Kadar gula darah normal puasa minimal 8 jam setelah makan merupakan titik data penting, baik bagi penderita diabetes maupun nondiabetes.
Bagi individu nondiabetes, kadar glukosa darah puasa dapat membantu mendiagnosis suatu kondisi jika seseorang mengalami gejala. Sementara bagi penderita diabetes, angka hasil tes bisa digunakan tenaga medis untuk mengetahui berapa banyak insulin atau obat yang diperlukan pasien. Adanya data ini juga memungkinkan terjadinya penyesuaian dosis obat.
Lalu, apa itu gula darah puasa dan berapa angka normalnya?
Gula atau glukosa adalah bahan bakar utama tubuh. Dalam proses transformasi gula menjadi energi, tubuh membutuhkan insulin (hormon pankreas) yang membantu menyerap glukosa dan mendistribusikannya ke sel.
Jika insulin tidak berfungsi dengan baik, seperti pada penderita diabetes, gula dalam darah bisa melonjak dan menyebabkan masalah kesehatan serius. Kekurangan gula juga bisa memicu masalah, sehingga disarankan untuk mempertahankan kadar gula darah normal.
Untuk mengetahuinya dibutuhkan tes, salah satunya tes gula darah puasa. Tes ini dilakukan untuk mengukur kadar gula setelah tidak makan dalam waktu lama, minimal 8 jam sehingga hasilnya lebih akurat.
Menurut pedoman klinis ADA (American Diabetes Association), kadar gula darah normal secara umum harus berada di angka 90 hingga 130 mg/dL, tetapi angka ini mungkin berbeda-beda pada tiap individu berdasarkan rentang usia.
Kadar gula darah normal bisa berbeda bergantung dari usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan masing-masing individu.
Secara umum, hasil tes dibagi berdasarkan tiga kategori:
Sebelumnya, ambang batas kadar glukosa darah puasa untuk diagnosis diabetes ditetapkan pada 140 mg/dL. Namun, pada tahun 1997, ADA merevisi kriteria tersebut menjadi 126 mg/dL.
Berikut kadar gula darah normal puasa sesuai kategori usia:
Di Indonesia, durasi rata-rata puasa adalah 13-14 jam. Pada kondisi ini, kadar gula darah orang sehat sewaktu puasa umumnya ada di bawah 100 mg/dL.
Sementara bagi penderita diabetes, monitoring gula darah sangat penting selama puasa. Waktu pemeriksaan ideal meliputi sebelum berbuka, 2 jam setelah berbuka, sebelum tidur, setelah sahur, dan saat tengah hari. Hal ini bertujuan untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Ada dua hasil tes yang perlu Anda waspadai, yaitu penurunan gula darah yang drastis (hipoglikemia) atau gula darah puasa tinggi (hiperglikemia).
Bagi penderita diabetes, gula darah puasa rendah dapat memicu masalah kesehatan baru.
Angka di bawah 70 mg/dL dianggap hipoglikemia oleh ADA dan pedoman perawatan diabetes lainnya di seluruh dunia. Sementara hasil yang membahayakan adalah gula darah di bawah 55 mg/dL. Kondisi ini diklasifikasikan sebagai hipoglikemia parah dan signifikan secara klinis, sehingga membutuhkan penanganan tenaga ahli.
Di sisi lain, terdapat hipoglikemia nondiabetes. Artinya, Anda memiliki kadar gula darah rendah meskipun Anda tidak menderita diabetes jenis apa pun.
Misalnya, tubuh memproduksi terlalu banyak insulin. Produksi insulin yang berlebihan dapat memicu kadar gula darah rendah. Pada kondisi ini, Anda mungkin merasakan gejala seperti gemetar, sakit kepala, atau menggigil.
Namun, kejadian hipoglikemia pada orang tanpa diabetes ini akan menyesuaikan secara otomatis setelah beberapa waktu. Meski begitu, ada cara untuk meningkatkan gula darahnya lebih cepat, yaitu dengan makan camilan atau minum jus.
Seseorang disebut hiperglikemia saat angka hasil tes menunjukkan di atas 126 mg/dL.
Umumnya, kadar gula akan menurun apabila melakukan puasa. Namun, jika kadar gula darah tetap tinggi meski Anda sudah berpuasa, ini bisa menjadi sinyal bahwa Anda membutuhkan tenaga ahli untuk mendiagnosis masalah kesehatan dan penanganannya.
Karena tingginya kadar glukosa darah bisa menjadi indikator Anda terkena pradiabetes, diabetes (tipe 1 atau 2), atau masalah medis lain yang memicu kadar glukosa naik.
Jika hiperglikemia Anda biarkan, lama kelamaan kondisi ini akan merusak jaringan dan organ tubuh. Itu karena gula dapat merusak saraf, ginjal, mata, atau pembuluh darah.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kadar gula darah normal puasa, baik bagi nondiabetes maupun penderita diabetes untuk menghindari risiko komplikasi kesehatan. Komplikasi kesehatan, seperti hipoglikemia atau hiperglikemia, bisa menyebabkan masalah serius jika tidak mendapat penanganan yang tepat.
Untuk memastikan kesehatan dan kadar gula Anda terjaga, konsultasikan dengan dokter di RS Royal Progress melalui pemesanan paket medical check up gula darah, dengan hasil yang akurat dan pelayanan yang profesional.