Nyeri dada yang rasanya seolah tertindih benda berat kerap dikira sebagai tanda masuk angin biasa. Akhirnya, sejumlah orang memilih memijat atau mengoles minyak angin tanpa tahu bahwa gejala itu bisa jadi tanda angin duduk, kondisi serius yang berkaitan langsung dengan jantung.
Padahal jika penanganannya lambat, angin duduk berisiko memicu serangan jantung sampai kematian mendadak. Mari kenali lebih dalam tentang pengertian angin duduk, gejalanya, penyebab, sampai langkah penanganan medis yang tepat.
Angin duduk adalah istilah awam atas kondisi medis bernama angina pectoris, yaitu nyeri dada akibat menurunnya aliran darah yang penuh oksigen menuju otot jantung. Saat suplai darahnya bermasalah, jantung pun akan kesulitan bekerja dengan optimal, lalu terasalah gejala nyeri yang khas.
Hingga sekarang masih cukup banyak pihak yang menyamakan angin duduk dengan masuk angin biasa. Padahal, keduanya berkebalikan, lho!
Saat masuk angin masih tergolong ringan yang akan hilang setelah beristirahat, maka angin duduk justru butuh penanganan medis karena bisa menjadi pertanda awal sakit jantung koroner.
Tidak hanya itu, gejala angin duduk bisa terjadi mendadak dan mematikan ketika dibiarkan. Karena itulah, penting bagi Anda mengenali gejalanya dan tahu kapan harus waspada.
Beragam gejala gangguan ini muncul akibat berbagai hal. Namun secara medis, penyebab utamanya adalah terganggunya aliran darah ke jantung.
Yuk, cek penyebab medisnya di bawah ini!
Penyebab angin duduk umumnya karena menyempitnya atau ada sumbatan di pembuluh darah koroner. Nah, angin duduk bisa disebabkan oleh tiga faktor ini:
Menumpuknya kolesterol di dinding pembuluh darah koroner dalam beberapa waktu akan membentuk plak yang mempersempit aliran darah. Setelah menyempitnya pembuluh darah, maka pasokan oksigen tidak sampai ke otot jantung dengan optimal, sehingga menyebabkan angin duduk.
Faktor ini berlangsung saat otot pembuluh darah Anda menegang lalu mengalami penyempitan mendadak. Pada umumnya spasme ini berlangsung saat istirahat atau malam hari.
Kejadian seperti ini terjadi pada angina tidak stabil, di mana saat ada sumbatan atau gumpalan darah di pembuluh darah, akan ada risiko terhentinya aliran darah, sehingga menaikkan risiko serangan jantung mendadak.
Sementara itu, sejumlah faktor risiko yang harus Anda waspadai adalah:
Gejala utama angin duduk ialah sensasi nyeri dada yang rasanya seolah ditekan, tertindih, ditekan, bahkan terbakar.
Rasa yang tidak mengenakkan ini berisiko menyebar menuju leher, lengan kiri, rahang punggung, maupun gigi. Kadang, nyerinya terasa seperti gangguan pencernaan, sehingga disalahpahami sebagai masuk angin.
Selain gejala utama di atas, seseorang dengan angina pectoris juga bisa merasakan gejala lain yang sering menyertai, termasuk:
Dengan memahami beberapa gejala di atas, Anda bisa segera ambil tindakan jika diri sendiri atau orang lain mengalami gejala angin duduk.
Gangguan ini pun terbagi menjadi empat jenis berdasarkan penyebab dan keparahan gejalanya, yaitu:
Jenis ini termasuk paling lumrah, di mana gejala terasa saat individu stres atau menjalani aktivitas fisik. Gejalanya bisa Anda redakan melalui istirahat atau minum obat. Biasanya gejalanya berlangsung kurang dari lima menit dan terprediksi.
Tipe lebih serius dengan gejala yang muncul tiba-tiba bahkan ketika tidak melakukan aktivitas apa pun. Meskipun sudah mengonsumsi obat, gejalanya tidak mudah membaik. Gejalanya berisiko makin parah dan bisa terjadi lebih dari dua puluh menit.
Hal inilah yang membuat angina tidak stabil tergolong darurat medis karena bisa menjadi awal serangan jantung.
Tipe ini terjadi karena adanya kejang mendadak di bagian arteri jantung. Pada umumnya terjadi ketika tubuh beristirahat, terutama di malam hari. Angin duduk ini membaik dengan obat angina, tetapi tetap perlu pengawasan dokter.
Gejala pada angin duduk ini terus datang meskipun penderita sudah menjalani pengobatan lengkap dan perubahan gaya hidup. Untuk penanganannya butuh terapi khusus seperti EECP atau tindakan medis lanjutan.
Penanganan gangguan ini membutuhkan kolaborasi pertolongan pertama, medis, serta perubahan gaya hidup, sehingga hasilnya optimal. Nah, tahap pengobatannya adalah:
Langkah awal yang bisa Anda lakukan ketika gejala muncul adalah:
Ketika penanganan pertama belum optimal, maka langkah pengobatan medis yang perlu dilakukan ialah:
Kemungkinan dokter akan memberikan beberapa obat berikut ini:
Dalam tindakan medis, biasanya dokter akan melakukan:
Demi efek jangka panjang, lakukanlah beberapa adaptasi gaya hidup ini:
Sejumlah pertanda yang mengharuskan Anda langsung menemui dokter sesudah merasakan angin duduk ialah:
Agar terhindar dari risiko gangguan ini, cobalah melakukan beberapa upaya pencegahan ini:
Baca Juga:
Karena angin duduk merupakan medis yang serius dan bisa berujung fatal ketika penanganannya salah, pastikan untuk kenali gejalanya, hindari faktor risikonya, dan pemeriksaan rutin untuk deteksi dini.
Jika Anda merasakan keluhan nyeri dada atau memiliki riwayat penyakit jantung, segera konsultasikan bersama dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RS Royal Progress. Tim medis kami siaga membantu Anda mendapatkan pengobatan terbaik agar hidup lebih sehat dan terhindar dari risiko fatalnya angin duduk!