Sakit kepala bagian belakang sering kali dianggap sepele dan hanya dianggap sebagai akibat dari kelelahan atau stres. Namun, tahukah Anda bahwa sakit kepala belakang bisa mengindikasikan adanya masalah medis yang serius?
Berikut 10 penyakit yang harus Anda waspadai karena berkaitan dengan nyeri kepala bagian belakang.
Kemungkinan penyebab sakit kepala bagian belakang pertama adalah tension headache atau sakit kepala tegang.
Penyebab utamanya karena stres, otot tegang atau kaku, serta masalah posisi tubuh yang salah saat tidur. Sakitnya terasa tumpul seperti ada tekanan atau kekakuan di area belakang kepala yang berdurasi antara setengah jam hingga berhari-hari.
Migrain adalah penyebab umum sakit kepala belakang sebelah kiri atau kanan, baik atas maupun bawah. Namun, pada kondisi yang parah, Anda mungkin merasakan gejala lain, seperti mual, muntah, dan fotofobia (sensitivitas terhadap cahaya) atau terjadi peningkatan sensitivitas suara.
Penyebab migrain bermacam-macam, mulai dari kurangnya istirahat, stres, konsumsi alkohol, dan kelelahan, juga kebiasaan merokok.
Ada pula jenis migrain yang membutuhkan penanganan ahli, yaitu migrain basilar. Migrain ini membutuhkan penanganan ahli karena gejala penyertanya mirip dengan gejala stroke.
Saat terkena migrain, Anda mungkin merasa mual, pandangan kabur atau berbayang, telinga berdengung, hingga mengalami masalah dengan pendengaran, susah bicara juga menelan.
Cervicogenic headache berasal dari masalah di leher, seperti luka, cedera, atau degenerasi sendi atau tulang belakang. Namun, rasa sakit kepala bagian belakang bawah ini bisa menjalar hingga leher dan bahu.
Penyebab lain kondisi ini antara lain karena:
Pada penyebab sakit kepala belakang akibat penyakit serius, Anda membutuhkan konsultasi dokter dan penanganan yang dipersonalisasi.
Neuralgia occipital adalah adanya ketegangan akibat iritasi atau peradangan di saraf occipital, yaitu sebuah saraf yang berjalan dari leher ke bagian belakang kepala.
Tegangnya otot di leher dan kepala memicu rasa sakit yang tajam dan menusuk, bahkan bisa memicu peningkatan sensitivitas pada kulit kepala. Anda mungkin merasakan sakit kepala dari belakang kepala, belakang telinga, hingga leher atas dekat tengkuk.
Selain daerah oksipital belakang, ada neuralgia trigeminal yang menyerang bagian depan. Jadi, ada peradangan di mana pembengkakan ini menekan saraf trigeminal menyebabkan nyeri dari pelipis hingga dagu depan. Nyerinya pun setara dengan neuralgia occipital.
Untuk pengobatan, umumnya dokter akan meresepkan NSAID atau obat antiinflamasi jenis nonsteroid agar nyerinya berkurang.
Sinusitis adalah kondisi medis di mana sinus meradang dan menekan area sekitarnya, termasuk kepala belakang. Namun, nyeri ini bukan satu-satunya gejala karena ada gejala penyerta dari sinusitis, seperti hidung mampet, demam, dan nyeri wajah.
Sakit kepala bagian belakang juga bisa menjadi indikasi tekanan darah tinggi. Saat penyakit ini kambuh, entah apa pun penyebabnya, hipertensi mampu memicu sakit kepala, termasuk area belakang.
Apabila nyeri kepala ini terus-menerus terjadi dan tidak segera mendapat penanganan, penderitanya mungkin menghadapi masalah medis yang lebih serius, seperti stroke.
POTS adalah masalah medis yang memengaruhi sirkulasi darah. Dari sakit ini, ia akan menghadirkan sejumlah gejala sebagai tanda. Salah satunya rasa sakit yang tajam dan menusuk dari sakit kepala di bagian belakang. Gejala lain termasuk kelelahan dan jantung berdebar-debar saat berdiri.
Giant cell arteritis adalah peradangan pada arteri di kepala, tepatnya arteri area oksipital di antara leher dengan pangkal tengkorak hingga pelipis.
Sakit kepala belakang tengkorak ini memicu rasa sakit yang tajam dan menusuk bahkan berdenyut-denyut dari pelipis menjalar ke rahang dan bagian belakang atau seluruh kepala. Selain itu, Anda mungkin akan mendapati suhu tubuh naik dan penglihatan lama-kelamaan mengabur.
Cluster headache adalah sejenis sakit kepala yang rasanya sangat menyakitkan dan terjadi dalam periode tertentu. Rasa sakitnya bisa sangat tak tertahankan mulai dari area mata hingga belakang kepala atau seluruh kepala.
Selain nyeri hebat, mata juga akan merasakan efeknya, seperti memerah, memanas, dan mengering. Terkadang penderita juga mengalami mata berair dan hidung tersumbat.
Meskipun jarang, tumor atau kanker otak bisa memicu nyeri kepala kronis di seluruh bagian kepala. Sakit kepala karena penyakit ini akan terasa sangat hebat dan tak tertahankan, bahkan pada sejumlah pasien bisa memicu kehilangan kesadaran. Namun, perlu Anda waspadai juga gejala penyertanya, seperti mual, muntah, dan perubahan penglihatan.
Penanganan penyakit ini juga membutuhkan ahlinya karena pengobatannya lebih kompleks. Anda mungkin memperoleh obat pereda nyeri, tetapi dengan terapi lain untuk memastikan sel-sel tumor atau kanker: kemoterapi. Setelahnya pun akan ada penanganan lebih lanjut yang harus Anda lakukan.
Selain 10 penyebab di atas, masih ada berbagai penyebab lain yang melandasi munculnya nyeri kepala bagian belakang. Dengan berbagai penyebab ini, tentu penanganan sakit harus disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.
Jadi, sakit kepala bagian belakang bisa menjadi tanda dari berbagai kondisi kesehatan, dari yang ringan hingga yang serius.
Mengenali gejala dan mendapatkan diagnosis yang tepat sangat penting untuk penanganan yang efektif. Jika Anda mengalami sakit kepala di bagian belakang yang tidak kunjung membaik atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, segera hubungi dokter Spesialis Saraf di RS Royal Progress untuk konsultasi dan penanganan lebih lanjut.