Meningitis adalah penyakit di mana terjadi peradangan pada meninges atau selaput otak, selaput tipis yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang. Masyarakat umum, kerap mengaitkan penyakit ini dengan anak-anak. Namun faktanya, penyakit ini mampu menimpa orang dewasa. Awalnya, gejala meningitis pada orang dewasa terasa seperti gejala flu, sehingga sering kali terabaikan. Kabar buruknya, menurut WHO, meningitis merupakan masalah kesehatan masyarakat global dengan angka kematian yang tinggi, apalagi jika tidak segera ditangani.
Baca Juga
Apa saja gejala meningitis? Ada beberapa gejala utama yang ditimbulkan oleh meningitis, simak penjelasannya sebagai berikut :
Gejala awal meningitis adalah demam tinggi yang muncul tiba-tiba. Suhu tubuh naik dengan cepat, menimbulkan rasa tidak nyaman dan menggigil.
Tanda meningitis selanjutnya, muncul nyeri kepala hebat yang rasanya belum pernah Anda alami. Rasa sakitnya sering kali berdenyut dan bisa sangat menyakitkan, membuat aktivitas sehari-hari menjadi sulit.
Sementara gejala khas meningitis adalah otot leher menegang atau kaku. Kondisi ini membuat penderita kesulitan menundukkan kepala atau memutar leher dan rasa kaku ini bisa sangat menyakitkan.
Sebagian penderita juga mengeluhkan hadirnya mual hingga muntah, yang kondisinya bisa memburuk dan berkelanjutan. Penyebab utama dari gejala ini adalah selaput otak yang meradang memengaruhi kontrol pusat mual yang ada di otak.
Selain itu, penderita mungkin mengalami fotofobia. Ini adalah kondisi di mana tubuh lebih sensitif terhadap cahaya. Dalam keadaan ini, paparan langsung cahaya terang bisa sangat menyakitkan. Efek lainnya akan Anda rasakan adalah mata berair, panas, dan sakit kepala bertambah parah.
Meningitis bisa memengaruhi fungsi otak, menyebabkan kebingungan, disorientasi, dan kesulitan berkonsentrasi. Penderita mungkin merasa linglung atau kesulitan mengingat hal-hal sederhana.
Setiap jenis meningitis mampu menghadirkan gejala yang berbeda. Salah satunya, meningitis bakteri Neisseria meningitidis yang menimbulkan ruam kulit. Ruam akibat meningitis jenis ini termasuk khas. Bintiknya berwarna merah atau ungu dan tidak mudah memudar saat Anda mengusap atau menekannya dengan tangan.
Penderita meningitis juga berpotensi mengalami, terutama jika meningitis akibat infeksi sebagian otak. Kejang juga bisa mengindikasikan parahnya kondisi pasien sehingga memerlukan tindak medis segera.
Pada sebagian penderita meningitis, mereka akan merasakan kantuk (mudah mengantuk atau kantuk berkepanjangan) dan sulit untuk bangun. Tubuh rasanya ingin terus berbaring.
Namun, kondisi ini justru menandakan bahwa infeksi telah menyebar dan memengaruhi fungsi otak secara signifikan sehingga membutuhkan penanganan segera dan agresif agar tidak menimbulkan komplikasi lebih lanjut.
Meningitis stadium akhir menimbulkan kesadaran pasien hilang atau pasien memasuki fase koma. Jika sudah begini, pasien membutuhkan perawatan intensif segera di rumah sakit.
Meningitis berdasarkan tingkat keseriusan penyakitnya terbagi menjadi dua, yaitu tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri, hanya membutuhkan observasi tenaga medis. Lalu terdapat juga Menigitis yang sangat serius hingga dapat menyebabkan kematian.
Agar terhindar dari risiko terkena penyakit ini, baiknya lakukan tindak pencegahan dengan berbagai hal berikut.
Saat ini tersedia sejumlah vaksinasi untuk bakteri yang menyebabkan meningitis, di antaranya Haemophilus influenzae tipe b (Hib), Neisseria meningitidis, dan Streptococcus pneumoniae.
Dengan vaksin ini, sistem imun akan membentuk antibodi yang resisten terhadap bakteri-bakteri terkait. Oleh karena itu, pastikan Anda dan keluarga memperoleh vaksin sesuai jadwal yang direkomendasikan.
Tahukah Anda bahwa meningitis bisa menyebar? Penyebaran penyakit ini bisa terjadi saat Anda berbagi peralatan makan atau minum, juga melalui batuk atau bersin.
Oleh karena itu, hindari bersinggungan dengan penderita meningitis secara langsung dan lama. Contohnya kontak dekat dengan teman yang tinggal satu rumah dengan keluarga penderita meningitis atau satu asrama dengan penderita.
Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet untuk menghindari terinfeksinya penyebab meningitis.
Anda juga bisa mandi setelah dari luar rumah, peternakan, sawah, atau perkebunan untuk menjaga kebersihan. Kebersihan yang baik juga bisa membantu mencegah penyebaran infeksi.
Jaga daya tahan tubuh dengan istirahat yang cukup, rutin berolahraga, dan mengonsumsi makanan sehat dengan banyak buah-buahan segar, sayuran, dan biji-bijian juga hindari rokok dan asap rokok.
Tutupi mulut dan hidung Anda saat Anda perlu batuk atau bersin. Selain menjaga diri sendiri terhindar dari infeksi orang lain, kita juga tidak menyebarkan apabila memiliki meningitis.
Jika Anda sedang hamil, perhatikanlah asupan makanan Anda. Kurangi risiko infeksi listeria dengan memasak daging hingga matang. Kemudian, hindari keju yang terbuat dari susu yang tidak dipasteurisasi. Anda bisa memilih keju yang diberi label jelas dibuat dari susu pasteurisasi.
Apabila Anda mengalami infeksi saluran pernapasan seperti flu atau radang tenggorokan, segera lakukan pengobatan demi meminimalkan risiko meningitis.
Hindari juga berbagi barang pribadi seperti sikat gigi, alat makan, atau handuk dengan orang lain, terutama jika sedang sakit.
Meningitis adalah penyakit yang menyerang kepala. Tanpa penanganan tepat dan cepat, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi berat. Namun, Anda bisa tetap terlindung dari meningitis dengan mengenali gejala meningitis dan menerapkan tindak preventif meningitis pada diri Anda dan orang-orang terdekat.
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, terutama jika disertai dengan demam tinggi dan sakit kepala yang sangat parah, segera konsultasikan dengan dokter Spesialis Saraf di RS Royal Progress untuk mendapat diagnosis dan tindak lanjut pengobatan yang cepat. Dengan begitu, Anda dapat terhindar dari komplikasi serius.