Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam sistem ekskresi (pembuangan) dalam tubuh. Tidak semua rasa sakit pada sebelah kiri bawah tulang rusuk sebagai indikasi penyakit ginjal. Anda perlu mengenali ciri-ciri ginjal bermasalah secara detail agar tahu juga bagaimana langkah mengatasinya. Ginjal yang bermasalah akan menimbulkan efek penyakit-penyakit lain. Salah satunya adalah anemia. Berdasarkan penelitian dari Universitas Andalas, menemukan hubungan yang kuat bahwa sebanyak 98,5 persen penderita gagal ginjal akan mengalami penyakit anemia akibat fungsi ginjal terganggu.
Seperti yang dibahas sebelumnya, organ ginjal di dalam tubuh manusia memiliki fungsi yang cukup vital. Selain untuk menyaring darah dan membuang limbah tubuh lewat urin, organ ini juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan elektrolit tubuh.
Perlu Anda ketahui bahwa penyakit ginjal ini juga bisa terjadi sebagai efek kronis dari penyakit lainnya. Contohnya, salah satu penyakit yang menyebabkan masalah ginjal adalah hipertensi. Terdapat hubungan yang signifikan antara penyakit hipertensi dengan masalah ginjal.
Nah, sebenarnya apa cirinya jika ginjal bermasalah? Simak penjelasannya berikut ini:
Gejala paling sederhana yang akan muncul pada mereka yang terindikasi mengalami masalah ginjal adalah merasakan kelelahan yang hebat dan bagian kulit terasa gatal-gatal.
Rasa gatal pada kulit terjadi karena penumpukan racun dalam tubuh seperti urea dalam darah cukup tinggi. Ketika ginjal menyaring darah tidak maksimal, urea dan kreatinin meningkat dalam aliran darah. Akibatnya urea yang berada dalam aliran darah menyebabkan rasa gatal pada kulit.
Sedangkan kelelahan terjadi karena kondisi sel darah merah yang menurun. Fungsi ginjal yang rusak menyebabkan sel darah merah dalam tubuh menjadi rendah. Itulah sebabnya penderita penyakit ginjal ini juga akan mengalami masalah anemia. Dampak dari anemia ini adalah tubuh menjadi lemah, kelelahan, dan sejenisnya.
Urine yang mengandung darah ini terjadi akibat ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik menyaring darah. Akibatnya darah ikut masuk dalam cairan urine. Namun, tidak semua urine yang mengandung darah berarti masalah ginjal atau gagal ginjal.
Sebagai contoh mereka yang mengonsumsi asam jengkolat berlebihan biasanya juga akan mengalami urine berdarah. Penyebabnya karena kristal dari asam jengkolat tersebut melukai dinding kantung kemih sehingga urine pun bercampur darah. Darah untuk kondisi ini biasanya berwarna pink terang.
Jadi jika Anda mengalami urine berdarah jangan panik dulu. Ketahui apa penyebabnya. Ciri-ciri penyakit ginjal ini bisa juga terjadi karena faktor lainnya, tidak semata-mata organ ginjal yang bermasalah. Pemeriksaan dokter akan memastikan apakah darah pada urine disebabkan oleh infeksi atau komplikasi seperti infeksi ginjal.
Mereka yang organ ginjalnya bermasalah bisa terlihat dari adanya kandungan busa dalam urine. Busa tersebut merupakan protein yang masuk dalam cairan urine.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Ginjal yang bermasalah dan tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik dapat menyebabkan kebocoran protein yang ada dalam darah ikut tercampur dengan pembuangan urine. Akibatnya muncul urine dengan kondisi berbusa. Menurut National Kidney Foundation, hal ini sering muncul pada pasien dengan hipertensi atau diabetes yang tidak terkontrol karena kerusakan pembuluh darah kecil pada ginjal.
Gejala penyakit ginjal yang cukup kronis bisa terlihat dari terjadinya pembengkakan di beberapa bagian anggota tubuh. Di antaranya wajah, mata, tungkai kaki, dan lainnya. Hal tersebut terjadi karena tumpukan natrium yang tidak bisa dibuang karena ginjal bermasalah.
Selain terjadinya pembengkakan, gejala lain juga bisa terjadi seperti kram otot. Kram ini terjadi karena ketidakseimbangan cairan elektrolit yang ada pada tubuh. Gangguan fungsi ginjal menyebabkan hal tersebut terjadi.
Selain mengalami gejala-gejala di atas, berikut adalah gejala lainnya :
Perlu Anda ketahui jika gangguan yang terjadi tersebut bisa muncul dengan gejala yang berbeda-beda pada si penderita. Tidak mutlak semuanya akan terjadi, bisa jadi hanya terindikasi beberapa gejala saja. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter sebelum gangguan ginjal menjadi lebih parah.
Masalah pada ginjal ini sebenarnya banyak jenisnya. Ada yang terjadi karena infeksi, adanya batu ginjal, adanya kanker pada ginjal, kelainan genetik, radang ginjal, hingga gagal ginjal kronis yang terjadi secara bertahap. Bagaimana cara mengobati penderita penyakit ginjal ini?
Pertama Anda harus melakukan konsultasi dengan dokter spesialis Penyakit Dalam, dan lakukan pemeriksaan laboratorium. Jadi Anda tidak bisa berasumsi sendiri tanpa adanya hasil pemeriksaan dokter. Biasanya akan ada tanya jawab dulu secara fisik, tes GFR, tes darah, tes urine, biopsi ginjal, dan beberapa tes pencitraan seperti CT Scan, MRI, atau USG.
Nah, setelah itu biasanya dokter akan melakukan hal-hal berikut:
Jika Anda sudah mengalami keluhan gejala-gejala ginjal di atas, segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Penyakit ginjal ini tidak bisa Anda duga-duga, harus Anda buktikan melalui pemeriksaan laboratorium. Jangan juga mengonsumsi obat-obatan yang tidak jelas jika Anda belum tahu apa penyebab masalah ginjal pada tubuh Anda. Karena setiap keluhan biasanya ada sebabnya. Kenali lebih pasti penyebabnya dengan melakukan pemeriksaan ke rumah sakit.
Segera jadwalkan konsultasi dengan sokter Spesialis Penyakit Dalam di Rumah Sakit Royal Progress untuk mendapat hasil diagnosis yang akurat. Sayangi ginjal Anda, mulai dengan menjaga pola makan dan gaya hidup.
Ada berbagai penyakit ginjal yang perlu diwaspadai, mulai dari infeksi ginjal, gagal ginjal kronis, batu ginjal, hingga kerusakan ginjal akibat tekanan darah tinggi atau diabetes. Penyakit-penyakit ini dapat berkembang perlahan tanpa gejala jelas, sehingga pemeriksaan rutin penting untuk mendeteksinya lebih awal.
Segera waspada jika Anda mulai merasakan gejala seperti urine berbusa, pembengkakan di tungkai atau wajah, kulit kering dan gatal, mudah lelah, atau penurunan nafsu makan. Gejala tersebut bisa menandakan adanya gangguan serius pada fungsi ginjal.
Beberapa kebiasaan dapat merusak ginjal, seperti sering menahan buang air kecil, konsumsi makanan tinggi garam, kurang minum air putih, dan penggunaan obat penghilang nyeri jangka panjang. Selain itu, tekanan darah tinggi dan kadar gula yang tidak terkontrol juga berisiko besar terhadap kerusakan ginjal.
Hipertensi dan diabetes adalah dua penyakit utama yang dapat menyebabkan ginjal kehilangan kemampuan menyaring darah secara optimal. Keduanya merusak pembuluh darah kecil di ginjal yang berfungsi mengeluarkan limbah dan cairan berlebih dari tubuh.
Gaya hidup sehat meliputi konsumsi makanan rendah garam, perbanyak sayuran dan buah, cukup air putih, dan olahraga teratur. Hindari merokok dan batasi alkohol karena dapat memperburuk kerja ginjal dan metabolisme tubuh.
Anda bisa membantu menjaga tekanan darah dengan menjaga berat badan ideal, rutin olahraga minimal 30 menit per hari, membatasi asupan natrium, serta mengelola stres. Tekanan darah yang stabil membantu mencegah kerusakan pembuluh darah kecil di ginjal dan menjaga fungsinya tetap optimal.
Melakukan pemeriksaan rutin, terutama bagi penderita hipertensi dan diabetes, merupakan langkah penting dalam mencegah penyakit ginjal yang perlu diwaspadai. Sertakan juga pola hidup sehat dengan tidur cukup, mengatur asupan nutrisi, dan memantau kadar gula serta tekanan darah secara berkala.