Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Mengenal Artritis Gout: Gejala, Penyebab, Diagnosis dan Pengobatan

Mengenal Artritis Gout: Gejala, Penyebab, Diagnosis dan Pengobatan

07/10/2025

Bangun tidur, jempol kaki terasa nyeri luar biasa; merah, bengkak, dan panas hingga berjalan pun terasa mustahil. Banyak orang mengira itu hanya keseleo biasa, padahal bisa jadi tanda artritis gout.

Kondisi ini bukan sekadar "nyeri sendi biasa", melainkan penyakit yang dapat merusak sendi. Akhirnya, pergerakan menjadi terbatas, aktivitas harian terganggu, bahkan kualitas hidup menurun karena rasa nyeri ini bersifat kambuhan dan terus berulang.

Lantas, apa sebenarnya artritis gout? Bagaimana gejala, penyebab, hingga cara mencegahnya? Mari kita bahas lebih dalam.

Apa Itu Artritis Gout?

Artritis gout adalah jenis peradangan sendi yang terjadi akibat penumpukan kristal asam urat di dalam sendi. Kristal ini terbentuk ketika kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi (hiperurisemia).

Visualisasi Artritis Gout
Visualisasi Artritis Gout

Asam urat sendiri merupakan hasil pemecahan zat purin yang ada dalam makanan dan dari produksi tubuh dalam pembaruan sel. Dalam kondisi normal, asam urat akan dikeluarkan melalui urin. Namun, jika produksinya berlebih atau pembuangannya terhambat, kadar asam urat bisa menumpuk dan membentuk kristal tajam di sendi.

Hasilnya?

Serangan nyeri mendadak yang terasa sangat hebat, terutama di jempol kaki, meski bisa juga menyerang sendi lain seperti pergelangan kaki, lutut, atau siku.

Gejala Artritis Gout

Artritis gout dapat menimbulkan berbagai gejala. Umumnya, serangan muncul tiba-tiba dan sering terjadi di malam hari.

Beberapa tanda yang patut Anda waspadai antara lain:

1. Rasa Nyeri Mendadak dan Tajam

Serangan gout biasanya diawali dengan nyeri intens pada jempol kaki. Meski begitu tidak menutup kemungkinan menyerang sendi lain seperti pergelangan kaki, lutut, siku, atau jari yang masih area kaki. Nyeri paling hebat umumnya terjadi pada jam-jam awal serangan hingga 12 jam.

2. Ketidaknyamanan Berkepanjangan

Setelah fase nyeri terberat mereda, rasa tidak nyaman di sendi bisa bertahan beberapa hari hingga berminggu-minggu. Serangan berikutnya cenderung berlangsung lebih lama dan melibatkan lebih banyak sendi.

3. Pembengkakan dan Perubahan Warna Kulit

Sendi yang terkena sering kali tampak bengkak, hangat saat disentuh, serta memerah atau keunguan akibat peradangan. Bahkan beberapa penderita mengeluhkan kulit area sendi mengelupas atau tampak lebih mengkilap.

4. Keterbatasan Gerakan

Seiring perkembangan penyakit, sendi menjadi kaku sehingga sulit Anda pun sulit menggerakkannya secara normal.

5. Munculnya Benjolan Keras (Tophi)

Pada kasus kronis, penumpukan kristal asam urat dapat membentuk benjolan di bawah kulit, terutama di sekitar jari, kaki, atau siku.

Penyebab dan Faktor Risiko Artritis Gout

Penyebab utama penyakit gout adalah hiperurisemia yang mengendap di sendi hingga membentuk kristal.

Selain itu, beberapa faktor ini juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalaminya:

  • Pola makan tinggi kandungan purin, seperti daging merah, jeroan, seafood, minuman manis kaya fruktosa, minum alkohol (terutama bir).
  • Obesitas dan ginjal sulit mengeluarkan zat tersebut.
  • Penyakit, seperti hipertensi yang tidak terkontrol, diabetes, sindrom metabolik, penyakit jantung, dan gangguan ginjal.
  • Obat-obatan tertentu, misalnya aspirin dosis rendah, diuretik tiazid, penghambat ACE, beta blocker, hingga obat penekan sistem kekebalan setelah transplantasi organ.
  • Faktor genetik.
  • Pria cenderung lebih rentan terkena gout pada usia 30-50 tahun. Pada wanita, risiko biasanya meningkat setelah menopause.
  • Prosedur operasi, cedera fisik, dan vaksinasi bisa memicu serangan gout pada sebagian orang.

Diagnosis Artritis Gout

Untuk memastikan artritis gout, dokter menggunakan kombinasi gejala klinis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

Tahapan Klinis

Secara umum, gout artritis dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:

  1. Hiperurisemia tanpa gejala di mana kadar asam urat melebihi batas normal (> 6,8 mg/dL), tetapi belum menimbulkan keluhan.
  2. Artritis gout akut yang menyebabkan serangan nyeri mendadak pada sendi akibat kristal asam urat.
  3. Artritis gout kronis atau serangan berulang yang menimbulkan kerusakan sendi permanen.

Serangan gout akut pertama biasanya mengenai sendi jempol kaki (metatarsophalangeal/MTP 1) dengan prevalensi sekitar 80-90%. Lokasi serangan ini dikenal sebagai podagra.

Serangan berikutnya dapat muncul dalam rentang waktu 6 bulan hingga 2 tahun setelah serangan pertama. Seiring waktu, interval antarserangan semakin pendek, nyeri bertambah berat, dan sendi yang terkena semakin banyak.

Gout Kronis

Jika keadaan di atas dibiarkan tanpa pengobatan, gout berkembang menjadi bentuk kronis yang ditandai dengan:

  • Peradangan menetap pada sendi.
  • Kerusakan sendi yang permanen.
  • Munculnya tophi.

Pemeriksaan Penunjang

Untuk memantapkan diagnosis, dokter juga melakukan beberapa tes, seperti:

  • Analisis cairan sendi untuk menemukan kristal MSU (monosodium urat) dengan mikroskop polarisasi (standar emas).
  • Tes darah berfungsi untuk mengukur kadar asam urat, meskipun tidak selalu mencerminkan serangan akut.
  • Pemeriksaan radiologi, seperti X-ray atau USG untuk mendeteksi level kerusakan sendi.

Kriteria Diagnostik

Kriteria diagnosis artritis gout dapat mengacu pada pedoman American College of Rheumatology (ACR) dan European League Against Rheumatism (EULAR), yang menilai kombinasi gejala klinis, hasil laboratorium, dan temuan pencitraan.

Pengobatan Artritis Gout

Tatalaksana artritis gout bertujuan untuk meredakan serangan nyeri, mencegah kekambuhan, dan menurunkan kadar asam urat agar kristal tidak kembali menumpuk di sendi. Secara garis besar, pengobatan terbagi dalam tiga tahap, yaitu.

1. Mengatasi serangan akut

Saat terjadi serangan mendadak, dokter biasanya memberikan obat untuk meredakan nyeri dan peradangan.

Obat yang umum digunakan antara lain:

  • OAINS (obat antiinflamasi nonsteroid) seperti indometasin.
  • Kolkisin yang efektif bila diberikan sejak awal serangan.
  • Kortikosteroid, baik dalam bentuk tablet maupun suntikan langsung ke sendi.
  • ACTH (hormon adrenokortikotropik) pada kondisi tertentu.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin memberikan kombinasi obat untuk mengontrol gejala lebih cepat.

2. Pencegahan serangan berulang

Setelah serangan teratasi, pasien dapat diberikan terapi profilaksis untuk mencegah serangan berikutnya. Tahap ini penting agar frekuensi dan intensitas serangan berkurang seiring waktu.

3. Menurunkan kadar asam urat jangka panjang

Penatalaksanaan jangka panjang berfokus pada menjaga kadar asam urat tetap rendah.

Obat-obatan yang umum digunakan antara lain:

  • Allopurinol dan Febuxostat yang menghambat produksi asam urat.
  • Probenesid yang membantu tubuh membuang asam urat lewat urine.
  • Pegloticase diberikan pada kasus yang lebih berat atau tidak responsif terhadap obat lain.

Terapi penurun asam urat biasanya baru dimulai setelah serangan akut mereda. Kecuali pada kondisi khusus seperti risiko kerusakan ginjal karena kadar asam urat yang sangat tinggi.

Bisakah Artritis Gout Dicegah?

Minum Air Putih
Rutin Minum Air Putih untuk mengontrol kadar asam urat

Meskipun tidak semua faktor bisa dikendalikan (seperti genetik), gaya hidup sehat bisa membantu mencegah atau menurunkan risiko gout.

Lakukanlah hal berikut untuk mengontrol kadar asam urat:

  • Konsumsi makanan seimbang dengan rendah purin.
  • Perbanyak minum air putih.
  • Jaga berat badan ideal.
  • Rutin olahraga.
  • Hindari alkohol berlebih.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami:

  • Nyeri sendi mendadak dan hebat, terutama pada malam hari.
  • Pembengkakan sendi yang disertai kemerahan dan panas.
  • Gejala kambuh berulang dalam waktu singkat.

Diagnosis tepat sangat penting agar penanganan bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh Anda.

Ingat, artritis gout bukan sekadar masalah sendi biasa. Jika dibiarkan, penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan sendi permanen dan komplikasi serius. Kabar baiknya, dengan diagnosis dini, pengobatan tepat, serta perubahan gaya hidup, Anda dapat mengendalikan gejala gout.

Jangan biarkan nyeri sendi mengganggu aktivitas Anda. Jika Anda mengalami gejala gout artritis, segera konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam di RS Royal Progress. Selain itu, jangan lupa cek kadar asam urat Anda dengan rutin melakukan medical check up. Tim medis berpengalaman siap membantu Anda menemukan penanganan yang tepat untuk menjaga kesehatan sendi dan tubuh Anda secara menyeluruh.

FAQ

Apakah artritis gout sama dengan asam urat biasa?

Tidak sepenuhnya sama. "Asam urat" biasanya mengacu pada tingginya kadar asam urat dalam darah, sedangkan artritis gout adalah kondisi saat kadar tinggi itu sudah menyebabkan peradangan di sendi akibat kristal asam urat menumpuk.

Mengapa serangan gout sering terjadi pada malam hari?

Karena pada malam hari suhu tubuh cenderung turun dan aliran darah lebih lambat, sehingga kristal asam urat lebih mudah mengendap di sendi dan memicu peradangan.

Apakah gout hanya menyerang jempol kaki?

Tidak. Meskipun jempol kaki adalah lokasi paling sering, gout juga bisa menyerang sendi lain seperti pergelangan kaki, lutut, siku, jari tangan, bahkan pergelangan tangan.

Apakah olahraga bisa membantu mengurangi gout?

Ya. Olahraga teratur membantu menurunkan berat badan, memperlancar metabolisme, dan mengurangi kadar asam urat. Namun, hindari olahraga berat saat sedang mengalami serangan akut agar sendi tidak semakin meradang.

Apakah gout bisa kambuh meski sudah minum obat rutin?

Bisa saja, terutama jika pola makan dan gaya hidup tidak dijaga. Obat hanya mengendalikan kadar asam urat, bukan menyembuhkan secara total, sehingga perubahan gaya hidup tetap penting.

  • Pedoman Diagnosis dan Pengelolaan Gout - Rekomendasi Perhimpunan Reumatologi Indonesia 2018
  • Gout - Symptoms and causes - Mayo Clinic
  • Gout - Causes, symptoms, treatments - Versus Arthritis
  • Gout (Inflammatory Arthritis): How It Starts, Symptoms, and Treatments - Verywell Health
  • Gout - Arthritis - CDC
  • Gout: Symptoms, Diagnosis, and Treatment - Arthritis Foundation
  • Gout - Foot Health Facts
Artikel Lainnya

11 Tanda-Tanda DBD yang Harus Diwaspadai

Panas tinggi, tubuh lemas, muncul bintik merah; banyak yang mengira itu hanya flu biasa. Padahal, gejala seperti ini bisa jadi tanda-tanda DBD atau demam berdarah dengue. Penyakit ini tidak hanya umum di Indonesia, tetapi juga menjadi masalah kesehatan global yang dapat berakibat fatal bila tidak mendapat penanganan cepat. Setiap tahun, ribuan kasus DBD tercatat di […]
02/10/2025

Penyebab dan Gejala Autoimun pada Anak dan Dewasa

Gejala autoimun adalah serangan sel imun terhadap jaringan tubuh sendiri. Karena sering berkembang menjadi penyakit kronis, autoimun dianggap sebagai salah satu penyakit yang wajib diwaspadai. Gejala autoimun bisa menimpa semua kelompok usia, dengan tanda dan penanganan yang bervariasi. Apa penyebab gejala autoimun? Dan apakah gejala autoimun bisa sembuh? Berikut penjelasannya. Penyebab Autoimun Sampai sekarang penyebab […]
29/09/2025

Mengenal Penyakit Autoimun, Penyebab dan Pengobatannya

Sistem kekebalan tubuh manusia bekerja sebagai 'tameng' dari berbagai penyakit dan infeksi. Sayangnya, pada penyakit autoimun, sistem imun malah salah sasaran dan menyerang sel-sel sehat dalam tubuh sendiri. Akibatnya, autoimun dapat menimbulkan masalah serius yang melemahkan tubuh penderitanya. Pengertian Autoimun adalah penyakit di mana sistem kekebalan tubuh yang biasanya berfungsi melawan kuman justru salah mengira […]
26/09/2025

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down