Mungkin Anda pernah mendengar istilah triase IGD. Di setiap rumah sakit, terdapat pelayanan 24 jam untuk pertolongan gawat darurat terhadap pasien dengan kondisi harus segara ditolong. Pelayanan tersebut disebut dengan Instalasi Gawat Darurat (IGD/Emergency). Karena peristiwa kecelakaan atau kondisi darurat yang dialami pasien tidak pernah bisa diprediksi, maka pelayanan gawat darurat seperti IGD ini memang harus dibuka 24 jam agar siap siaga mengobati pasien dengan bantuan pertama agar tidak semakin parah.
Di setiap instalasi gawat darurat, jumlah pasien biasanya sangat banyak terutama jika ada peristiwa bencana alam atau bencana lainnya. Tenaga yang dikerahkan untuk menangani pasien gawat darurat juga tergantung pada kebijakan masing-masing rumah sakit. Namun, tidak semua pasien mendapatkan waktu perawatan yang sama rata.
Baca Juga
Hal ini karena ada pasien yang perawatannya harus diprioritaskan. Penentuan pasien mana yang harus diprioritaskan dilakukan berdasarkan triase IGD. Sehingga jangan heran jika ada pasien dalam IGD yang tidak segera ditangani. Ini dia jenis-jenis trase dalam IGD
Triase hijau merupakan label untuk pasien yang membutuhkan pertolongan pertama akibat luka kecelakaan atau terkena dampak bencana. Umumnya pasien di triase ini kondisi vitalnya masih stabil, bahkan masih bisa berjalan atau melakukan beberapa hal sendiri. Sehingga tidak memerlukan pemeriksaan lebih dalam
Pasien dengan triase hijau tidak begitu diprioritaskan ketika ada pasien lain yang memiliki label triase dengan warna di atas hijau. Bisa dibilang, pasien triase hijau berada di urutan ketiga dalam daftar prioritas penanganan pasien.
Triase IGD berwarna kuning merupakan label untuk pasien yang harus diprioritaskan nomor 2 diantara 4 macam triase. Kondisi pasien di triase kuning ini membutuhkan penanganan cepat namun kondisi pasien tidak parah hingga hilang kesadaran atau kejang-kejang. Pasien masih sadar namun beberapa bagian tubuhnya mengalami luka seperti robek yang butuh segera diobati agar tidak terinfeksi.
Triase merah merupakan label untuk pasien dengan prioritas paling tinggi. Pasien dengan triase merah membutuhkan pertolongan cepat dengan kondisi parah hingga tidak sadar atau kejang-kejang. Contohnya seperti pasien yang mengalami serangan asma, serangan jantung, terkena tembakan, mengalami luka parah di area vital seperti jantung dan kepala, serta jenis luka lain yang bisa berakibat parah jika tidak segera ditangani.
Triase hitam merupakan label bahwa pasien yang masuk ke IGD sudah tidak perlu diprioritaskan lagi. Karena triase hitam ini menandakan bahwa pasien sudah meninggal saat masuk ke IGD, itu sebabnya prioritasnya dialihkan ke pasien lain
Jenis triase IGD ini bisa langsung ditetapkan ketika dokter sudah memeriksa kondisi pasien. Ketika pasien masuk ke dalam ruang IGD, dokter akan melakukan pemeriksaan dasar seperti denyut jantung dan pemeriksaan secara fisik. Biasanya pemeriksaan lebih lanjut untuk menetapkan triase hanya dilakukan pada pasien yang mengalami luka-luka ringan dan bisa mengatasinya secara mandiri. Biasanya ini dilakukan pada pasien yang akan masuk ke triase golongan hijau.
Namun jika pasien yang masuk IGD mengalami luka atau penyakit lain yang sekiranya mengancam nyawa, dokter bisa langsung menetapkan apa triasenya. Misalnya ada pasien tertembak, maka dokter langsung memasukkan pasien tersebut ke golongan merah.
Jika Anda membutuhkan perawatan atau pertolongan darurat, Anda bisa langsung menghubungi agar segera mendapat penanganan yang cepat, tepat dan berkompeten.