Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Mengenal Penularan Hepatitis A, B, C, D, E dan Cara Efektif Mencegahnya

Mengenal Penularan Hepatitis A, B, C, D, E dan Cara Efektif Mencegahnya

19/05/2025

Penularan hepatitis masih menjadi tantangan besar dalam dunia kesehatan. Sebab, penyakit yang menyerang hati ini berisiko mendatangkan komplikasi parah, mulai dari sirosis hingga kanker hati, terutama jika penanganannya tidak maksimal atau terlambat.

Sayangnya, masih banyak banyak orang belum paham bahwa hepatitis bukan hanya disebabkan oleh infeksi virus, tetapi juga bisa karena kebiasaan gaya hidup atau kondisi medis tertentu. Oleh karena itu, penting sekali untuk tahu cara penyebarannya sekaligus pencegahan yang efektif.

Cara Penularan Hepatitis Berdasarkan Jenisnya

Secara umum hepatitis terbagi berdasarkan jenis virus yang menyerang, yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E. Setiap tipe ini  pun punya cara penularan yang berbeda, yaitu:

1. Hepatitis A

Hepatitis A merupakan infeksi hati akut akibat virus hepatitis A (HAV). Biasanya, penyebarannya karena kontaminasi dari makanan atau minuman dari penderita penyakit ini.

Selain itu, penularan hepatitis A melalui konsumsi produk yang tercemar dan tidak higienis juga kerap terjadi. Tidak heran ketika lingkungan Anda atau penderita hepatitis tergolong kotor, maka penyebaran virus ini bisa lebih cepat.

Hubungan atau perilaku seksual tertentu pun berpotensi sebagai media penyebaran hepatitis A.

Dibandingkan beberapa tipe lainnya, hepatitis A memang termasuk ringan dan dapat pulih sendiri. Namun, karena penyebarannya cepat, maka tindakan waspada sangat diperlukan agar tidak tertular atau menularkan.

2. Hepatitis B

Hepatitis B (HBV) termasuk tipe paling berbahaya karena mampu berubah jadi penyakit kronis serta mengakibatkan kanker hati atau sirosis.

Penularan hepatitis B bisa berlangsung karena paparan darah atau cairan tubuh, misalnya ketika melakukan transfusi darah, memakai suntikan tidak steril, hingga melakukan hubungan seksual tak berpengaman.

Selain itu, virusnya juga dapat tertular dari pada bayinya ketika persalinan. Karena risiko persebarannya cukup tinggi, maka  melihat HBsAg adalah salah satu cara tercepat untuk tahu apakah tertular tidaknya seseorang dari virus ini.

Jadi, tes ini bisa menjadi cara terefektif ketika Anda terpapar dengan risiko di atas.

3. Hepatitis C

Hepatitis C (HCV) kerap berkembang tanpa gejala sekaligus sulit terdeteksi di awal-awal kemunculannya. Penularan utamanya adalah melalui kontak darah, baik itu karena transfusi, pemakaian jarum suntik berkali-kali, hingga pelaksanaan tindakan medis yang tidak memakai alat steril.

Penularan hepatitis C karena seksual memang jarang, tapi tetap memungkinkan, khususnya jika individu tersebut sering berganti pasangan seksual dan punya penyakit menular seksual.

Memahami persebaran penyakit ini penting sekali, mengingat hingga sekarang masih belum adanya vaksin.

4. Hepatitis D

Hepatitis D (HDV) hanya berlangsung terhadap seseorang yang telah terkena infeksi hepatitis B, karena virusnya tidak mampu berkembang mandiri tanpa HBV.

Karena itulah, penularannya pun serupa dengan hepatitis B, yaitu hubungan seksual, ibu kepada bayi baru lahir, serta darah.

Ketika sudah ada infeksi ganda antara HBV dan HDV, maka berisiko menghadirkan kondisi lebih parah sekaligus membuat kerusakan hati berlangsung lebih cepat.

Karena itulah, meskipun belum ada vaksinnya, setidaknya penderita hepatitis ini masih bisa mendapatkan perlindungan dari vaksinasi hepatitis B.

5. Hepatitis E

Hepatitis E (HEV) terjadi karena infeksi virus hepatitis E dan menyerang hati. Seringkali penyebarannya dari air dan makanan yang telah terkena kontaminasi. Tidak heran jika virus ini berkembang ganas pada daerah dengan sanitasi buruk dan tidak punya akses air bersih.

Penularan hepatitis E serupa dengan hepatitis A, namun HEV dapat berbahaya pada ibu hamil karena berisiko mendatangkan komplikasi parah, salah satunya gagal hati. Dengan persebaran vaksin yang masih terbatas, maka pencegahan harus lebih digalakkan.

Cara Mencegah Hepatitis

Pencegahan Hepatitis dengan Vaksin
Pencegahan Hepatitis dengan Vaksin

Pencegahan hepatitis dapat Anda lakukan dengan mengkombinasikan beberapa hal berikut, yaitu:

  • Vaksin hepatitis A dan Vaksin Hepatitis B: Dibandingkan tipe lain, vaksin untuk tipe A dan B sudah tergolong masif dan bisa membantu imun lebih kuat. Oleh karena itu, jika masuk ke dalam golongan berisiko tinggi (mempunyai sistem imun lemah, tenaga medis, atau sedang merencanakan kunjungan ke daerah dengan angka penularan tinggi), sebaiknya segera lakukan vaksinasi.
  • Hindari berbagi jarum suntik atau alat tajam pribadi: Alat-alat pribadi seperti cukur dan sikat gigi mengakibatkan luka kecil yang kadang tidak kasat mata dan akhirnya menjadi media perpindahan darah yang mengandung virus. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu pakai barang pribadi dan tidak berbagi.
  • Melakukan hubungan seksual aman: Pakai kondom dan tidak berganti pasangan agar dapat mengurangi risiko penularan virus hepatitis B dan C.
  • Perhatikan kebersihan makanan dan air minum: Khususnya apabila Anda tinggal atau bepergian ke daerah dengan sanitasi buruk.
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan berkala: Termasuk tes HBsAg dan anti-HCV bagi orang dengan risiko tinggi.

Karena penularan hepatitis bisa dicegah dengan langkah yang tepat dan penanganan sejak dini, maka segera konsultasikan kesehatan hati Anda ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroentero-Hepatologi di RS Royal Progress.

Tim medis profesional kami siap membantu agar kualitas hidup Anda membaik melalui pemeriksaan hingga penanganan hepatitis dan gangguan kesehatan lainnya. Jangan tunggu sampai penularan hepatitis tidak terkendali dan gejalanya parah! Mari segera jadwalkan kunjungan Anda ke RS Royal Progress.

  • Prevent hepatitis - WHO International
  • Hepatitis A - WHO International
  • Immunogenicity, effectiveness and safety of combined hepatitis A and B vaccine: a systematic literature review - PubMed
  • Hepatitis C - contamination of toothbrushes: myth or reality? - PubMed
  • Sexual transmission of hepatitis B surface antigen. Infection of husbands by HBsAg carrier-state wives - PMC
Artikel Lainnya

11 Tanda-Tanda DBD yang Harus Diwaspadai

Panas tinggi, tubuh lemas, muncul bintik merah; banyak yang mengira itu hanya flu biasa. Padahal, gejala seperti ini bisa jadi tanda-tanda DBD atau demam berdarah dengue. Penyakit ini tidak hanya umum di Indonesia, tetapi juga menjadi masalah kesehatan global yang dapat berakibat fatal bila tidak mendapat penanganan cepat. Setiap tahun, ribuan kasus DBD tercatat di […]
02/10/2025

Penyebab dan Gejala Autoimun pada Anak dan Dewasa

Gejala autoimun adalah serangan sel imun terhadap jaringan tubuh sendiri. Karena sering berkembang menjadi penyakit kronis, autoimun dianggap sebagai salah satu penyakit yang wajib diwaspadai. Gejala autoimun bisa menimpa semua kelompok usia, dengan tanda dan penanganan yang bervariasi. Apa penyebab gejala autoimun? Dan apakah gejala autoimun bisa sembuh? Berikut penjelasannya. Penyebab Autoimun Sampai sekarang penyebab […]
29/09/2025

Mengenal Penyakit Autoimun, Penyebab dan Pengobatannya

Sistem kekebalan tubuh manusia bekerja sebagai 'tameng' dari berbagai penyakit dan infeksi. Sayangnya, pada penyakit autoimun, sistem imun malah salah sasaran dan menyerang sel-sel sehat dalam tubuh sendiri. Akibatnya, autoimun dapat menimbulkan masalah serius yang melemahkan tubuh penderitanya. Pengertian Autoimun adalah penyakit di mana sistem kekebalan tubuh yang biasanya berfungsi melawan kuman justru salah mengira […]
26/09/2025

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down