Jantung Anda bisa menyimpan rahasia yang tak terdeteksi oleh pemeriksaan biasa. Tapi bagaimana jika ada cara melihatnya dengan jelas tanpa operasi, tanpa rasa sakit, dan hanya dalam hitungan menit? CT scan jantung adalah jawabannya. Teknologi ini bukan hanya canggih, tapi bisa jadi penyelamat hidup yang tak Anda sadari Anda butuhkan.
Apa Itu CT Scan Jantung?
CT scan jantung adalah pemeriksaan pencitraan non-invasif yang memungkinkan dokter melihat kondisi jantung dan pembuluh darah Anda secara detail tanpa perlu pembedahan.
Teknologi ini memanfaatkan sinar-X dalam dosis rendah yang aman untuk menghasilkan gambar tiga dimensi dari bagian dalam dada Anda, khususnya jantung dan arteri koroner.
Dalam prosedur ini, dokter akan menyuntikkan cairan kontras melalui pembuluh darah agar struktur jantung terlihat lebih jelas di hasil gambar. Biasanya dilakukan di rumah sakit atau pusat radiologi dan hanya memerlukan waktu sekitar 10-30 menit.
Tergantung tujuannya, CT scan jantung bisa disebut dengan nama yang berbeda, yaitu:
- CT Coronary Angiogram: Fokusnya adalah melihat kondisi arteri koroner, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke jantung.
- Calcium Scoring atau CT Calcium Scan: Fokusnya adalah mendeteksi penumpukan kalsium pada dinding arteri, yang bisa menjadi tanda awal penyakit jantung.
Apa Saja yang Bisa Dilihat dari CT Scan Jantung?
Melalui gambar 3D yang dihasilkan, dokter bisa memeriksa berbagai bagian penting jantung, seperti:
- Arteri koroner
- Ruang jantung dan otot jantung, termasuk ventrikel dan atrium
- Katup jantung
- Pembuluh darah paru (vena pulmonalis)
- Aorta torakalis dan aorta abdominalis
- Perikardium
Kapan CT Scan Jantung Dibutuhkan?
Dokter biasanya merekomendasikan CT scan jantung ketika mereka membutuhkan gambaran yang lebih detail daripada hasil pemeriksaan jantung biasa, seperti EKG atau echocardiogram. Pemeriksaan ini dapat membantu mengungkap penyebab keluhan yang belum jelas atau sebagai bagian dari persiapan tindakan medis tertentu.
Beberapa kondisi yang memerlukan CT scan jantung antara lain.
- Menelusuri penyebab sakit, nyeri dada, atau sesak napas.
- Mendeteksi penumpukan kalsium atau plak di arteri koroner (aterosklerosis).
- Menilai kondisi katup jantung, apakah berfungsi normal atau mengalami gangguan.
- Memeriksa pembuluh darah besar seperti aorta, untuk melihat apakah ada pelebaran abnormal (aneurisma) atau robekan dinding pembuluh (diseksi aorta).
- Persiapan tindakan operasi jantung, baik operasi terbuka maupun prosedur minimal invasif.
- Perencanaan prosedur pemasangan katup jantung secara transkateter (percutaneous valve procedures).
- Evaluasi sebelum tindakan ablasi untuk gangguan irama jantung (aritmia).
- Pemeriksaan pasca prosedur untuk memastikan tidak ada komplikasi setelah tindakan medis atau bedah sebelumnya.
- Mendeteksi kelainan jantung bawaan, seperti bentuk atau posisi jantung yang tidak normal.
- Mengidentifikasi adanya tumor atau massa abnormal di sekitar jantung.
- Menilai kondisi perikardium jika dicurigai ada penumpukan cairan atau kalsifikasi di selaput jantung.
Bagaimana Prosedur CT Scan Jantung?
Prosedur CT scan tergolong cepat dan tidak menyakitkan, tapi ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan sebelumnya agar hasilnya optimal.
Berikut penjelasan langkah demi langkahnya.
Prosedur sebelum Pemeriksaan
- Puasa ringan selama 4-6 jam sebelum pemeriksaan.
- Hindari kafein (teh, kopi) dan rokok pada hari pemeriksaan, karena dapat memengaruhi detak jantung Anda.
- Obat tertentu. Jika Anda sedang mengonsumsi obat, terutama obat diabetes, beri tahu dokter. Beberapa obat mungkin perlu dihentikan sementara.
- Beri tahu kondisi kesehatan Anda pada tim medis jika Anda memiliki faktor risiko CT Scan.
- Pemeriksaan tekanan darah dan denyut jantung. Terkadang, dokter akan memberi obat penurun denyut jantung agar hasil scan lebih stabil dan jelas.
Prosedur selama Pemeriksaan
- Berbaringlah lurus dalam posisi telentang (supinasi) di meja pemeriksaan dengan kepala dan tubuh sejajar.
- Untuk memonitor detak jantung secara real time, petugas akan menempelkan elektroda di dada.
- Apabila dibutuhkan, infus akan dipasang di lengan untuk injeksi cairan kontras.
- Meja pemeriksaan akan bergerak perlahan masuk ke dalam mesin CT scan dan mengelilingi tubuh Anda dengan sinar-X.
- Ketika mesin mulai bekerja, Anda mungkin akan diminta untuk menahan napas beberapa detik agar gambar tidak blur.
- Prosedur ini tidak menyakitkan dan hanya berlangsung sekitar 10-30 menit, tergantung jenis scan yang dilakukan.
Prosedur setelah Pemeriksaan
- Anda bisa langsung kembali beraktivitas seperti biasa, kecuali jika ada instruksi khusus dari dokter.
- Minum banyak air putih selama 24 jam ke depan untuk membantu tubuh membuang zat kontras melalui ginjal.
- Jika Anda mengalami gatal-gatal, ruam, atau sesak napas setelah prosedur, segera hubungi tenaga medis.
- Hasil scan biasanya akan dikaji oleh dokter radiologi terlebih dahulu. Kemudian hasilnya akan diberikan ke dokter jantung Anda untuk dibahas dalam kunjungan berikutnya.
Bagaimana Cara Membaca Hasil CT Scan Jantung?
Setelah pemeriksaan, dokter spesialis radiologi akan menjelaskan hasil CT scan Anda. Jika dilakukan CT calcium score, hasil akan menunjukkan seberapa banyak plak kalsium di arteri jantung.
Berikut panduan umumnya.
- Skor 0: Tidak ada plak, risiko penyakit jantung sangat rendah.
- Skor 1-10: Plak sangat sedikit, risiko rendah.
- Skor 11-100: Risiko ringan hingga sedang, perlu pemantauan.
- Skor 101-400: Plak mulai menyumbat arteri, risiko tinggi. Membutuhkan pemeriksaan lanjutan.
- Skor >400: Risiko serangan jantung sangat tinggi. Membutuhkan pemeriksaan lanjutan dan dokter akan memulai perawatan.
Hasil ini akan menjadi dasar bagi dokter untuk memutuskan langkah selanjutnya, mulai dari pemeriksaan lanjutan hingga pengobatan.
Apakah CT Scan Jantung Berisiko?
Secara umum, CT scan jantung sangat aman dan hanya memiliki sedikit risiko. Namun, ada beberapa hal yang tetap perlu Anda perhatikan, terutama terkait hal berikut:
1. Zat Kontras
Dokter akan menyuntikkan cairan kontras yang mengandung iodium. Nantinya, ginjal akan mengeluarkan zat ini secara alami.
Risiko yang mungkin muncul:
- Jika Anda memiliki masalah ginjal, tubuh mungkin lebih sulit membuang zat ini.
- Reaksi alergi terhadap iodium bisa terjadi, meski jarang. Gejalanya bisa ringan seperti gatal atau kemerahan, hingga lebih serius seperti ruam hebat, kesulitan bernapas, atau bahkan henti jantung pada kasus ekstrem.
Siapa yang lebih berisiko mengalami reaksi ini?
- Orang yang pernah mengalami reaksi alergi terhadap zat kontras sebelumnya.
- Pasien yang mendapat zat kontras dalam jumlah besar dalam 24 jam terakhir.
- Pasien dengan kondisi seperti dehidrasi, gangguan tiroid, anemia sel sabit, atau yang sedang mengonsumsi obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID).
Jika Anda termasuk kelompok risiko, beri tahu dokter terlebih dahulu sebelum menjalankan prosedur. Biasanya dokter akan memberikan obat pencegahan atau alternatif pemeriksaan lain yang lebih aman untuk kondisi Anda.
2. Paparan Radiasi
Seperti halnya rontgen, CT scan memanfaatkan sinar-X, yang berarti Anda akan terpapar sedikit radiasi. Jumlahnya sangat kecil dan tergolong aman untuk orang dewasa, tanpa efek samping jangka panjang.
Namun, CT scan sebaiknya tidak dilakukan pada wanita hamil. Hal ini karena radiasi bisa berdampak pada perkembangan janin.
CT scan jantung adalah langkah cerdas untuk mendeteksi masalah jantung sebelum terlambat. Pemeriksaan ini cepat, minim risiko, dan memberikan informasi penting bagi dokter untuk menentukan langkah terbaik bagi kesehatan Anda.
Jangan tunggu gejala muncul. Jadwalkan pemeriksaan medical check up jantung dan konsultasi kesehatan jantung Anda bersama dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RS Royal Progress sekarang juga. Dapatkan penanganan profesional dengan teknologi pencitraan medis terkini!