Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Batu Ginjal: Penyebab, Diagnosa, dan Pengobatan

Batu Ginjal: Penyebab, Diagnosa, dan Pengobatan

18/04/2024

Ketika seseorang menderita sakit batu ginjal, maka akan ada banyak kondisi serius jika tidak tertangani dengan baik. Sebutlah infeksi, komplikasi, dan gagal ginjal.

Lantas, apa yang dimaksud dengan batu ginjal? Apa penyebab batu ginjal? Apakah ada tanda-tandanya? Bagaimana cara pengobatannya?

Simak selengkapnya pada uraian berikut!

Apa itu Batu Ginjal?

Batu ginjal adalah bahan keras seperti kerikil yang tercipta di salah satu atau kedua ginjal Anda berkat adanya kandungan mineral tertentu yang tinggi dalam air seni.

Apabila penderita batu ginjal mendapatkan penanganan yang tepat dari ahli kesehatan, maka sakit ini bisa sembuh dan tidak menyebabkan kerusakan permanen.

Sementara ukuran dan bentuk batu ginjal juga bervariasi. Bisa sekecil butiran pasir atau sebesar kacang polong. Sedangkan permukaannya bisa halus atau kasar dengan warna cokelat atau kuning.

Karena ukurannya bervariasi, butiran kerikil dengan sendirinya akan terbawa keluar bersama urine melewati saluran kemih, baik menyebabkan sedikit atau tanpa rasa sakit.

Sedangkan kerikil besar berpotensi tersangkut di ureter dan menghalangi cairan. Sehingga, terjadi penumpukan cairan yang menyebabkan pembengkakan atau pendarahan.

Bagaimana Batu Ginjal Terbentuk?

Batu ginjal disebabkan oleh adanya sejumlah limbah kimia pembentuk kristal yang tidak terlarut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa batu ginjal penyebabnya adalah adanya zat kimia pembentuk kristal, seperti kalsium, oksalat, asam urat, sistin, dan xantin, dan juga fosfat.

Ketika sampah kimia ini tersedia dalam jumlah banyak, tetapi cairan pelarutnya sedikit maka saat itulah batu mulai tercipta.

Dari yang semula satu elemen kemudian bercampur dengan bahan kimia lain akhirnya membentuk padatan yang lebih besar. Hal ini terjadi jika kerikil tidak larut keluar bersama urine.

Jenis Batu Ginjal

Jenis Batu Ginjal
Jenis Batu Ginjal

Berdasarkan penyebabnya, setidaknya ada empat jenis penyakit batu ginjal, yaitu:

1. Kalsium

Dalam jenis pertama ini termasuk kalsium oksalat dan kalsium fosfat. Jenis ini terbentuk saat kalsium bercampur dengan oksalat atau fosfat.

Namun, kalsium ini didapat dari ekstra kalsium yang sudah tidak diperlukan tulang dan otot sehingga ia masuk ke ginjal dan perlu dikeluarkan bersama urin. Jadi, makanan bukan pemasok kalsium ke ginjal.

Ketika kalsium sudah di ginjal maka ia akan bercampur dengan zat lain untuk membentuk kristal.

2. Asam Urat

Umumnya, jenis ini terbentuk karena ada faktor garis keturunan atau kekeluargaan.

Jenis ini tercipta sebab adanya kandungan purin yang berlebihan dalam urin. Tingginya asupan purin menyebabkan meningginya produksi monosodium urat. Alhasil kondisi ini menciptakan kerikil di ginjal.

Sedangkan, faktor peningkat asam urat dalam urin adalah berlebihan mengkonsumsi ikan, kerang, dan daging, terkhusus jeroan.

3. Struvite

Kemudian, struvite yang memiliki perkembangan cepat. Jadi, batu ginjal ini bisa membesar secara tiba-tiba. Penyebabnya sendiri karena adanya infeksi pada saluran kemih bagian atas.

4. Sistin

Terakhir, sistin yang disebabkan oleh cystinuria. Sebuah keabnormalan yang diturunkan melalui keluarga. Cystinuria sendiri menimbulkan kebocoran asam amino cystine melalui ginjal ke urin.

Faktor Risiko Batu Ginjal

Beberapa kondisi berikut dapat meningkatkan risiko terkena batu ginjal.

1. Keluarga

Apabila dalam famili Anda ada yang memiliki riwayat batu ginjal maka kemungkinan besar Anda juga bisa terkena.

Selain itu, Anda yang mempunyai batu ginjal juga berpotensi mengembangkan penyakit ke orang lain dalam garis keturunan.

2. Dehidrasi

dehidrasi

Asupan cairan yang sedikit juga berpeluang meningkatkan risiko. Selain itu, Anda yang berdomisili di wilayah beriklim panas, kering, dan banyak mengeluarkan keringat juga berpotensi tinggi terkena batu ginjal.

3. Diet

Diet yang Anda jalankan perlu dikaji ulang. Sebab diet sembarangan tanpa pertimbangan ahli nutrisi bisa secara signifikan meningkatkan risiko.

Dengan berlebihan mengonsumsi makanan kaya protein, garam, dan gula bisa meningkatkan kuantitas partikel pembentuk kristal (kalsium) yang masuk ginjal. Alhasil, organ tidak dapat bekerja optimal sebab jumlahnya yang berlebihan dan akhirnya lolos ke ureter.

4. Obesitas

Peningkatan risiko juga memiliki kaitan dengan indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi, ukuran pinggang yang besar, dan obesitas.

5. Sakit Area Pencernaan

Operasi seperti bypass lambung, sakit pada usus seperti kolitis atau crohn, atau diare kronis bisa memicu perubahan kinerja organ dalam mencerna. Yang mana perubahan ini bisa saja memengaruhi absorbsi kalsium dan cairan, meningkatkan kapasitas zat pengkristal dalam urin.

6. Masalah Kesehatan Lain

Kondisi-kondisi seperti ISK berulang, penyakit komorbid sistinuria, pembesaran kelenjar paratiroid, juga asidosis tubulus ginjal mampu menaikkan persentase risiko kena BSK.

7. Konsumsi Obat-Obatan atau Suplemen Khusus

Seperti vitamin C, obat suplesi kesehatan, antasida atau suplemen kalsium, dan obat khusus untuk meredakan sakit kepala sebelah atau depresi mampu meningkatkan risiko.

Diagnosa

diagnosa batu ginjal

Ketika Anda merasa ada yang salah dengan tubuh Anda dan ada potensi terkena batu ginjal, Anda bisa konsultasi ke dokter.

Nantinya, dokter akan meminta Anda menjalani sejumlah tes, seperti:

  • Tes Darah. Untuk mencari tahu seberapa banyak kandungan kalsium atau asam urat dalam darah.
  • Tes Urin. Selain itu, ada tes urin untuk mengetahui seberapa banyak Anda mengeluarkan mineral pembentuk batu atau terlalu sedikit zat pencegah batu.
  • Tes Pencitraan. CT Scan. Kemudian tes CT Scan untuk mengetahui adanya batu ginjal hingga ukuran kecil.
  • USG. USG juga bisa Anda lakukan untuk mengetahui adanya batu ginjal dengan cepat dan gampang.
  • Metode Saring Urin. Terakhir, bisa dengan menyaring urin. Apakah ada batu yang keluar bersama urin.

Pengobatan Batu Ginjal

Perawatan untuk batu ginjal biasanya tergantung pada ukuran, lokasi, dan terbuat dari apa juga tingkat keparahan.

1. Perawatan Tanpa Gejala

Bagi penderita batu ginjal, tapi tidak merasakan tanda-tandanya, Anda bisa mencukupi asupan cairan tubuh, mengonsumsi obat antinyeri sesuai anjuran dokter, dan juga terapi medis.

Salah satu terapinya adalah alpha blocker, terapi untuk melemaskan ureter yang tegang.

2. Perawatan dengan Gejala Parah

ESWL
Gambar Prosedur ESWL

Sementara pengobatan untuk penderita dengan tanda sakit yang parah (batu tidak dapat keluar dengan sendirinya) ada beberapa opsi yang bisa Anda lakukan, seperti:

  • Terapi ESWLAtau extracorporeal shock wave lithotripsy. Sebuah terapi untuk memecah batu menjadi ukuran lebih kecil sehingga bisa keluar bersama urin.
  • Ureteroskopi. Metode ini untuk menemukan kristal dalam batu dengan memanfaatkan alat bernama ureteroscope.
  • Nefrolitotomi percutaneous atau nefrolitotripsi. Operasi untuk mengambil batu ginjal. Selain itu, ada juga operasi untuk pengangkatan kelenjar paratiroid sebagai upaya pencegahan tumbuhnya batu.

Kapan Harus ke Dokter?

Gejala batu ginjal umumnya sebagai berikut:

  • kolik ginjal atau nyeri di pinggang dan perut bagian bawah,
  • air seni keruh, berbau, dan berbusa juga berdarah,
  • nyeri ketika buang air kecil,
  • mual dan muntah,
  • juga demam serta menggigil.

Jika Anda merasakan hal di atas, segeralah ke dokter urologi terdekat untuk mendapatkan diagnosa tepat.

Bagi Anda yang di Sunter, Jakarta Utara Anda bisa melakukan konsultasi terkait batu ginjal dengan dokter Spesialis Bedah Urologi di RS Royal Progress.

Apabila rasa sakitnya sudah tidak tertahankan, Anda bisa langsung menghubungi IGD RS Royal Progress agar lekas mendapat penanganan.

Konsultasi dengan Dokter Spesialis Kami
  • Kidney stones - Diagnosis and treatment - Mayo Clinic
  • Definition & Facts for Kidney Stones - NIDDK
  • Kidney stones - Symptoms, causes, types, and treatment - National Kidney Foundation
Artikel Lainnya

10 Cara Menjaga Kesehatan Paru-Paru agar Tetap Optimal

Paru-paru adalah organ vital yang berperan penting dalam sistem pernapasan dan kesehatan keseluruhan tubuh kita. Dengan semakin meningkatnya polusi udara dan gaya hidup yang kurang sehat, menjaga kesehatan paru-paru menjadi semakin krusial untuk menjaga kualitas hidup yang optimal. Meski dikepung dengan berbagai polusi saat ini, ada beberapa cara menjaga kesehatan paru-paru yang efektif untuk Anda […]
29/11/2024

7 Cara Menurunkan Kreatinin dan Ureum secara Efektif

Kadar kreatinin dan ureum yang tinggi dalam darah sering kali menjadi sinyal adanya gangguan pada fungsi ginjal, yang jika dibiarkan, dapat berujung pada komplikasi kesehatan yang serius. Oleh karena itu, memahami cara menurunkan kreatinin dan ureum secara efektif menjadi hal penting bagi siapa pun yang ingin menjaga keseimbangan tubuh. Dalam artikel ini, Anda akan menemukan […]
28/11/2024

Ureum Tinggi: Penyebab, Gejala, dan Penanganan yang Tepat

Kadar ureum tinggi bisa menjadi tanda peringatan adanya gangguan dalam sistem ekskresi tubuh, khususnya pada fungsi ginjal. Sebagai produk sisa dari metabolisme protein, ureum atau BUN (Blood Urea Nitrogen) nantinya terbuang melalui urine. Namun, ketika kadar ureum meningkat melebihi batas normal, hal ini bisa menunjukkan adanya masalah serius yang berpotensi mengganggu kesehatan secara keseluruhan. Mengapa […]
25/11/2024

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter
LOGO-RUMAH-SAKIT-ROYAL-PROGRESS_resize 2
logo-emergencyterakreditasi

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down