Ketika penyakit ginjal berada pada kondisi cukup parah dan ginjal tak lagi dapat berfungsi dengan baik, dokter akan menyarankan terapi hemodialisa.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hemodialisa, simak uraian berikut.
Hemodialisa adalah perawatan berbentuk pembersihan darah untuk pengidap gagal ginjal kronis. Terapi cuci darah ini memanfaatkan bantuan mesin untuk membersihkan limbah metabolisme, cairan, dan natrium dari darah karena fungsi ginjal bermasalah.
Nantinya, mesin (dialyzer) akan berfungsi sebagai ginjal buatan yang mana mesin ini akan mengedarkan darah di luar tubuh, kemudian mulai memilah zat-zat sampah dan menyeimbangkan elektrolit juga mineral penting, seperti kalsium dan kalium.
Sederhananya, hemodialisis adalah terapi cuci darah yang terlaksana di luar tubuh.
Sejatinya, dalam tubuh manusia terdapat banyak mekanisme. Salah satunya menyaring kotoran yang masuk ke dalam darah. Mekanisme ini, terjadi pada organ bernama ginjal.
Ginjal yang fungsinya menurun drastis akan membahayakan tubuh dengan memicu masalah kesehatan lain. Oleh karena itu, penderita malfungsi ginjal sangat membutuhkan terapi cuci darah.
Dokter akan menyarankan tindakan ini saat ginjal hanya berfungsi sebesar 15% atau ketika pasien mengalami gejala cukup membahayakan akibat gagal ginjal, seperti sesak napas atau kram otot.
Baca Juga
Nantinya, dokter akan melakukan uji laboratorium untuk menentukan seberapa besar fungsi ginjal. Memeriksa juga seberapa besar limbah yang berpotensi racun dalam darah. Selain itu, keputusan untuk hemodialisa juga terpengaruh oleh gejala yang pasien alami.
Prosedur pertama dalam pelaksanaan terapi adalah memeriksa kondisi kesehatan pasien, seperti pemeriksaan tekanan darah, suhu tubuh, dan berat badan. Biasanya, dokter juga akan bertanya apakah pasien ada keluhan.
Setelah melewati pemeriksaan, petugas akan mempersiapkan ruang cuci darah. Kemudian, memasukkan dua jarum ke pembuluh darah pasien di lengan.
Jarum pertama terhubung dengan selang steril yang mengalirkan darah masuk ke mesin pencuci darah. Sedangkan jarum kedua terhubung dengan selang steril kedua yang berfungsi mengalirkan darah bersih yang sudah mesin saring ke dalam tubuh.
Begitu darah masuk ke mesin, mesin akan menyaring kelebihan cairan dan sisa zat metabolisme kemudian membuangnya melalui membran khusus.
Begitu darah sudah selesai dibersihkan, darah akan dialirkan kembali ke dalam tubuh menggunakan pompa khusus dalam mesin. Setelah selesai, jarum akan dicabut dan luka bekas jarum ditutup menggunakan kasa steril dan plester dengan ketat agar tidak terjadi pendarahan.
Selanjutnya, dokter akan menimbang berat badan pasien untuk mengetahui volume cairan yang terbuang.
Umumnya, prosedur cuci darah ini berlangsung antara 2,5 hingga 4,5 jam dengan interval 2-3 kali dalam seminggu.
Nah, selama proses hemodialisis ini pasien harus dalam posisi berbaring dan bebas melakukan kegiatan santai, seperti tidur, menonton TV, atau membaca buku.
Apabila terjadi hal yang kurang nyaman, pasien disediakan tombol untuk terhubung dengan petugas kesehatan atau dokter.
Setelah melakukan cuci darah, umumnya nafsu makan dan energi meningkat. Hal ini karena penumpukan garam dan cairan sudah berkurang.
Selain itu, tingkat terjadinya sesak nafas dan pembengkakan juga berkurang. Agar lebih optimal, pastikan untuk menjaga “berat kering” Anda.
Berat kering adalah berat badan ideal sewaktu tubuh tidak memiliki cairan berlebih.
Ya, secara umum, pasien yang menjalani hemodialisis disarankan untuk meningkatkan asupan protein dan membatasi jumlah kalium, fosfor, natrium (garam), dan cairan dalam makanannya.
Pasien dengan penyakit sertaan seperti diabetes atau kondisi kesehatan lainnya ada kemungkinan memiliki tambahan batasan asupan makan.
Di sini, sangatlah penting untuk berbicara dengan ahli nutrisi tentang asupan makan Anda.
Sementara tim medis akan memantau "perawatan" Anda dengan tes lab bulanan untuk memastikan Anda mendapatkan jumlah dialisis (pemisah zat dalam larutan) yang tepat dan bahwa Anda memenuhi nutrisi Anda.
Apakah terapi ini dapat menyembuhkan gagal ginjal?
Tidak, Karena kerusakan ginjal kronis sangat jarang bisa sembuh, sehingga membutuhkan terapi ini jangka panjang atau seumur hidup.
Meski terapi ini bisa menjaga kualitas hidup pasien. Namun, hemodialisa juga memiliki beberapa efek samping atau komplikasi, seperti:
Terapi cuci darah dapat Anda lakukan di rumah sakit dengan fasilitas klinik hemodialisa di RS Royal Progress.
Namun, sebelum melakukannya, pastikan jika proses dialisis dilakukan oleh tenaga ahli bersertifikat.
Jadi, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Spesialis Penyakit Dalam khususnya Konsultan Ginjal Hipertensi di RS Royal Progress untuk menentukan perawatan yang tepat untuk sakit Anda.