Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Ureum Rendah: Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya

Ureum Rendah: Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya

22/11/2024

Hasil tes yang menunjukkan ureum rendah mungkin terdengar kurang familiar bagi sebagian orang, Sayangnya, Anda wajib mewaspadainya karena kondisi ini bisa menjadi indikator penting tentang kesehatan tubuh, terutama fungsi ginjal dan hati.

Ureum adalah produk limbah yang terbentuk dari pemecahan protein oleh hati dan dikeluarkan dari tubuh melalui urin. Jika hasil tes ureum rendah, artinya ada indikasi masalah kesehatan yang mendasarinya. Apa penyebab di balik kondisi ini? Gejala apa yang harus diwaspadai, dan bagaimana cara mengatasinya?

Mari kita bahas lebih lanjut!

Penyebab Kadar Ureum Rendah

Untuk mengetahui kadar ureum, Anda perlu melakukan pemeriksaan BUN test (blood urea nitrogen). Kadar ureum ditunjukkan dalam satuan miligram per desiliter dan hasilnya bisa bervariasi tergantung usia dan jenis kelamin.

  • Anak-anak usia 1-17 tahun: 7-20 mg/dL
  • Wanita dewasa: 6-21 mg/dL
  • Pria dewasa: 8-24 mg/dL

Perlu Anda ketahui, hasil tes menunjukkan kadar ureum yang rendah, yaitu kurang dari 6 atau 7 mg/dL adalah kasus yang cukup jarang terjadi dan kebanyakan tidak terlalu mengkhawatirkan.

Faktor ureum rendah sendiri bisa dipicu oleh beberapa kondisi, yaitu:

1. Diet atau Pola Makan yang Sangat Rendah Protein

Ureum adalah produk limbah yang dihasilkan dari pemecahan protein dalam tubuh. Ketika seseorang mengonsumsi makanan yang sangat rendah protein, jumlah protein yang dicerna dan dipecah juga berkurang. Akibatnya, produksi ureum menurun, dan kadar ureum dalam darah akan lebih rendah dari normal.

2. Kekurangan Gizi

Kekurangan gizi, khususnya yang disebabkan oleh asupan nutrisi terutama protein yang tidak memadai, dapat mengakibatkan rendahnya kadar ureum. Hal ini bisa terjadi baik karena asupan makanan yang buruk atau malabsorpsi ketika tubuh kesulitan menyerap nutrisi secara optimal.

3. Overhidrasi

Overhidrasi terjadi ketika tubuh menerima terlalu banyak cairan, yang menyebabkan pengenceran darah dan berkurangnya konsentrasi berbagai zat, termasuk ureum.

4. Kehamilan

Selama kehamilan, perubahan fisiologis dalam tubuh wanita dapat menyebabkan penurunan kadar ureum.

5. SIADH (Syndrome of Inappropriate Antidiuretic Hormone Secretion)

SIADH adalah kondisi di mana tubuh memproduksi terlalu banyak hormon antidiuretik (ADH). Hormon ini membantu ginjal mengendalikan jumlah air yang hilang dari tubuh melalui urin. Namun pada kasus SIADH, ini justru menyebabkan tubuh menahan terlalu banyak air.

6. Sirosis Hati

Sirosis adalah kondisi kronis di mana jaringan hati yang sehat secara bertahap digantikan oleh jaringan parut (fibrosis) akibat kerusakan yang berlangsung dalam waktu lama. Hal ini bisa terjadi akibat infeksi, penyakit hati lain, atau kecanduan alkohol.

Gejala Ureum Rendah

Gejala ureum rendah bisa bervariasi, tergantung pada faktor pemicunya. Secara umum penyebab yang paling berbahaya dari rendahnya kadar ureum adalah SIADH dan Sirosis hati.

1. Gejala pada Penderita SIADH

  • Kelemahan atau kelelahan
  • Mual dan muntah
  • Kram otot atau kejang
  • Sakit kepala
  • Kebingungan atau penurunan kesadaran pada kondisi lebih lanjut

2. Gejala pada Penderita Sirosis Hati

  • Kelelahan
  • Mudah berdarah atau memar
  • Hilang nafsu makan
  • Mual
  • Pembengkakan di kaki, telapak kaki, atau pergelangan kaki, yang disebut edema
  • Penurunan berat badan
  • Kulit gatal
  • Perubahan warna kuning pada kulit dan mata
  • Penumpukan cairan di perut
  • Kemerahan pada telapak tangan
  • Kuku pucat, terutama ibu jari dan jari telunjuk

Cara Mengatasi Ureum Rendah

Karena mempunyai penyebab yang berbeda-beda, cara mengatasi kadar ureum rendah tentunya juga tak sama.

1. Kekurangan Gizi

Berikut adalah beberapa solusi untuk mengatasi kekurangan gizi:

  • Meningkatkan asupan makanan bergizi seimbang
    Pastikan mengonsumsi makanan yang kaya karbohidrat, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral.
  • Suplementasi gizi
    Gunakan suplemen nutrisi jika kekurangan spesifik seperti zat besi atau vitamin D terdeteksi.
  • Mengatur jadwal makan
    Tetapkan jadwal makan yang teratur untuk memastikan tubuh mendapat nutrisi yang cukup sepanjang hari.
  • Konsultasi dengan ahli gizi
    Anda dapat bekerjasama dengan ahli gizi untuk menyusun rencana makan yang sesuai dengan kebutuhan individu.
  • Mengatasi kondisi medis yang mendasari
    Jika kekurangan gizi disebabkan oleh penyakit, pastikan untuk mengobati kondisi tersebut agar penyerapan nutrisi dapat optimal.

2. Overhidrasi

Untuk mengatasi overhidrasi, ini dia beberapa hal yang dapat dilakukan:

  • Mengurangi asupan cairan
    Batasi jumlah air yang diminum dan pastikan sesuai kebutuhan tubuh.
  • Memantau konsumsi cairan
    Untuk penderita gangguan ginjal atau hormon diperlukan pemantauan ketat terhadap jumlah cairan yang dikonsumsi setiap hari. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapat rekomendasi jumlah cairan yang boleh dikonsumsi setiap hari.
  • Menggunakan diuretik
    Dokter mungkin akan meresepkan obat diuretik untuk membantu menguras kelebihan cairan dari tubuh.
  • Menangani kondisi medis yang jadi pemicu
    Pastikan penyakit yang menyebabkan overhidrasi, seperti gangguan ginjal atau hormon, mendapatkan penanganan yang tepat.

3. SIADH (Syndrome of Inappropriate Antidiuretic Hormone Secretion)

Kondisi SIADH dapat diatasi atau paling tidak diminimalkan dengan langkah-langkah berikut:

  • Membatasi asupan cairan
    Batasi jumlah cairan yang dikonsumsi untuk mencegah penumpukan cairan berlebih dalam tubuh, sesuai rekomendasi dokter.
  • Terapi dengan larutan garam hipertonik
    Pada kasus yang lebih serius, dokter mungkin akan memberikan infus saline 3% untuk membantu menyeimbangkan kadar natrium dalam darah.
  • Menggunakan obat penghambat ADH
    Dokter mungkin akan merekomendasikan konsumsi obat-obatan atau memberikan suntikan untuk memblokir efek hormon ADH pada ginjal. Hal ini bertujuan tubuh dapat mengeluarkan kelebihan cairan secara lebih efektif.
  • Pengawasan medis ketat
    Pada kondisi yang lebih parah dokter akan memantau penderita secara berkala untuk menyesuaikan pengobatan dan pencegahan komplikasi.

4. Sirosis Hati

Sirosis hati tidak dapat disembuhkan, namun upaya pengobatan dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan.

  • Mengobati infeksi dan kondisi yang mendasari
    Dokter akan memberikan resep obat-obatan yang tepat untuk mengatasi infeksi hepatitis, mengontrol tekanan darah tinggi, serta mengurangi penumpukan cairan dalam tubuh.
  • Menerapkan pola makan sehat
    Konsumsi makanan yang seimbang, rendah garam, dan kaya nutrisi untuk mendukung fungsi hati dan mengurangi komplikasi sirosis.
  • Berhenti merokok dan menghindari alkohol
    Hindari konsumsi alkohol dan berhenti merokok untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada hati.
  • Rutin berolahraga
    Lakukan aktivitas fisik yang teratur untuk menjaga berat badan ideal dan meningkatkan kesehatan tubuh secara menyeluruh. Tanyakan kepada dokter Anda jenis olahraga yang ideal sesuai kondisi dan kebutuhan.
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala
    Pantau kondisi hati secara teratur dengan pemeriksaan medis dan tes laboratorium untuk mendeteksi perubahan yang memerlukan penanganan lebih lanjut.
  • Pertimbangan untuk melakukan Transplantasi hati
    Pada kasus sirosis hati yang sudah parah, transplantasi hati mungkin diperlukan sebagai solusi jangka panjang.

Memantau kadar ureum dalam tubuh sangat penting untuk menjaga keseimbangan fungsi tubuh secara keseluruhan. Jika Anda merasakan gejala yang terkait dengan kadar ureum rendah, segera lakukan pemeriksaan ke dokter agar dapat segera mengidentifikasi penyebabnya dan melakukan pengobatan medis yang tepat.

Rumah Sakit Royal Progress menyediakan layanan Medical Check-Up yang menyeluruh untuk membantu Anda memahami kondisi kesehatan dengan lebih baik. Dengan dukungan tenaga medis profesional, kami melayani dengan penuh cinta kasih untuk memastikan kesehatan Anda selalu terjaga.

  • Blood Urea Nitrogen (BUN): Testing, Levels & Indication - Cleveland Clinic
  • Syndrome of inappropriate antidiuretic hormone secretion - MedlinePlus Medical Encyclopedia
  • Cirrhosis of the Liver: Symptoms, Stages & Treatment - WebMD
  • Cirrhosis - Symptoms and causes - Mayo Clinic
  • Blood Urea Nitrogen (BUN) Test - HealthLink BC
Artikel Lainnya

7 Cara Pencegahan Hepatitis untuk Jaga Kesehatan Jangka Panjang

Hepatitis merupakan penyakit yang jadi permasalahan di dunia. Data WHO menunjukkan setidaknya ada 345 juta manusia yang mengidapnya. Namun,  bisa jadi pengidapnya lebih banyak karena gejalanya tak terdeteksi. Jika tidak ingin menjadi salah satu pengidapnya, maka lakukanlah pencegahan hepatitis sejak awal. Jika hanya berharap sehat tanpa melakukan pencegahan, infeksi ini dapat berubah menjadi komplikasi serius, […]
14/05/2025

11 Cara Mencegah Diabetes Melitus, Kuncinya Gaya Hidup Sehat

Cara mencegah diabetes menjadi fokus mendesak di Indonesia, seiring lonjakan kasus yang diprediksi Kemenkes menembus 20 juta penderita pada 2024. Mengingat diabetes sebagai "ibu dari segala penyakit", kesadaran dan tindakan preventif yang efektif adalah kunci utama. Upaya pencegahan dini jauh lebih krusial daripada sekadar pengobatan. Ini demi menjaga kesehatan, produktivitas, dan menghindari berbagai komplikasi yang mungkin […]
09/05/2025

13 Makanan untuk Penderita Diabetes: Kenyang, Sehat, Jaga Kadar Gula Stabil

Hidup dengan diabetes bukan berarti mengucapkan selamat tinggal pada kenikmatan kuliner. Justru sebaliknya, ini adalah kesempatan untuk menjelajahi kelezatan makanan untuk penderita diabetes yang tak hanya aman bagi kadar gula darah, tapi juga memanjakan lidah. Baca Juga: Kenali Apa Itu Diabetes Tipe 1: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya Mengenal Diabetes Tipe 2: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya […]
07/05/2025

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Berasa lelah akut gan?

Ayo Cek Sekarang 
Klik Disini !

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down