Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Apa Itu Kanker Hati? Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Apa Itu Kanker Hati? Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

22/05/2025

Merasakan nyeri samar di abdomen kanan atas, kelelahan tak kunjung hilang, atau kulit berubah warna menjadi kuning? Jangan anggap sepele! Gejala-gejala ini bisa menjadi pertanda adanya masalah serius pada hati, termasuk ancaman kanker hati.

Penyakit tumor ganas yang sering disebut "pembunuh diam-diam" ini kerap berkembang tanpa peringatan dini yang jelas. Oleh karena itu, mari telaah lebih lanjut mengenai penyebab, gejala lain, dan berbagai pilihan terapi untuk kanker liver.

Apa Itu Kanker Hati?

Visualisasi Kanker Hati
Visualisasi Kanker Hati

Kanker hati adalah tumor ganas yang terbentuk karena adanya pertumbuhan sel abnormal tak terkontrol di dalam organ. Tumor ini dapat merusak keseluruhan fungsi hati. Pertumbuhannya juga bisa menyebar ke organ lain (metastasis) apabila tidak segera mendapatkan intervensi medis.

Secara garis besar, terdapat dua kategori utama kanker hati, yaitu.

1. Kanker Hati Primer

Jenis kanker ini bermula langsung dari sel-sel hati sendiri, yang kemudian memunculkan beberapa istilah medis untuk jenis-jenis kanker hati primer. Berikut adalah jenis-jenisnya.

Hepatocellular Carcinoma (HCC)

Karsinoma hepatoseluler (HCC) adalah jenis kanker hati paling umum. Kanker ini berkembang dari sel hepatosit, sel hati utama yang memproses nutrisi dalam darah.

Umumnya, risiko HCC meningkat pada individu dengan infeksi hepatitis B atau C kronis, sirosis hati, pecandu alkohol berat, penyakit hati berlemak nonalkoholik, hiperglikemia, dan obesitas.

Liver Angiosarcoma

Angiosarkoma hati merupakan tumor ganas yang bersumber dari sel pembuluh darah dalam organ. Karakteristik utamanya adalah tumor ini memiliki perkembangan yang pesat, sehingga gejalanya sering kali baru terdeteksi saat stadiumnya sudah lanjut.

Cholangiocarcinoma

Kanker ini berasal dari  berasal dari sel-sel yang melapisi saluran empedu. Lokasi awal pertumbuhan kanker bisa di dalam hati (intrahepatik) maupun di luar organ hati (ekstrahepatik).

Hepatoblastoma

Jenis kanker ini terbilang langka dan berkembang dari sel hepatosit yang imatur, muda, atau belum matang. Karena itu, hepatoblastoma lebih umum terjadi pada anak-anak dengan usia kurang dari tiga tahun.

2. Kanker Hati Sekunder (Metastatik)

Kanker hati sekunder terjadi ketika sel-sel kanker dari organ lain, seperti usus besar, paru-paru, atau payudara, berpindah dan membentuk tumor baru di hati.

Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Hati

Meskipun penyebab pasti kanker hati primer seringkali kompleks dan melibatkan interaksi berbagai faktor, beberapa kondisi dan gaya hidup dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kanker hati.

Berikut sejumlah kondisi yang mampu meningkatkan risiko seseorang terkena kanker hati.

1. Infeksi Virus Hepatitis Kronis (B dan C)

Infeksi kronis hepatitis B (HBV) dan C (HCV) adalah penyebab utama kanker hati global. Peradangan virus hepatitis secara berkepanjangan menyebabkan sel hepatosit rusak dan merangsang sel kanker.

2. Sirosis Hati

Berbagai faktor, seperti alkoholisme dan hepatitis kronis, penyakit hati berlemak non-alkoholik (NAFLD), dapat secara signifikan membentuk fibrosis atau jaringan parut pada hati. Hal ini dapat secara nyata meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker liver.

3. Alkoholisme Kronis

Mengonsumsi alkohol dalam jumlah tinggi memicu peradangan hati yang pada gilirannya meningkatkan risiko penyakit hati serius.

4. NAFLD dan NASH

Penyakit hati berlemak non-alkoholik (NAFLD) dan non-alcoholic steatohepatitis (NASH) juga bisa jadi penyebabnya. Peradangan dan sel hepatosit yang rusak hingga berujung pada kanker hati juga bisa muncul bersamaan dengan masalah medis ini; obesitas, diabetes tipe 2, dan sindrom metabolik.

5. Aflatoksin

Ini adalah penyebab utama kanker hati di daerah dengan sanitasi buruk dan penyimpanan makanan yang kurang memadai. Makanan yang tersimpan di lokasi seperti ini dapat menumbuhkan jamur aflatoksin, racun yang dalam jumlah besar dan terus-menerus masuk ke tubuh dapat memicu penyakit hati serius.

6. Pola Makan Tidak Sehat dan Obesitas

Asupan makanan yang tinggi lemak jenuh dan surplus kalori menyebabkan peningkatan massa tubuh yang berkontribusi pada NAFLD. Apabila masalah ini tidak terkontrol maka bisa berakibat ke NASH. Yang mana keduanya bagian dari penyebab kanker liver.

7. Penggunaan Obat-obatan Tertentu dalam Jangka Panjang

Konsumsi jenis obat tertentu dalam waktu lama juga berpotensi mengembangkan kanker hati. Contohnya konsumsi steroid anabolik dan obat yang berfungsi untuk menekan respons imun tubuh (imunosupresan).

8. Riwayat Keluarga dan Medis

Memiliki keluarga dengan riwayat kanker meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan kanker di kemudian hari. Selain itu, seseorang yang pernah melakukan operasi kolesistektomi (pengangkatan kandung empedu) juga berisiko mengalaminya.

9. Kondisi Medis Tertentu

Beberapa kondisi medis langka, seperti primary biliary cholangitis dan hereditary hemochromatosis, juga berpotensi mengembangkan kanker hati.

Gejala Kanker Hati

Mirisnya, kanker liver seringkali bersifat asimtomatik pada stadium awal. Gejala biasanya baru muncul saat tumor telah membesar atau ketika kanker telah bermetastasis.

Mual salah satu gejala kanker hati
Mual salah satu gejala kanker hati

Umumnya, seseorang akan mengalami beberapa kondisi berikut saat kanker heparnya mulai parah:

  • Nyeri atau sensasi tidak nyaman yang terlokalisasi di perut bagian kanan atas atau di area punggung
  • Benjolan atau pembengkakan di perut kanan atas
  • Berat badan menurun drastis
  • Hilang selera makan
  • Mual dan muntah
  • Kelelahan berlebihan
  • Penyakit kuning (jaundice)
  • Perut kembung atau terasa penuh
  • Urin berwarna gelap dan feses berwarna pucat

Namun, beberapa tipe kanker hati memiliki kemampuan untuk menstimulasi produksi hormon tertentu.

Sayangnya, hormon-hormon ini dapat berdampak pada organ tubuh lain, sehingga memunculkan gejala yang berbeda, seperti:

  • pembesaran payudara pada pria (ginekomastia)
  • penyusutan ukuran testis
  • kelemahan otot
  • peningkatan kadar kolesterol dalam darah
  • serta kemerahan pada kulit, terutama di wajah

Ingatlah, gejala ini bisa juga disebabkan kondisi tidak berbahaya seperti masalah pencernaan biasa. Namun, segera konsultasikan dokter jika Anda mengalaminya untuk evaluasi lebih lanjut.

Diagnosis Kanker Hati

Ketika Anda merasakan gejala tidak biasa dan konsultasi dengan dokter. Dokter mungkin melakukan hal berikut untuk menguatkan diagnosa.

1. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

Dokter akan memulai diagnosis dengan menanyakan riwayat kesehatan, faktor risiko yang mungkin Anda miliki, dan gejala yang Anda rasakan, serta pemeriksaan fisik.

2. Tes Darah

Tes darah untuk mengevaluasi fungsi hati dan mengidentifikasi penanda tumor seperti AFP (alpha-fetoprotein). Namun, AFP tinggi bukanlah angka pasti yang mengindikasikan kanker hati.

3. Pencitraan

Untuk memvisualisasikan kondisi hati dan mengidentifikasi keberadaan tumor, dokter akan memanfaatkan berbagai teknik pencitraan, seperti:

  • Ultrasonografi (USG) mampu menghasilkan gambar hati melalui pemanfaatan gelombang suara.
  • Computed Tomography (CT) Scan untuk gambar hati dan organ sekitarnya yang lebih detail dengan pemanfaatan sinar-X.
  • Magnetic Resonance Imaging (MRI) juga mengeluarkan hasil citraan hati yang cukup detail dengan medan magnet dan gelombang radio di dalamnya.
  • Angiografi atau prosedur untuk memvisualisasikan sistem pembuluh darah hati.

4. Biopsi

Ini adalah cara pasti untuk diagnosa penyakit hati dan jenis sel kankernya. Metodenya dengan mengambil sampel hepatosit untuk pemeriksaan mikroskopis. Umumnya, dokter akan biopsi dengan dua cara; jarum (perkutan) atau bedah medis.

Stadium Kanker Hati

Setelah serangkaian pemeriksaan lanjutan, dokter akan menetapkan stadium atau tingkat keparahan kanker hati pada pasien. Informasi stadium ini sangat krusial karena akan memengaruhi pemilihan pendekatan terapi yang paling efektif. Stadium kanker hati meliputi.

1. Stadium A

Stadium A terbagi menjadi dua, yaitu 1A dan 1B:

  • Pada tahap 1A, dokter akan menemukan tumor tunggal dengan ukuran kurang dari 2 cm. Selnya pun belum menyebar ke luar organ.
  • Sementara pada tahap 1B, selnya memang belum menyebar, tetapi ukuran tumornya telah berkembang lebih besar dari 2 cm.

Pada fase ini, fungsi hati masih bagus dan tubuh bisa memunculkan gejala ringan-sedang atau bahkan tidak sama sekali.

2. Stadium B

Dari stadium 1B, tumor akan terus membesar hingga maksimal 5 cm dalam organ. Selnya pun belum menyebar. Fungsi hati juga masih baik, sehingga kondisi tubuh secara keseluruhan masih prima. Pasien juga belum tentu memunculkan gejala pada kondisi ini.

3. Stadium C

Kondisi yang tak terdeteksi mengembangkan kanker hati menuju tahap 3 atau C yang terbagi dalam dua fase: 3A dan 3B.

Stadium 3 berbeda dengan fase sebelumnya. Di sini, terdapat banyak tumor dengan ukuran lebih dari 5 cm di dalam organ. Sementara pada tahap kedua, tumor sudah mencapai vena portal (vena besar di hati).

Di sini pasien mulai menunjukkan sejumlah indikasi medis.

4. Stadium D

Kanker akan terus berkembang hingga menuju stadium akhir, stadium 4 atau D. Kondisi ini menunjukkan penyebaran sel kanker ke saluran yang lebih jauh, seperti kelenjar getah bening, pembuluh darah, dan organ lain. Kondisi hati mulai rusak parah dan pasien mulai memburuk keadaannya.

Pengobatan Kanker Hati

Penatalaksanaan kanker hati bergantung pada stadium, ukuran dan lokasi tumor, fungsi hati, dan kesehatan umum pasien. Beberapa pilihan pengobatan yang tersedia, yaitu:

  • Operasi seperti reseksi hati atau transplantasi
  • Ablasi untuk menghancurkan sel kanker, seperti ablasi panas (radiofrekuensi), pembekuan (krioablasi), injeksi bahan kimia (alkohol murni atau obat kanker), atau penempatan manik-manik radiasi
  • Embolisasi transarterial chemoembolization (TACE) atau transarterial radioembolization (TARE)
  • Terapi target
  • Imunoterapi
  • Kemoterapi
  • Terapi Radiasi

Pencegahan Kanker Hati

Meskipun tidak semua kanker hati bisa dicegah, ada beberapa langkah untuk mengurangi risiko, seperti:

  • Vaksinasi Hepatitis B untuk mencegah infeksi HBV kronis.
  • Hindari Penyebaran Hepatitis B dan C dengan mempraktikkan seks aman, tidak berbagi jarum suntik, dan pastikan prosedur medis juga tato menggunakan alat steril.
  • Pengobatan Hepatitis Kronis jika terinfeksi HBV atau HCV untuk mencegah perkembangan sirosis dan kanker hati.
  • Batasi Konsumsi Alkohol
  • Jaga Berat Badan Ideal dan kelola diabetes dengan menerapkan gaya hidup sehat dengan diet seimbang juga olahraga teratur untuk mencegah NAFLD dan NASH.
  • Hindari Paparan Aflatoksin dengan menyimpan makanan dengan benar untuk mencegah pertumbuhan jamur aflatoksin.
  • Skrining untuk Kelompok Berisiko Tinggi untuk mendeteksi kanker hati pada stadium awal.

Meskipun kanker hati adalah kondisi kesehatan yang berat, adanya kemajuan yang berkelanjutan dalam metode diagnosis dan pengobatan terus menumbuhkan harapan bagi para pasien yang mengalaminya.

Deteksi dini melalui kesadaran akan faktor risiko dan gejala, serta skrining atau medical check up pada kelompok berisiko tinggi, memainkan peran penting dalam meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan.

Jangan tunda jika Anda memiliki faktor risiko kanker hati atau mengalami gejala yang mengkhawatirkan, segera lakukan skrining fungsi hati atau konsultasikan diri Anda ke dokter Spesialis Penyakit Dalam di RS Royal Progress untuk diagnosis dan penanganan lebih lanjut.

  • Liver Cancer: Signs, Symptoms, Stages, and Treatment - Verywell Health
  • Liver Cancer Symptoms: Early and Later Stage - Healthline
  • Liver cancer - NHS inform
  • What is liver cancer? - NHS
  • Liver cancer: Causes, diagnosis, and treatment - Medical News Today
  • Liver cancer - Causes, Symptoms & Treatments - Cancer Council
  • What Is Liver Cancer? - NCI
  • Liver Cancer Causes, Survival Rate, Tumor Types, and More - WebMD
  • Liver Cancer: Symptoms, Signs, Causes & Treatment -  Cleveland Clinic
  • Liver Cancer - Karger Publishers
  • Liver cancer - Symptoms and causes - Mayo Clinic
Artikel Lainnya

Hipoglikemia: Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Hipoglikemia mungkin terdengar seperti istilah medis yang hanya relevan bagi penderita diabetes. Namun, kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, termasuk orang yang tidak memiliki riwayat penyakit gula. Serangan hipoglikemia bisa terjadi tiba-tiba dan membuat tubuh lemas, bingung, bahkan membahayakan nyawa jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, penting untuk memahami apa itu hipoglikemia, bagaimana […]
27/05/2025

Mengenal Penyakit Sirosis Hati: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Pernahkah Anda membayangkan organ sekuat hati bisa menjadi "keras" dan kehilangan fungsinya secara perlahan? Sirosis hati, sebuah kondisi yang sering kali datang tanpa disadari, bukan sekadar penyakit hati biasa. Penyakit yang terkenal juga sebagai sirosis hepatis adalah perjalanan panjang kerusakan yang diam-diam bisa menggerogoti kesehatan dan membawa konsekuensi serius bagi seluruh tubuh. Namun, apa penyebab […]
20/05/2025

Mengenal Penularan Hepatitis A, B, C, D, E dan Cara Efektif Mencegahnya

Penularan hepatitis masih menjadi tantangan besar dalam dunia kesehatan. Sebab, penyakit yang menyerang hati ini berisiko mendatangkan komplikasi parah, mulai dari sirosis hingga kanker hati, terutama jika penanganannya tidak maksimal atau terlambat. Sayangnya, masih banyak banyak orang belum paham bahwa hepatitis bukan hanya disebabkan oleh infeksi virus, tetapi juga bisa karena kebiasaan gaya hidup atau […]
19/05/2025

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Berasa lelah akut gan?

Ayo Cek Sekarang 
Klik Disini !

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down