Ada 5 jenis virus hepatitis, yakni tipe A, B, C, D, dan E. Namun, sejauh ini baru ada 2 Hepatitis yang baru bisa dicegah menggunakan imunisasi, yaitu tipe A dan B.

Membahas vaksin Hepatitis A, tahukah Anda vaksin jenis apa ini? Diperuntukkan untuk siapa? Bagaimana dosis dan jadwal pemberiannya?

Apa itu Hepatitis A?

Hepatitis A adalah penyakit peradangan hati akibat terjangkit virus Hepatitis A atau HAV. Penyakit ini tergolong akut, tetapi hanya dengan jangka pendek bisa berubah dari skala ringan menjadi berat.

Virusnya sendiri umumnya ada pada feses orang yang terinfeksi. Sedangkan untuk penularan bisa melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi. Selain itu, penyebab lainnya adalah praktik seks tertentu.

Dalam kasus ringan, infeksi ini bisa sembuh total bahkan kebal dari infeksi HAV lebih lanjut. Namun, infeksi lebih parah juga berakibat fatal karena mengancam nyawa.

Hepatitis A lebih banyak terjadi di wilayah yang memiliki sanitasi buruk. Namun, saat ini ada vaksin yang secara aman dan efektif untuk mencegah HAV.

Tindak pencegahan Hepatitis A nomor satu adalah dengan vaksin. Vaksin ini diberikan dalam rangkaian dua suntikan dengan jangka waktu 6 hingga 12 bulan.

Vaksin ini berisi HAV yang inaktif atau sudah mati. Begitu vaksin masuk ke pembuluh darah, tubuh akan menciptakan antibodi terhadap virus sehingga tubuh lebih kebal dengan virus HAV.

Antibodi sendiri merupakan zat yang mampu melawan hingga memusnahkan bakteri atau virus.

Gejala Virus Hepatitis A

Pada anak-anak, gejala terjangkitnya virus HAV sulit terdeteksi. Namun, ketika sudah beranjak dewasa umumnya akan muncul gejala-gejala seperti berikut.

• Diare
• Sakit perut hebat
• Mual hingga muntah
• Mudah lelah
• Demam
• Kurang nafsu makan
• Nyeri sendi
• Beberapa juga mengalami penyakit kuning (warna kulit dan mata),
• air seni berwarna gelap dan feses pucat

Karena sulitnya mendeteksi virus HAV dalam anak maka sangat diperlukan vaksin untuk pencegahan.

Umumnya, di pusat kesehatan menyediakan tiga jenis vaksin, yaitu

• vaksin kombinasi Hepatitis A dan B
• vaksin kombinasi Hepatitis A dan demam tifoid atau tifus
• dan vaksin hepatitis A saja

Di Indonesia sendiri hanya tersedia dua jenis, yakni vaksin Hepatitis A atau kombinasi Hepatitis A dan B.

Manfaat Vaksin Hepatitis A

Dengan adanya vaksin ini mampu menekan jumlah kasus penyakit Hepatitis A. Selain itu, sebagai penerima vaksin juga :

• dapat terhindar dari HAV
• mencegah gangguan atau kerusakan hati
• mencegah terjadinya komplikasi penyakit lainnya akibat penyakit Hepatitis A

Untuk Siapa Vaksin Hepatitis A?

Lalu, vaksin ini diperuntukkan untuk siapa?

1. Balita

Ikatan Dokter Anak Indonesia menetapkan imunisasi Hepatitis A sebagai bagian dari imunisasi primer.

Umumnya, jadwal imunisasi hepatitis A anak ada dua. Dosis pertama diberikan setelah usianya 2 tahun. Sementara dosis kedua berselang 6 hingga 12 bulan setelah dosis pertama.

2. Orang yang Pernah Menderita Hepatitis

Kelompok orang ini adalah :

• pengidap penyakit hati kronis
• pria dengan hubungan sesama jenis
• petugas yang bekerja di lingkungan tinggi Hepatitis A atau menangani penyakit Hepatitis A,
• pengguna obat terlarang
• orang yang memiliki penyakit autoimun

3. Wisatawan yang Hendak Berlibur ke Daerah Tinggi Hepatitis A

Terakhir, pelancong yang hendak mengunjungi daerah atau negara dengan kasus Hepatitis A yang cukup tinggi.

Siapa yang Tidak Boleh Menerima Vaksin Hepatitis?

Ada tiga kelompok orang yang tidak perlu mendapat vaksin Hepatitis A ini, antara lain :

• Pertama, orang yang mengalami gejala alergi berat setelah memperoleh vaksin juga tidak perlu melanjutkan dosis kedua.
• Kedua, orang yang memiliki alergi terhadap komponen vaksin
• orang yang sakit parah.

Di Mana Bisa Mendapatkan Vaksin Hepatitis A?

Anda bisa mendapatkan Vaksin Hepatitis A untuk Anak di rumah sakit Royal Progress. Selain itu, di Rumah Sakit Royal Progress Anda bisa mengambil paket Skrining Hepatitis untuk anak.

Skrining hepatitis adalah cara efektif untuk mendeteksi adanya infeksi virus hepatitis pada tahap awal, memungkinkan intervensi dini dan penanganan yang tepat waktu, dan juga untuk mencegah kemungkinan komplikasi yang serius.