Dalam dunia medis, ada satu aspek penting untuk menilai kesehatan seseorang, yaitu nilai tekanan darah tubuh. Tekanan darah seseorang memiliki hubungan erat dengan berbagai penyakit kardiovaskular seperti stroke, hipertensi, penyakit jantung koroner, gagal jantung atau lainnya.
Artikel ini menjelaskan pengertian dan definisi tekanan darah normal menurut jenis kelamin dan usia, contoh penyakit yang berhubungan dengannya, serta tips mempertahankan tekanan darah Anda selalu normal.
Tekanan darah merupakan tekanan di dalam saluran pembuluh darah arteri tubuh manusia akibat pergerakan darah yang melewati saluran tersebut. Darah mengalir dari jantung ke semua pembuluh arteri di kepala hingga kaki, kemudian kembali lagi ke jantung. Begitu seterusnya tanpa henti, sepanjang hidup seseorang.
Dalam ilmu kedokteran, tekanan darah dapat diukur menggunakan alat bernama sphygmomanometer. Alat ini sangat umum dijumpai di semua fasilitas kesehatan, terutama digunakan sebelum pasien menjalani pemeriksaan oleh dokter.
Hasil pengukuran sphygmomanometer digambarkan dalam satuan angka mmHg (milimeter air raksa), misalnya 120/80 mmHg; angka 120 tersebut disebut tekanan darah sistolik, sedangkan 80 adalah tekanan darah diastolik. Dari angka inilah, dokter dapat menilai apakah tekanan darah pasien dinyatakan normal, rendah, atau tinggi.
Berdasarkan hasil angka pengukuran sphygmomanometer, selanjutnya dokter akan menerjemahkan kriteria tekanan darah normal sesuai umur pasien.
Jenjang usia ini terbagi dalam tiga kategori,yakni bayi (6-12 bulan), balita (1-5 tahun), dan anak-anak (6-12 tahun).
Seseorang disebut remaja apabila berusia antara 14-18 tahun. Pada rentang usia tersebut, seseorang akan memiliki tekanan darah harian yang fluktuatif akibat seringnya mengalami perubahan hormon tubuh, stres belajar, pola makan, gaya hidup, dan faktor lainnya. Adapun tekanan darah normal remaja yaitu antara 112-128/62-80 mmHg.
Tekanan darah normal dewasa atau berumur 19-65 tahun adalah kisaran 90-120/60-80 mmHg. Namun, nilai tersebut akan bervariasi berdasarkan jenis kelamin individunya.
Individu dengan umur melebihi 65 tahun cenderung memiliki kisaran tekanan darah normal lebih tinggi daripada semua jenjang umur lainnya, yakni berkisar 90-150/60-90 mmHg.
Gender atau jenis kelamin seseorang juga memiliki pengaruh besar terhadap nilai rata-rata tekanan darah normalnya. Secara umum, tekanan darah rata-rata kaum pria cenderung lebih tinggi daripada kaum wanita. Terlebih bagi kelompok pria yang telah berusia 40 tahun ke atas.
Namun nilai tekanan darah normal wanita akan meningkat mendekati rata-rata pria ketika memasuki masa menopause, yaitu usia di mana seorang wanita telah berhenti dari kesuburannya atau kemampuan untuk hamil.
Selain itu, tekanan darah normal wanita juga akan mengalami fluktuasi selama menjalani masa kehamilan. Umumnya, tekanan darah wanita akan beranjak tinggi setelah memasuki trimester ketiga dan itu sangat normal.
Namun berdasarkan pedoman tekanan darah internasional European Society of Hypertension, tekanan darah pria dan wanita tidak dibedakan, yaitu tekanan darah optimal <120/ <80 mmHg dan tekanan darah normal 120-129/ 80-84 mmHg.
Sebagian orang bertanya, apakah orang dewasa baik pria maupun wanita dengan nilai tekanan darah 110/70 mmHg termasuk normal.
Sesuai penjelasan sebelumnya, bahwa pria memiliki rentang normal antara 119-124/70-77 mmHg dan wanita antara 90-120/60-80 mmHg. Maka, dapat kita simpulkan bahwa tekanan darah 110/70 pada pria dan wanita dewasa termasuk kategori normal.
Sehingga, Anda tidak perlu khawatir jika tekanan darah Anda saat ini berada pada angka tersebut.
Kondisi tekanan darah yang tidak normal menimbulkan peningkatan risiko komplikasi medis. Beberapa kondisi yang sering terjadi, antara lain:
Hipertensi adalah kondisi medis di mana tekanan darah secara konsisten berada pada 140/90 mmHg atau lebih. Kondisi tersebut dapat menyebabkan terjadinya komplikasi seperti gangguan jantung, kerusakan ginjal, pecahnya pembuluh darah, dan sebagainya.
Beberapa faktor yang dapat memicu tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol adalah stres berkepanjangan, konsumsi garam berlebih, jarang beraktivitas fisik, dan obesitas.
Kebalikan dari hipertensi, seseorang mengalami hipotensi apabila tekanan darahnya kurang dari 90/60 mmHg. Gejala yang sering muncul dari kondisi tersebut antara lain sakit kepala atau pusing, sering kesemutan, pingsan, hingga syok.
Beberapa faktor pemicu hipotensi yaitu dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh, gangguan endokrin (hormon), dan gangguan kerja jantung.
Selain kedua penyakit di atas, tekanan darah tidak normal juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lain seperti penyakit jantung dan stroke.
Tekanan darah yang normal merupakan salah satu kunci kesehatan bagi setiap orang, oleh karena itu upaya untuk menjaga tekanan darah di batasan normalnya adalah sangat penting.
Untuk itu, Anda bisa menerapkan tips berikut dalam kehidupan sehari-hari:
Baca Juga:
Demikian informasi lengkap seputar tekanan darah normal dari berbagai sisi. Dengan memahami semua informasi di atas, dapat membantu Anda merencanakan pola hidup yang lebih sehat di masa depan. Dan jika Anda mengalami Hipertensi atau Hipotensi, silakan konsultasi dengan spesialis Penyakit Dalam yang berpengalaman di RS Royal Progress, Sunter, Jakarta Utara.