Penularan hepatitis masih menjadi tantangan besar dalam dunia kesehatan. Sebab, penyakit yang menyerang hati ini berisiko mendatangkan komplikasi parah, mulai dari sirosis hingga kanker hati, terutama jika penanganannya tidak maksimal atau terlambat.
Sayangnya, masih banyak banyak orang belum paham bahwa hepatitis bukan hanya disebabkan oleh infeksi virus, tetapi juga bisa karena kebiasaan gaya hidup atau kondisi medis tertentu. Oleh karena itu, penting sekali untuk tahu cara penyebarannya sekaligus pencegahan yang efektif.
Secara umum hepatitis terbagi berdasarkan jenis virus yang menyerang, yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E. Setiap tipe ini pun punya cara penularan yang berbeda, yaitu:
Hepatitis A merupakan infeksi hati akut akibat virus hepatitis A (HAV). Biasanya, penyebarannya karena kontaminasi dari makanan atau minuman dari penderita penyakit ini.
Selain itu, penularan hepatitis A melalui konsumsi produk yang tercemar dan tidak higienis juga kerap terjadi. Tidak heran ketika lingkungan Anda atau penderita hepatitis tergolong kotor, maka penyebaran virus ini bisa lebih cepat.
Hubungan atau perilaku seksual tertentu pun berpotensi sebagai media penyebaran hepatitis A.
Dibandingkan beberapa tipe lainnya, hepatitis A memang termasuk ringan dan dapat pulih sendiri. Namun, karena penyebarannya cepat, maka tindakan waspada sangat diperlukan agar tidak tertular atau menularkan.
Hepatitis B (HBV) termasuk tipe paling berbahaya karena mampu berubah jadi penyakit kronis serta mengakibatkan kanker hati atau sirosis.
Penularan hepatitis B bisa berlangsung karena paparan darah atau cairan tubuh, misalnya ketika melakukan transfusi darah, memakai suntikan tidak steril, hingga melakukan hubungan seksual tak berpengaman.
Selain itu, virusnya juga dapat tertular dari pada bayinya ketika persalinan. Karena risiko persebarannya cukup tinggi, maka melihat HBsAg adalah salah satu cara tercepat untuk tahu apakah tertular tidaknya seseorang dari virus ini.
Jadi, tes ini bisa menjadi cara terefektif ketika Anda terpapar dengan risiko di atas.
Hepatitis C (HCV) kerap berkembang tanpa gejala sekaligus sulit terdeteksi di awal-awal kemunculannya. Penularan utamanya adalah melalui kontak darah, baik itu karena transfusi, pemakaian jarum suntik berkali-kali, hingga pelaksanaan tindakan medis yang tidak memakai alat steril.
Penularan hepatitis C karena seksual memang jarang, tapi tetap memungkinkan, khususnya jika individu tersebut sering berganti pasangan seksual dan punya penyakit menular seksual.
Memahami persebaran penyakit ini penting sekali, mengingat hingga sekarang masih belum adanya vaksin.
Hepatitis D (HDV) hanya berlangsung terhadap seseorang yang telah terkena infeksi hepatitis B, karena virusnya tidak mampu berkembang mandiri tanpa HBV.
Karena itulah, penularannya pun serupa dengan hepatitis B, yaitu hubungan seksual, ibu kepada bayi baru lahir, serta darah.
Ketika sudah ada infeksi ganda antara HBV dan HDV, maka berisiko menghadirkan kondisi lebih parah sekaligus membuat kerusakan hati berlangsung lebih cepat.
Karena itulah, meskipun belum ada vaksinnya, setidaknya penderita hepatitis ini masih bisa mendapatkan perlindungan dari vaksinasi hepatitis B.
Hepatitis E (HEV) terjadi karena infeksi virus hepatitis E dan menyerang hati. Seringkali penyebarannya dari air dan makanan yang telah terkena kontaminasi. Tidak heran jika virus ini berkembang ganas pada daerah dengan sanitasi buruk dan tidak punya akses air bersih.
Penularan hepatitis E serupa dengan hepatitis A, namun HEV dapat berbahaya pada ibu hamil karena berisiko mendatangkan komplikasi parah, salah satunya gagal hati. Dengan persebaran vaksin yang masih terbatas, maka pencegahan harus lebih digalakkan.
Pencegahan hepatitis dapat Anda lakukan dengan mengkombinasikan beberapa hal berikut, yaitu:
Karena penularan hepatitis bisa dicegah dengan langkah yang tepat dan penanganan sejak dini, maka segera konsultasikan kesehatan hati Anda ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroentero-Hepatologi di RS Royal Progress.
Tim medis profesional kami siap membantu agar kualitas hidup Anda membaik melalui pemeriksaan hingga penanganan hepatitis dan gangguan kesehatan lainnya. Jangan tunggu sampai penularan hepatitis tidak terkendali dan gejalanya parah! Mari segera jadwalkan kunjungan Anda ke RS Royal Progress.