Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Memahami Pneumonia, Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan hingga Pencegahannya

Memahami Pneumonia, Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan hingga Pencegahannya

18/04/2024

Pneumonia atau sering juga disebut "paru-paru basah" adalah infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur yang menyerang alveoli, yaitu kantung udara kecil tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Infeksi ini memicu peradangan sehingga alveoli atau kantung udara terisi cairan atau nanah, membuat udara sulit masuk dan menyebabkan penderitanya susah bernapas. Selain sesak atau napas terasa berat, gejalanya dapat berupa demam, batuk, menggigil, dan nyeri dada.

Pneumonia dapat menyerang siapa saja, tetapi risikonya lebih tinggi pada orang dengan sistem imun yang lemah, seperti anak-anak, lansia, perokok, atau orang yang sering terpapar asap rokok. Karena menyerang langsung kantung udara di paru dan melibatkan respon sistem imun seluruh tubuh, pneumonia termasuk penyakit serius yang dapat mengancam nyawa bila tidak ditangani dengan tepat.

Penyebab Pneumonia

Penyakit pneumonia disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu infeksi bakteri, virus dan jamur. Berikut adalah penjelasan lengkapnya :

Infeksi Bakteri Pneumonia

Bakteri Penyebab Pneumonia
Bakteri Penyebab Pneumonia

Penyebab utama pneumonia adalah infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae. Selain itu, ada beberapa jenis bakteri lain yang bisa menyebabkan pneumonia seperti Haemophilus influenzae, Legionella pneumophila, Mycoplasma pneumoniae, dan Chlamydia pneumoniae.

Virus penyebab Pneumonia

Virus yang dapat menyebabkan pneumonia bervariasi, tergantung pada jenis pneumonia yang terjadi. Pneumonia virus umumnya disebabkan oleh virus influenza (flu), respiratory syncytial virus (RSV), dan adenovirus.

Sementara itu, pneumonia virus yang disebabkan oleh virus corona baru (COVID-19) telah menjadi topik utama dalam pandemi global saat ini. Selain itu, virus lain seperti virus parainfluenza, virus varicella-zoster (VZV), dan virus Epstein-Barr (EBV) juga dapat menyebabkan pneumonia. Infeksi virus biasanya memicu radang di saluran pernapasan dan dapat menyebar ke paru-paru jika tidak diobati dengan baik.

Jenis Jamur Penyebab Pneumonia

Beberapa jenis jamur dapat menjadi penyebab pneumonia, terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau yang memiliki kondisi medis tertentu. Jamur yang paling sering terkait dengan pneumonia adalah jamur dari genus Aspergillus, Cryptococcus, dan Pneumocystis. Pneumonia yang disebabkan oleh jamur ini sering disebut pneumonia jamur atau fungal pneumonia. Jamur Aspergillus dan Cryptococcus biasanya hidup di tanah atau di dalam bahan organik seperti daun dan kayu.

Selain itu, jamur Pneumocystis ditemukan pada manusia dan hewan tertentu, seperti tikus. Jamur ini dapat menyebar melalui udara dan masuk ke paru-paru saat seseorang menghirupnya. Pneumonia jamur biasanya terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau yang memiliki kondisi medis tertentu seperti HIV/AIDS, kanker, dan transplantasi organ.

Faktor Lainnya Penyebab Pneumonia

Penyebab pneumonia juga bisa terkait dengan faktor risiko tertentu seperti usia lanjut, merokok, memiliki penyakit kronis seperti diabetes atau penyakit jantung, serta menurunnya sistem kekebalan tubuh seperti pada penderita HIV/AIDS. Terpaparnya tubuh pada polusi udara dan bahan kimia tertentu juga dapat meningkatkan risiko terkena pneumonia.

Faktor Risiko Pneumonia

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena pneumonia antara lain:

  • Orang yang lebih tua dari 65 tahun atau balita berada pada risiko lebih tinggi untuk terkena pneumonia
  • Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti orang dengan HIV/AIDS atau pasien kanker yang menjalani kemoterapi, lebih rentan terkena pneumonia
  • Orang dengan kondisi medis seperti diabetes, penyakit jantung, paru-paru kronis, asma, penyakit paru obstruktif kronis atau penyakit ginjal juga berisiko lebih tinggi untuk terkena pneumonia
  • Perokok Aktif, sudah jelas bahwa merokok dapat merusak paru-paru dan meningkatkan risiko terkena pneumonia
  • Kontak dengan orang yang sakit. Orang yang tinggal atau bekerja di lingkungan yang penuh dengan orang yang sakit atau terpapar zat kimia tertentu berisiko lebih tinggi untuk terkena pneumonia
  • Orang yang pernah terkena pneumonia sebelumnya berisiko lebih tinggi untuk terkena kembali pneumonia
  • Orang yang tinggal atau bekerja di tempat-tempat yang padat, seperti penjara atau rumah singgah, berisiko lebih tinggi untuk terkena pneumonia

Gejala Pneumonia

Gejala pneumonia atau ciri-ciri pneumonia bervariasi tergantung pada jenis dan beratnya infeksi. Beberapa gejala ciri pada pasien penderita pneumonia yang umum meliputi:

  • Batuk yang disertai dahak, kadang-kadang mengeluarkan dahak berwarna hijau atau kuning
  • Perubahan karakteristik dahak
  • Demam dan menggigil
  • Bekeringat
  • Kesulitan bernapas
  • Nyeri dada saat bernapas atau batuk
  • Lelah dan lemas
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot dan sendi
  • Detak jantung meningkat
  • Mual dan muntah
  • Kehilangan nafsu makan

Jika seseorang mengalami gejala-gejala di atas, disarankan untuk segera konsultasi dengan Dokter Spesialialis Paru dan Pernapasan.

Diagnosis Pneumonia

Cara diagnosis pneumonia tergantung pada jenis pneumonia dan tingkat keparahannya. Beberapa tes yang dapat dilakukan untuk membantu mendiagnosis pneumonia adalah:

  • Dokter akan memeriksa gejala dan tanda-tanda pneumonia, seperti denyut nadi, frekuensi napas, dan suhu tubuh
  • Melalui Rontgen dada, tes ini dapat membantu dokter melihat apakah ada perubahan dalam paru-paru yang menunjukkan pneumonia
  • Tes darah dapat membantu dokter melihat apakah ada infeksi di tubuh
  • Melalui Sputum test, yaitu mengambil sampel dahak dari paru-paru dan menguji apakah terdapat bakteri atau jamur penyebab infeksi
  • Melalui CT scan, dapat membantu dokter melihat perubahan dalam paru-paru yang lebih detail dibandingkan dengan rontgen dada

Setelah diagnosis pneumonia ditegakkan, dokter akan memulai pengobatan yang sesuai dengan penyebab pneumonia dan tingkat keparahannya.

Pengobatan Pneumonia

Pengobatan pneumonia tergantung pada penyebab dan keparahan kondisi pasien. Jika pneumonia disebabkan oleh bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik yang tepat untuk membunuh bakteri. Jika penyebabnya adalah virus, antibiotik tidak diperlukan, dan pengobatan difokuskan pada meredakan gejala.

Selain antibiotik, dokter juga dapat meresepkan obat-obatan untuk meredakan gejala dan mengatasi infeksi seperti demam, batuk, dan sesak napas. Terkadang, pasien memerlukan terapi oksigen atau perawatan di rumah sakit jika kondisinya sangat parah.

Komplikasi Pneumonia

Komplikasi pneumonia bisa ringan sampai berat dan sebagian besar bisa dicegah dengan diagnosis serta pengobatan yang cepat. Berikut daftar komplikasi pneumonia yang perlu diwaspadai:

  1. Penumpukan cairan & empyema
    Cairan dapat menumpuk di ruang sekitar paru dan bila terinfeksi berubah menjadi nanah (empyema) sehingga napas sangat sesak dan dada nyeri.
  2. Abses paru
    Infeksi berat bisa membentuk kantong nanah di jaringan paru yang menyebabkan batuk lama dengan dahak berbau dan sering perlu antibiotik jangka panjang.
  3. Gagal napas
    Peradangan dan cairan yang banyak membuat paru sulit mengambil oksigen sehingga napas sangat cepat, terasa "ngos-ngosan", dan kadang butuh alat bantu napas.
  4. Sepsis dan syok sepsis
    Kuman dari paru dapat masuk ke darah dan memicu infeksi berat seluruh tubuh yang menurunkan tekanan darah drastis dan merusak organ penting.
  5. Komplikasi jantung
    Pada dewasa dan lansia, pneumonia bisa memicu serangan jantung atau gangguan irama jantung, bahkan beberapa tahun setelah infeksi awal.
  6. Perburukan penyakit lama
    Pneumonia dapat memperparah asma, PPOK, gagal jantung, atau diabetes, dan pada lansia bisa menurunkan kemampuan fisik serta fungsi pikir.
  7. Kerusakan paru jangka panjang
    Pneumonia berat atau berulang dapat meninggalkan jaringan parut di paru dan meningkatkan risiko masalah pernapasan jangka panjang, terutama bila terjadi pneumonia pada anak.

Pencegahan Pneumonia

Berhenti Merokok untuk menghindari Pneumonia
Berhenti merokok untuk Pencegahan Pneumonia

Beberapa cara untuk mencegah pneumonia adalah sebagai berikut:

  • Berhenti merokok dan menghindari paparan asap rokok
  • Makan makanan yang bergizi seimbang
  • Menjaga daya tahan tubuh
  • Menjaga kebersihan dengan mencuci tangan secara teratur
  • Menghindari kontak dengan orang yang sakit Pneumonia
  • Memakai masker
  • Rutin berolahraga
  • Istirahat yang cukup
  • Melakukan Vaksinasi PCV (Pneumococcus Conjugated Vaccine).

Pneumonia merupakan penyakit serius yang dapat membahayakan kesehatan dan membutuhkan penanganan medis yang tepat. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali gejala pneumonia dan segera berkonsultasi dengan dokter jika terdapat gejala yang mengkhawatirkan.

Jika Anda mengalami gejala pneumonia atau memiliki risiko terkena penyakit ini, jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan dokter Spesialis Paru dan Pernapasan di RS Royal Progress untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

FAQ

Apa penyebab utama pneumonia?

Pneumonia umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur yang menyerang paru-paru dan termasuk berbagai jenis kuman penyebab infeksi.

Bagaimana infeksi pneumonia menyerang tubuh?

Pada infeksi pneumonia, kuman menyebabkan peradangan pada alveoli atau kantung udara, sehingga terisi cairan/nanah dan pertukaran oksigen terganggu.

Siapa yang lebih berisiko terkena pneumonia?

Pneumonia lebih sering terjadi pada orang dengan daya tahan tubuh lemah, seperti bayi, lansia, penderita penyakit kronis, dan perokok.

Bagaimana pengobatan dan penanganan pneumonia?

Pengobatan dan penanganan pneumonia meliputi obat sesuai penyebab (misalnya antibiotik), istirahat, pemantauan gejala, serta menjaga kebutuhan cairan tubuh.

Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah pneumonia?

Pencegahan pneumonia dilakukan dengan pola hidup sehat, tidak merokok, vaksinasi, menjaga kebutuhan cairan tubuh, dan mendukung sistem imun agar kuat melawan jenis kuman penyebab infeksi.

  • Ketahui apa itu Pneumonia - Yankes Kemkes
  • Pneumonia - What Is Pneumonia? - NHLBI, NIH
  • Pneumonia - Hopkins Medicine
  • Pneumonia: Causes, Symptoms, Diagnosis & Treatment - Cleveland Clinic
  • Pneumococcal Disease Symptoms and Complications - Pneumococcal Disease - CDC
  • Complications of Pneumonia You Should Know - WebMD
  • Pneumonia Symptoms and Diagnosis - American Lung Association
  • Acute organ injury and long-term sequelae of severe pneumococcal infections - PMC

Artikel Lainnya

TBC (Tuberkulosis): Kenali Gejala TBC Sejak Dini Sebelum Menyebar ke Organ Lain

Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis dan terutama menyerang paru-paru, namun bisa menyebar ke organ tubuh lainnya bila tidak diobati dengan tepat. TBC penting untuk diketahui karena banyak orang baru menyadari gejala TBC setelah batuk berlangsung lama, berat badan menurun, atau muncul keluhan serius lain yang sebenarnya bisa dideteksi […]
19/11/2025

Ketahui Prosedur Bronkoskopi untuk Mendeteksi Masalah Paru dan Pernapasan

Bronkoskopi adalah prosedur medis yang menggunakan selang tipis dilengkapi kamera kecil di ujungnya untuk melihat bagian dalam saluran pernapasan dan paru-paru. Melalui alat ini, dokter dapat memeriksa kondisi paru secara langsung, menemukan kelainan, serta melakukan tindakan pengobatan apabila diperlukan. Tindakan bronkoskopi dilakukan oleh dokter spesialis paru di ruang tindakan khusus dan umumnya aman karena dilakukan […]
11/11/2025

Mengenal Vaksin Pneumonia, Kunci Perlindungan dari Infeksi Berbahaya

Tiap tahun lebih dari 500 juta orang terkena infeksi Streptococcus pneumoniae. Akibatnya, pneumonia menjadi salah satu tantangan besar bagi kesehatan global. Kerugiannya tidak hanya terasa pada kesehatan, tetapi juga pada ekonomi masyarakat. Kabar baiknya, perlindungan bisa didapat melalui vaksin pneumonia. Vaksin pneumonia adalah perlindungan utama terhadap infeksi berbahaya. Tetapi faktanya, sebagian besar orang dewasa belum […]
05/11/2025

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down