Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Memahami Gejala GERD, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan yang Efektif

Memahami Gejala GERD, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan yang Efektif

Setiap tahun, ada sekitar 4,9% penduduk Indonesia menderita penyakit GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease yang setara 30.154 kasus. Kondisi ini paling banyak menderita usia dewasa muda, yaitu antara 26-45 tahun. Seperti apa penyakit ini dan bagaimana gejalanya?

Cari tahu apa saja gejala GERD, penyebab, bedanya dengan maag, serta cara mengobatinya. Dengan panduan ini, Anda bisa melakukan pencegahan atau perawatan GERD yang tepat pada diri sendiri maupun orang terdekat.

Apa Itu Penyakit GERD?

GERD adalah suatu kondisi ketika isi perut atau makanan dalam lambung seseorang bergerak naik menuju kerongkongan atau esofagus. Kondisi ini dapat terjadi pada seseorang tanpa adanya gejala yang mengganggu, namun apabila muncul gejala, maka hal tersebut dapat mengganggu kenyamanan penderitanya dalam beraktivitas sehari-hari.

Gejala GERD

Heartburn salah satu gejala GERD
Heartburn salah satu gejala GERD

Tanda-tanda GERD paling umum yang perlu diwaspadai antara lain:

1. Heartburn

Gejala yang paling sering terjadi yaitu heartburn atau munculnya sensasi terbakar pada bagian dalam dada. Gejala ini seringkali salah diidentifikasi sebagai nyeri dada pada serangan jantung, atau sebaliknya.

2. Regurgitasi

Gejala umum lainnya adalah regurgitasi, yaitu kondisi di mana isi perut dalam lambung bergerak ke kerongkongan atau esophagus. Lalu masuk ke area tenggorokan atau mulut, sehingga rasa makanan atau asam lambung dapat dirasakan oleh lidah pasien. Biasanya pasien akan mengeluhkan sensasi rasa asam atau pahit di mulut.

3. Gejala Lain

Tapi tidak semua orang dewasa akan mengalami kedua hal tersebut. Gejala lainnya yang mungkin timbul antara lain:

  • Nyeri dada
  • Asma atau sesak nafas
  • Batuk lama
  • Peradangan pita suara yang ditandai suara serak

Semua kondisi tersebut akan sangat memengaruhi kualitas hidup penderitanya, terutama jika tidak segera mendapat penanganan yang baik.

Apakah GERD Sama dengan Maag?

Banyak orang mengira keduanya adalah kondisi yang sama, padahal berbeda. Di antara perbedaan paling umum antara maag dan GERD yaitu:

Gejala maag merujuk pada keluhan:

  • Mual
  • Kembung
  • Cepat kenyang
  • Nyeri ulu hati

Sedangkan gejala GERD selain dari dua gejala utama di atas (heartburn dan regurgitasi), sering menyerupai keluhan yang muncul pada organ:

  • Kerongkongan
  • Rongga mulut
  • Saluran pernafasan

Meski gejalanya bisa mirip, pengobatan dan perawatannya berbeda. Mengetahui perbedaan ini penting agar Anda dapat mengambil tindakan yang tepat.

Penyebab GERD

Makan makanan pedas salah satu penyebab GERD
Makan makanan pedas salah satu penyebab GERD

Penyebab GERD beragam, tetapi umumnya berkaitan dengan otot sfingter kerongkongan bagian bawah yang melemah. Otot ini berperan sebagai katup penghalang asam lambung agar tidak naik ke atas atau kerongkongan.

Beberapa hal yang dapat memicu GERD, antara lain:

  • Makan makanan asam, pedas, dan berlemak tinggi
  • Minum susu, kopi, teh, cokelat, atau alkohol
  • Sering susah tidur atau insomnia
  • Sering begadang atau bekerja lembur berlebihan
  • Stres pikiran
  • Merokok atau menghirup asap rokok (perokok pasif)
  • Kebiasaan tidur atau berbaring tidak lama setelah makan

Diagnosis GERD

Anda bisa melakukan skrining diagnosis secara mandiri di rumah menggunakan kuesioner GERD-Q. Caranya sebagai berikut:

  • Siapkan lembar kuesioner GERD-Q.
  • Jawab semua pertanyaan yang terlampir.
  • Lalu hitung jumlah skornya.
  • Jika total skor sama atau lebih besar dari 8, kemungkinan besar Anda sedang mengalami GERD.

Alternatif lain adalah Anda bisa berkonsultasi ke dokter untuk menjalani pemeriksaan. Dokter dapat melakukan satu atau lebih tes dalam mendiagnosis GERD dan memeriksa komplikasi penyakit tersebut atau kondisi medis lain yang berhubungan. Tes yang dimaksud yaitu endoskopi saluran cerna bagian atas dan memantau nilai pH kerongkongan.

Endoskopi saluran cerna bagian atas adalah metode diagnosis yang memanfaatkan alat endoskopi, yaitu sebuah tabung fleksibel dengan kamera mikro di ujungnya, untuk mengamati kondisi lapisan dinding saluran cerna bagian atas pasien.

Umumnya, endoskopi dilakukan apabila pasien mengalami gejala seperti:

  • Muntah darah
  • Buang air besar berwarna hitam atau berdarah
  • Kulit pucat akibat kadar Hemoglobin (Hb) rendah
  • Berat badan turun drastis

Sedangkan pemantauan nilai pH kerongkongan adalah metode diagnosis berakurasi tinggi untuk mengidentifikasi terjadinya asam lambung pada kerongkongan pasien.

Pengobatan GERD

Apakah GERD bisa sembuh? Bukti menunjukkan bahwa perubahan gaya hidup menjadi gaya hidup yang sehat dapat mengurangi atau menghilangkan gejala GERD. Namun, apabila keluhan masih belum terkontrol, maka ada beberapa pengobatan yang perlu dilakukan.

Lalu, apa saja pengobatan untuk GERD?

1. Obat-obatan

Dokter akan meresepkan satu atau lebih jenis obat yang efektif menanggulangi masalah GERD pada pasiennya. Jenis obat medis yang sering dokter resepkan yaitu antasida, inhibitor pompa proton (proton pump inhibitor), dan penghambat reseptor H2. Apabila keluhan masih belum membaik, perkembangan ilmu pengetahuan saat ini telah menemukan jenis terapi lainnya yang dapat mengobati GERD.

2. Perubahan Gaya Hidup

Perubahan gaya hidup adalah pengobatan utama dalam menatalaksana GERD. Contoh perubahan gaya hidup adalah dengan menjalankan diet atau olahraga untuk mengurangi lemak tubuh, khususnya bagi mereka dengan kondisi berat badan berlebih atau obesitas, berhenti merokok, serta memperbaiki pola makan yang lebih sehat.

Selain itu, pasien juga sebaiknya memposisikan kepala sejauh 15-20cm di atas permukaan kasur, bisa dengan meletakkan bantal tambahan sebagai alas kepala.

3. Tindakan Medis

Jika keluhan GERD tidak kunjung hilang meskipun sudah menjalani perawatan melalui obat-obatan medis maupun memperbaiki gaya hidup lebih sehat, maka dokter mungkin akan menyarankan pasien untuk menjalani tindakan medis, seperti fundoplikasi dan bypass lambung.

Fundoplikasi

Fundoplikasi adalah prosedur tindakan operasi untuk memperkuat otot sfingter yang terletak di antara lambung dan esofagus, sehingga mencegah asam lambung naik ke kerongkongan (acid reflux). Terapi ini umum dilakukan untuk mengobati GERD dan memberikan dampak perbaikan atau hilangnya gejala secara jangka panjang.

Bypass Lambung

Operasi bypass lambung bertujuan untuk memperkecil kantong lambung, yang kemudian akan ditempelkan langsung ke usus kecil sehingga memangkas jalur lambung dan bagian ujung atas usus kecil. Prosedur bedah ini akan mengurangi jumlah makanan yang dapat ditampung lambung sekaligus membatasi penyerapan kalori dan lemak oleh tubuh. Tindakan ini biasanya dilakukan pada pasien dengan GERD disertai dengan obesitas.

Risiko jika GERD Tidak Diobati

Apabila gejala GERD terus berlanjut dalam waktu lama dan tidak segera ditangani secara tepat, maka penyakit ini bisa menyebabkan kondisi kronis atau komplikasi serius.

Apa saja risikonya?

  1. GERD kronis. Gejala GERD kronis yang mungkin terjadi akibat GERD tidak terobati adalah  esofagitis erosif atau terjadinya luka pada saluran kerongkongan hingga memicu pendarahan. Ini akibat iritasi terus-menerus oleh asam lambung yang naik ke area tersebut.
  2. Selain itu, pasien juga mungkin dapat mengalami esofagus Barrett, yaitu kondisi di mana sel-sel pada dinding kerongkongan mengalami perubahan tidak normal yang memicu tumbuhnya kanker esofagus.

Berdasarkan hal di atas, maka seseorang yang mengalami gejala GERD yang menetap perlu untuk segera berobat ke fasilitas kesehatan yang memadai, agar mendapat penanganan tepat.

GERD adalah penyakit yang umum di masyarakat, namun bisa menimbulkan kondisi serius apabila tidak kunjung diobati. Dengan mengetahui perbedaan GERD dan maag, penyebab, gejala, diagnosis, serta langkah penanggulangannya, bisa menjadi langkah awal Anda untuk mengelola kondisi ini.

Jangan ragu menghubungi dokter Spesialis Penyakit Dalam di Rumah Sakit Royal Progress untuk melakukan konsultasi langsung, apabila Anda sering mengalami gejala GERD yang telah disebutkan, sehingga, Anda bisa mendapat diagnosis dan penanganan lebih lanjut dari tenaga medis kompeten.

Artikel Lainnya

Ureum Tinggi: Penyebab, Gejala, dan Penanganan yang Tepat

Kadar ureum tinggi bisa menjadi tanda peringatan adanya gangguan dalam sistem ekskresi tubuh, khususnya pada fungsi ginjal. Sebagai produk sisa dari metabolisme protein, ureum atau BUN (Blood Urea Nitrogen) nantinya terbuang melalui urine. Namun, ketika kadar ureum meningkat melebihi batas normal, hal ini bisa menunjukkan adanya masalah serius yang berpotensi mengganggu kesehatan secara keseluruhan. Mengapa […]
25/11/2024

7 Pertolongan Pertama Gula Darah Rendah yang Tepat

Pemilik diabetes memang rentan terhadap kondisi kadar gula yang tinggi atau rendah. Jika Anda pernah mengalami gula darah turun hingga masuk kategori rendah, penting untuk mengetahui apa saja pertolongan pertama gula darah rendah. Pertolongan pertama untuk gula darah rendah yang tepat dapat mencegah komplikasi fatal akibat hipoglikemia. Nah, ini dia beberapa cara yang bisa Anda […]
15/11/2024

5 Cara Mengatasi Gula Darah Rendah yang Efektif

Hidup dengan diabetes artinya Anda siap dengan fluktuasi kadar glukosa darah, yang bisa terpengaruh oleh asupan yang masuk ke tubuh. Jika Anda merasakan tanda-tanda tidak nyaman dan glukosa tubuh terindikasi rendah, lakukan cara mengatasi gula darah rendah untuk menaikkan kadar glukosanya. Gula Darah Rendah (Hipoglikemia) American Diabetes Association (ADA) mendefinisikan hipoglikemia sebagai kondisi ketika gula darah […]
12/11/2024

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Berasa lelah akut gan?

Ayo Cek Sekarang 
Klik Disini !

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down