, vaksin diwajibkan pada kelompok yang rentan terhadap infeksi HBV.

Selain itu, tindakan-tindakan berikut mampu meminimalkan risiko infeksi:

  • Tidak memakai jarum suntik atau benda-benda pribadi yang berpotensi terkontaminasi darah.
  • Rutin memeriksakan kesehatan, khususnya bagi Anda yang termasuk golongan berisiko tinggi.
  • Memakai alat pelindung saat aktivitas seksual untuk mencegah penyebaran infeksi.

HBsAg adalah penanda kunci dalam mengidentifikasi infeksi HBV. Hasilnya pun sangat krusial dalam proses diagnosis, monitoring, dan rehabilitasi medis penyakit tersebut.

Selain itu, pengelola kesehatan juga mewajibkan tes HBsAg bagi golongan berisiko tinggi. Hal ini agar infeksi dapat terdeteksi pada tahap awal dan mencegah terjadinya komplikasi serius.

Apabila Anda memiliki faktor risiko, segera lakukan tes untuk memastikan kondisi kesehatan Anda tetap terjaga. Konsultasikan hasilnya dengan dokter spesialis penyakit dalam di RS Royal Progress. Anda juga dapat memesan paket MCU secara online melalui website RS Royal Progress sebagai pemeriksaan rutin kesehatan Anda.

  • Interpretation of hepatitis B serologic test results
  • Learn about the HBsAg test, used for Hepatitis B screening. Understand what a positive HBsAg means (causes & treatment) and normal test range - Care Hospitals
Artikel Lainnya

Apa Itu Kanker Hati? Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Merasakan nyeri samar di abdomen kanan atas, kelelahan tak kunjung hilang, atau kulit berubah warna menjadi kuning? Jangan anggap sepele! Gejala-gejala ini bisa menjadi pertanda adanya masalah serius pada hati, termasuk ancaman kanker hati. Penyakit tumor ganas yang sering disebut "pembunuh diam-diam" ini kerap berkembang tanpa peringatan dini yang jelas. Oleh karena itu, mari telaah […]
22/05/2025

Mengenal Penyakit Sirosis Hati: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Pernahkah Anda membayangkan organ sekuat hati bisa menjadi "keras" dan kehilangan fungsinya secara perlahan? Sirosis hati, sebuah kondisi yang sering kali datang tanpa disadari, bukan sekadar penyakit hati biasa. Penyakit yang terkenal juga sebagai sirosis hepatis adalah perjalanan panjang kerusakan yang diam-diam bisa menggerogoti kesehatan dan membawa konsekuensi serius bagi seluruh tubuh. Namun, apa penyebab […]
20/05/2025

Mengenal Penularan Hepatitis A, B, C, D, E dan Cara Efektif Mencegahnya

Penularan hepatitis masih menjadi tantangan besar dalam dunia kesehatan. Sebab, penyakit yang menyerang hati ini berisiko mendatangkan komplikasi parah, mulai dari sirosis hingga kanker hati, terutama jika penanganannya tidak maksimal atau terlambat. Sayangnya, masih banyak banyak orang belum paham bahwa hepatitis bukan hanya disebabkan oleh infeksi virus, tetapi juga bisa karena kebiasaan gaya hidup atau […]
19/05/2025

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Berasa lelah akut gan?

Ayo Cek Sekarang 
Klik Disini !

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down