Otot jantung (miokardium) adalah salah satu elemen paling esensial dalam tubuh manusia. Namun sering kali tidak banyak orang yang menyadari betapa pentingnya peranannya dalam menjaga kehidupan. Keunikannya terletak pada kemampuannya untuk berkontraksi secara otomatis tanpa perlu perintah dari otak, menjadikannya pusat kehidupan yang vital bagi tubuh manusia.
Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari bagaimana otot jantung bekerjaci, struktur uniknya, serta penyakit-penyakit yang dapat mengganggu fungsinya. Wawasan ini akan dapat membantu Anda lebih waspada dalam menjaga kesehatan organ penting ini.
Sebelum membahas seperti apa mekanisme kerja otot jantung (miokardium), pahami dulu gambaran anatominya.
Miokardium merupakan bagian dari tiga macam otot tubuh manusia, selain otot lurik serta otot polos. Bentuk otot jantung sendiri jika Anda melihatnya pada mikroskop, yaitu silindris bergaris terang serta gelap.
Sebagaimana otot lurik, miokardium juga mengandung satu atau dua inti sel (nukleus) pada setiap selnya. Namun nukleus pada miokardium terletak di tengah sel, yang merupakan salah satu kekhasannya.
Ciri-ciri otot jantung lainnya yaitu keberadaan diskus interkalaris sebagai tisu penghubung yang menyatukan tiap sel miokardium. Tisu penghubung ini menunjang aktivitas kontraksi dapat berlangsung secara sinkron dan teratur.
Bagian lain dari miokardium adalah serabut bercabang, yang memungkinkan stimulus listrik menyebar dengan cepat demi menjaga ritme degup jantung. Dalam serabut ini terkandung ribuan filamen serabut otot yang saling terjalin serta dilapisi sarkolema, yaitu lapisan tipis yang melindungi serat otot sekaligus bertindak mirip pembuluh darah.
Jaringan miokardium bertugas memastikan jantung berdenyut secara konstan dengan gerakan tidak sadar atau involunter. Involunter tak sama dengan gerakan sadar yang sepenuhnya bisa kita kendalikan, misalnya jaringan otot rangka.
Gerakan involunter tersebut berlangsung dengan peranan sel khusus pacu jantung (pacemaker cells) yang mengendalikan kontraksi jantung kita. Aspek lain yang juga memiliki fungsi vital adalah sistem saraf sebagai pengirim stimulus ke sel pacu jantung. Dengan begitu sel khusus ini dapat “memutuskan” untuk mempercepat atau memperlambat denyut jantung.
Kinerja sel khusus pemacu jantung juga didukung oleh sel-sel miokardium lain yang bertindak sebagai penerus sinyal listrik. Inilah yang kemudian mengaktifkan gelombang kontraksi miokardium, dan membuat jantung berdenyut terus secara konstan tanpa pernah beristirahat hingga akhir usia kelak.
Kerja keras otot jantung tentu memerlukan energi yang berasal dari suplai darah, oksigen, serta zat gizi yang disalurkan oleh pembuluh darah koroner. Agar sirkulasi darah mengalir menuju tempat-tempat yang seharusnya, organ vital ini dilengkapi katup jantung sebagai pengatur jalannya aliran darah.
Otot jantung sendiri terbentuk dari empat unsur penting, yaitu:
Diskus Interkalaris adalah semacam penghubung sel-sel otot jantung (kardiomiosit) satu sama lain.
Junction gap merupakan bagian dari cakram interkalaris yang bertugas mentransfer stimulasi ke sel otot jantung untuk berkontraksi. Celah junction inilah yang memungkinkan otot jantung berkontraksi secara terkoordinasi.
Desmosom juga bagian dari cakram interkalaris yang menahan serabut otot jantung selama kontraksi.
Nukleus adalah "pusat kontrol" sel yang mengandung semua materi genetik sel. Jika sel-sel otot rangka memiliki beberapa nukleus, sel-sel otot jantung biasanya hanya memiliki satu nukleus.
Sel-sel miokardium serat-seratnya saling terhubung untuk membangun jaringan yang kokoh sekaligus fleksibel. Di bagian dalam sel-sel miokardium ada yang namanya mitokondria, yang merupakan "pembangkit tenaga sel". Mitokondria bertugas untuk mengonversi oksigen dan glukosa menjadi energi.
Sel-sel miokardium terlihat bergaris-garis jika kita lihat menggunakan mikroskop. Ini ternyata karena keberadaan filamen yang mengandung protein myosin dan actin. Garis-garis yang gelap menunjukkan filamen tebal dengan kandungan protein myosin, sementara filamen tipis yang lebih terang terdiri dari protein actin.
Saat menjalankan fungsinya, sel miokardium ditenagai oleh energi dari mitokondria untuk mengaktifkan kontraksi.
Tak hanya sekadar bertanggung jawab pada aktivitas detak jantung, ini dia fungsi spesifik otot jantung.
Otot jantung berkontraksi untuk memompa darah yang kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh melalui arteri.
Otot jantung mengatur sirkulasi darah melalui dua siklus utama, yaitu sirkulasi sistemik (memompa darah ke seluruh tubuh) dan sirkulasi pulmonal (memompa darah ke paru-paru untuk mendapatkan oksigen).
Sistem saraf dan otonom dan hormon-hormon terkait selanjutnya mengatur detak jantung dan kekuatan kontraksi otot jantung sesuai kebutuhan fisiologis. Inilah sebabnya Anda merasa jantung berdetak lebih kencang saat berolahraga, mengalami stres, panik, atau cemas.
Otot jantung memiliki kemampuan kontraksi tak sadar (gerakan involunter) sekitar 70 kali per menit terus-menerus tanpa henti yang dirangsang oleh sinyal listrik dari sel pacemaker di dalam jantung.
Dengan menjaga detak jantung dan volume darah yang dipompa, otot jantung juga berperan penting dalam mempertahankan tekanan darah normal.
Sel-sel otot jantung tersusun dalam struktur khusus yang sehingga seluruhnya terhubung sedemikian rupa dan memungkinkan kontraksi yang terkoordinasi serta sinkron.
Dengan terus memompa darah dan oksigen ke seluruh jaringan tubuh, jaringan otot jantung memastikan sel-sel menerima oksigen yang dibutuhkan untuk memproduksi energi serta menjalankan fungsinya secara optimal.
Jantung membantu mengangkut produk limbah, seperti karbon dioksida, dari jaringan dan organ, serta mengeluarkannya dari tubuh.
Otot jantung merespons kebutuhan tubuh akan darah dengan menyesuaikan laju dan kekuatan kontraksinya. Dengan begitu darah dapat terdistribusi ke berbagai area tubuh sebagaimana mestinya.
Otot jantung bekerja sama dengan komponen lain dari sistem kardiovaskular, seperti katup jantung dan pembuluh darah, untuk menjaga sirkulasi yang efisien.
Ada kalanya otot jantung kurang mampu melakukan tugasnya secara maksimal karena masalah kesehatan kardiomiopati. Kardiomiopati merupakan penyakit yang berimbas pada kinerja miokardium yang efeknya dapat memicu kekakuan jantung, pembesaran, penebalan, sampai menimbulkan jaringan parut.
Akhirnya, jantung kesulitan memompa darah dengan efisien ke semua organ tubuh penting. Jika dibiarkan terus-menerus tanpa perawatan medis, kardiomiopati akan memicu gagal jantung.
Tapi Anda tak perlu mengingat penanganan medis kini sudah semakin canggih serta memungkinkan untuk mengatasi kondisi demikian. Ini antara lain dengan terapi obat-obatan, pemasangan perangkat penunjang aktivitas detak jantung seperti alat pacu jantung, ablasi kateter, sampai pembedahan besar bypass koroner juga cangkok jantung.
Kardiomiopati digolongkan dalam 4 tipe, yaitu:
Ini merupakan kondisi pembesaran dan penebalan miokardium dengan tanpa sebab yang biasanya pada bilik jantung bagian bawah atau istilah medisnya ventrikel.
Pada kondisi ini, terjadi pembesaran Ventrikel sehingga kinerjanya melemah dan menyulitkan dalam memompa darah. Efek sampingnya, komponen jantung yang lain “terpaksa” bekerja lebih berat untuk memompa darah.
Terjadi kekakuan ventrikel, sehingga darah sulit mencapai kapasitas yang seharusnya.
Aritmia jantung tipe keempat ini terjadi karena jaringan miokardium pada bilik kanan bawah terganti dengan jaringan kaya lemak atau serat. Akibatnya jantung berdetak secara abnormal.
Beberapa penderita kardiomiopati kadang tak menyadari jika ada gangguan pada jantungnya karena tak pernah mengalami gejala. Sementara beberapa penderita yang lain melaporkan munculnya berbagai ketidaknyamanan seiring kondisinya yang semakin memburuk.
Ciri-ciri penyakit jantung terkait kardiomiopati adalah:
Pada beberapa penderita, penyakit kardiomiopati dapat memburuk dengan cepat, tetapi ada juga yang memerlukan waktu lama sampai kinerja jantung menjadi benar-benar menurun.
Baca Juga:
Otot jantung memiliki fungsi krusial terkait kinerja jantung dan pembuluh darah kita. Memperluas wawasan mengenai cara kerja, manfaat, struktur, serta berbagai masalah kesehatan yang dapat memengaruhi organ tersebut, merupakan langkah awal yang bagus dalam mempertahankan kondisi jantung tetap sehat.
Di samping itu sangat penting untuk meningkatkan kesadaran deteksi dini kesehatan jantung secara berkala.
Rumah Sakit Royal Progress menyediakan layanan skrining jantung lengkap dengan dukungan tim dokter spesialis jantung dan pembuluh darah yang profesional. Jadi masyarakat dimungkinkan mendeteksi masalah sejak dini sekaligus mendapatkan intervensi yang diperlukan. Jangan tunggu sampai gejala muncul, jaga jantung Anda tetap sehat dengan reservasi sekarang juga.