Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Apa itu Hipertensi? Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Apa itu Hipertensi? Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

03/09/2024

Menurut Menteri Kesehatan  RI Budi Gunadi Sadikin, 1 dari 3 orang Indonesia mengidap hipertensi, bahkan angka ini terus meningkat setiap tahunnya. Selain itu, di dunia pun, WHO menyebut ada 1,28 miliar orang dewasa dengan usia 30-79 tahun memiliki hipertensi di tubuhnya dan mereka tidak menyadarinya. Organisasi kesehatan dunia juga menyebut bahwa 42% penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi telah mendapat penanganan yang sesuai dan 21% di antaranya mampu mengendalikan penyakit ini. Namun, apa itu hipertensi? Bagaimana deteksi dini penyakit ini?

Apa Itu Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)?

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah keadaan di mana arteri Anda mendapat tekanan dari darah terlalu tinggi (140/90 mmHg atau lebih tinggi). Meski tergolong wajar dan biasa, darah tinggi bisa berubah menjadi serius saat penyakit ini tidak mendapat pengobatan tepat.

American College of Cardiology, American Heart Association, dan National Institutes of Health melalui laporan terbarunya mengklasifikasikan tekanan darah ke dalam empat kategori, yaitu:

  1. Normal dengan tekanan darah sistolik (SBP) lebih rendah dari 120/80 mmHg
  2. Prahipertensi. Angka atas menunjukkan angka di antara 120 hingga 139 mmHg dan angka diastoliknya berada di antara 80-89 mmHg
  3. Hipertensi stadium 1. Angka atas berkisar antara 140 hingga 159 mmHg atau angka diastoliknya antara 90 hingga 99 mmHg
  4. Hipertensi stadium 2. Angka atas lebih tinggi dari 160 mmHg, sementara angka bawah adalah 100 mmHg atau lebih tinggi

Pada kondisi di mana tekanan darah melebihi angka 180/120 mmHg ini dianggap sebagai darurat atau krisis hipertensi. Saat ini, Anda membutuhkan bantuan paramedis untuk mengatasinya.

Karena jika tidak diobati, tekanan darah tinggi ini mampu meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan gangguan medis serius lainnya.

Penyebab Hipertensi

Dalam dunia medis dikenal dua jenis hipertensi, yaitu:

1. Hipertensi Primer

Penyebabnya masih belum bisa diidentifikasi secara spesifik. Namun hipertensi ini memiliki kecenderungan berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun. Di sisi lain, adanya penumpukan plak di arteri atau aterosklerosis bisa menjadi pemicu meningkatnya risiko penyakit ini.

2. Hipertensi Sekunder

Kemunculannya terjadi secara mendadak karena ada sejumlah kondisi yang mendasarinya, seperti adanya penyakit atau konsumsi obat-obatan.

Jenis ini juga dapat disebabkan oleh:

  • Tumor kelenjar adrenal
  • Kelainan jantung bawaan
  • Obat batuk dan pilek, beberapa obat pereda nyeri, pil KB, dan obat resep lainnya
  • Obat-obatan terlarang, seperti kokain dan amfetamin
  • Penyakit ginjal
  • Apnea tidur obstruktif atau sleep apnea
  • Masalah tiroid: hipertiroidisme

Selain itu, waspadai juga faktor risiko hipertensi. Faktor tersebut antara lain:

  • Usia kategori lansia
  • Gen keluarga
  • Obesitas
  • Kurang olahraga atau intensitas aktivitas fisik rendah
  • Diet tinggi garam
  • Kadar kalium rendah
  • Stres
  • Kondisi kronis tertentu: diabetes, sleep apnea, dan penyakit ginjal
  • Hamil
  • Dyslipidemia
  • Alkohol
  • Merokok atau vaping
  • White coat hypertension karena pemeriksaan kesehatan

Gejala Hipertensi

"Silent killer" adalah istilah yang penyedia layanan kesehatan gunakan untuk menyebut darah tinggi. Penyebutan ini karena ada kemungkinan hipertensi tidak menampakkan gejala apa pun selama bertahun-tahun. Jadi, Anda mungkin tidak menyadari ada sesuatu yang salah di dalam tubuh.

Namun, ada beberapa orang menyebut bahwa mereka mengalami hal berikut saat darah tinggi.

  • Sakit kepala
  • Sesak napas
  • Mimisan
  • Nyeri dada
  • Mual dan muntah
  • Penglihatan kabur atau perubahan penglihatan lainnya
  • Kecemasan
  • Kebingungan
  • Telinga berdengung
  • Detak jantung tidak normal

Diagnosis Hipertensi

Pengecekan Tensi oleh Dokter
Pengecekan Tensi oleh Dokter

Diagnosis hipertensi dimulai dengan pengukuran tekanan darah dengan alat sphygmomanometer. Saat diperlukan, tenaga medis mungkin melakukan beberapa kali pengukuran di berbagai waktu untuk memperoleh hasil akurat.

Jika tekanan darah Anda terukur lebih tinggi dari nilai normal setelah beberapa kali pengukuran, dokter akan meminta pemeriksaan lanjut untuk mencari penyebabnya.

Beberapa tes tambahan yang dokter rekomendasikan juga bertujuan untuk menilai kerusakan organ-organ Anda akibat hipertensi, seperti:

  • Tes darah guna mengukur kadar kolesterol, gula darah, dan fungsi ginjal.
  • Elektrokardiogram (EKG) untuk mengevaluasi fungsi jantung Anda.
  • Ekokardiogram guna meninjau kondisi katup jantung dan fungsi pompa jantung.
  • USG ginjal bertujuan untuk melihat apakah hipertensi telah memengaruhi ginjal.
  • Tes air seni untuk evaluasi fungsi ginjal dan kadar hormon kortisol.
  • CT scan ginjal dengan tujuan untuk mengetahui kondisi ginjal dan kelenjar adrenal secara lebih detail.

Pengobatan Hipertensi

Pengobatan hipertensi bertujuan untuk menurunkan tekanan darah dan mencegah komplikasi jangka panjang. Berikut beberapa pendekatan yang umum digunakan:

1. Perubahan Gaya Hidup

Beberapa hal yang bisa Anda lakukan, seperti:

  • Diet sehat dengan mengonsumsi makanan rendah garam, tinggi serat, dan kaya akan buah juga sayuran.
  • Mulailah olahraga rutin minimal 30 menit untuk membantu menurunkan tekanan darah.
  • Berhenti merokok untuk mengurangi risiko komplikasi kardiovaskular.
  • Pengelolaan stres.

2. Obat-Obatan

Selain melakukan perubahan gaya hidup yang positif, beberapa penderita tekanan darah tinggi perlu minum obat untuk mengatur tekanan darahnya. Obatnya pun harus sesuai resep dokter agar lebih sesuai dengan kebutuhan tubuh Anda.

Beberapa jenis obat hipertensi, yaitu:

  • ACE Inhibitor
  • ARB atau Angiotensin-2 receptor blocker
  • Diuretik atau calcium channel blocker
  • Beta-blocker
  • Penghambat renin
  • Vasodilator
  • dan lain-lain.

Anda perlu segera konsultasi dengan tim layanan kesehatan, khususnya dokter spesialis penyakit dalam jika merasakan gejala seperti nyeri kepala hebat, sesak dada, mimisan, penglihatan bermasalah, hingga mual dan muntah dengan kepemilikan faktor risiko.

Dengan segera berkonsultasi, Anda mungkin bisa mengendalikan penyakit ini untuk menghindari komplikasi medis lebih serius. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam di RS Royal Progress untuk mendapat penanganan dan perawatan terbaik untuk kondisi Anda.

  • Hipertensi Disebut sebagai Silent Killer, Menkes Budi Imbau Rutin Cek Tekanan Darah - Sehat Negeriku Kementrian Kesehatan RI
  • Hypertension - WHO International
  • High Blood Pressure - American Heart Association
  • High Blood Pressure: Symptoms & Causes - Cleveland Clinic
  • 2017 Guideline for High Blood Pressure in Adults - American College of Cardiology
  • High blood pressure (hypertension) - Symptoms & causes - Mayo Clinic
  • About High Blood Pressure - High Blood Pressure - CDC
Artikel Lainnya

Apa Itu Hepatitis? Kenali Penyebab, Gejala, Pengobatan & Cara Mencegahnya

Hepatitis mungkin bukan nama penyakit yang sering terdengar. Namun dampaknya pada kesehatan hati bisa sangat fatal. Terlebih lagi, penyakit ini sering kali berkembang secara diam-diam tanpa adanya tanda-tanda yang kentara. Ini membuat banyak orang terlambat menyadari keberadaannya. Padahal, organ hati memegang fungsi penting untuk memproses makanan, menyaring racun, dan memproduksi zat penting bagi tubuh. Ketika […]
13/05/2025

Mengenal Diabetes Tipe 2: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Kalau Anda pernah mendengar tentang diabetes tipe 2, mungkin Anda tahu bahwa ini adalah salah satu penyakit kronis yang cukup umum terjadi di masyarakat kita. Faktanya, International Diabetes Federation (IDF),pada tahun 2021 mencatat lebih dari 537 juta orang dewasa di dunia sebagai penderita diabetes, di mana mayoritasnya adalah tipe 2. Penyakit ini memang berkembang perlahan, […]
06/05/2025

Kaki Gatal Diabetes: Penyebab, Bedanya dengan Gatal Biasa & Cara Mengatasi

Pernahkah Anda merasakan gatal hebat di kaki yang tak kunjung hilang, bahkan setelah berbagai losion dioleskan? Jika Anda memiliki diabetes atau faktor risiko, bisa jadi itu bukan gatal biasa, melainkan kaki gatal diabetes. Kaki gatal karena diabetes bukan sekadar masalah kulit biasa, seperti iritasi melainkan "alarm" dari kondisi yang lebih dalam atau komplikasi diabetes. Baca […]
02/05/2025

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Berasa lelah akut gan?

Ayo Cek Sekarang 
Klik Disini !

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down