Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Apa Itu Hepatitis? Kenali Penyebab, Gejala, Pengobatan & Cara Mencegahnya

Apa Itu Hepatitis? Kenali Penyebab, Gejala, Pengobatan & Cara Mencegahnya

13/05/2025

Hepatitis mungkin bukan nama penyakit yang sering terdengar. Namun dampaknya pada kesehatan hati bisa sangat fatal. Terlebih lagi, penyakit ini sering kali berkembang secara diam-diam tanpa adanya tanda-tanda yang kentara. Ini membuat banyak orang terlambat menyadari keberadaannya.

Padahal, organ hati memegang fungsi penting untuk memproses makanan, menyaring racun, dan memproduksi zat penting bagi tubuh. Ketika hepatitis menyerang, fungsi hati dapat terganggu juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius yang membahayakan nyawa.

Lantas, apa sebenarnya penyebab dari penyakit ini? Pahami semua hal mengenai hepatitis, termasuk penyebab, gejala, diagnosis, pengobatan, dan cara mencegahnya.

Apa Itu Hepatitis?

Secara sederhana, hepatitis adalah istilah medis untuk peradangan hati. Kata hepatitis sendiri berasal dari bahasa Yunani; "hepar" yang berarti hati dan "itis" yang berarti peradangan. Jadi, pengertian hepatitis adalah peradangan hati.

Peradangan ini dapat dipicu oleh berbagai faktor dan mengakibatkan sel-sel hati (hepatosit) rusak. Sebagai respons terhadap agen penyebab, sistem imun akan memicu proses inflamasi di dalam hati.

Saat terjadi iritasi pada hati, berbagai fungsinya dapat terganggu. Ini termasuk fungsi hati dalam metabolisme nutrisi, pembersihan zat berbahaya dari darah, pembentukan protein esensial (misalnya, faktor pembekuan darah dan albumin), serta penyimpanan glikogen sebagai cadangan energi.

Kemunculan penyakit ini bisa bersifat mendadak dan sementara (akut, biasanya kurang dari enam bulan) atau berkembang secara bertahap dan berkelanjutan (kronis, dengan peradangan yang berlangsung lebih dari enam bulan).

Dalam jangka panjang, hepatitis kronis dapat mengakibatkan kerusakan hati yang lebih signifikan, termasuk pembentukan jaringan ikat (fibrosis), penggantian sebagian besar jaringan hati normal dengan jaringan parut (sirosis), dan risiko yang lebih tinggi terkena kanker hati.

Selain itu, penting untuk menyadari bahwa istilah hepatitis tidak merujuk pada satu jenis penyakit saja, melainkan mencakup berbagai kondisi peradangan hati dengan faktor penyebab yang beragam.

Jenis-Jenis Hepatitis

Visualisasi Virus Hepatitis
Visualisasi Virus Hepatitis

Secara umum, berikut 5 jenis penyakit hepatitis:

Hepatitis A

Virus Hepatitis A (HAV) yang menginfeksi memiliki sifat yang akut dan jangka pendek. Penyakit ini tidak menyebabkan infeksi kronis dan biasanya sembuh dengan sendirinya.

Hepatitis B

Penyakit Hepatitis B oleh virus HBV bisa bersifat akut atau kronis. Dalam kasus penyakit kronis, Hepatitis B dapat mengakibatkan sel hepatosit rusak dan memicu penyakit lain; sirosis atau kanker hati.

Hepatitis C

Sifat dari virus HCV umumnya kronis, yang kemudian dapat memicu kerusakan hati signifikan, yang pada akhirnya nanti bisa berkembang menjadi komplikasi lebih serius.

Hepatitis D

Hanya terjadi pada orang yang sudah terinfeksi Hepatitis B karena virus HDV membutuhkan virus HBV untuk bereplikasi. Koinfeksi dari HBV dan HDV dapat mempercepat kerusakan hati.

Hepatitis E

Hepatitis E bersifat akut dan menular melalui air atau makanan yang terkontaminasi, terutama di daerah dengan sanitasi buruk. Pada umumnya penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, infeksi ini dapat berbahaya bagi ibu hamil.

Penyebab Hepatitis

Hepatitis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:

1. Hepatitis A

Penyebabnya adalah paparan virus HAV. Umumnya, penularan virus ini terjadi karena mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi virus ini.

2. Hepatitis B

Penyebabnya masih virus, bedanya ada pada jenisnya; yaitu HBV atau virus Hepatitis B. Virus ini dapat menular melalui hubungan seksual tanpa pengaman, transfusi darah, atau dari ibu hamil ke janin.

3. Hepatitis C

Sama seperti Hepatitis B, Hepatitis C juga disebabkan oleh virus, tepatnya HCV. Penularan hepatitis jenis ini bisa melalui hubungan seksual bebas atau penggunaan jarum suntik yang tidak steril, serta dari ibu hamil ke janin.

4. Hepatitis D

Penyebab hepatitis D adalah infeksi virus HDV yang hanya terjadi pada individu yang sudah terinfeksi hepatitis B. Penularannya berlangsung melalui penggunaan jarum suntik tidak steril atau transfusi darah yang terkontaminasi.

5. Hepatitis E

Konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi virus HEV, terutama di lingkungan dengan sanitasi buruk dapat menyebabkan Hepatitis E.

6. Hepatitis Alkoholik

Seperti namanya, hepatitis ini terjadi karena alkoholisme kronis yang berat. Konsumsi alkohol berlebihan dapat memicu peradangan (hepatitis) dan sel hepatosit rusak, yang kemudian bisa berkembang ke arah penyakit hati serius; gagal hati dan sirosis.

7. Hepatitis Toksik

terjadi akibat penggunaan obat-obatan tertentu dalam dosis yang melebihi batas aman, sehingga membebani hati secara berlebihan dan mengakibatkan peradangan atau kerusakan.

8. Hepatitis Autoimun

Ini adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh keliru menyerang sel-sel hati yang menyebabkan peradangan dan kerusakan hepatosit.

9. Hepatitis Parasitik

Hepatitis ini disebabkan oleh parasit atau infeksi cacing hati (opisthorchiidae dan fasciolidae). Kondisi ini bisa terjadi akibat mengonsumsi makanan yang belum matang dan terkontaminasi larva cacing.

10. Hepatitis Akut Misterius

Ini merupakan jenis hepatitis akut yang penyebabnya belum diketahui, tetapi diduga terkait dengan Adenovirus dan SARS-CoV-2. Umumnya, Hepatitis ini menyerang anak-anak.

Faktor Risiko Hepatitis

Risiko seseorang untuk terinfeksi hepatitis akan meningkat pada individu yang:

  • Memiliki kebiasaan buruk yang tidak cuci tangan setelah dari toilet, saat ingin mengolah makanan, atau sebelum makan.
  • Menyantap makanan yang tercemar virus atau proses masak belum sempurna.
  • Berbagi alat-alat pribadi seperti celana dalam, sikat gigi, alat cukur, dan lain-lain.
  • Aktivitas seksual tanpa kondom, memiliki pasangan seksual berganti-ganti, atau melakukan hubungan seks sesama pria.
  • Penderita HIV cenderung lebih rentan terhadap infeksi hepatitis karena sistem imun yang lemah.
  • Individu yang bekerja di sektor medis atau di lingkungan dengan paparan limbah dan air kotor lebih berisiko terpapar virus hepatitis.
  • Sering mendapatkan transfusi darah tanpa prosedur steril yang ketat.
  • Penggunaan berlebihan obat yang mengandung parasetamol atau konsumsi jamu dan suplemen herbal tanpa saran dokter.

Gejala Hepatitis

Pada banyak kasus, hepatitis tidak menimbulkan keluhan berarti hingga fungsi hati mulai terganggu. Jika disebabkan oleh infeksi virus, gejala umumnya muncul setelah masa inkubasi yang berlangsung antara dua hingga enam minggu.

Gejala yang sering dialami meliputi:

  • Mual dan muntah
  • Demam
  • Mudah lelah
  • Feses berwarna pucat
  • Urine berwarna gelap
  • Nyeri perut
  • Nyeri sendi
  • Kehilangan nafsu makan
  • Penyakit kuning (kulit dan mata menguning)
  • Penurunan berat badan

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami gejala seperti yang telah dipaparkan, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Pemeriksaan juga direkomendasikan bagi individu dengan faktor risiko tinggi terhadap hepatitis.

Segera cari pertolongan medis apabila Anda mengalami kondisi-kondisi berikut:

  • Mengalami gangguan atau reaksi peradangan pada hati usai mengonsumsi obat tertentu.
  • Dinyatakan mengalami peradangan hati akibat penggunaan obat dan keluhan tidak membaik meski obat telah dihentikan.
  • Timbulnya keluhan atau gejala baru yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

Untuk mendeteksi dan menangani hepatitis akut pada anak sejak dini, segera periksakan anak ke dokter jika menunjukkan gejala awal seperti:

  • mual
  • muntah
  • nyeri perut
  • diare
  • urin berwarna gelap seperti teh
  • demam ringan

Perlu diingat, jangan menunggu hingga gejala berkembang menjadi kondisi serius seperti kulit atau mata menguning, tinja pucat, atau penurunan kesadaran.

Diagnosis Hepatitis

Test HBsAg
Test HBsAg salah satu cara diagnosis Hepatitis B

Dalam proses diagnosis hepatitis, dokter akan memulai dengan wawancara medis terkait gejala dan riwayat kesehatan pasien, kemudian melanjutkannya dengan pemeriksaan fisik. Selama pemeriksaan, dokter akan mengevaluasi perubahan warna pada sklera (bagian putih mata) dan melakukan penekanan pada area perut kanan atas.

Setelah itu, dokter akan menjalankan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis, yang mencakup:

  1. Tes fungsi hati untuk mengukur kadar protein atau enzim dalam darah, yang dapat menjadi indikasi adanya kerusakan pada organ hati.
  2. Tes antibodi virus hepatitis (anti HBs) bertujuan untuk mengidentifikasi jenis antibodi virus hepatitis yang ada dalam darah, sehingga dapat ditentukan apakah infeksi hepatitis bersifat akut atau kronis.
  3. Tes HBsAg adalah Hepatitis B surface antigen, yang bertujuan untuk mendeteksi adanya infeksi hepatitis B yang aktif, baik yang baru terjadi (akut) maupun yang berlangsung lama (kronis), sehingga deteksi dini dan pencegahan komplikasi serius dapat dilakukan.
  4. USG perut untuk mengidentifikasi berbagai kelainan pada organ hati, seperti kerusakan, pembesaran, atau adanya tumor.
  5. Biopsi hati untuk mengidentifikasi penyebab kerusakan yang terjadi pada jaringan hati.

Pengobatan Hepatitis

Penatalaksanaan hepatitis sangat bergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakitnya. Pilihan pengobatannya meliputi:

  • Obat interferon umumnya diberikan melalui suntikan mingguan selama enam bulan. Obat untuk mengatasi hepatitis ini berguna untuk mengatasi beberapa jenis hepatitis virus dengan cara menghentikan replikasi virus dan melindungi hati dari kerusakan lebih lanjut.
  • Obat imunosupresan untuk hepatitis autoimun, seperti kortikosteroid (prednisone, budesonide) dan obat-obatan seperti azathioprine, mycophenolate, tacrolimus, dan cyclosporine.
  • Obat antivirus untuk hepatitis B atau C kronis, seperti entecavir, ribavirin, atau tenofovir. Manfaatnya untuk memperlambat atau menghentikan pertumbuhan dan perkembangbiakan virus.
  • Obat cacing hati.Penanganan infeksi cacing pada hati memerlukan obat yang sesuai dengan jenis cacingnya. Obat seperti praziquantel atau albendazole untuk clonorchiasis, dan triclabendazole atau nitazoxanide untuk fascioliasis.
  • Transplantasi hati adalah opsi terakhir untuk kerusakan hati paling parah. Dokter akan melakukan bedah medis berupa penggantian organ hati.
  • Penghentian Obat-obatan apabila pasien menderita hepatitis toksik.

Komplikasi Hepatitis

Virus hepatitis yang tidak mendapat intervensi medis, penyakit dapat berkembang menjadi komplikasi serius, seperti:

  • Sirosis (jaringan parut pada hati)
  • Gagal hati
  • Kanker hati

Upaya Pencegahan Hepatitis

Anda bisa memperkecil risiko tertular hepatitis dengan menerapkan tindakan-tindakan berikut:

  • Mencuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air bersih, terutama setelah beraktivitas di luar ruangan, dari toilet, dan sebelum memegang makanan.
  • Praktikkan hubungan seks yang aman, seperti monogami atau penggunaan kondom secara konsisten.
  • Tidak berbagi barang pribadi.
  • Terapkan pola hidup sehat dengan makanan bernutrisi seimbang, berolahraga, dan istirahat yang cukup.
  • Hindari penggunaan alkohol dan NAPZA.
  • Jangan menyantap makanan mentah, setengah matang, dan air yang tidak terjamin kebersihannya.
  • Lakukan vaksinasi hepatitis sesuai jadwal dokter.
  • Guna mencegah terjadinya hepatitis akut misterius pada anak-anak, penting untuk membangun kebiasaan baik pada anak seperti tindak pencegahan di atas dan hindari kontak dengan individu yang sedang sakit.

Ingatlah, hepatitis dapat dicegah dan diobati. Pemahaman yang baik tentang penyebab, risiko, gejala, dan pencegahannya memungkinkan Anda melindungi diri dan orang terdekat.

Jika ada kekhawatiran atau gejala, segera konsultasikan dokter. Untuk deteksi dini dan pemantauan kesehatan hati, RS Royal Progress menyediakan paket medical check up yang dapat dibeli secara online. Jangan ragu berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Royal Progress untuk penanganan terbaik.

  • Hepatitis: What Is It? Types, Symptoms, Causes, and More - Healthline
  • Hepatitis: What It Is, Symptoms, Transmission & Treatments - Cleveland Clinic
  • Viral Hepatitis - StatPearls - NCBI Bookshelf
  • The ABCs of Hepatitis - HealthScope Magazine
  • Hepatitis A Basics - Hepatitis A - CDC
  • Hepatitis A, B, and C Center: Symptoms, Causes, Tests, Transmission, and Treatments - WebMD
  • Hepatitis - NHS
  • Hepatitis - MedlinePlus
  • Hepatitis Symptoms, Treatment, Testing - STD Hepatitis
  • Hepatitis: Jenis, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan - Kemenkes Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan
Artikel Lainnya

Hipoglikemia: Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Hipoglikemia mungkin terdengar seperti istilah medis yang hanya relevan bagi penderita diabetes. Namun, kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, termasuk orang yang tidak memiliki riwayat penyakit gula. Serangan hipoglikemia bisa terjadi tiba-tiba dan membuat tubuh lemas, bingung, bahkan membahayakan nyawa jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, penting untuk memahami apa itu hipoglikemia, bagaimana […]
27/05/2025

Apa Itu Kanker Hati? Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Merasakan nyeri samar di abdomen kanan atas, kelelahan tak kunjung hilang, atau kulit berubah warna menjadi kuning? Jangan anggap sepele! Gejala-gejala ini bisa menjadi pertanda adanya masalah serius pada hati, termasuk ancaman kanker hati. Penyakit tumor ganas yang sering disebut "pembunuh diam-diam" ini kerap berkembang tanpa peringatan dini yang jelas. Oleh karena itu, mari telaah […]
22/05/2025

Mengenal Penyakit Sirosis Hati: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Pernahkah Anda membayangkan organ sekuat hati bisa menjadi "keras" dan kehilangan fungsinya secara perlahan? Sirosis hati, sebuah kondisi yang sering kali datang tanpa disadari, bukan sekadar penyakit hati biasa. Penyakit yang terkenal juga sebagai sirosis hepatis adalah perjalanan panjang kerusakan yang diam-diam bisa menggerogoti kesehatan dan membawa konsekuensi serius bagi seluruh tubuh. Namun, apa penyebab […]
20/05/2025

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Berasa lelah akut gan?

Ayo Cek Sekarang 
Klik Disini !

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down