Pembengkakan jantung merupakan sebuah tanda akan kondisi tertentu, tidak selalu karena penyakit. Pada kondisi tertentu juga tidak bersifat permanen atau hanya sementara dan membaik dengan sendirinya.
Akan tetapi Anda tidak bisa menganggap ini hal sepele, karena pembengkakan jantung juga bisa disebabkan oleh masalah kesehatan yang serius.
Jadi, seberapa bahaya pembengkakan jantung? Kenali penyebab, gejala, dan cara menanganinya.
Pembengkakan jantung atau disebut kardiomegali adalah kondisi ketika jantung kesulitan memompa darah dan terus berusaha untuk memompa lebih banyak darah ke seluruh tubuh.
Masalah tersebut mengganggu aliran darah ke jantung, sehingga jantung tidak mampu memompa darah dengan baik dan membengkak. Bahkan pada beberapa kasus, hal ini tidak menimbulkan gejala maupun tanda-tanda.
Untuk mengetahui pasti kondisi ini perlu dilakukan rontgen dada.
Umumnya, jantung bengkak yang disebabkan oleh kehamilan atau karena stres akan membaik seiring waktu. Namun tidak dengan pembengkakan jantung yang disebabkan oleh beberapa penyakit yang terkait dengan jantung.
Ada 2 jenis pembengkakan jantung, yaitu Hipertrofi adalah pembengkakan jantung yang terjadi karena otot jantung menebal dan semakin membesar. Yang kedua yaitu Dilatasi, yaitu pembengkakan jantung yang disebabkan oleh melebarnya ruang jantung.
Kedua kondisi tersebut merupakan bentuk respon jantung atas perubahan pada beban kerja jantung. Karena dalam keadaan tertentu, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.
Apakah pembengkakan jantung bisa sembuh? Bisa, jika segera mendapatkan pengobatan yang tepat. Maka dari itu pahami gejala, cara pengobatan serta beberapa hal yang menyebabkan terjadinya pembengkakan jantung.
Seperti telah dijelaskan di atas, pembengkakan pada jantung dapat dilihat ketika dilakukan rontgen dada.
Namun Anda harus segera mengenali bagaimana ciri ciri pembengkakan jantung supaya tidak sampai terlambat dan membuat masalah yang lebih serius.
Berikut beberapa gejala pembengkakan jantung:
Jadi, Anda perlu waspada ketika merasakan beberapa gejala di atas. Pergi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat sehingga segera dilakukan pengobatan.
Ada berbagai masalah yang menyebabkan jantung menjadi bengkak.
Berikut beberapa hal yang bisa menjadi penyebab pembengkakan jantung :
Pada perawatan awal, umumnya dokter akan merekomendasikan beberapa jenis obat pembengkakan jantung.
ACE Inhibitor merupakan obat untuk mengatasi kekakuan pembuluh darah sehingga tekanan darah bisa menurun. Selain menurunkan tekanan darah penyebab jantung bengkak, ACE Inhibitor juga bisa secara langsung mengatasi masalah jantung bengkak.
Obat antikoagulan disebut juga obat pengencer darah, karena berfungsi mencegah terjadinya penumpukan darah yang bisa menyebabkan penyumbatan alirah darah.
Saat menggunakan obat ini Anda juga harus waspada terhadap efek samping perdarahan yang mungkin ditimbulkan. Misalnya memar, gusi berdarah, mimisan, atau ada darah pada feses dan urin.
Obat diuretik adalah jenis obat yang berfungsi mengurangi cairan dan natrium yang berlebih dalam tubuh. Contoh obat diuretik untuk mengatasi jantung bengkak yaitu:
Angiotensin Receptor Blockers (ARB) memiliki fungsi menurunkan tekanan darah dengan cara memutus reseptor AT1 pada ginjal, jantung, dan pembuluh darah.
Ingat, setiap orang memiliki gejala dan penyebab yang berbeda, maka pengobatan yang dilakukan pun tidak selalu sama. Jadi, jika Anda memiliki beberapa gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RS Royal Progress terlebih dahulu.
Apabila Anda membutuhkan pertolongan darurat karena serangan jantung atau pembengkakan jantung, langsung hubungi IGD 24 Jam RS Royal Progress.