Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Apa itu Operasi Hernia, Resiko, Prosedur, dan Pemulihannya

Apa itu Operasi Hernia, Resiko, Prosedur, dan Pemulihannya

Hernia yang terlalu parah dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, sehingga diperlukan operasi hernia sebagai upaya pengobatan. Selain itu, operasi juga menjadi salah satu jenis pengobatan yang paling efektif dalam kondisi tersebut.Di artikel ini, kami akan membahas bagaimana prosedur operasi hernia, resiko, dan pemulihannya.

Operasi Hernia itu Apa?

Gambar Hernia
Benjolan Hernia

Operasi hernia atau operasi turun berok dilakukan jika benjolan hernia tumbuh menjadi lebih besar sehingga mengganggu aktivitas atau menyebabkan rasa sakit. Ini bisa terjadi pada anak & dewasa yaitu hernia selangkangan dan tali pusat (jika sampai umur 2 tahun belum hilang pada anak).

Prosedur operasi hernia inguinalis pada bayi harus dilakukan, karena merupakan kelainan bawaan lahir yang dapat bertambah buruk dengan berjalannya waktu apabila tidak dilakukan rekonstruksi. Umumnya, tindakan ini akan membutuhkan waktu 1 jam.

Kira-kira, berapa biaya untuk operasi hernia?

Biaya operasi hernia pada tahun 2022 berada di kisaran 30 juta rupiah untuk sekali tindakan. Ini belum termasuk biaya konsultasi ke dokter, biaya obat-obatan, dan biaya pemulihan pasca operasi. Untuk operasi laparoskopi, maka ada biaya tambahan untuk alat, lakukan konsultasi terlebih dahulu untuk detail prosedur dan biayanya.

Prosedur Operasi untuk Hernia

Ada dua nama tindakan operasi hernia, yaitu dengan operasi terbuka atau laparoskopi.

1. Operasi Terbuka

Selama operasi terbuka, ahli bedah akan membuat sayatan sepanjang 4-5 cm di dekat lokasi hernia. Ini dilakukan setelah pasien memperoleh obat bius total (pasien tertidur) atau spinal (pasien terjaga).

Jaringan Sintetis untuk penutup pada operasi hernia
Jaringan Sintetis untuk menutup celah saat operasi hernia

Kemudian, mereka akan merekonstruksi kantung hernia yang menonjol kembali ke perut dan pemasangan mesh/jaringan sintetis. Ini bertujuan agar celah jaringan pada dinding perut tertutup dan diperkuat sehingga hernia tidak kembali kambuh. Setelah selesai, ahli bedah akan menutup sayatan.

Operasi terbuka dapat dilakukan dengan atau tanpa jaring bedah. Operasi terbuka yang menggunakan jahitan tanpa jaring disebut sebagai penutupan primer. Penutupan primer digunakan untuk memperbaiki hernia inguinalis pada bayi, hernia kecil, hernia strangulasi atau infeksi.

2. Laparoskopi (Operasi Lubang Kunci)

Ini adalah teknik yang minimal invasif, tetapi lebih sulit di mana membutuhkan beberapa sayatan kecil di perut tanpa harus memanipulasi jaringan di sekitar benjolan.

Bedah laparoskopi menggunakan kamera kecil dan peralatan bedah mini yang masuk melalui lubang hasil sayatan kecil di perut (pendekatan posterior). Untuk melakukan prosedur ini, pasien harus puasa sebelum operasi selama 6-12 jam.

Namun, pemulihan prosedur laparoskopi lebih cepat dan lebih tidak nyeri juga lebih baik secara estetik. Kebanyakan dapat pulang pada hari yang sama atau sehari setelah operasi dan sembuh total dalam 1-2 minggu.

Sayangnya, tidak semua jenis hernia cocok dengan prosedur operasi laparoskopi. Ahli bedah akan menentukan teknik mana yang terbaik untuk kondisi Anda setelah dilakukan pemeriksaan.

Pemulihan Pasca Operasi Hernia

Setelah operasi, Anda mungkin belum bisa bergerak normal dan merasakan sakit di sekitar lokasi operasi. Ini umumnya terjadi dalam 1-2 minggu. Selain itu, Anda juga harus mengurangi aktivitas berat, mengedan, jongkok dan usahakan untuk tidak mengangkat benda lebih dari 4,5 kilogram.

Dibandingkan operasi laparoskopi, pemulihan pada operasi terbuka secara umum memerlukan waktu lebih lama. Jika pemulihan operasi laparoskopi butuh waktu sekitar satu minggu, operasi terbuka membutuhkan 1-2 minggu.

Selama proses pemulihan, dokter bedah akan meresepkan obat untuk membantu meringankan rasa nyeri dan tidak nyaman. Pastikan untuk mengikuti instruksi dokter bedah dengan hati-hati untuk merawat luka.

Hubungi segera jika Anda melihat tanda-tanda infeksi seperti demam, kemerahan, atau nyeri.

Jika dokter menyarankan untuk menjalani operasi, penting untuk mengetahui potensi risikonya, serta kemungkinan hernia datang kembali. Pastikan Anda mendiskusikan manfaat dan risiko prosedur ini dengan dokter spesialis bedah secara detail sebelum menjalani operasi.

Efek Samping Operasi Hernia

Berdasarkan analisis FDA terhadap laporan efek samping perangkat medis dan literatur ilmiah peer-review, efek samping yang paling umum untuk operasi hernia, yaitu:

  • Timbulnya rasa nyeri
  • Infeksi terhadap jaring atau luka operasi
  • Kekambuhan
  • Pembekuan darah
  • Hubungan abnormal antara organ, pembuluh, atau usus (fistula)
  • Penumpukan cairan di tempat bedah (seroma)

Jika Anda tidak yakin dan memiliki pertanyaan tentang operasi hernia, hubungi dokter bedah untuk mendapatkan informasi dari rekam medis Anda.

Anda bisa datang ke dokter spesialis bedah di RS Royal Progress. Dokter spesialis bedah di rumah sakit ini bisa Anda temui setiap hari mulai dari jam 09.00-18.00 WIB.

Setelah melakukan pemeriksaan, dokter akan menyarankan tindakan yang tepat. Namun, jika gejala sudah parah, besar kemungkinan pembedahan akan dilakukan mengingat ini adalah pengobatan yang paling efektif.

Artikel Lainnya

Rontgen Paru - Prosedur, Manfaat, dan Risiko

Pencitraan seperti rontgen paru-paru memainkan peran penting dalam mengevaluasi paru-paru, baik secara anatomis maupun fungsional. Pencitraan dada ini mempunyai banyak tujuan, mulai dari untuk menegakkan diagnosis, memantau tingkat keparahan penyakit, atau untuk skrining. Apa saja manfaat dan bagaimana prosedur melakukannya? Mari pelajari lebih lanjut dalam pembahasan berikut. Apa Itu Rontgen Paru-Paru? Rontgen paru (rontgen dada […]
06/12/2024

Kanker Paru-Paru: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Menurut WHO, kanker paru-paru merupakan ancaman serius di Indonesia. Pada tahun 2022 saja, melalui Globocan, prevalensi kasusnya sudah mencapai 38 ribu. Berdasarkan data yang sama, kanker paru dan kanker payudara adalah dua penyakit yang sangat mematikan di Indonesia. Meskipun jumlah kasus kanker payudara lebih tinggi, faktanya kanker paru-paru menduduki posisi teratas sebagai penyakit paling mematikan. […]
03/12/2024

Ureum Tinggi: Penyebab, Gejala, dan Penanganan yang Tepat

Kadar ureum tinggi bisa menjadi tanda peringatan adanya gangguan dalam sistem ekskresi tubuh, khususnya pada fungsi ginjal. Sebagai produk sisa dari metabolisme protein, ureum atau BUN (Blood Urea Nitrogen) nantinya terbuang melalui urine. Namun, ketika kadar ureum meningkat melebihi batas normal, hal ini bisa menunjukkan adanya masalah serius yang berpotensi mengganggu kesehatan secara keseluruhan. Mengapa […]
25/11/2024

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter
LOGO-RUMAH-SAKIT-ROYAL-PROGRESS_resize 2
logo-emergencyterakreditasi

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down