Buang air kecil (BAK) merupakan proses alami guna membuang kelebihan cairan dan limbah dari dalam tubuh. Kalau frekuensi BAK Anda lebih dari 5-6 kali sehari pada siang ataupun malam hari, bisa jadi ini tanda adanya masalah kesehatan. Lalu, apa penyebab sering buang air kecil?
Terlalu sering BAK tentu sangat mengganggu aktivitas dan istirahat Anda. Untuk itu, pelajari apa penyebab sering buang air kecil supaya dapat menentukan cara yang tepat untuk mengatasinya. Inilah sejumlah penyebab mengapa frekuensi BAK Anda meningkat:
Infeksi Saluran Kemih (ISK) bisa jadi penyebab sering buang air kecil tapi sedikit. Infeksi ini dapat terjadi di satu atau beberapa bagian di sistem kemih Anda yang meliputi uretra, ureter, kandung kemih, dan juga ginjal. Adapun gejalanya meliputi:
Untuk mengatasi masalah ISK, segera konsultasi dengan dokter spesialis urologi. Dokter akan meresepkan antibiotik guna melawan infeksi yang terjadi. Selain itu, Anda juga harus memperbanyak asupan air putih.
Meningkatnya frekuensi BAK bisa jadi adalah gejala awal diabetes. Ketika kadar glukosa darah terlalu tinggi, ginjal akan bekerja lebih keras untuk membuangnya. Inilah yang membuat produksi urine lebih banyak dari biasanya.
Akibatnya, Anda frekuensi BAK meningkat tidak hanya di siang tapi juga malam hari. Untuk memastikan bahwa penyebabnya adalah diabetes, Anda perlu melakukan cek gula darah. Jika hasilnya melebihi 126 mg/dl saat Anda puasa atau di atas 200 mg/dL setelah Anda makan atau minum manis, berarti Anda menderita diabetes.
Untuk mengatasinya, Batasi asupan makanan atau minuman manis dan segera periksa ke dokter guna memperoleh pengobatan yang tepat.
Kondisi hamil seringkali jadi penyebab sering buang air kecil pada wanita. Sebenarnya, kondisi ini merupakan hal yang wajar. Ini dapat terjadi karena pertumbuhan rahim akan menekan kandung kemih.
Selain itu, meningkatnya hormon progesterone juga akan membuat otot dasar panggul jadi lebih kendur sehingga urine tiba-tiba keluar dengan sendirinya ketika Anda bersin, batuk, atau tertawa.
Sayangnya, keluhan ini tidak bisa Anda atasi. Namun, agar waktu tidur Anda tidak terganggu, perbanyaklah minum saat pagi dan siang supaya tetap terhidrasi. Batasi asupan air sebelum tidur agar tidak mudah terbangun karena ingin ke kamar mandi.
Ketika Anda menderita hiperplasia prostat jinak, ini akan menyebabkan kelenjar prostat membesar. Akibatnya, prostat akan memberikan tekanan sistem kemih dan Anda akan menjadi lebih sering BAK. Di samping itu, penyebab lainnya adalah adanya tumor prostat.
Adapun sejumlah gejala yang Anda alami di antaranya ialah aliran urine tersendat atau lemah dan merasa tidak tuntas ketika BAK. Untuk mengatasinya, Anda bisa merubah pola hidup jadi lebih sehat dengan membatasi alkohol dan kafein, berolahraga rutin, dan mengelola stres.
Kemudian, Anda juga perlu mengonsumsi obat seperti alpha blocker dan inhibitor 5-alpha reductase sesuai rekomendasi dokter. Bila perlu, dokter akan menyarankan tindakan bedah pada prostat.
Sering buang air kecil tapi tidak sakit? Coba Anda ingat-ingat apakah Anda mengonsumsi obat tertentu. Biasanya, individu yang tengah mengonsumsi obat diuretik akan mengalami keluhan BAK yang terlalu sering.
Obat diuretik berfungsi untuk membantu mengeluarkan garam dan cairan dari dalam tubuh Anda. Biasanya, obat ini diresepkan pada penderita hipertensi, edema paru, gagal ginjal, dan gagal jantung.
Sayangnya, jika Anda diharuskan meminum obat ini, Anda tidak bisa menghindari efek sampingnya, yakni terlalu sering BAK.
Anda mungkin mengenal gangguan ini dengan istilah beser. Artinya, ada keinginan untuk BAK yang sulit Anda kendalikan. Penyebab kontraksi kandung kemih bisa bermacam-macam.
Misalnya, ada batu kandung kemih, perubahan hormon karena menopause, penuaan, atau minum terlalu banyak kafein. Untuk mengatasi keluhan beser ini, Anda bisa melakukan latihan kegel dan membatasi asupan kafein.
Jika Anda sering BAK, muncul rasa terbakar saat kencing, dan air seni yang berwarna merah atau mengandung darah, bisa jadi ini adalah gejala adanya batu ginjal. Penyebab keluhan ini adalah kurangnya asupan minum, tingginya kadar kalsium, obesitas, pertumbuhan kelenjar paratiroid yang tidak normal.
Untuk mengatasi batu ginjal, Anda perlu periksa ke dokter. Dokter akan menentukan apakah Anda cukup mengonsumsi obat-obatan atau perlu melakukan ureteroskopi dan pembedahan.
Meningkatnya frekuensi kencing ternyata juga bisa disebabkan oleh konsumsi minuman berkafein. Studi mengungkap bahwa kafein dapat membuat Anda lebih sering BAK dan meningkatkan gejala nokturia.
Ini karena kafein memiliki sifat diuretik sehingga dapat meningkatkan produksi air seni. Sehingga, keinginan untuk BAK akan meningkat. Untuk mengatasinya, Anda harus membatasi atau bahkan menghindari kopi, teh, minuman bersoda, dan cokelat.
Baca Juga:
Kini, Anda telah paham penyebab sering buang air kecil. Tentu saja keluhan ini sangat mengganggu produktivitas dan juga waktu istirahat Anda. Untuk itu, jangan tunda untuk memeriksakan kondisi Anda ke dokter apalagi jika ada gejala penyerta seperti nyeri atau urine berdarah.
Anda bisa berkonsultasi dengan dokter Spesialis Urologi di Rumah Sakit Royal Progress untuk memperoleh diagnosa dan juga metode pengobatan yang tepat. Dengan begitu, Anda bisa menghindari terjadinya komplikasi yang tidak Anda inginkan.
Segera jadwalkan janji temu dengan mudah melalui website Rumah Sakit Royal Progress sekarang juga!