Kadar kreatinin dan ureum yang tinggi dalam darah sering kali menjadi sinyal adanya gangguan pada fungsi ginjal, yang jika dibiarkan, dapat berujung pada komplikasi kesehatan yang serius. Oleh karena itu, memahami cara menurunkan kreatinin dan ureum secara efektif menjadi hal penting bagi siapa pun yang ingin menjaga keseimbangan tubuh.
Dalam artikel ini, Anda akan menemukan berbagai metode dan pendekatan yang terbukti ampuh untuk menurunkan kadar kreatinin dan ureum, baik melalui perubahan pola hidup, diet, maupun dukungan medis. Simak panduan lengkapnya agar kesehatan ginjal Anda tetap terjaga optimal.
Ureum adalah produk sisa dari pemecahan protein yang juga disebut sebagai BUN (Blood Urea Nitrogen) dan nantinya dikeluarkan dari tubuh melalui urine. Sementara kreatinin adalah produk limbah dari otot yang juga disaring oleh ginjal.
Sama seperti ureum, kadar kreatinin yang tinggi dalam darah berarti banyak limbah yang tertahan karena kinerja ginjal berkurang.
Untuk mengetahui kadar kreatinin dan ureum adalah dengan tes darah atau BUN creatinine test.
Kadar kreatinin normal dalam tubuh yaitu sekitar 0,6 - 1,2 mg/dL bagi pria dewasa dan 0,5 - 1,1 mg/dL bagi wanita dewasa. Sementara nilai rujukan normal untuk kadar ureum atau BUN adalah 15 - 43 mg/dL.
Selain gangguan pada ginjal kadar kreatinin dan ureum yang tinggi juga bisa disebabkan diet tinggi protein, olahraga berat, penyakit jantung dan gagal jantung, saluran kemih tersumbat, dehidrasi berat, gangguan otot rhabdomyolysis, cedera, dan komplikasi kehamilan.
Beberapa ciri-ciri ureum dan kreatinin tinggi yang bisa terjadi adalah BAK terlalu sedikit atau tidak BAK sama sekali, tubuh dan kaki membengkak, urine berwarna teh dan berbusa, kram otot, kelelahan, mual, napas sesak, kebingungan, dan gatal-gatal.
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas sebaiknya segera berkonsultasi pada tenaga medis untuk mendapatkan rekomendasi penanganan terbaik. Selain itu ini dia beberapa cara menurunkan kreatinin dengan cepat yang bisa Anda coba.
Para atlet umumnya menggunakan suplemen yang menghasilkan kreatinin ini untuk meningkatkan performa olahraga. Jadi jika ingin menurunkan kadar kreatinin demi meningkatkan fungsi ginjalnya, sebaiknya hindari konsumsi suplemen kreatin.
Sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi suplemen apapun mengingat setiap orang memiliki kondisi tubuh berbeda-beda.
Mengonsumsi protein dalam jumlah besar, terutama daging merah, dapat meningkatkan kadar kreatinin, setidaknya sementara. Pasalnya panas dari proses pengolahan daging menyebabkan kreatin yang terdapat dalam daging menghasilkan kreatinin.
Tak heran para pelaku diet tinggi protein umumnya memiliki kadar kreatinin lebih tinggi dibandingkan dengan orang lain. Jadi untuk menurunkan kadar kreatinin demi memperbaiki kinerja ginjal, cobalah beralih ke asupan protein berbasis tumbuhan seperti kacang-kacangan, tahu, produk dari gandum, dan lain-lain.
Anda juga bisa mengonsumsi buah penurun kreatinin dan ureum yang kaya serat seperti beri-berian, semangka, jeruk, pisang, melon, anggur, nanas, alpukat, dan apel.
Kurangnya asupan air sering kali menyebabkan dehidrasi yang selanjutnya meningkatkan kadar kreatinin dalam tubuh Anda. Pasalnya, ginjal kesulitan membuang kreatinin tanpa kadar air yang cukup.
Jika penyebab meningkatnya kreatinin dan ureum karena dehidrasi, cara menurunkan kreatinin alami adalah memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Rekomendasi asupan harian cairan untuk pria adalah sekitar 3 liter atau 13 gelas, sementara untuk wanita adalah 9 gelas cairan sehari.
Namun untuk penderita penyakit ginjal, konsumsi air justru harus dibatasi untuk menghindari retensi cairan yang juga dapat menimbulkan masalah. Oleh karena itu Anda perlu berkonsultasi dengan dokter terkait jumlah yang disarankan.
Pola makan yang mengandung terlalu banyak garam dapat berkontribusi pada tekanan darah tinggi dan akhirnya menyebabkan masalah ginjal. Makanan olahan yang tinggi natrium/garam seperti sosis, nugget, burger, dan sejenisnya harus Anda hindari. Sebaiknya tingkatkan porsi real food pada pola makan harian termasuk sayuran dan buah-buahan.
Merokok dapat merusak organ tubuh penting, termasuk meningkatkan potensi mengalami masalah penyakit ginjal kronis, karena mengandung berbagai bahan berbahaya. Berhenti atau paling tidak mengurangi merokok dapat menjadi cara untuk menurunkan resiko masalah pada ginjal yang dapat meningkatkan kadar kreatinin.
Kebiasaan minum alkohol berkaitan erat dengan penurunan kinerja ginjal. Penelitian membuktikan bahwa konsumsi alkohol berlebih berpotensi merusak ginjal. Alkohol juga dapat berkontribusi meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan kecanduan alkohol.
Jika kadar kreatinin Anda tinggi akibat gagal ginjal, dokter biasanya akan merekomendasikan prosedur cuci darah atau dialisis untuk membantu menurunkannya. Frekuensi dialisis akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan tingkat kerusakan ginjal yang dialami.
Cuci darah bertujuan untuk menggantikan fungsi ginjal yang rusak, sehingga tubuh tetap dapat menyaring dan membuang racun yang seharusnya menjadi tugas ginjal.
Baca Juga:
Itu dia 7 cara menurunkan kreatinin dan ureum secara alami serta dengan tindakan medis. Dengan menerapkan pola hidup sehat, mengonsumsi makanan bergizi, dan menjaga asupan cairan, Anda dapat membantu menurunkan kadar kreatinin dan ureum secara efektif. Namun, jika Anda mengalami gejala yang mengkhawatirkan, langkah terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter.
Di Rumah Sakit Royal Progress, dokter Spesialis Penyakit Dalam siap memberikan perawatan terbaik dengan dukungan tim medis berpengalaman dan fasilitas kesehatan modern. Jangan ragu juga untuk rutin melakukan medical check up demi memantau kadar kreatinin dan ureum dan selalu menjaga kualitas hidup tetap optimal.