Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Mengenal Pemeriksaan CRP: Jenis, Manfaat, dan Prosedurnya

Mengenal Pemeriksaan CRP: Jenis, Manfaat, dan Prosedurnya

20/11/2024

Apakah dokter meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan CRP? Jika ya, tak perlu khawatir. Walaupun prosedur ini tidak sepopuler pemeriksaan lain seperti rontgen thorax, tapi tes ini sama-sama efektif dan aman.

Dengan memantau kadar CRP (C-Reactive Protein), dokter bisa memahami tingkat keparahan peradangan atau infeksi. Dengan demikian, ini akan memudahkannya dalam proses diagnosis, serta memonitor efektivitas pengobatan.

Artikel ini akan membantu Anda memahami lebih dalam tentang:

  • Apa itu pemeriksaan CRP dan jenis-jenisnya,
  • Manfaatnya dalam dunia medis, serta
  • Prosedur yang perlu Anda jalani.

Simak infonya sampai akhir.

Mengenal C-Reactive Protein dan Jenis Pemeriksaannya

C-reactive protein adalah sejenis protein yang dikeluarkan oleh hati karena adanya kondisi tidak normal pada tubuh. Adanya protein tersebut memicu proses inflamasi untuk mengusir zat asing atau mengembalikan kesetimbangan dalam tubuh.

Sebagaimana diketahui, inflamasi atau peradangan merupakan salah satu bentuk sistem kekebalan tubuh yang bekerja menangani kondisi abnormal. Kondisi tidak normal tersebut bisa berupa infeksi, cedera, atau bahkan stress.

Apa pun sebabnya, jumlah protein tersebut menunjukkan tingkat peradangannya. Dengan kata lain, semakin tinggi kadarnya artinya inflamasi dalam tubuh semakin hebat. Begitu pun sebaliknya.

Pemeriksaan CRP adalah tes untuk mengukur kadar protein tersebut dalam darah. Mengetahui konsentrasi zat tersebut dalam darah dapat membantu dokter untuk menilai dan mengevaluasi kondisi kesehatan pasien.

Ada dua jenis pemeriksaan CRP yang umum, yaitu:

1. CRP Kuantitatif (Standar)

Tes ini bertujuan untuk mengetahui kadar CRP secara umum dan membantu mengetahui adanya infeksi atau peradangan berat dalam tubuh.

Sensitivitas tes ini tergolong standar, karena itu fungsi utamanya untuk mengidentifikasi kadar di atas 10 mg/L sebagai petunjuk adanya inflamasi (peradangan) atau infeksi serius dalam tubuh.

2. High-Sensitivity (hs-CRP)

Sampel Test hs-CRP
Sampel Test hs-CRP

Tes ini memiliki sensitivitas tinggi sehingga lebih akurat dalam mengukur kadar protein C-reaktif yang sangat rendah.

Karena itu, prosedur ini juga dapat berguna untuk memantau penyakit degeneratif, seperti aterosklerosis, yang mana kadar protein tersebut sering kali lebih tinggi dari rata-rata orang.

Bahkan jika kadarnya tidak terlalu tinggi, hasil tes ini tetap dapat membantu dalam memahami apakah Anda berisiko mengalami gangguan kardiovaskular atau pembuluh darah lainnya.

Manfaat Pemeriksaan CRP dalam Dunia Medis

Tes CRP adalah salah satu alat diagnostik yang penting dalam dunia medis. Berikut beberapa manfaat utama dari tes ini:

1. Menilai Infeksi dan Peradangan

Dengan memeriksa kadar protein C-reaktif, dokter bisa menentukan apakah infeksi dalam tubuh bersifat ringan atau berat.

Misalnya, infeksi seperti pneumonia, TBC, atau infeksi pada organ dalam akan menunjukkan peningkatan jumlah yang signifikan.

CRP tinggi menandakan tubuh sedang berjuang melawan infeksi atau peradangan yang perlu segera diatasi. Apabila hal ini bersamaan dengan D-dimer tinggi, menandakan adanya kondisi serius yang butuh intervensi segera.

2. Mendeteksi Penyakit Jantung dan Kardiovaskular

Kadar yang sedikit meningkat, terutama melalui pemeriksaan hs-CRP, bisa menunjukkan risiko terjadinya penyakit jantung.

Tes ini bermanfaat bagi mereka yang memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi atau diabetes, dan membantu memprediksi kemungkinan serangan jantung di masa depan.

3. Memantau Perkembangan Penyakit Autoimun

Beberapa penyakit autoimun (sistem imun menyerang sel tubuh sendiri) seperti lupus dan rheumatoid arthritis, sering kali menimbulkan peradangan kronis dalam tubuh.

Dengan melakukan tes CRP secara berkala, dokter dapat memantau efektivitas pengobatan dan memastikan bahwa peradangan tetap terkendali.

Prosedur Pemeriksaan CRP

Prosedur tes ini seperti saat Anda melakukan donor darah, sederhana dan cukup cepat. Anda bahkan bisa menyelesaikannya dalam beberapa menit saja.

Berikut tahapan yang akan Anda lalui:

Persiapan

Tidak ada pantangan makanan atau minuman yang harus dihindari sebelum tes ini, kecuali ada instruksi khusus dari dokter. Beberapa pasien mungkin akan diminta berhenti mengonsumsi obat antiinflamasi tertentu, seperti aspirin, yang dapat memengaruhi hasil tes.

Pengambilan Sampel Darah

  1. Petugas kesehatan akan mengambil darah dari pembuluh vena, biasanya di lengan
  2. Petugas akan dapat meminta Anda untuk duduk atau berbaring selama proses pengambilan sampel berlangsung
  3. Sampel ini kemudian dikirim ke laboratorium untuk mengalami proses analisis

Setelah Pemeriksaan

Setelah sampel darah diambil, Anda bisa langsung melanjutkan aktivitas sehari-hari tanpa memerlukan waktu pemulihan. Hasil tes biasanya tersedia dalam satu atau dua hari, tergantung pada fasilitas laboratorium.

Pada CRP kuantitatif, hasilnya tertulis dalam bentuk angka miligram per liter (mg/L). Penafsiran hasilnya seperti berikut:

  • < 0,3 mg/L, merupakan standar orang sehat yang normal
  • 0,3-1,0 mg/L, terjadi sedikit peningkatan yang bisa terjadi pada infeksi ringan seperti flu, stres atau depresi, juga penyakit degeneratif (diabetes, aterosklerosis). Tapi, bisa juga bukan karena apa-apa alias sehat normal.
  • 1,0-10,0 mg/L, terjadi peningkatan sedang yang menunjukkan infeksi aktif, dan juga merupakan pertanda positif penyakit kardiovaskular.
  • > 10,0 mg/L, merupakan peningkatan yang sangat tinggi yang berarti kondisi pasien sangat serius dan membutuhkan penanganan segera.

Kapan Anda Perlu Melakukan Pemeriksaan Ini?

Tes CRP bisa Anda lakukan kapan saja, tetapi umumnya dokter akan merekomendasikannya dalam situasi-situasi berikut:

1. Mengalami Gejala Infeksi Berat

Jika Anda mengalami demam tinggi, batuk yang parah, atau nyeri di bagian tubuh tertentu, pemeriksaan mungkin diperlukan. Ini membantu dokter untuk mengetahui apakah ada infeksi berat yang memerlukan pengobatan segera.

Infeksi berat yang berkembang jadi sepsis bisa menyebabkan kerusakan hati. Ini mungkin bisa mengakibatkan gejala ureum rendah jika terjadi secara lama.

2. Mendeteksi Risiko Penyakit Jantung

Bagi Anda yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau faktor risiko lainnya seperti hipertensi, diabetes, atau kolesterol tinggi, tes CRP hs dapat membantu memonitor kesehatan jantung secara preventif.

3. Penyakit Autoimun

Bagi penderita penyakit autoimun, CRP kuantitatif digunakan untuk memantau apakah pengobatan yang diberikan sudah cukup efektif dalam menekan peradangan.

4. Setelah Operasi atau Cedera Serius

Jika Anda baru saja menjalani operasi atau mengalami cedera berat, dokter mungkin akan melakukan tes ini untuk memastikan tidak ada infeksi sekunder yang terjadi di dalam tubuh.

Jika Anda mengalami gejala di atas, jangan ragu untuk mendapatkan bantuan kesehatan dari dokter spesialis di RS Royal Progress.

Pemeriksaan CRP merupakan salah satu pemeriksaan dari paket Medical Check up Kesehatan Paru di RS Royal Progress. Pesan paket medical check up dengan mudah secara online di website RS Royal Progress, dan pastikan Anda cek kesehatan secara berkala untuk kondisi tubuh tetap optimal.

Artikel Lainnya

7 Cara Pencegahan Hepatitis untuk Jaga Kesehatan Jangka Panjang

Hepatitis merupakan penyakit yang jadi permasalahan di dunia. Data WHO menunjukkan setidaknya ada 345 juta manusia yang mengidapnya. Namun,  bisa jadi pengidapnya lebih banyak karena gejalanya tak terdeteksi. Jika tidak ingin menjadi salah satu pengidapnya, maka lakukanlah pencegahan hepatitis sejak awal. Jika hanya berharap sehat tanpa melakukan pencegahan, infeksi ini dapat berubah menjadi komplikasi serius, […]
14/05/2025

11 Cara Mencegah Diabetes Melitus, Kuncinya Gaya Hidup Sehat

Cara mencegah diabetes menjadi fokus mendesak di Indonesia, seiring lonjakan kasus yang diprediksi Kemenkes menembus 20 juta penderita pada 2024. Mengingat diabetes sebagai "ibu dari segala penyakit", kesadaran dan tindakan preventif yang efektif adalah kunci utama. Upaya pencegahan dini jauh lebih krusial daripada sekadar pengobatan. Ini demi menjaga kesehatan, produktivitas, dan menghindari berbagai komplikasi yang mungkin […]
09/05/2025

13 Makanan untuk Penderita Diabetes: Kenyang, Sehat, Jaga Kadar Gula Stabil

Hidup dengan diabetes bukan berarti mengucapkan selamat tinggal pada kenikmatan kuliner. Justru sebaliknya, ini adalah kesempatan untuk menjelajahi kelezatan makanan untuk penderita diabetes yang tak hanya aman bagi kadar gula darah, tapi juga memanjakan lidah. Baca Juga: Kenali Apa Itu Diabetes Tipe 1: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya Mengenal Diabetes Tipe 2: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya […]
07/05/2025

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Berasa lelah akut gan?

Ayo Cek Sekarang 
Klik Disini !

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenu