Penyakit arteri koroner / Coronary Artery Disease (CAD) merupakan masalah kesehatan utama di dunia dan diperkirakan menjadi penyebab kematian terbesar pada tahun 2020. Namun tingkat kematian akibat penyumbatan arteri atau jantung koroner kini bisa ditekan dengan operasi bypass jantung.
Jantung memang merupakan organ vital dalam tubuh. Tatkala organ ini mengalami kondisi seperti penyumbatan saluran arteri, maka peran vitalnya tersebut dapat mengarah pada masalah medis serius, seperti serangan jantung.
Artikel ini akan membahas secara komprehensif hal-hal seputar operasi bypass jantung, keunggulannya, prosedur, hingga risiko komplikasi yang mungkin terjadi.
Baca Juga
Bypass jantung atau Coronary Artery Bypass Grafting (CABG) adalah suatu metodologi pembedahan organ dalam untuk melancarkan aliran arteri darah menuju jantung. Operasi ini mengatasi penyumbatan pada arteri koroner yang memicu gejala angina atau nyeri dada atau bahkan serangan jantung.
Cara kerja bypass jantung yaitu membuat saluran arteri baru yang tersumbat menggunakan saluran arteri dari bagian tubuh lain pada pasien, seperti saluran arteri pada dada dan kaki.
Dengan begitu, darah dapat mengalir secara optimal menuju jantung, sehingga masalah nyeri dada dan potensi serangan jantung dapat terhindarkan.
Menjalani operasi bypass jantung atau CABG sangat direkomendasikan untuk:
Adapun manfaat setelah melakukan operasi CABG antara lain:
Sebelum operasi bypass jantung, pasien harus menjalani serangkaian tes dan evaluasi medis untuk memastikan mereka cukup sehat untuk menjalani operasi.
Langkah-langkah persiapan meliput:
Operasi ini dapat berlangsung selama 3-6 jam, tergantung pada kompleksitas tindakan operasi dan kondisi medis umum pasien.
Prosedur operasinya sendiri terbagi ke dalam beberapa tahap, yaitu:
Umumnya ada dua teknik dalam praktik operasi CABG, yaitu:
Pemulihan dari operasi bypass jantung memerlukan waktu dan kesabaran. Di antara tahap pemulihan yang akan pasien jalani yaitu rawat inap selama 5-7 hari di rumah sakit pasca operasi dan pemulihan mandiri di rumah dengan tetap menghadiri jadwal kontrol berkala.
Untuk mempercepat pemulihan dan memastikan hasil yang optimal, pasien harus:
Seperti semua operasi besar, operasi bypass jantung memiliki risiko dan komplikasi potensial. Beberapa risiko paling sering adalah:
Meskipun operasi bypass jantung memiliki tingkat keberhasilan tinggi, namun ada beberapa penyebab potensial pasien meninggal setelah operasi. Di antaranya adalah komplikasi seperti infeksi, pendarahan, hingga stroke selama atau setelah operasi.
Kondisi kesehatan pasien yang memburuk akibat kondisi medis serius lainnya juga bisa meningkatkan risiko meninggal. Selain itu, pada beberapa kasus, jantung mungkin tidak pulih dengan baik setelah operasi yang dapat menyebabkan gagal jantung.
Untuk meminimalkan risiko komplikasi, sebaiknya Anda:
Operasi bypass jantung sudah digunakan selama kurang lebih 40 tahun untuk meringankan gejala dan mengurangi risiko kematian pada pasien dengan penyakit jantung iskemik. Anda tentu perlu melakukannya dengan berkonsultasi pada ahli bedah berpengalaman di RS Royal Progress.
Beberapa faktor yang memengaruhi tingkat keberhasilan operasi bypass jantung yaitu:
Pembuluh darah yang digunakan untuk bypass biasanya dapat bertahan selama bertahun-tahun, tetapi ada beberapa faktor yang memengaruhi durasi efektivitasnya:
Baca Juga
Demikian informasi mendalam seputar operasi bypass jantung. Dengan memahami informasi ini, diharapkan bisa membantu Anda mengetahui segala persiapan yang diperlukan jika Anda atau anggota keluarga Anda akan menjalani operasi tersebut dalam waktu dekat.
Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di RS Royal Progress apabila membutuhkan bantuan lebih lanjut. Jadwalkan segera konsultasi dengan Spesialis Jantung dan Pembuluh darah melalui website RS Royal Progress.