Mengalami stroke adalah salah satu tantangan kesehatan yang dapat mengubah hidup Anda secara drastis. Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu, baik karena penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Namun, dengan terapi stroke yang tepat, Anda bisa memulai perjalanan menuju pemulihan dan kualitas hidup yang lebih baik.

Artikel ini akan membahas berbagai jenis terapi stroke, mulai dari perawatan darurat hingga rehabilitasi jangka panjang. Mari kita telusuri langkah-langkahnya.

Perawatan Darurat untuk Stroke

Ketika gejala stroke muncul, kecepatan Anda mendapatkan perawatan medis adalah kunci.

Memanggil ambulans segera setelah gejala muncul dapat membuat perbedaan besar dalam hasil perawatan. Tim medis darurat akan mulai melakukan evaluasi dan memberikan perawatan awal seperti pemeriksaan tekanan darah, kadar oksigen, dan gula darah.

Tim Medis juga akan menentukan jenis stroke melalui gejala awal, sehingga rumah sakit dapat mempersiapkan penanganan yang tepat sebelum Anda tiba.

Jika Anda merasakan tanda-tanda seperti stroke, segera hubungi IGD 24 Jam RS Royal Progress untuk layanan jemput Ambulans. Semakin cepat penanganan dimulai, semakin tinggi peluang pemulihan Anda.

Jenis Perawatan Stroke di Rumah Sakit

Setelah tiba di rumah sakit, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mengidentifikasi jenis stroke yang Anda alami. Hasil dari pemeriksaan ini akan menentukan langkah perawatan selanjutnya.

Perawatan Stroke Iskemik

Stroke iskemik adalah jenis stroke yang paling umum, di mana pembuluh darah otak tersumbat. Jika Anda mengalami jenis stroke ini, berikut adalah opsi terapinya:

• Tissue Plasminogen Activator (tPA): Obat ini bekerja dengan menghancurkan bekuan darah. Biasanya diberikan dalam waktu tiga jam setelah gejala stroke muncul.
• Prosedur Endovaskular: Jika tPA tidak cukup, dokter mungkin menggunakan prosedur ini untuk mengangkat bekuan darah secara langsung.
• Obat Pengencer Darah: Obat ini digunakan untuk mencegah pembekuan lebih lanjut dan meningkatkan aliran darah.

Perawatan Stroke Hemoragik

Pada stroke hemoragik, darah yang bocor dari pembuluh darah merusak jaringan otak. Untuk stroke hemoragik, terapinya meliputi:

• Obat Penurun Tekanan Darah: Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
• Prosedur Endovaskular atau Operasi: Misalnya, pemasangan klip atau coil pada aneurisma untuk menghentikan pendarahan.

Rehabilitasi Stroke: Memulai Langkah Pemulihan

Rehabilitasi biasanya dimulai segera setelah kondisi Anda stabil, bahkan dalam beberapa hari setelah stroke. Ini adalah fase penting untuk membantu Anda mendapatkan kembali kemampuan fisik dan kognitif.

Berikut ini jenis rehabilitasi stroke yang umum digunakan:

1. Terapi Fisik (Fisioterapi)

Salah satu langkah penting dalam terapi stroke adalah terapi fisik yang dirancang untuk memulihkan mobilitas dan kekuatan tubuh Anda. Terapi ini dilakukan dengan pendekatan bertahap, mulai dari latihan sederhana hingga yang lebih kompleks.

Terapis akan membantu Anda belajar kembali cara berjalan dengan benar, menjaga keseimbangan tubuh, dan menggunakan alat bantu seperti tongkat atau walker jika diperlukan. Misalnya, jika Anda kesulitan berdiri stabil, terapis akan memandu Anda melakukan latihan penguatan otot kaki dan inti tubuh.

Selain itu, Anda juga akan diajarkan teknik-teknik tertentu untuk mengurangi risiko jatuh, seperti cara berpindah dari kursi ke tempat tidur dengan aman. Setiap sesi dirancang untuk meningkatkan kemampuan motorik Anda secara perlahan, membantu Anda kembali mandiri dalam bergerak.

2. Terapi Wicara (Speech Therapy)

Bagi Anda yang mengalami kesulitan berbicara atau memahami percakapan, terapi wicara menjadi bagian krusial dalam proses pemulihan. Kesulitan ini biasanya terjadi karena gangguan pada otot-otot di sekitar mulut dan tenggorokan, atau karena kerusakan pada area otak yang mengatur kemampuan berbicara.

Dalam sesi terapi wicara, Anda akan bekerja sama dengan seorang terapis yang berpengalaman. Terapis ini akan membantu Anda melatih otot-otot yang terlibat dalam produksi suara, seperti lidah dan bibir, agar lebih kuat dan fleksibel. Selain itu, Anda juga diajarkan teknik pernapasan yang membantu meningkatkan kejelasan suara Anda.

3. Terapi Okupasi (Occupational Therapy)

Mengembalikan kemampuan menjalani aktivitas sehari-hari adalah fokus utama terapi okupasi. Setelah mengalami stroke, hal-hal sederhana seperti makan, berpakaian, atau mandi mungkin terasa sangat sulit. Terapis okupasi akan membantu Anda mempelajari kembali keterampilan-keterampilan ini dengan cara yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan Anda.

Dalam terapi ini, Anda juga akan diajarkan cara menggunakan alat bantu khusus, seperti sendok yang dirancang untuk penderita stroke atau pegangan tangan di kamar mandi. Jika Anda memiliki keterbatasan baru, terapis akan memberikan solusi kreatif untuk membantu Anda tetap mandiri.

Misalnya, mereka mungkin merekomendasikan alat-alat yang mempermudah proses berpakaian atau mengajarkan teknik khusus untuk membuka botol dengan satu tangan.

Terapi stroke yang tepat dapat membantu Anda kembali menjalani kehidupan yang bermakna. Mulailah dengan mendapatkan perawatan darurat, penanganan dokter, melanjutkan rehabilitasi, menjaga kesehatan mental, dan menerapkan gaya hidup sehat. Jangan lupa, dukungan dari keluarga, teman, dan komunitas juga sangat berperan dalam proses ini. Selain itu, jika Anda memerlukan konsultasi lebih mendalam tentang stroke, jangan ragu untuk jadwalkan konsultasi dengan dokter spesialis saraf di RS Royal Progress ataupun melakukan cek up stroke, sebagai langkah preventif atau deteksi dini penyakit stroke.