Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Tes Alergi: Indikasi, Jenis dan Prosedurnya

Tes Alergi: Indikasi, Jenis dan Prosedurnya

15/03/2024

Potensi alergi bisa muncul pada siapa saja. Solusinya, Anda bisa tes alergi bila ada indikasi, seperti batuk, pilek, muntah, sesak nafas, mata berair dan mengi atau sesak yang berkepanjangan.

Salah satu Ahli dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam UGM mengatakan bahwa alergi adalah reaksi hipersensitif (berlebihan) terhadap sesuatu yang tidak menimbulkan reaksi berlebihan pada orang lain.

Namun, Anda tak boleh panik berlebihan karena tidak semua gejala tersebut akibat alergi. Hanya pemeriksaan dokter dan laboratorium yang bisa pastikan alergi atau bukan.

Poin tulisan ini membahas:

  • Indikasi munculnya alergi
  • Kontraindikasi bagi alergi
  • Jenis-jenis alergi
  • Tes alergi dan prosedurnya
  • Potensi budget tes alergi di fasilitas kesehatan

Yuk, simak pembahasannya satu persatu!

Indikasi Tes Alergi

Bila mengalami beberapa kondisi berikut, Anda perlu segera datang ke dokter untuk memeriksa potensi adanya alergi. Berikut beberapa indikasi gejala alergi, yaitu:

  • Pilekbersin-bersin dan hidung tersumbat
  • Batuk
  • Sesak nafas
  • Muntah
  • Mata berair disertai gatal
  • Mengalami mengi atau bengek

Namun, Anda tidak perlu terlalu panik. Tidak semua gejala tersebut di atas sebab adanya alergi. Gejala di atas berpotensi alergi bila disertai dengan asma, eksim dan punya riwayat alergi sebelumnya. Cek alergi ini penting untuk memastikan Anda bebas dari gangguan alergi.

Kontraindikasi

Sebelum melakukan tes alergi ini, Anda perlu tahu apa saja obat-obatan yang kontradiksi dengan alergi, yaitu; obat maag, obat asma, obat antihistamin, obat antidepresan trisiklik.

Anda dianjurkan berhenti mengonsumsi jenis obat ini. Minimal 10 hari sebelum melakukan tes. Tujuannya untuk memastikan apakah Anda mengalami alergi atau hanya efek samping obat saja.

Jenis-Jenis Alergi yang Sering Muncul

Secara umum, ada 3 jenis alergi, antara lain:

Alergi Obat

Tubuh secara alami punya sistem kekebalan tubuh. Sistem ini sering bereaksi berlebihan terhadap sesuatu yang masuk dalam tubuh. Sering sistem imun ini mendeteksi obat sebagai bahan yang berbahaya.

Obat pemicu alergi antara lain; obat antibiotik, penisillin, pereda nyeri, dan obat kemoterapi untuk kanker.

Alergi Hirup

Disebut juga alergi debu, yaitu alergi yang muncul saat Anda menghirup udara dan alergen ikut masuk di dalamnya. Akibatnya, alergen masuk ke hidung, tenggorokan dan paru-paru. Akibatnya, hidung atau tenggorokan Anda mengalami alergi.

Alergi Saluran Pencernaan

Saluran pencernaan juga tidak luput dari potensi serangan alergi. Salah satu penyebabnya adalah makanan dan obat-obatan. Jenis makanan yang banyak mengandung alergen adalah makanan sejenis seafood, ikan, kerang, kacang-kacangan dan kedelai.

Alergi Kulit

Alergi membuat kulit gatal
Alergi membuat kulit gatal

Kulit bisa mengalami alergi saat ada zat pemicu alergi. Reaksi yang muncul sebab alergi yaitu; muncul ruam, kulit merah, gatal dan bengek berlebihan.

Jenis Tes Alergi dan Prosedurnya

Memastikan cara tes alergi aman itu penting. Anda bisa lakukan tes jenis alerginya. Tes alergi meliputi apa saja? Beberapa jenis tes alergi dan prosedurnya, yaitu sebagai berikut:

Tes Tusuk Kulit

Skin Prick Test
Skin Prick Test

Jenis tes ini punya nama lain, yaitu Skin Prick Test. Tes Bagian kulit menggunakan alkohol. Dokter membersihkan kulit tempat lokasi tes. Umumnya pada bagian bawah lengan dalam. Berikutnya, dokter akan melakukan tes dengan alat bantu berupa alkohol.

Pada bagian lengan ini, dokter memberi tanda khusus agar tidak salah sasaran saat menyuntik. Selanjutnya, dokter meneteskan larutan alergen pada tanda yang telah dibuat sebelumnya. Dokter akan meneteskan beberapa jenis organ yang berbeda pada tiap-tiap tanda tersebut.

Dokter menyuntikkan jarum kecil dengan cepat hingga tidak muncul darah. Tujuannya agar obat bisa masuk dalam kulit tanpa rasa sakit. Dalam beberapa waktu, dokter melakukan pengamatan bagaimana reaksi kulit pasien setelah mendapat suntikan alergen.

Tes Tempel

Jenis tes ini dikenal dengan istilah Patch Test, yaitu tes untuk mendeteksi alergen penyebab iritasi kulit. Alergen tersebut bisa berupa; karet, plastik dan logam.

Sasaran tes tempel adalah kulit. Untuk tes alergi kulit, pada patch test yang sudah ditetapkan, dokter akan menempel perekat-perekat yang berisi 20 hingga 30 alergen pada lengan dan punggung pasien.

Selang dua hari, dokter melepas perekat dan melakukan pemeriksaan intensif. Dokter ada atau tidaknya reaksi alergen pada bagian perekat yang ditempel itu.

Tes Diet Eliminasi

Jenis tes ini bertujuan memeriksa efek alergi terhadap jenis makanan tertentu. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter menyarankan pasien untuk mengurangi jenis makanan yang disinyalir berpotensi menyebabkan alergen.

Dokter terus melakukan pantauan untuk memastikan jenis makanan penyebab reaksi alergi pada pasien.

Tes Kulit Intradermal

Disebut juga dengan intradermal test. Prosedur untuk mengetahui reaksi hipersensitivitas lewat imunoglobulin E (IgE) atas bahan yang diujikan. Dalam tes ini dokter menyuntikkan ekstrak alergen pada kulit dalam jumlah kecil saja.

Cara sederhana ini juga bisa digunakan untuk melakukan pemeriksaan alergi terhadap racun serangga atau adanya antibiotik penisilin.

Tes Darah

Test Alergi IgE Atopy
Test Alergi IgE Atopy

Jenis tes yang sering digunakan adalah tes darah, yaitu dokter memeriksa dan mengambil sampel darah pasien. Sampel darah ini berfungsi untuk mendeteksi tingkat antibodi imunoglobulin E (IgE) sebagai respons atas reaksi alergi pada tubuh seseorang.

Sistem kekebalan tubuh mampu menciptakan antibodi dari protein. Jadi, saat ada alergi yang masuk dalam tubuh, tubuh otomatis memproduksi IgE sebagai jawaban masuknya barang tidak berbahaya.

Estimasi Biaya Tes Alergi

Anda bisa melakukan pemeriksaan tes alergi. Tujuannya untuk memastikan, apakah alergi atau tidak. Banyak tempat yang bisa Anda manfaatkan untuk tes ini, antara lain pelayanan kesehatan; Puskesmas, Rumah Sakit, laboratorium serta klinik.

Layanan kesehatan mematok harga tes alergi atau biaya pemeriksaan tes bervariasi. Tergantung jenis tes apa yang digunakan.

Berapa biaya untuk tes alergi? Secara umum, biaya tes alergi rumah sakit berkisar antara Rp 3.000.000. Tergantung tempat pemeriksaannya. Biaya ini belum termasuk jasa konsultasi dokter dan obat-obatan.

Efek Samping dari Tes Alergi

Potensi risiko yang akan muncul sebab melakukan tes alergi adalah; munculnya benjolan, bengkak, warna kulit merah dan gatal. Kulit kemerah-merahan, pembengkakan dan gatal bisa saja muncul setelah melakukan pemeriksaan. Namun, Anda tidak perlu kuatir karena jarang terjadi reaksi parah setelah melakukan pemeriksaan alergi.

Alergi tidak bisa dipandang sebelah mata, Anda perlu waspada dan hati-hati agar tidak fatal akibatnya. Sering sekali alergi datang tanpa mau kompromi. Bila Anda mengalami indikasi tersebut di atas, Anda dapat melakukan tes alergi di RS Royal Progress. Pada RS Royal Progress tersedia Paket Test paket tes Alergi IgE Atopy 54 panel Alergen dengan harga kompetitif.

Mengalami kondisi darurat dan butuh penanganan cepat? Silakan menghubungi IGD RS Royal Progress. Kami punya dokter spesialis dan fasilitas kesehatan lengkap yang siap bantu mewujudkan kesehatan Anda keluarga.

Artikel Lainnya

10 Cara Menjaga Kesehatan Paru-Paru agar Tetap Optimal

Paru-paru adalah organ vital yang berperan penting dalam sistem pernapasan dan kesehatan keseluruhan tubuh kita. Dengan semakin meningkatnya polusi udara dan gaya hidup yang kurang sehat, menjaga kesehatan paru-paru menjadi semakin krusial untuk menjaga kualitas hidup yang optimal. Meski dikepung dengan berbagai polusi saat ini, ada beberapa cara menjaga kesehatan paru-paru yang efektif untuk Anda […]
29/11/2024

7 Cara Menurunkan Kreatinin dan Ureum secara Efektif

Kadar kreatinin dan ureum yang tinggi dalam darah sering kali menjadi sinyal adanya gangguan pada fungsi ginjal, yang jika dibiarkan, dapat berujung pada komplikasi kesehatan yang serius. Oleh karena itu, memahami cara menurunkan kreatinin dan ureum secara efektif menjadi hal penting bagi siapa pun yang ingin menjaga keseimbangan tubuh. Dalam artikel ini, Anda akan menemukan […]
28/11/2024

Ureum Tinggi: Penyebab, Gejala, dan Penanganan yang Tepat

Kadar ureum tinggi bisa menjadi tanda peringatan adanya gangguan dalam sistem ekskresi tubuh, khususnya pada fungsi ginjal. Sebagai produk sisa dari metabolisme protein, ureum atau BUN (Blood Urea Nitrogen) nantinya terbuang melalui urine. Namun, ketika kadar ureum meningkat melebihi batas normal, hal ini bisa menunjukkan adanya masalah serius yang berpotensi mengganggu kesehatan secara keseluruhan. Mengapa […]
25/11/2024

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter
LOGO-RUMAH-SAKIT-ROYAL-PROGRESS_resize 2
logo-emergencyterakreditasi

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenu