Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Waspada Kasus Meningkat! Ini 10 Ciri-Ciri Diabetes di Usia Muda

Waspada Kasus Meningkat! Ini 10 Ciri-Ciri Diabetes di Usia Muda

16/08/2024

Diabetes melitus, penyakit yang dulu dianggap hanya menyerang orang tua, kini semakin sering banyak ditemukan pada kelompok usia muda. Kenapa bisa muncul gejala diabetes di usia muda? Penyebab utamanya ada pada gaya hidup modern yang kurang sehat, faktor genetik, serta gangguan pada fungsi ginjal yang dapat memperburuk kondisi penderita diabetes melitus.

Dengan tingginya kasus, penting bagi Anda untuk memahami ciri-ciri diabetes dan mengenali gejala diabetes di usia muda agar kadar gula darah tetap terkontrol dan tubuh tetap mampu mengubah glukosa menjadi energi secara optimal.

Ciri-Ciri Diabetes di Usia Muda

Menurut laporan dari National Diabetes Audit dan National Paediatric Diabetes Audit, ada 122.780 anak-anak dan dewasa muda di bawah usia 40 tahun yang menderita penyakit diabetes tipe 2; yang mana 1.560 (1,3%-nya) merupakan anak-dewasa muda usia di bawah 19 tahun. Menurut IDAI, terjadi lonjakan prevalensi penderita diabetes tipe 1 sebesar 70 kali lipat pada anak di bawah 18 tahun dari tahun 2010 hingga 2023, dan menjadi kasus terbanyak di Asia Tenggara.

Lalu, seperti apa ciri-ciri diabetes di usia muda? Anda wajib mewaspadai kondisi-kondisi berikut:

1. Sering Buang Air Kecil

Peningkatan frekuensi buang air kecil bahkan mengompol pada anak-anak, terutama di malam hari (nokturia) adalah gejala umum penyakit diabetes. Kondisi ini terjadi karena tubuh berusaha mengeluarkan kelebihan glukosa lewat urine sehingga tubuh bisa kehilangan banyak cairan.

2. Rasa Haus Berlebihan

Gejala diabetes kedua yakni dorongan untuk terus minum atau polidipsia. Jadi, anak muda yang mengalami diabetes sering merasa sangat haus, meski ia telah minum banyak air. Kondisi ini tidak terpengaruh oleh cuaca karena meski cuaca tidak panas atau cenderung sejuk, tubuh tetap memiliki dorongan untuk selalu minum.

3. Kehilangan Berat Badan

Mengalami penurunan berat badan secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas bisa menjadi tanda penyakit diabetes. Hal ini sering terjadi pada penderita diabetes tipe 1 karena tubuh tidak mampu menggunakan glukosa sebagai energi sehingga mulai memecah lemak dan otot.

4. Merasa Lapar Terus-menerus

Penderita diabetes sering merasa sangat lapar (polifagia) karena sel tidak mendapatkan energi yang cukup dari glukosa. Akibatnya, meski asupan makanan sudah tampak cukup, sinyal lapar dari otak tetap muncul.

5. Kelelahan

Kondisi tubuh yang lemas, lemah, atau tidak berenergi secara tidak wajar dan berlangsung terus-menerus juga bagian dari gejala umum diabetes. Gangguan dalam mengubah glukosa menjadi energi membuat sistem kekebalan tubuh dan organ lain tidak bekerja optimal.

6. Penglihatan Kabur

Tingginya kadar gula darah bisa berefek langsung pada tubuh, seperti menyebabkan lensa mata membengkak dan kondisi area mata kering. Tanda-tanda diabetes semakin parah adalah penglihatan yang makin lama menjadi kabur.

7. Luka Lambat Sembuh

Luka atau infeksi yang tidak kunjung sembuh bisa menjadi tanda adanya gangguan pada aliran darah dan proses penyembuhan luka. Pada penderita diabetes, kadar gula darah tinggi dapat menghambat fungsi sel dan sistem kekebalan tubuh.

8. Infeksi Kulit dan Jamur

Penderita diabetes muda sering mengalami infeksi kulit, seperti infeksi jamur di area-area tertentu, bahkan di area selangkangan. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar glukosa dalam darah membuat kulit kehilangan kelembapan yang bisa menjadi tempat berkembang biak yang baik untuk mikroorganisme, khususnya di area-area lembap.

9. Kesemutan atau Mati Rasa

Neuropati diabetik atau kerusakan saraf akibat diabetes bisa menyebabkan kesemutan atau mati rasa di kaki dan tangan. Kondisi ini berkaitan erat dengan gangguan aliran darah dan kadar gula darah yang tidak terkontrol.

10. Kulit gelap pada area lipatan

Kulit tampak lebih gelap dan menebal pada area lipatan sebagai tanda resistensi insulin (acanthosis nigricans). Akantosis nigricans adalah kondisi kulit yang menebal dan menggelap, biasanya muncul di lipatan tubuh seperti leher, ketiak, atau selangkangan. Kondisi ini erat kaitannya dengan resistensi insulin yang sering terjadi pada penderita diabetes tipe 2.

Penyebab Diabetes pada Usia Muda

Diabetes pada anak muda, terutama tipe 2, semakin banyak ditemukan di berbagai negara. Berikut penyebab utama yang sering menjadi faktor risiko menurut sumber internasional:

  • Kegemukan dan Obesitas - Kelebihan berat badan membuat tubuh sulit menggunakan insulin secara efektif, yang disebut resistensi insulin. Ini adalah penyebab utama diabetes tipe 2 pada usia muda.
  • Pola Makan Tinggi Gula dan Lemak - Makanan cepat saji serta minuman manis dapat meningkatkan kadar gula darah dan menambah berat badan, memicu risiko diabetes.
  • Kurangnya Aktivitas Fisik - Sedikit bergerak membuat tubuh kurang membakar energi dan meningkatkan peluang obesitas dan gangguan kadar gula.
  • Faktor Genetik - Riwayat keluarga dengan diabetes meningkatkan kemungkinan seseorang mengidap diabetes meskipun masih muda.
  • Faktor Hormonal dan Lingkungan - Beberapa kondisi kesehatan dan paparan lingkungan, seperti stres atau pola tidur buruk, turut berperan mengganggu metabolisme gula.

Cara Mencegah Diabetes di Usia Muda

Batasi makan makanan manis berlebih
Hindari makanan manis berlebih

Saat ini diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah karena faktor utamanya berupa genetik. Namun sebagian besar diabetes tipe 2 sebenarnya dapat dicegah.

Langkah-langkah berikut bisa membantu mencegah diabetes tipe 2 pada masa kanak-kanak:

1. Pertahankan Berat Badan

Anda wajib mempertahankan BB yang ideal. Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 karena meningkatkan kemungkinan resistensi insulin.

2. Aktif Bergerak

Dengan tetap aktif secara fisik, tubuh akan mengurangi resistensi insulin dan membantu mengatur tekanan darah. Usahakan untuk berolahraga setidaknya 30 menit sehari, seperti berjalan kaki, berlari, atau bersepeda.

3. Batasi Makanan dan Minuman Manis

Mengonsumsi banyak makanan tinggi gula dapat menyebabkan penambahan berat badan dan masalah fungsi insulin. Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi makanan dengan proporsi seimbang yang kaya nutrisi.

Perbanyak konsumsi vitamin, serat, dan protein tanpa lemak berguna untuk menurunkan risiko diabetes tipe 2. Hindari atau minimalisir makanan olahan dan junk food.

4. Pantau Kesehatan secara Berkala

Anda bisa melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk membantu mendeteksi tanda-tanda awal diabetes dan kondisi kesehatan lainnya. Tes gula darah puasa dan HbA1c adalah tes penting untuk memantau kadar glukosa darah. Jika memungkinkan, Anda bisa membeli alat tes gula darah sendiri untuk tes mandiri di rumah.

Ciri-ciri diabetes di usia muda tidak jauh berbeda dengan diabetes pada umumnya. Bedanya, anak muda yang menderita diabetes berada dalam kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera, karena tingginya komplikasi di masa depan, seperti risiko jantung.

Mengenali tanda-tanda diabetes secara dini bisa membantu Anda mengambil langkah pencegahan dalam mengelola kondisi ini dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala diabetes, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter Spesialis Penyakit Dalam di RS Royal Progress. Diagnosis dini dan perawatan yang tepat sangat penting untuk mengelola diabetes dengan efektif juga mencegah terjadinya komplikasi. Dengan demikian, hidup akan jadi lebih sehat dan berkualitas.

FAQ

Apakah kulit kering dan gatal pasti karena diabetes?

Tidak selalu, tapi kulit kering dan gatal yang menetap bisa menjadi salah satu gejala diabetes, terutama bila disertai sering haus dan sering buang air kecil. Sebaiknya periksa gula darah jika keluhan kulit muncul terus-menerus tanpa sebab jelas.

Mengapa orang dengan diabetes mudah terkena infeksi?

Kadar gula darah yang tinggi dapat melemahkan sistem imun sehingga tubuh lebih sulit melawan bakteri, virus, dan jamur. Akibatnya, infeksi kulit, infeksi jamur, atau luka yang sulit sembuh lebih sering terjadi.

Apa perbedaan gejala awal diabetes tipe 1 dan tipe 2?

Diabetes tipe 1 biasanya muncul mendadak dan lebih berat, misalnya cepat turun berat badan, sering haus, dan lemas. Diabetes tipe 2 cenderung perlahan, seperti cepat lelah, sering lapar, atau muncul area kulit yang menggelap di lipatan.

  • Youth-Onset Type 2 Diabetes Consensus Report: Current Status, Challenges, and Priorities - Diabetes Care - American Diabetes Association
  • Long-Term Complications and Mortality in Young-Onset Diabetes - Diabetes Care - American Diabetes Association
  • Diabetes in children and teenagers: Symptoms and diagnosis - MedicalNewsToday
  • Type 2 diabetes in adolescents and young adults - The Lancet Diabetes & Endocrinology

Artikel Lainnya

Konsumsi 15 Makanan Ini untuk Menaikkan Trombosit dengan Cepat

Tugas utama trombosit adalah membantu proses pembekuan darah agar perdarahan cepat berhenti dan mencegah kehilangan darah yang berlebihan. Jumlah trombosit yang normal berkisar antara 150.000 sampai 450.000 per mikroliter darah, dan bila terjadi kekurangan trombosit, risikonya bisa berupa memar mudah, perdarahan gusi, hingga perdarahan organ dalam pada kondisi berat. Jika jumlah trombosit turun, penyebabnya bisa […]
11/12/2025

Panduan Praktis Kadar Asam Urat Normal & Cara Menjaganya

Asam urat normal penting untuk menjaga kesehatan sendi dan mencegah penyakit asam urat atau gout. Memahami kadar asam urat normal dan ciri-ciri jika mulai bermasalah dapat membantu mencegah penyakit asam urat hingga ke komplikasi yang lebih serius. Artikel ini akan membahas defini asam urat secara singkat, kadar asam urat yang normal untuk pria dan wanita dan […]
09/12/2025

Waspada Kolesterol HDL Rendah! Ini Penyebab dan Solusinya

Pernahkah Anda melakukan medical check-up lalu terkejut melihat hasil kadar HDL atau kolesterol "baik" Anda ternyata rendah? Angka ini sering kali diabaikan karena tidak menimbulkan gejala langsung, padahal HDL berperan penting sebagai "pembersih" kolesterol jahat dari pembuluh darah Anda. Kadar kolesterol HDL rendah merupakan salah satu penyebab meningkatnya risiko penyakit jantung. Hipoalfalipoproteinemia merupakan sebutan untuk kondisi kadar kolesterol HDL yang jelas di […]
03/12/2025

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down