Hepatitis merupakan penyakit yang jadi permasalahan di dunia. Data WHO menunjukkan setidaknya ada 345 juta manusia yang mengidapnya. Namun, bisa jadi pengidapnya lebih banyak karena gejalanya tak terdeteksi. Jika tidak ingin menjadi salah satu pengidapnya, maka lakukanlah pencegahan hepatitis sejak awal.
Jika hanya berharap sehat tanpa melakukan pencegahan, infeksi ini dapat berubah menjadi komplikasi serius, misalnya kerusakan hati (sirosis), bahkan kanker hati yang efeknya lebih fatal. Lalu, bagaimana cara mencegah penyakit hepatitis sejak dini?
Setidaknya, ada 7 cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah hepatitis.
Salah satu metode pencegahan penyakit hepatitis terefektif ialah vaksinasi. Dari sejumlah tipe hepatitis yang beredar baru ada vaksin untuk hepatitis A dan B yang telah terbukti aman sekaligus efektif cegah infeksi penyakit ini. Meskipun pemberian vaksinnya sebaiknya ketika masih bayi, namun orang dewasa juga diperbolehkan untuk menerimanya.
Urgensinya pun semakin meningkat apabila Anda termasuk ke dalam golongan berisiko tinggi, misalnya mempunyai sistem imun lemah, tenaga medis, atau sedang merencanakan kunjungan ke daerah dengan angka penularan hepatitis tinggi.
Keamanan vaksin ini telah teruji dengan efek samping ringan, seperti nyeri di area suntikan, demam ringan, demam ringan atau kelelahan.
Infeksi hepatitis A kerap tersebar akibat kontaminasi pada makanan dan minuman. Tidak hanya itu, tangan yang kotor, buruknya sanitasi, hingga minimnya akses terhadap air bersih ternyata turut meningkatkan risiko kontaminasi tadi.
Oleh karena itu, ketika Anda menyiapkan makanan dan minuman, pastikanlah semuanya matang sempurna. Ketika mengonsumsi air minum, pastikan sumbernya juga jelas, khususnya jika minuman Anda bersumber dari air isi ulang yang sekarang banyak beredar.
Terakhir, pastikan untuk selalu mencuci tangan menggunakan sabun sebelum makan, mengolah makanan, serta setelah dari toilet. Sebab, kontaminasi sederhana sekalipun berpotensi menyebarkan hepatitis ini.
Pemakaian jarum suntik tanpa kehati-hatian pada prosedur medis, pembuatan tato atau tindik, juga mampu meningkatkan risiko infeksi hepatitis B dan C.
Oleh karena itu, pastikanlah bahwa setiap prosedur yang memakai jarum dilakukan dengan alat steril sekali pakai untuk mencegah terjadinya kontaminasi dan penyebaran infeksi. Sebagai pasien atau penerima suntikan, pastikanlah bawa jarum tersebut baru dan dibuka langsung di depan Anda.
Beberapa dari Anda mungkin belum sadar bahwa berbagi barang pribadi juga bisa menjadi jalur penularan hepatitis. Beberapa barang yang punya risiko lebih tinggi adalah sikat gigi, sikat gigi, serta gunting kuku.
Sebab, barang-barang ini berpotensi mengakibatkan luka kecil yang kadang tidak kasat mata dan akhirnya menjadi media perpindahan darah yang mengandung virus. Oleh karena itu, selalu usahakan untuk menggunakan perlengkapan pribadi Anda sendiri dan jangan berbagi dengan orang lain, bahkan keluarga.
Virus hepatitis, khususnya hepatitis B, juga dapat menular karena melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan. Bahkan, studi dari National Library of Medicine menunjukkan bahwa pasangan seksual dari pengidap Hepatitis B adalah pihak yang berisiko tinggi mengalami penularan penyakit tersebut.
Oleh sebab itu, menggunakan kondom dengan benar dan setia pada satu pasangan tetap menjadi metode pencegahan yang penting.
Karena penularan melalui media ini mungkin masih kurang familier pada beberapa orang, maka penting sekali untuk mendiskusikan status kesehatan dengan pasangan secara terbuka. Ketika pasangan saling terbuka terkait riwayat penyakit atau risikonya, maka masing-masing bisa bertindak mengambil langkah preventif yang tepat.
Mengonsumsi alkohol berlebihan dapat mempercepat kerusakan hati, bahkan pada orang yang tidak terinfeksi hepatitis sekalipun. Jika Anda menderita hepatitis, kondisi ini bisa memperparah peradangan dan mempercepat kegagalan hati.
Bahkan, sebuah studi pada 2.352 pasien hepatitis B menunjukkan bahwa konsumsi alkohol lebih dari 60 gram setiap harinya berkaitan dengan risiko kematian karena sirosis dan HCC (Hepatocellular Carcinoma) hingga enam kali lipat.
Oleh karena itu, hindarilah konsumsi alkohol sebisa mungkin, agar Anda terhindar dari risiko hepatitis dan penyakit lainnya.
Terakhir, jangan abaikan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Melalui medical check up, deteksi dini terhadap infeksi hepatitis bisa dilakukan sehingga pengobatan dapat lebih cepat dan efektif.
Apalagi jika Anda termasuk golongan berisiko tinggi seperti penjelasan di awal artikel ini, maka dianjurkan lebih sering melakukan pemeriksaan ini. Jika Anda merasakan gejala mencurigakan atau ingin memastikan kesehatan hati Anda, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis penyakit dalam.
Untuk konsultasi lebih lanjut atau booking vaksinasi hepatitis dan medical check up dari rumah sakit berkualitas, Anda bisa mengakses layanan online dari RS Royal Progress. Dengan tim tenaga kesehatan profesional, kami siap bantu Anda untuk tingkatkan kualitas hidup dan terhindar dari hepatitis.
Mari lindungi diri Anda dan keluarga dengan mulai dari sekarang, karena pencegahan hepatitis jauh lebih baik daripada mengobatinya!