Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Waspada Trigliserida Tinggi: Bisa Memicu Stroke dan Penyakit Jantung

Waspada Trigliserida Tinggi: Bisa Memicu Stroke dan Penyakit Jantung

18/07/2025

Apakah Anda pernah melakukan cek darah dan hasilnya mengindikasikan kadar trigliserida tinggi? Jika iya, jangan abaikan hasil tes tersebut! Pasalnya, kadar yang terlampau tinggi bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan jantung Anda.

Apa sebenarnya trigliserida? Mengapa bisa membahayakan kesehatan apabila kadarnya di atas normal? Temukan ulasan rinci mengenai trigliserida tinggi, risiko, gejala, penyebab, dan cara penanganannya di halaman ini.

Apa Itu Trigliserida?

Trigliserida (TG) sebenarnya merupakan lemak yang jadi cadangan tenaga untuk tubuh. Ketika Anda makan makanan yang berlemak dan kalorinya berlebih, tubuh akan mengubahnya jadi TG.

Kemudian, saat butuh energi, tubuh akan menggunakannya kembali. Adapun pedoman kadar TG untuk dewasa ialah:

  • Trigliserida normal : Kurang dari 150 mg/dL
  • Batas tinggi: 150 - 199 mg/dL
  • Tinggi: 200 - 499 mg/dL
  • Sangat tinggi: melebihi 500 mg/dL

Apabila hasil cek darah menampilkan kadar melebihi 500 mg/dL, Anda berarti mengalami hipertrigliseridemia yang berat. Hal ini bisa memicu berbagai penyakit, seperti pankreatitis, stroke, hingga serangan jantung.

Sayangnya, individu dengan kadar trigliserida tinggi sering kali tidak menyadarinya karena tidak merasakan gejala tertentu. Oleh sebab itu, Anda sebaiknya melakukan pengecekan darah secara berkala guna memantau apakah kadarnya normal.

Untuk individu berumur 20 sampai 55 tahun, sebaiknya lakukan cek darah tiap 5 tahun. Kemudian, untuk lansia di atas 55 tahun, sebaiknya lakukan tes tiap 1 atau 2 tahun.

Tanda-Tanda Trigliserida Tinggi

Kadar TG yang tinggi umumnya tidak menampakkan gejala apapun. Tapi, apabila Anda tidak mengontrolnya, hal ini dapat berdampak serius bagi tubuh Anda karena bisa memicu berbagai komplikasi seperti:

1. Kadar Lebih dari 175 mg/dL

Apabila kadarnya melebihi 175 mg/dl, ini dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.

2. Lebih dari 500 mg/dL

Dengan kadar yang cukup tinggi ini, Anda bisa mengalami pankreatitis akut atau pembengkakan pada pankreas. Selain itu, gejala lain yang nampak ialah perubahan pembuluh darah pada mata yang dikenal dengan istilah lipemia retinalis.

Individu dengan trigliserida tinggi juga biasanya akan mengalami kerusakan kulit di area dada, punggung, kaki, dan tangan.

3. Melebihi 1500 mg/dL

Dengan kadar yang sangat tinggi ini, tubuh akan berhenti memecah lemak. Anda akan mengalami gejala seperti pembengkakan limpa dan liver serta kehilangan ingatan dalam jangka pendek.

Efeknya cukup membahayakan, bukan? Karena gejala trigliserida tinggi umumnya tidak dapat Anda rasakan pada awalnya, sebaiknya lakukanlah cek darah secara berkala guna memantau kadarnya agar tetap berada di angka normal.

Penyebab Trigliserida Tinggi

Ada beragam faktor yang memicu lonjakan TG dalam darah. Ini beberapa penyebab yang perlu Anda waspadai:

  • Makanan mengandung lemak jenuh, gula, dan karbo yang tinggi
  • Kurang beraktivitas fisik
  • Konsumsi alkohol
  • Indeks massa tubuh melebihi 25
  • Kebiasaan merokok
  • Diabetes
  • Penyakit ginjal
  • Gangguan liver
  • Mengalami peradangan seperti artritis reumatoid
  • Konsumsi obat-obatan tertentu meliputi kortikosteroid, diuretik, hormon estrogen, obat HIV, obat antipsikotik, dan beta blocker.

Selain faktor pemicu di atas, ada individu yang memiliki risiko lebih besar mengalami TG tinggi, di antaranya ialah:

  • Wanita yang mengalami menopause.
  • Ada anggota keluarga dengan TG dan kolesterol tinggi.
  • Penderita HIV
  • Wanita yang sedang hamil
  • Gangguan pada metabolisme lemak

Cara Menurunkan Trigliserida

Ketika hasil tes darah menyatakan bahwa kadar TG Anda tinggi, Anda tak perlu panik. Anda dapat menurunkan kadarnya dengan merubah gaya hidup dan juga dengan minum obat tertentu.

Berikut sejumlah tips untuk menurunkan dan mengontrol TG:

1. Perbaiki Pola Makan

Mulai saat ini, perbaikilah asupan makanan Anda. Caranya adalah dengan membatasi konsumsi karbo olahan dan juga gula. Perbanyak makanan sehat seperti buah dan sayur.

Kurangi asupan lemak khususnya gorengan dan lemak jenuh dari daging merah. Konsumsilah protein hewani dengan asam lemak omega 3 seperti tuna, salmon, dan tenggiri. Penelitian mengungkap bahwa omega-3 terbukti bermanfaat dalam menurunkan TG.

Ada sejumlah pantangan makanan saat trigliserida tinggi seperti daging merah dan daging olahan, susu berlemak tinggi, makanan cepat saji, makanan tinggi gula, dan olahan tepung. Dengan menghindari beberapa makanan ini, TG Anda akan cepat turun.

2. Turunkan Berat Badan

Lakukan diet ketat karena penurunan berat badan bisa berdampak besar terhadap penurunan TG. Caranya adalah dengan mengurangi jumlah kalori yang Anda konsumsi. Harus Anda ingat bahwa TG merupakan kalori ekstra yang tidak dibutuhkan oleh tubuh sehingga tersimpan sebagai lemak.

Jadi, dengan mengurangi asupan kalori, TG yang tersimpan akan terpakai menjadi sumber energi.

3. Rutin Berolahraga

Untuk membakar kalori, lakukanlah aktivitas fisik seperti jogging atau bersepeda setiap hari. Apabila tidak sempat berolahraga karena kesibukan, Anda bisa melakukan kegiatan sederhana seperti lebih memilih naik turun tangga daripada menggunakan lift.

4. Hindari Rokok dan Alkohol

Berhentilah mengonsumsi minuman beralkohol karena bisa membuat kadar TG naik. Selain itu, hindari juga kebiasaan merokok karena bisa memperburuk kondisi Anda.

Obat Trigliserida Tinggi

Untuk individu dengan TG yang terlalu tinggi, perubahan pola hidup saja tidak cukup. Anda juga memerlukan obat serta suplemen guna menurunkan kadarnya.

Berikut ini sejumlah obat dan suplemen yang dapat membantu mengontrol kadar TG:

  1. Fibrat : Dokter akan meresepkan fibrat ketika Anda memiliki keluhan TG tinggi. Selain itu, obat ini juga dapat meningkatkan kolesterol baik dalam darah. Dengan mengonsumsi fibrat, risiko stroke dan serangan jantung akan menurun.
  2. Niasin : merupakan nama lain dari vitamin B3. Vitamin ini ternyata bisa membuat kadar TG turun hingga 25% dan meningkatkan kadar kolesterol baik hingga 30%. Sayangnya niasin tidak semua orang cocok mengonsumsi vitamin ini. Pasalnya, beberapa orang yang mengonsumsinya mengalami flushing atau kemerahan yang terasa gatal dan panas pada kulit.
  3. Statin : Obat golongan statin seperti atorvastatin dan simvastatin juga terbukti ampuh dalam mengatasi hipertrigliseridemia. Penurunannya juga cukup signifikan, yakni antara 22% hingga 45%.
  4. Omega-3 : Konsumsi asam lemak omega-3 yang terkandung dalam beberapa ikan seperti salmon dan tuna ternyata juga bisa membuat kadar TG turun. Jika tidak ada ikan segar, Anda bisa mengonsumsi suplemen minyak ikan dengan kandungan omega-3.

Sebelum mengonsumsi obat dan juga suplemen ini sebaiknya Anda berkonsultasi dulu dengan dokter guna mengetahui dosis yang tepat. Selain itu, beberapa obat di atas dapat berinteraksi dengan obat lain sehingga menimbulkan efek samping. Oleh sebab itu, konsultasi dengan dokter sangatlah penting guna menghindari efek yang tidak Anda inginkan.

Trigliserida tinggi adalah kondisi yang sebaiknya tidak Anda sepelekan. Walaupun sering kali tidak bergejala, dampaknya bisa sangat serius karena berpengaruh pada kesehatan jantung Anda.

Agar dapat mewaspadainya, deteksi dini sangatlah penting. Jangan menunggu sampai muncul komplikasi, lakukan cek darah berkala dan mulailah membiasakan gaya hidup sehat dengan menjaga asupan makanan dan aktif bergerak.

Apabila Anda baru saja melakukan cek darah dan hasilnya menunjukkan kadar TG tinggi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis Penyakit Dalam di RS Royal Progress guna mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa dengan rutin melakukan medical check up, yang bisa dengan mudah Anda pesan melalui website RS Royal Progress!

  • Hypertriglyceridemia: Causes, Risk Factors & Treatment - Cleveland Clinic
  • High Blood Triglycerides - High Blood Triglycerides - NHLBI, NIH
  • Triglycerides: Levels & Normal Range - Cleveland Clinic
  • Triglycerides: Why do they matter? - Mayo Clinic
  • Fibrates: Uses, Types & Side Effects - Cleveland Clinic
  • Niacin to improve cholesterol numbers - Mayo Clinic
  • Comparison of statins in hypertriglyceridemia - PubMed
Artikel Lainnya

Neymar Kena COVID-19: Bukti bahwa Gaya Hidup Sehat Saja Tidak Cukup

Kabar mengejutkan datang dari dunia sepak bola: Neymar Jr., pemain bintang yang dikenal dengan gaya hidup sehat, stamina tinggi, dan jadwal latihan ketat, dinyatakan positif COVID-19. Di tengah aktivitas olahraga rutin dan pola hidup fit, banyak yang bertanya, bagaimana mungkin seorang atlet profesional bisa terpapar virus yang kini kembali menunjukkan tren peningkatan? Jawabannya sederhana: COVID-19 […]
10/06/2025

7 Cara Pencegahan Hepatitis untuk Jaga Kesehatan Jangka Panjang

Hepatitis merupakan penyakit yang jadi permasalahan di dunia. Data WHO menunjukkan setidaknya ada 345 juta manusia yang mengidapnya. Namun,  bisa jadi pengidapnya lebih banyak karena gejalanya tak terdeteksi. Jika tidak ingin menjadi salah satu pengidapnya, maka lakukanlah pencegahan hepatitis sejak awal. Jika hanya berharap sehat tanpa melakukan pencegahan, infeksi ini dapat berubah menjadi komplikasi serius, […]
14/05/2025

11 Cara Mencegah Diabetes Melitus, Kuncinya Gaya Hidup Sehat

Cara mencegah diabetes menjadi fokus mendesak di Indonesia, seiring lonjakan kasus yang diprediksi Kemenkes menembus 20 juta penderita pada 2024. Mengingat diabetes sebagai "ibu dari segala penyakit", kesadaran dan tindakan preventif yang efektif adalah kunci utama. Upaya pencegahan dini jauh lebih krusial daripada sekadar pengobatan. Ini demi menjaga kesehatan, produktivitas, dan menghindari berbagai komplikasi yang mungkin […]
09/05/2025

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Berasa lelah akut gan?

Ayo Cek Sekarang 
Klik Disini !

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down