Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Kenali Jenis Patah Tulang dan Cara Mengobatinya

Kenali Jenis Patah Tulang dan Cara Mengobatinya

18/04/2024

Patah tulang atau fraktur adalah kondisi ketika tulang patah sehingga susunan keutuhannya terputus, hal ini menyebabkan bentuk atau posisinya berubah. Semua bagian tulang bisa mengalami patah.

Misalnya saja tulang kaki, tangan, panggul, rusuk, dan sebagainya. Fraktur memiliki beberapa jenis dengan kondisi tertentu. Sehingga, pengobatannya juga tentu berbeda.

Untuk mengetahui lebih detail mengenai jenis dan pengobatan fraktur, simak selengkapnya berikut ini.

Jenis-Jenis Patah Tulang yang Paling Umum Terjadi

Patah tulang terbuka dan tertutup
Gambar Patah tulang terbuka dan tertutup

Seperti yang sudah kami singgung sebelumnya bahwa fraktur memiliki beragam jenis berdasarkan kondisinya. Tentunya Anda perlu memahami setiap jenis tersebut agar tepat saat memberikan penanganan.

Berikut ini adalah macam-macam fraktur yang paling umum terjadi:

1. Terbuka

Pada jenis ini terdapat luka terbuka pada permukaan kulit di sekitar fraktur. Bisa berupa robekan atau goresan. Bahkan, bagian tulang yang patah dapat mencuat ke luar pada kondisi yang parah.

2. Tertutup

Sama seperti namanya, jenis ini tidak menimbulkan luka terbuka di area fraktur. Sehingga, akan sulit untuk mengidentifikasi detail fraktur ini.

Anda harus melakukan X-ray untuk memastikan letak fraktur dan tingkat keparahannya. Dengan begitu, proses pengobatannya akan lebih cepat dan tepat.

3. Lengkap atau Total

Fraktur ini menyebabkan tulang patah seutuhnya terbagi menjadi dua atau bahkan beberapa bagian hingga hancur. Secara umum terdapat dua jenis fraktur lengkap.

Pertama adalah displaced fracture adalah ketika bagian tulang yang patah mengalami pergeseran. Sehingga, ujung-ujung tulang tidak sejajar.

Kemudian, yang kedua adalah nondisplaced fracture merupakan kebalikan dari sebelumnya. Pada tipe ini, meski tulang tersebut patah tapi kondisinya tetap sejajar karena tidak adanya pergeseran.

4. Parsial

Fraktur parsial merupakan jenis di mana tulang tidak patah sepenuhnya. Jenis ini disebut juga sebagai kondisi tulang retak. Jenis fraktur parsial terbagi lagi menjadi beberapa jenis lain.

Misalnya saja stress fracture di mana tulang mengalami retak tipis berbentuk seperti garis rambut. Greenstick fracture yaitu kondisi ketika salah satu sisi tulang retak, bahkan hingga bengkok.

Selain itu, ada juga torus fracture merupakan kondisi saat tulang yang terkena tekanan akan menonjol dan retak, tapi tidak sampai memisahkan dua sisi tulang tersebut.

Mengenal Berbagai Penyebab Patah Tulang

Umumnya, fraktur terjadi karena adanya benturan atau tekanan dengan kekuatan melebihi kekuatan tulang. Semakin besar tekanan tersebut, maka tingkat keparahannya semakin tinggi.

Hal ini terjadi ketika Anda jatuh, kecelakaan, atau bahkan berkelahi. Selain itu, fraktur juga dapat terjadi karena adanya penyakit tertentu yang menjangkit tulang.

Penyakit paling umum adalah osteoporosis, yaitu kondisi ketika kepadatan tulang berkurang. Sehingga, menjadi lebih rapuh dan mudah retak hingga patah. Penyakit ini banyak menjangkiti orang yang berusia lanjut.

Sebab, penyerapan nutrisi pada tulang lansia lebih rendah. Khususnya kalsium dan vitamin D yang menjadi salah satu komponen penting untuk menunjang kekuatan tulang.

Infeksi dan kanker tulang juga bisa menjadi salah satu penyebab utama fraktur. Sebab, kedua penyakit tersebut akan menggerogoti tulang hingga tanpa Anda sadari kondisinya menjadi sangat fatal.

Pengobatan Patah Tulang secara Medis

Dalam dunia medis, terdapat beberapa prosedur untuk mengobati patah tulang. Setiap pasien akan mendapatkan prosedur pengobatan yang sesuai dengan kondisi frakturnya.

Mulai dari jenis, posisi, hingga tingkat keparahan fraktur. Bahkan, kondisi pasien itu sendiri menjadi pertimbangan dalam pemilihan prosedur pengobatan.

Berikut ini adalah berbagai prosedur pengobatan pada pasien yang mengalami fraktur:

1. Pemasangan Gips

Pemasangan gips bertujuan agar ujung-ujung tulang yang patah tetap pada posisi semestinya. Selain itu, gips juga dapat mengurangi pergerakan. Sehingga, proses penyembuhan menjadi semakin cepat.

Penggunaan gips biasanya untuk tulang yang berukuran besar seperti tulang tangan dan kaki. Sedangkan untuk tulang yang berukuran kecil seperti jari, tidak dapat menggunakan prosedur ini.

2. Pemasangan Bidai

Pemasangan Bidai
Pemasangan Bidai saat pemulihan patah tulang

Bidai atau belat merupakan prosedur pengobatan agar tulang yang patah tidak bergeser selama proses penyembuhan. Fungsinya sebenarnya sama dengan pemasangan gips, hanya pemasangan bidai dilakukan saat ada pembengkakan.

Seperti yang kita tahu bahwa gips memiliki karakteristik yang sangat kencang dan sirkulasi udaranya kurang. Hal ini akan memperparah kondisi area yang bengkak hingga menghambat proses penyembuhan.

Berbeda dengan gips, bidai terbuat dari papan dan dokter bisa mengatur kekencangannya sesuai kondisi pasien. Sirkulasi udaranya juga sangat baik.

3. Penggunaan Traksi

Traksi merupakan alat yang terdiri dari katrol, pemberat, senar, dan kerangka logam. Alat ini terpasang di tempat tidur yang berfungsi untuk meregangkan otot dan tendon.

Dengan begitu, tulang dapat sejajar dan penyembuhan berlangsung lebih cepat. Penggunaan traksi biasanya untuk menstabilkan tulang ketika pasien akan menjalani operasi.

4. Operasi Patah Tulang

Saat kondisi fraktur sangat parah dan tidak dapat menggunakan prosedur gips atau bidai, maka operasi adalah solusinya. Tujuan prosedur ini adalah untuk mengembalikan tulang ke posisi semula.

Selama prosedur operasi, dokter akan melakukan berbagai tindak lanjutan sesuai kondisi fraktur. Misalnya saja pemasangan pen atau pengangkatan bagian tulang tertentu.

5. Pemberian Obat

Selain penanganan seperti di atas, tentunya dokter juga akan memberi berbagai obat-obatan untuk mempercepat proses penyembuhan. Selain itu, pemberian obat juga bertujuan untuk mengatasi gejala yang muncul saat pengobatan.

Berikut ini adalah beberapa jenis obat yang paling sering dokter berikan kepada pasien fraktur:

  • Pereda rasa nyeri atau nama populernya adalah analgesik. Seperti yang kita tahu bahwa fraktur menyebabkan rasa nyeri yang sangat hebat. Untuk meredakan nyeri tersebut, pasien harus mengkonsumsi analgesik.
  • Antiinflamasi yang berguna untuk mengurangi rasa nyeri dan peradangan karena fraktur. Jenis anti inflamasi yang biasanya digunakan karena paling aman adalah obat NSAID (antiinflamasi nonsteroid).
  • Antibiotik untuk pasien fraktur terbuka agar terhindar dari risiko infeksi bakteri. Infeksi pada luka fraktur dapat menyebabkan komplikasi serius yang memperparah kondisi pasien.

6. Fisioterapi

Setelah melakukan prosedur inti seperti di atas dan sudah sembuh, maka proses pengobatan berikutnya adalah melakukan fisioterapi. Tujuannya adalah untuk melemaskan otot dan mengembalikan kondisi normal tubuh.

Kapan Penderita Fraktur Harus ke Dokter?

Saat mengalami fraktur, Anda harus segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jika kondisi fraktur sangat parah, maka Anda harus segera mendapatkan penanganan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Rumah Sakit.

Kondisi yang memerlukan penanganan IGD di antaranya adalah:

  • Pasien mengalami pendarahan hebat.
  • Tulang keluar dari kulitnya.
  • Menimbulkan nyeri yang sangat hebat atau hilangnya kesadaran pasien.
  • Bagian tubuh yang mengalami fraktur rusak parah.
  • Tulang yang patah terjadi pada area leher, kepala, atau punggung.

Fraktur merupakan kondisi darurat, sehingga pasien harus segera mendapat penanganan medis. Sehingga, kondisinya tidak semakin parah dan menyebabkan berbagai komplikasi berbahaya.

Segera konsultasikan berbagai masalah tulang Anda kepada Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi di Royal Sport Medicine Centre. RSMC menghadirkan solusi pelayanan medis yang ditujukan bagi penggiat olahraga dan atlet untuk mendiagnosa dengan tepat cedera yang dialami sehingga dapat menentukan rencana pengobatan yang tepat bagi pasien. Untuk kondisi patah tulang darurat, Anda bisa dengan segera menghubungi .

Artikel Lainnya

7 Cara Mengatasi Pengapuran Tulang secara Mandiri maupun Medis

Pengapuran tulang atau osteoarthritis merupakan penyakit degeneratif yang diakibatkan oleh bertambahnya usia. Tetapi kelebihan berat badan juga bisa menjadi faktor penyebab lainnya. Itulah alasan penting mengapa mengetahui bagaimana cara mengatasi pengapuran tulang, sehingga Anda terhindar dari risiko dan dampak negatifnya. Baca Juga Mengenal Osteoarthritis , Gejala, Penyebab, Pengobatannya, dan Pencegahannya Pengapuran Tulang: Penyebab, Gejala, dan […]
07/10/2024

Pengapuran Tulang: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Mungkin Anda bertanya-tanya, mengapa semakin lanjut usia, mengapa kemampuan manusia untuk bergerak lincah semakin berkurang? Salah satu faktor yang kerap menjadi penyebabnya adalah karena terjadinya pengapuran tulang. Tetapi ternyata pengapuran tulang bukan hanya terjadi pada lansia saja, karena data global terakhir menyatakan hampir 15% orang berusia 30 tahun atau lebih merasakan osteoarthritis. Penasaran apa penyebabnya […]
03/10/2024

Mengenal Osteoarthritis , Gejala, Penyebab, Pengobatannya, dan Pencegahannya

Jumlah penderita osteoarthritis di dunia terus meningkat, bahkan menurut data, ada lebih dari 595 juta orang yang terkena osteoarthritis. Karena menjadi kondisi yang cukup umu ditemui saat ini, penting bagi Anda untuk mewaspadai penyakit ini. Kabar baiknya adalah, bahwa Anda bisa mencegahnya bila segera bersikap waspada sejak dini. Apabila sudah terjadi, Anda juga bisa mengambil […]
01/10/2024
1 2 3 6

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Berasa lelah akut gan?

Ayo Cek Sekarang 
Klik Disini !

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenu