Gangguan kesehatan jantung bocor merupakan kelainan jantung yang berpotensi memengaruhi individu pada segala usia, tidak hanya anak-anak. Mengingat angka kejadiannya yang mencapai 50 sampai 100 kasus baru di Indonesia setiap tahun, situasi ini patut mendapat perhatian lebih.
Jantung bocor terjadi saat terdapat lubang pada sekat pemisah antara bilik jantung, sehingga aliran darah menjadi abnormal. Tak hanya pada sekat jantung, kondisi tersebut juga bisa terjadi jika salah satu dari empat katup jantung tak tertutup dengan sempurna. Imbasnya sebagian darah akan mengalir ke arah yang salah setiap kali katup jantung menutup.
Mari kita bahas secara mendalam pemicu, ciri-ciri, serta intervensi medis jantung bocor, serta mengapa deteksi dini sangat krusial demi mencegah komplikasi lanjutan.
Sebelum mengenal penyebab penyebabnya, pahami dulu mengenai anatomi jantung dan fungsinya. Jantung punya empat buah katup, yakni katup mitral, trikuspid, aorta, dan katup pulmonal. Pada masing-masing katup berisi dua sampai tiga lipatan kecil kelopak katup yang bisa terbuka serta tertutup demi menjaga aliran darah ke jalur yang benar.
Bila katup tersebut tak menutup rapat, sebagian darah bisa mengalir kembali ke jantung yang dinamakan regurgitasi. Kondisi tersebut adalah masalah kesehatan katup jantung dengan kasus terbanyak.
Semua katup jantung sebenarnya berpotensi terjadi kebocoran, tapi kesempatan ini lebih banyak terjadi di katup mitral juga katup trikuspid. Beberapa pasien bahkan menderita kebocoran pada lebih dari satu katup sekaligus.
Pemicu gangguan tersebut yakni proses penuaan, mengingat semakin tua umur seseorang, jantung bisa semakin membesar. Efeknya, katup jantung akan sedikit tertarik sehingga mencegahnya tertutup dengan maksimal. Penuaan ini yang kebanyakan menjadi penyebab jantung bocor pada orang dewasa.
Namun selain itu beberapa orang memiliki cacat jantung bawaan sejak lahir yang bisa meningkatkan risiko mengalami kebocoran katup jantung.
Faktor resiko yang memperbesar peluang terjadinya bocor jantung yakni:
Kasus gangguan irama jantung fibrilasi atrium (AFib), artinya bilik atas jantung pasien tak sinkron dengan bilik bawah. Akibatnya, sirkulasi darah tidak berjalan sebagaimana mestinya, serta yang bersangkutan berpotensi terserang stroke maupun komplikasi lainnya.
Penyakit tersebut berarti terjadi penyumbatan pada arteri (pembuluh darah) yang bertugas menyalurkan darah beroksigen ke otot-otot jantung. Akibatnya aliran darah ke jantung jadi berkurang. Jika tanpa intervensi sesegera mungkin, penyakit arteri koroner berpotensi memicu serangan jantung
Gagal jantung merupakan situasi ketika jantung tak lagi sanggup memompa darah secara optimal untuk memenuhi kebutuhan seluruh organ. Ketika otot jantung semakin lemah atau kehilangan fleksibilitas, aliran darah tak bersirkulasi dengan optimal dan terjadi gagal jantung .
Prolaps bisa terjadi jika salah satu atau kedua kelopak katup mitral pada jantung tak tertutup sepenuhnya sehingga menonjol kembali ke arah atrium kiri saat jantung berkontraksi. Hal ini dapat menyebabkan arus balik darah ke atrium kiri.
Operasi jantung terbuka (open-heart surgery) merupakan tindakan pembedahan di mana dokter membuka dada serta mengoperasi secara langsung bagian otot, katup, maupun arteri jantung. Operasi besar umumnya direkomendasikan untuk menangani kondisi-kondisi serius misalnya penyumbatan arteri koroner, cacat jantung, maupun kerusakan katup jantung.
Infeksi katup jantung (endokarditis) terjadi jika lapisan dalam jantung, termasuk katup jantung terinfeksi oleh bakteri, virus, maupun jamur. Mikroorganisme parasit ini dapat mengkontaminasi jantung setelah masuk melalui aliran darah lalu “hinggap” di katup jantung dan menginfeksi.
Komplikasi serius yang berpotensi terjadi akibat parasit ini adalah gagal jantung maupun menyebarnya infeksi ke organ vital lain.
Cacat jantung bawaan yakni Defek septum ventrikel (VSD) merupakan terbentuknya lubang pada jantung sejak lahir. Lubang ini paling sering berada di antara ruang jantung bagian bawah (ventrikel kanan dan kiri). Dampaknya, darah beroksigen dan sarat nutrisi akan mengalir kembali ke paru-paru, alih-alih diedarkan ke seluruh tubuh.
Penyebabnya adalah dinding otot tidak terbentuk sempurna yang seharusnya sebagai sekat yang membagi jantung menjadi sisi kiri dan kanan. Inilah selanjutnya yang meninggalkan satu atau lebih dari satu lubang. Belum ditemukan penyebab pasti terjadinya kasus demikian, namun para ahli menduga faktor genetik dan polusi lingkungan sangat berperan.
Tumor jantung merupakan tumbuhnya jaringan tidak normal di dalam maupun dekat jantung yang bisa jinak (non-kanker) maupun agresif (kanker). Meskipun tumor jantung tergolong sangat langka, namun dampaknya bisa sangat serius sesuai ukuran serta lokasi tumbuh.
Penyakit rematik jantung yakni penyakit demam rematik yang bisa berdampak pada rusaknya katup jantung. Efek samping separah ini biasanya akibat infeksi bakteri streptokokus yang tak memperoleh perawatan memadai. Risiko ini kerap menimpa masyarakat yang tak bisa mendapatkan terapi pengobatan dengan antibiotik.
Lalu jantung bocor apa berbahaya? Apabila tanpa treatment medis, tentu saja jantung bocor bisa mengakibatkan berbagai komplikasi berat, seperti penggumpalan darah, infeksi jantung, gagal jantung, serta penyakit yang berkaitan dengan organ jantung lainnya.
Sebelumnya Anda perlu memahami dahulu jika ciri ciri penyakit jantung terkait jantung bocor kadang kala sulit terlihat langsung. Hanya dokter yang bisa mendeteksi gangguan ini, misalnya dari suara mendesir atau mendesing yang abnormal bersumber aliran darah saat memeriksa jantung menggunakan stetoskop.
Terapi bila kondisi kebocoran mulai memperberat kinerja jantung, gejala yang akan mulai terlihat, yakni:
Gejala tersebut juga tak spesifik karena gejala yang muncul pada tiap-tiap kasus faktanya berbeda-beda tergantung pada katup yang mana terjadi kebocoran.
Contohnya, kebocoran pada katup mitral gejala paling umum yang timbul yaitu sesak napas. Sementara jika katup trikuspid yang mengalami kebocoran, maka penderita sering kali mengalami pembengkakan cairan di kaki serta area perut.
Jantung bocor pada anak juga memperlihatkan gejala yang khas, yaitu gampang kecapekan saat makan maupun bermain, bobot tubuh sulit naik, sering sesak napas ketika makan, serta bernapas lebih cepat.
Baca Juga:
Lalu jantung bocor apa bisa sembuh? Pada umumnya, mereka dengan masalah kebocoran jantung punya peluang untuk sembuh atau setidaknya terkelola. Faktor yang berperan penting yaitu jenis serta tingkat keparahannya.
Beberapa terapi serta penanganan medis yang bisa jadi upaya intervensi adalah:
Dengan obat-obatan walaupun tak dapat mengubah kondisi bocor jantung, namun dapat membuat pasien lebih nyaman. Beberapa obat-obatan yang umum diresepkan adalah diuretik untuk membuang cairan yang terkumpul melalui urin, juga obat untuk mengantisipasi atau meminimalkan komplikasi.
Jika prognosis pasien kurang baik, dokter bisa merekomendasikan pembedahan jantung terbuka yang bertujuan untuk perbaikan maupun penggantian katup jantung. Upaya ini bisa dilakukan dengan pemasangan annuloplasty ring, yaitu semacam alat kedokteran berbentuk cincin yang dapat memperkuat katup jantung.
Apabila perbaikan tak mungkin dilakukan, alternatifnya yaitu mengganti katup dengan katup sintetis dari logam, karbon, maupun polimer. Namun, karena sifatnya yang sintetis, pasien harus menjalani terapi antikoagulan untuk mengencerkan darah dan mencegah penggumpalan darah pada katup.
Intervensi medis ini dilangsungkan dengan memasukkan kateter, yaitu semacam tabung kecil berongga, melalui pembuluh darah lalu diarahkan ke jantung. Selanjutnya dengan kateter inilah dokter melakukan prosedur untuk mengatasi masalah pada katup jantung.
Tak seperti bedah konvensional, kateterisasi jantung hanya memerlukan sayatan kecil pada area kulit, alih-alih membuka dada. Kateterisasi jantung banyak direkomendasikan untuk pasien beresiko tinggi atau atas preferensi penderita sendiri namun keputusan tetap tergantung kondisi kesehatannya.
Pulih sendiri memungkinkan terjadi pada kasus jantung bocor pada bayi dengan catatan kebocorannya kecil juga tak menimbulkan gejala serius. Pada beberapa anak, kebocoran organ bisa menutup sendiri seiring pertumbuhannya dengan maupun tanpa intervensi medis.
Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan jantung secara rutin untuk memantau perkembangan kebocoran.
Baca Juga:
Seluruh upaya medis dalam mengatasi jantung bocor di atas hanya dapat memberikan hasil jika pasien berkomitmen menerapkan pola hidup sehat. Misalnya saja dengan menerapkan diet sehat dan seimbang, olahraga berdasarkan kemampuan fisik, stop kebiasaan merokok juga konsumsi alkohol, menjaga berat badan selalu ideal, istirahat, serta meminimalkan kebiasaan makan yang tinggi lemak dan garam.
Menangani gangguan kesehatan jantung bocor membutuhkan perhatian medis yang akurat sehingga komplikasi serius bisa dicegah. Deteksi dini, pemahaman mengenai ciri-ciri penyakit, serta intervensi yang tepat menjadi kunci dalam menjaga kesehatan jantung Anda.
Apabila Anda maupun orang terdekat merasakan ciri-ciri jantung bocor, segera konsultasikan dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan penanganan terbaik. Di Rumah Sakit Royal Progress, tim spesialis jantung kami siap memberikan perawatan komprehensif dengan fasilitas medis modern dan pelayanan profesional.