Bangun tidur, jempol kaki terasa nyeri luar biasa; merah, bengkak, dan panas hingga berjalan pun terasa mustahil. Banyak orang mengira itu hanya keseleo biasa, padahal bisa jadi tanda artritis gout.
Kondisi ini bukan sekadar "nyeri sendi biasa", melainkan penyakit yang dapat merusak sendi. Akhirnya, pergerakan menjadi terbatas, aktivitas harian terganggu, bahkan kualitas hidup menurun karena rasa nyeri ini bersifat kambuhan dan terus berulang.
Lantas, apa sebenarnya artritis gout? Bagaimana gejala, penyebab, hingga cara mencegahnya? Mari kita bahas lebih dalam.
Artritis gout adalah jenis peradangan sendi yang terjadi akibat penumpukan kristal asam urat di dalam sendi. Kristal ini terbentuk ketika kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi (hiperurisemia).
Asam urat sendiri merupakan hasil pemecahan zat purin yang ada dalam makanan dan dari produksi tubuh dalam pembaruan sel. Dalam kondisi normal, asam urat akan dikeluarkan melalui urin. Namun, jika produksinya berlebih atau pembuangannya terhambat, kadar asam urat bisa menumpuk dan membentuk kristal tajam di sendi.
Hasilnya?
Serangan nyeri mendadak yang terasa sangat hebat, terutama di jempol kaki, meski bisa juga menyerang sendi lain seperti pergelangan kaki, lutut, atau siku.
Artritis gout dapat menimbulkan berbagai gejala. Umumnya, serangan muncul tiba-tiba dan sering terjadi di malam hari.
Beberapa tanda yang patut Anda waspadai antara lain:
Serangan gout biasanya diawali dengan nyeri intens pada jempol kaki. Meski begitu tidak menutup kemungkinan menyerang sendi lain seperti pergelangan kaki, lutut, siku, atau jari yang masih area kaki. Nyeri paling hebat umumnya terjadi pada jam-jam awal serangan hingga 12 jam.
Setelah fase nyeri terberat mereda, rasa tidak nyaman di sendi bisa bertahan beberapa hari hingga berminggu-minggu. Serangan berikutnya cenderung berlangsung lebih lama dan melibatkan lebih banyak sendi.
Sendi yang terkena sering kali tampak bengkak, hangat saat disentuh, serta memerah atau keunguan akibat peradangan. Bahkan beberapa penderita mengeluhkan kulit area sendi mengelupas atau tampak lebih mengkilap.
Seiring perkembangan penyakit, sendi menjadi kaku sehingga sulit Anda pun sulit menggerakkannya secara normal.
Pada kasus kronis, penumpukan kristal asam urat dapat membentuk benjolan di bawah kulit, terutama di sekitar jari, kaki, atau siku.
Penyebab utama penyakit gout adalah hiperurisemia yang mengendap di sendi hingga membentuk kristal.
Selain itu, beberapa faktor ini juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalaminya:
Untuk memastikan artritis gout, dokter menggunakan kombinasi gejala klinis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Secara umum, gout artritis dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:
Serangan gout akut pertama biasanya mengenai sendi jempol kaki (metatarsophalangeal/MTP 1) dengan prevalensi sekitar 80-90%. Lokasi serangan ini dikenal sebagai podagra.
Serangan berikutnya dapat muncul dalam rentang waktu 6 bulan hingga 2 tahun setelah serangan pertama. Seiring waktu, interval antarserangan semakin pendek, nyeri bertambah berat, dan sendi yang terkena semakin banyak.
Jika keadaan di atas dibiarkan tanpa pengobatan, gout berkembang menjadi bentuk kronis yang ditandai dengan:
Untuk memantapkan diagnosis, dokter juga melakukan beberapa tes, seperti:
Kriteria diagnosis artritis gout dapat mengacu pada pedoman American College of Rheumatology (ACR) dan European League Against Rheumatism (EULAR), yang menilai kombinasi gejala klinis, hasil laboratorium, dan temuan pencitraan.
Tatalaksana artritis gout bertujuan untuk meredakan serangan nyeri, mencegah kekambuhan, dan menurunkan kadar asam urat agar kristal tidak kembali menumpuk di sendi. Secara garis besar, pengobatan terbagi dalam tiga tahap, yaitu.
Saat terjadi serangan mendadak, dokter biasanya memberikan obat untuk meredakan nyeri dan peradangan.
Obat yang umum digunakan antara lain:
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin memberikan kombinasi obat untuk mengontrol gejala lebih cepat.
Setelah serangan teratasi, pasien dapat diberikan terapi profilaksis untuk mencegah serangan berikutnya. Tahap ini penting agar frekuensi dan intensitas serangan berkurang seiring waktu.
Penatalaksanaan jangka panjang berfokus pada menjaga kadar asam urat tetap rendah.
Obat-obatan yang umum digunakan antara lain:
Terapi penurun asam urat biasanya baru dimulai setelah serangan akut mereda. Kecuali pada kondisi khusus seperti risiko kerusakan ginjal karena kadar asam urat yang sangat tinggi.
Meskipun tidak semua faktor bisa dikendalikan (seperti genetik), gaya hidup sehat bisa membantu mencegah atau menurunkan risiko gout.
Lakukanlah hal berikut untuk mengontrol kadar asam urat:
Baca Juga
Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami:
Diagnosis tepat sangat penting agar penanganan bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh Anda.
Ingat, artritis gout bukan sekadar masalah sendi biasa. Jika dibiarkan, penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan sendi permanen dan komplikasi serius. Kabar baiknya, dengan diagnosis dini, pengobatan tepat, serta perubahan gaya hidup, Anda dapat mengendalikan gejala gout.
Jangan biarkan nyeri sendi mengganggu aktivitas Anda. Jika Anda mengalami gejala gout artritis, segera konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam di RS Royal Progress. Selain itu, jangan lupa cek kadar asam urat Anda dengan rutin melakukan medical check up. Tim medis berpengalaman siap membantu Anda menemukan penanganan yang tepat untuk menjaga kesehatan sendi dan tubuh Anda secara menyeluruh.
Tidak sepenuhnya sama. "Asam urat" biasanya mengacu pada tingginya kadar asam urat dalam darah, sedangkan artritis gout adalah kondisi saat kadar tinggi itu sudah menyebabkan peradangan di sendi akibat kristal asam urat menumpuk.
Karena pada malam hari suhu tubuh cenderung turun dan aliran darah lebih lambat, sehingga kristal asam urat lebih mudah mengendap di sendi dan memicu peradangan.
Tidak. Meskipun jempol kaki adalah lokasi paling sering, gout juga bisa menyerang sendi lain seperti pergelangan kaki, lutut, siku, jari tangan, bahkan pergelangan tangan.
Ya. Olahraga teratur membantu menurunkan berat badan, memperlancar metabolisme, dan mengurangi kadar asam urat. Namun, hindari olahraga berat saat sedang mengalami serangan akut agar sendi tidak semakin meradang.
Bisa saja, terutama jika pola makan dan gaya hidup tidak dijaga. Obat hanya mengendalikan kadar asam urat, bukan menyembuhkan secara total, sehingga perubahan gaya hidup tetap penting.