Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Sekilas Mirip Flu, Ini Gejala dan Penyebab Radang Otak yang Bisa Berbahaya!

Sekilas Mirip Flu, Ini Gejala dan Penyebab Radang Otak yang Bisa Berbahaya!

19/06/2024

Radang otak, penyakit yang menyerang organ pusat koordinasi tubuh ini perlu diwaspadai. Sebab, menurut laporan Kementerian Kesehatan RI, ada sebanyak 145 kasus radang otak akibat Japanese Encephalitis telah tercatat di Indonesia antara tahun 2014 dan Juli 2023.

CFR atau kasus fatal kasus ini mencapai 20-30%, di mana 30%-50% dari penderita yang bertahan hidup bisa mengalami lumpuh atau kejang, perubahan perilaku, hingga kecacatan berat. Meski bisa dicegah dengan imunisasi, namun realitas ini tidak bisa Anda abaikan. Oleh karena itu, pahami lebih jauh mengenai penyakit ini, mulai dari penyebab, gejala, hingga cara mengobatinya.

Mengenal Penyakit Radang Otak (Ensefalitis)

Ensefalitis adalah istilah medis untuk peradangan akut pada otak. Kondisi ini merupakan peradangan pada jaringan otak yang bisa mengakibatkan kekacauan fungsi saraf. Kondisi ini biasanya akibat infeksi, bisa dari virus, bakteri, jamur, ataupun parasit.

Radang otak apakah bahaya? Iya. sebab bisa mengacaukan otak akibat infeksi, baik dari bisa virus, bakteri, jamur, atau parasit. Pada kasus yang lebih fatal, bisa menyebabkan penderitanya mengalami kecacatan, bahkan kematian. Sebuah studi tahun 2020 menemukan bahwa hampir 10% orang penderita radang otak akhirnya meninggal saat dirawat di rumah sakit.

Penyebab Radang Otak

Ensefalitis adalah kondisi langka dan serius. Ada sekitar 70% kasus ensefalitis, yang disebabkan oleh virus, dengan anak-anak (usia 1 tahun ke bawah) dan orang dewasa yang lebih tua (usia 65 tahun ke atas) menjadi usia yang paling rentan. Dalam kasus yang jarang terjadi, bakteri, jamur, dan cacing parasit dapat menyebabkan ensefalitis.

Ilustrasi Virus Japanese Encephalitis penyebab radang otak
Ilustrasi Virus Japanese Encephalitis penyebab radang otak

Ini penjelasan lengkap mengenai penyebab ensefalitis.

1. Infeksi Virus

  • Herpes simpleks - Mengakibatkan herpes labialis (luka dingin) dan herpes genitalis.
  • West Nile dan Zika -  Ditularkan lewat gigitan nyamuk yang terinfeksi.
  • Campak, gondong, dan rubella - Bisa mengakibatkan ensefalitis, terutama pada anak-anak.
  • Japanese encephalitis virus, penyebab Japanese encephalitis.
  • Rabies - Ditularkan lewat gigitan hewan yang terinfeksi.

2. Infeksi Bakteri

  • Listeria monocytogenes - Bakteri ini biasanya berada di dalam makanan yang terkontaminasi, seperti daging mentah dan keju lunak.
  • Neisseria meningitidis - Mengakibatkan meningitis dan ensefalitis.

3. Infeksi Jamur

  • Cryptococcus neoformans - Jamur ini biasanya berada di di tanah dan kotoran burung.
  • Aspergillus fumigatus - Biasanya berada di di udara dan tanah, dan toksinnya bisa menginfeksi otak.

4. Infeksi Parasit

  • Toxoplasma gondii - Parasit ini biasanya berada di daging yang kurang matang dan kotoran kucing.
  • Naegleria fowleri - Berada di air tawar yang hangat.

5. Penyebab Lainnya

  • Reaksi autoimun - Sistem imunitas menyerang jaringan otak secara keliru.
  • Toksin - Kontaminasi bahan kimia beracun, seperti timah dan merkuri.

Gejala Radang Otak (Ensefalitis)

Ensefalitis bisa menimbulkan gejala yang bervariasi, tergantung pada pemicu dan tingkat keparahannya.

1. Gejala Awal yang Umum

Gejala umum ensefalitis antara lain:

  • Demam tinggi, bisa mencapai 39°C atau lebih.
  • Sakit kepala bisa parah dan terasa seperti berdenyut.
  • Mual dan muntah bisa berulang kali.
  • Kelelahan parah yang menjadikan penderitanya sulit beraktivitas.
  • Nyeri otot dan sendi bisa terasa di seluruh tubuh.

2. Gejala yang Lebih Serius

Selain gejala umum, penderita ensefalitis juga bisa mengalami gejala yang lebih serius, seperti:

  • Kebingungan, dengan tingkat ringan hingga parah, dan penderitanya mungkin sulit memahami atau mengingat sesuatu.
  • Kesulitan berbicara, bisa berupa cadel, bicara lambat, atau tidak dapat berbicara sama sekali.
  • Kejang yang terjadi berulang kali
  • Kelemahan otot, bisa terjadi pada satu sisi tubuh atau seluruh tubuh.
  • Kelumpuhan, yang bisa terjadi pada satu sisi tubuh atau seluruh tubuh.
  • Kehilangan kesadaran, dengan tingkat ringan hingga parah, yang bisa membuat penderitanya koma.

3. Gejala pada Bayi dan Anak-Anak

demam salah satu gejala radang otak
demam salah satu gejala radang otak

Pada bayi dan anak, gejalanya mungkin berbeda dari orang dewasa, seperti:

  • Bayi dan anak-anak mungkin rewel dan sering menangis lebih dari biasanya.
  • Demam, yang bisa mencapai 40°C atau lebih.
  • Ubun-ubun pada bayi mungkin menonjol karena penumpukan cairan di otak.
  • Leher kaku sehingga sulit digerakkan.
  • Kejang.

Penting untuk segera mencari pertolongan medis, sebab diagnosis dan pengobatan dini dapat membantu menaikkan peluang pemulihan lebih cepat.

Siapa yang Berisiko Terkena Radang Otak?

Banyak individu punya peluang lebih tinggi untuk terkena ensefalitis daripada yang lain. Faktor-faktor di bawah ini mampu menaikkan risiko  tersebut.

1. Usia

Kelompok usia tertentu rentan terkena radang otak, seperti:

  • Bayi (usia 1 tahun ke bawah) dan anak kecil, yang memiliki sistem imunitas yang masih berkembang dan belum cukup kuat untuk melawan infeksi.
  • Orang dewasa yang lebih tua (umumnya usia 65 tahun ke atas), di mana sistem imunitas mereka telah melemah seiring bertambahnya usia.

2. Sistem Imunitas Lemah

Golongan tertentu dengan kondisi imunitas rendah juga rentan terkena radang otak, seperti:

  • Orang mengidap HIV/AIDS - Sistem imunitas tubuh mereka tidak mampu melawan infeksi secara efektif.
  • Orang yang menerima obat imunosupresif -  Obat ini menekan sistem imunitas tubuh untuk mencegah penolakan organ transplantasi atau mengobati penyakit autoimun.
  • Orang pengidap kanker - Pengobatan kanker mampu melemahkan sistem imunitas tubuh.

3. Kondisi Medis Lainnya

Beberapa orang dengan kondisi kesehatan tertentu bisa berisiko terkena radang otak, seperti:

  • Diabetes dapat menaikkan risiko infeksi.
  • Penyakit ginjal dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh.

4. Faktor Lain

Selain kondisi-kondisi di atas, faktor lain juga bisa meningkatkan risiko terkena radang otak, seperti:

  • Berhubungan seks tanpa kondom dapat menaikkan risiko terkena penyakit menular seksual yang mengakibatkan radang otak, seperti HIV dan herpes.
  • Menyantap makanan yang terkontaminasi bakteri, seperti Listeria monocytogenes bisa mengakibatkan radang otak.
  • Daerah yang punya tingkat infeksi virus atau bakteri yang lebih tinggi bisa mengakibatkan ensefalitis.

Penting untuk Anda catat bahwa punya satu atau lebih faktor risiko ini bukan berarti Anda pasti akan terkena ensefalitis. Banyak orang punya faktor risiko tersebut, tetapi tidak pernah menderitanya.

Diagnosis Radang Otak

Mendiagnosis ensefalitis bisa jadi sulit lantaran radang otak ciri-cirinya bias dan menyerupai gejala penyakit lain. Adapun prosedur secara general seperti di bawah ini:

  1. Dokter akan menanyakan tentang riwayat kesehatan: gejala yang Anda alami, kapan gejala terlihat, dan apakah Anda pernah terpapar virus atau bakteri yang bisa mengakibatkan ensefalitis.
  2. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda radang otak, seperti demam, sakit kepala, kaku leher, dan kelemahan otot.
  3. Bisa jadi dokter akan melakukan tes darah guna mencari tanda-tanda infeksi, seperti peningkatan jumlah sel darah putih.
  4. Dalam kondisi tertentu, dokter bisa melaksanakan prosedur lumbal pungsi untuk mengambil sampel cairan serebrospinal (CSF) dari tulang belakang. Ini terpakai untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi, seperti virus atau bakteri.
  5. Pencitraan otak, seperti CT scan atau MRI, agar tanda-tanda peradangan atau kerusakan otak terdeteksi.
  6. Tes elektroensefalogram (EEG) berfungsi untuk mencatat aktivitas listrik otak. Tujuannya agar bisa mendeteksi kejang atau kelainan otak lainnya.

Diagnosis dini ensefalitis sangat penting lantaran pengobatan dapat membantu mencegah kerusakan otak permanen dan menaikkan peluang pemulihan.

Pengobatan Radang Otak

Penanganan ensefalitis tergantung pada pemicu dan tingkat keparahannya. Akan tetapi, secara umum, pengobatannya bisa menggunakan obat-obatan, perawatan suportif, dan perawatan di Rumah Sakit.

1. Obat-obatan

Obat-obatan yang umum diberikan pada pasien ensefalitis antara lain:

  • Antibiotik - Mengobati infeksi akibat bakteri.
  • Obat antivirus - Untuk mengobati infeksi akibat virus.
  • Kortikosteroid - Berfungsi untuk meminimalkan peradangan otak.
  • Antikonvulsan - Untuk mengontrol kejang.
  • Obat penenang - Untuk menenangkan pasien yang gelisah atau agresif.

2. Perawatan Suportif

Langkah penyembuhan radang otak ini untuk mempermudah pengelolaan gejala dan meminimalisir komplikasi.

  • Rehidrasi lewat cairan infus untuk meminimalkan dehidrasi.
  • Pemberian obat untuk meredakan demam dan nyeri.
  • Pemakaian ventilator guna mempermudah pernapasan pasien.
  • Pemantauan fungsi vital pasien, seperti tekanan darah, detak jantung, dan pernapasan.

3. Perawatan di Rumah Sakit

Kebanyakan pengidap ensefalitis memerlukan perawatan di rumah sakit untuk memperoleh penanganan yang optimal. Lama perawatan di rumah sakit juga bervariasi tergantung pada tingkat keparahan penyakitnya.

4. Upaya Pencegahan

vaksin MMR untuk mencegah radang otak
vaksin MMR untuk mencegah radang otak

Selain cara di atas, maka tindakan preventif akan sangat efektif agar Anda tidak  terkena kembali, seperti:

  • Mendapatkan vaksinasi. Tersedia vaksinasi untuk beragam virus yang bisa mengakibatkan radang otak, seperti campak, gondong, rubella, dan rabies, contohnya seperti Vaksin MMR untuk Anak dan Vaksin Japanese Encephalitis untuk Anak.
  • Menggunakan kelambu saat tidur. Ini bisa membantu melindungi Anda dari gigitan nyamuk.
  • Mencuci tangan memakai sabun dan air secara teratur, yang dapat membantu mencegah penyebaran kuman.
  • Menghindari makanan yang terkontaminasi. Masak makanan hingga matang dan hindari makanan mentah yang berisiko terkontaminasi.
  • Berhubungan seks aman. Pakailah kondom agar meminimalisir risiko penyakit menular seksual.

Apakah radang otak bisa sembuh? Bisa iya bisa tidak. Sebab tidak semua orang akan sembuh. Beberapa orang mungkin mengalami kerusakan otak permanen atau bahkan meninggal dunia.

Jika Anda mengalami tanda-tanda radang otak, segera cari pertolongan medis. Segera datang ke RS Royal Progress yang tidak hanya membantu Anda untuk mengatasi gejalanya, dan juga memiliki fasilitas lengkap. Tetapi juga, tim dokter Spesialis Saraf yang ahli dalam menangani ensefalitis.

Selain itu, Anda pun bisa melakukan pemesanan online untuk vaksin MMR untuk Anak atau Paket Vaksin Japanese Encephalitis di website RS Royal Progress dengan cara klik tautan ini. Termasuk, dalam kondisi darurat, saat gejala radang otak memburuk, Anda bisa menelpon IGD 24 Jam Royal Progress di 08190 6511 008.

  • Encephalitis - NHS
  • Clinical Practice Guidelines : Meningitis and encephalitis - The Royal Children's Hospital Melbourne
  • Encephalitis - National Institute of Neurological Disorders and Stroke
  • Encephalitis - Symptoms and causes - Mayo Clinic
  • Herpes Simplex Virus Encephalitis is a Trigger of Brain Autoimmunity - PMC
  • Encephalitis - Johns Hopkins Medicine
Artikel Lainnya

Trombektomi: Solusi Cepat untuk Stroke Sumbatan yang Mengancam Nyawa

Trombektomi adalah prosedur darurat yang kini menjadi andalan dalam menangani stroke iskemik atau stroke sumbatan. Prosedur ini terutama digunakan pada kasus stroke bekuan darah di otak. Saat seseorang tiba-tiba mengalami kaki dan tangan lemah sebelah, bicara pelo, atau wajah tampak mencong, bisa jadi itu adalah tanda stroke yang membutuhkan trombektomi mekanik secepatnya untuk menyelamatkan fungsi […]
24/06/2025

Perbedaan Stroke Iskemik dan Stroke Hemoragik: Penyebab & Pengobatannya

Stroke iskemik dan stroke hemoragik adalah dua jenis gangguan kesehatan serius yang menyerang otak. Keduanya juga menjadi salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan nomor dua di dunia. Setiap detiknya sangat berharga ketika stroke menyerang. Namun kurangnya pemahaman tentang kedua jenis stroke ini seringkali menghambat penanganan yang tepat. Dengan mekanisme, gejala, dan penanganan yang berbeda, memahami […]
04/04/2025

9 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Penderita Stroke: dari Malas Gerak sampai Merokok!

Stroke merupakan penyebab kematian kedua tertinggi di dunia. Kondisi ini dapat berdampak besar pada kualitas hidup penderitanya. Ketika sudah mengalami kondisi ini, ada hal-hal yang tidak boleh dilakukan penderita stroke atau pantangan kegiatan, demi memperbesar peluang kesembuhan dan meminimalkan risiko komplikasi lain. Jadi, apa saja hal-hal yang perlu dihindari oleh penderita stroke? Ini daftarnya: 1. Mengabaikan […]
28/03/2025
1 2 3 7

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Berasa lelah akut gan?

Ayo Cek Sekarang 
Klik Disini !

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down