Nyeri otot, nyeri sendi, atau cedera tulang yang tak kunjung pulih akan sangat membebani rutinitas sehari-hari. Dan sampai baru-baru ini, pengobatannya masih terbatas. Tetapi berkat regulasi baru, terapi stem cell untuk tulang dan penyakit muskuloskeletal terkait kini sudah tersedia secara sah di tanah air.
Terapi stem cell adalah bentuk "pengobatan regeneratif". Maksudnya, terapi ini hanya membantu tubuh memperbaiki atau meregenerasi jaringan yang rusak menggunakan sel khusus bernama stem cell (sel punca). Sel ini terbilang unik lantaran bisa berubah menjadi berbagai jenis sel, salah satunya adalah sel tulang.
Dalam kasus ortopedi, terapi stem cell menargetkan akar masalah dengan cara mendorong tubuh untuk membangun kembali jaringan yang rusak atau mengalami cedera. Terapi ini tercatat lebih unggul daripada pengobatan biasa, baik untuk mengurangi rasa sakit maupun memulihkan fungsi tubuh.
Adapun sel punca yang digunakan dalam terapi ini berasal dari salah satu sumber berikut.
Apa pengobatan sel punca terbaik untuk cedera tulang, nyeri lutut, dan penyakit ortopedi lainnya? Meskipun bukan solusi mutlak untuk berbagai keluhan, terapi ini nyatanya menawarkan banyak manfaat yang belum tentu ada pada perawatan biasa, seperti:
Stem cell memiliki kemampuan unik untuk berubah menjadi berbagai jenis sel yang dibutuhkan tubuh, seperti sel tulang, tulang rawan, atau jaringan ikat. Hal ini membuat proses penyembuhan alami tubuh menjadi lebih cepat dan efisien dibandingkan hanya mengandalkan kemampuan regenerasi tubuh sendiri.
Sel punca juga melepaskan zat-zat bioaktif yang merangsang sel-sel di sekitarnya untuk memperbaiki diri, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk penyembuhan. Hasilnya, jaringan yang rusak dapat pulih lebih optimal dalam waktu yang relatif singkat.
Obat pereda nyeri atau injeksi sendi sebenarnya tidak bisa mengatasi penyakit itu sendiri. Berbeda halnya dengan terapi stem cell yang menyasar langsung ke inti masalah.
Sebagai contoh, penderita osteoartritis lutut mengaku lebih gampang untuk kembali berjalan, membungkuk, atau menaiki tangga setelah terapi. Hasil ini terus meningkat seiring waktu, apalagi jika berbarengan dengan pelaksanaan fisioterapi.
Pasien juga melaporkan berkurangnya nyeri berkepanjangan selama 6-24 bulan setelah terapi, apalagi dengan terapi MSC dosis tinggi. Jauh lebih memuaskan daripada suntikan steroid yang biasanya hanya bertahan 1-3 bulan.
Selain untuk persendian, terapi stem cell juga bermanfaat untuk menangani osteoporosis. Terapi ini dapat meningkatkan kepadatan mineral tulang dan strukturnya, sehingga ikut mengurangi risiko patah tulang.
Biasanya, efek sebagian pengobatan tidak bertahan lama. Sebaliknya, terapi stem cell dapat diulang dengan aman kalau memang perlu. Ada pasien yang menjalani terapi ini lebih dari sekali (dua kali atau lebih), lebih-lebih jika kondisinya sudah cukup serius.
Sebelum menjalani terapi stem cell, pasien harus melalui serangkaian persiapan dan pemeriksaan komprehensif untuk memastikan keamanan dan efektivitas terapi. Berikut adalah persiapan yang diperlukan:
Pemeriksaan tumor marker sangat penting dalam persiapan terapi stem cell, berikut alasannya:
Jenis Tumor Marker yang Diperiksa:
Kontraindikasi Absolut:
Kontraindikasi Relatif:
Persiapan sebelum terapi stem cell sangat komprehensif dan wajib mencakup pemeriksaan tumor marker untuk memastikan keamanan pasien. Skrining ini penting untuk mendeteksi adanya kanker tersembunyi yang dapat membahayakan jika terstimulasi oleh terapi stem cell.
Pasien harus menjalani semua tahap persiapan ini dengan supervisi tim medis yang berpengalaman dalam terapi regeneratif untuk memastikan keamanan dan efektivitas optimal.
Berdasarkan KMK No. HK.01.07/MENKES/1359/2024, terapi stem cell dalam kedokteran ortopedi sudah mendapat lampu hijau untuk terapi kondisi-kondisi sebagai berikut:
Baca Juga:
Dalam praktik ortopedi, prosedur pelaksanaan terapi stem cell di lapangan cukup bervariasi. Hal ini terkait dengan jumlah sel yang disuntikkan dan frekuensi injeksi.
Seperti inilah gambaran prosedurnya secara ringkas:
Sebagian besar kasus ortopedi memanfaatkan sel punca mesenkim (MSC). MSC diambil dari sumsum tulang (dikeluarkan dari tulang panggul) atau jaringan lemak (dari paha atau perut).
Jaringan yang terkumpul lalu diproses di laboratorium khusus guna mengisolasi sel punca. Terkadang proses ini dilakukan di hari itu juga, kadang-kadang juga diperlukan pembiakan sel selama beberapa hari atau minggu supaya jumlahnya bertambah.
Sel punca yang sudah siap akhirnya disuntikkan ke dalam area sendi atau tulang yang sakit. Agar tindakan berjalan dengan akurat, dapat pula dilengkapi dengan USG atau fluoroskopi.
Lantas, berapa kali suntik stem cell agar pasien bisa merasakan efeknya? Itu tergantung kondisi pasien dan tata caranya. Tetapi rata-rata uji klinis hanya memberikan satu kali suntik stem cell.
Ada juga paket yang menawarkan suntikan booster 6-12 bulan berselang (yang terbukti dapat membantu memaksimalkan efek terapi). Pasien yang menerima dua suntikan dengan jarak enam bulan tercatat lebih baik dalam hal retensi tulang rawan daripada satu suntikan.
Mengenai dosis, baru kelompok dosis tertinggi (100 juta sel) yang menunjukkan pengurangan rasa sakit sekaligus tanda-tanda regenerasi.
Sementara itu, nyeri dan keluhan fungsi akan berkurang setelah 1-3 bulan. Efek maksimal dapat dirasakan antara 6-12 bulan pasca terapi. Bila pasien mendapatkan booster kedua, manfaatnya bisa bertahan sampai dua tahun.
Wajar jika Anda penasaran berapa harga terapi stem cell di Indonesia, mengingat solusi ini terkesan menjanjikan. Ketimbang pengobatan biasa, terapi ini memang lebih mahal.
Namun yang perlu menjadi catatan adalah bahwa terapi itu sendiri bukan semata-mata untuk meringankan gejala yang ada. Terapi stem cell membantu tubuh menyembuhkan dari dalam. Jadi, Anda mungkin tidak perlu lagi mengonsumsi obat-obatan ataupun melakukan operasi yang bisa memakan banyak biaya.
Baca Juga:
Oleh karena itu, terapi stem cell untuk tulang menjadi pilihan terbaik jika pengobatan biasa tak kunjung membuahkan hasil. Tak hanya membantu mengurangi nyeri, terapi ini mampu merangsang pertumbuhan jaringan baru sehingga mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan struktur tulang. Untuk hasil optimal, pendampingan dokter spesialis Ortopedi dan Traumatologi berpengalaman di Rumah Sakit Royal Progress sangat penting untuk menyesuaikan terapi dengan kebutuhan masing-masing pasien.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan buat janji konsultasi dengan dokter spesialis Ortopedi dan Traumatologi lebih mudah dan cepat melalui website Rumah Sakit Royal Progress.
