Hiperglikemia atau gula darah tinggi dapat menyerang penderita diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan wanita hamil dengan diabetes gestasional. Meski begitu, individu nondiabetes juga mungkin terkena kondisi ini. Apa penyebab gula darah tinggi? Lalu, apa saja bahaya gula darah tinggi untuk tubuh?
Mari gali lebih dalam!
Hiperglikemia adalah masalah utama penderita diabetes, yaitu kondisi ketika kadar gula (glukosa) dalam darah berlebihan atau tergolong tinggi. Untuk mengukur glukosa darah, Anda perlu alat tes gula darah atau glukometer.
Jika hasil pengukuran menunjukkan kadar gula melebihi 126 mg/dL maka kondisi ini bisa diklasifikasikan sebagai hiperglikemia atau gula darah tinggi.
Gula darah dapat naik drastis kala insulin dalam tubuh tidak mencukupi penyerapan glukosa atau saat tubuh tidak bisa mengoptimalkan insulin (resistensi insulin).
Kondisi ini membutuhkan penanganan yang tepat sebab hiperglikemia bisa menyebabkan kerusakan saraf, pembuluh darah, jaringan, dan organ, seperti ginjal dan mata.
Berikut beberapa penyebab hiperglikemia:
Resistensi insulin atau gangguan sensitivitas insulin adalah kondisi di mana terjadi gangguan dalam sel-sel otot, lemak, dan hati yang merespons insulin.
Sewaktu kondisi ini terjadi, tubuh tidak memproduksi insulin yang cukup untuk mengelola glukosa darah. Pada saat ini, apabila tidak ada tambahan insulin (Anda tidak menyuntikkan insulin) maka akan memicu hiperglikemia.
Resistensi insulin juga menjadi penyebab utama diabetes tipe 2. Namun kondisi ini bisa menimpa siapa saja, termasuk individu nondiabetes atau dengan jenis diabetes lainnya. Sifat resistensi insulin sendiri ada dua, yaitu sementara atau kronis.
Penyebab resistensi insulin bisa karena:
Terjadinya masalah di pankreas bisa memicu penurunan produksi insulin sehingga memicu hiperglikemia. Kondisi pankreas yang memicu hiperglikemia dan diabetes antara lain:
Alasan lain yang mungkin menyebabkan lonjakan gula darah adalah fenomena fajar. Ini adalah saat gula darah naik di pagi hari, biasanya antara jam 4 dan 8 pagi.
Para peneliti belum yakin apa penyebab fenomena fajar tersebut. Namun mereka berpikir ketika tubuh melepaskan hormon tertentu (hormon pertumbuhan, kortisol, dan lainnya) dalam semalam, hal itu memperkuat resistensi insulin yang akhirnya berimbas pada lonjakan gula darah.
Penyebab gula darah tinggi di pagi hari antara lain.
Hiperglikemia sementara terjadi karena stres. Sewaktu tubuh stres, tubuh akan melepas hormon stres seperti kortisol dan adrenalin.
Ketika hormon stres terlepas, pada orang tanpa diabetes, ini mungkin terasa seperti lonjakan energi. Namun pada penderita diabetes, hal ini dapat mengganggu fungsi insulin dan menyebabkan kadar gula darah lebih tinggi.
Di sisi lain, stres pada tubuh, baik fisik, emosional, atau mental dapat meningkatkan kadar gula darah secara bertahap juga menyebabkan hiperglikemia yang terus-menerus. Hal ini karena stres kronis dapat menyebabkan resistensi insulin.
Aktivitas fisik, seperti olahraga membantu sel-sel tubuh untuk menggunakan glukosa sebagai sumber energi dengan baik karena sensitivitas insulin meningkat.
Bukan hanya itu, studi menyebutkan bahwa otot menyerap paling tidak 70% glukosa darah dan mentransformasikannya menjadi energi. Dengan fakta ini, olahraga bisa menjadi salah satu cara menurunkan gula darah yang aman.
Sebaliknya, kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penumpukan glukosa dalam darah karena tubuh tidak membakar glukosa secara optimal.
Penyebab lain hiperglikemia adalah dehidrasi. Ketika tubuh kekurangan cairan, kadar gula dalam darah bisa menjadi lebih terkonsentrasi.
Dehidrasi juga dapat memperparah hiperglikemia. Hal ini karena tubuh tidak memiliki cukup cairan untuk membantu proses metabolisme dan pengeluaran glukosa melalui urin. Oleh karena itu, menjaga asupan cairan yang cukup sangat penting untuk mencegah peningkatan kadar gula darah.
Di sisi lain, kuantitas dan kualitas tidur yang buruk akan membuat tubuh sulit mengendalikan kadar gula darah normal. Hal ini karena penderita diabetes tidak mampu mengontrol metabolisme dengan baik. Jika sudah demikian bukan tidak mungkin memicu fluktuasi kadar gula darah.
Penelitian menunjukkan bahwa kurangnya kuantitas dan kualitas tidur berkaitan erat dengan berkurangnya sensitivitas insulin. Akibatnya, banyak sel tubuh menjadi resisten terhadap insulin dan berdampak pada peningkatan kadar gula darah.
Infeksi, seperti pneumonia, infeksi saluran kemih, dan sepsis mengambil peran 50-60% sebagai pemicu hiperglikemik hiperosmolar atau HHS. Ini adalah komplikasi diabetes melitus serius yang terjadi ketika kadar gula darah sangat tinggi dalam jangka waktu lama.
Infeksi yang terjadi membuat disfungsi imun dan keseimbangan hormon tubuh terganggu, termasuk insulin. Jika hal ini terus berlangsung, maka akan memicu lonjakan kadar gula darah dalam durasi lama, yang akhirnya membahayakan jiwa.
Selain infeksi, masalah medis lain juga bisa memicu hiperglikemik, seperti masalah jantung dan pembuluh darah.
Pada individu nondiabetes, tubuh memiliki mekanisme untuk menjaga kadar glukosa darah dalam batas aman. Namun, pada penderita diabetes, tubuhnya bisa dengan mudah mengalami lonjakan glukosa. Untuk mempertahankan level glukosanya dalam batas aman, mereka harus sangat berhati-hati dalam pola makan dan olahraga.
Maka tak heran jika cara mengatasi gula darah tinggi sangat ketat dalam pengaturan pola makan dan aktivitas fisik. Di sisi lain, ada kondisi di mana pola makan dan olahraga saja tidak cukup sehingga membutuhkan tambahan minum obat secara teratur.
Namun obat-obatan tertentu dapat meningkatkan kadar gula darah. Hal ini juga meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 pada orang yang belum menderita diabetes.
Beberapa obat yang mampu meningkatkan kadar gula darah di antaranya glukokortikoid, fenitoin, dan estrogen. Karena dapat membawa efek samping pada kadar glukosa, sebaiknya konsultasikan pemakaian obat-obatan sejenis sebelum pemakaian.
Terakhir, berkaitan dengan asupan tubuh. Mengonsumsi karbohidrat dan makanan dengan kadar gula berlebih dapat menyebabkan kadar glukosa darah meningkat dengan cepat pada penderita diabetes.
Hal ini karena makanan-makanan ini bisa dengan cepat diubah menjadi glukosa dalam tubuh sehingga kadar gula pun melonjak cepat.
Apabila Anda tidak mengimbangi asupan ini dengan aktivitas fisik atau pengelolaan gula darah yang baik, kadar gula dapat meningkat secara signifikan hingga menyebabkan komplikasi serius.
Baca Juga
Bisa dibilang, kadar gula darah yang tinggi tidak boleh dianggap remeh, terutama jika kondisi ini terjadi secara terus-menerus. Untuk menghindari hiperglikemia, pastikan Anda memahami berbagai penyebab gula darah tinggi di atas dan atur pengelolaan gula darah dengan baik.
Apabila Anda mengalami gejala atau khawatir dengan kadar gula darah Anda, jangan tunda untuk melakukan pemeriksaan. RS Royal Progress menyediakan layanan konsultasi dengan dokter spesialis yang dapat membantu Anda mengelola kadar gula darah dan memberikan solusi tepat untuk kesehatan Anda. Selain itu, Anda juga dapat memanfaatkan paket cek gula darah yang cepat dan akurat di RS Royal Progress.