Pemberian pertolongan pertama pada cedera lutut harus tepat sesuai dengan jenis cedera yang dialami, sehingga proses pemulihannya lebih cepat. Sebab, setiap jenis cedera memiliki penanganan khususnya masing-masing.
Jika tidak, cedera justru akan semakin parah. Seperti yang kita tahu bahwa cedera pada area lutut memang sangat mengganggu. Terutama jika Anda adalah seorang atlet atau memiliki tuntutan untuk terus aktif bergerak.
Oleh sebab itu, pada artikel kali ini kami akan membahas secara lengkap terkait jenis dan pertolongan pada cedera di area lutut. Simak selengkapnya berikut ini.
Baca Juga
Pada umumnya, kondisi satu ini terjadi karena aktivitas fisik dan kecelakaan. Misalnya saja olahraga yang terlalu berlebihan, terbentur, jatuh, atau bahkan terkilir.
Gejala yang timbul saat area lutut atau dengkul mengalami cedera adalah nyeri, sulit menahan beban, bengkak, dan gerakan jadi tidak stabil. Meski demikian, ternyata jenis dari cedera tersebut cukup beragam.
Berikut ini adalah jenis cedera dengkul yang paling sering dialami oleh masyarakat:
Keseleo atau terkilir merupakan jenis cedera di lutut yang paling umum dan sering terjadi. Khususnya bagi atlet sepak bola, voli, badminton, dan jenis olahraga yang melakukan aktivitas lutut lainnya.
Cedera ini terjadi akibat bagian ligamen pada lutut terkilir. Ligamen sendiri adalah jaringan ikat yang memiliki sifat fleksibel dan lentur. Jaringan ini berfungsi sebagai penghubung antar tulang pada sendi.
Umumya, gejala dari keseleo adalah lutut terasa nyeri saat berjalan, bengkak, warna merah di area yang sedang terkilir. Jika penanganannya tepat, terkilir akan sembuh dengan cepat.
Patah tulang atau fraktur pada area lutut dapat dialami oleh siapa saja. Tapi, yang paling berisiko adalah penderita osteoporosis. Sebab, pada kondisi ini tulang lutut sudah keropos dan sangat mudah untuk patah.
Bagian lutut yang mengalami patah tulang adalah tempurungnya. Penyebab lain selain osteoporosis adalah terjatuh, kecelakaan, cedera olahraga, trauma, dan masih banyak lainnya.
Meniskus merupakan jaringan bantalan pada sendi lutut yang memiliki bentuk seperti huruf C. Fungsi dari bantalan ini adalah untuk menjaga kestabilan struktur tulang dan menghindari gesekan tulang antar tulang sendi.
Selain itu, dengan adanya bantalan tersebut juga pembebanan terhadap lutut lebih merata. Hentakan sendi lutut juga akan teredam.
Jaringan meniskus bisa mengalami cedera. Hal ini menyebabkan lutut terasa nyeri dan sulit bergerak. Penyebabnya bisa dari faktor usia atau karena kecelakaan.
Jenis cedera pada area lutut satu ini akibat dari geser atau lepasnya tulang dari sendi lutut. Sehingga, tulang tidak lagi sejajar seperti seharusnya. Jadi, postur kaki penderitanya tidak terlihat seimban.
Penyebab utama dari kondisi dislokasi adalah karena adanya benturan keras di area lutut. Misalnya saat terjatuh, terpeleset, mengalami kekerasan, dan lain sebagainya.
Beberapa gejala yang paling umum dari dislokasi lutut adalah timbulnya rasa nyeri hebat, bengkak, deformitas, mati rasa di kaki, hingga tidak ada denyut kaki.
Bagi Anda yang sangat sering bergerak, hati-hati mengalami overuse atau penggunaan lutut terlalu berlebihan. Misalnya saja Anda terus beraktivitas tanpa beristirahat dan hal tersebut terjadi secara berulang.
Rasa nyeri yang akan Anda rasakan karena aktivitas berlebihan ini biasanya muncul di bagian lutut atau belakang lutut. Tingkat keparahan sakitnya sangat beragam, tergantung dari seberapa sering Anda menggunakan lutut.
Cara meredakan nyeri karena overuse paling mudah di antara jenis cedera lainnya. Sebab, Anda hanya perlu beristirahat dan mengurangi aktivitas fisik yang menggunakan lutut.
Jenis cedera di lutut berikutnya adalah bursitis. Kondisi ini terjadi karena adanya radang pada jaringan bursa. Penyebabnya bisa karena kecelakaan atau infeksi.
Bursa sendiri adalah jaringan yang menyerupai kantung berisi cairan. Fungsi jaringan ini adalah untuk melindungi bagian luar lutut. Sehingga, Anda bisa bergerak dengan mulus dan lancar.
Seperti namanya, cedera ini menyerang jaringan ACL atau anterior cruciate ligament. ACL sendiri merupakan ligamen yang berfungsi untuk menghubungkan tulang kering dengan tulang paha.
Cedera pada jaringan ACL sangat berisiko untuk atlet karena sering melakukan gerakan dan aktivitas ekstrem. Sehingga, risiko robeknya ACL yang menyebabkan cedera jauh lebih tinggi.
Selain itu, faktor usia dan kecelakaan juga sangat berpengaruh terhadap timbulnya cedera pada area ACL. Pemulihan cedera ini cukup lama dan tergantung dari tingkat keparahannya.
Ketika Anda atau orang sekitar mengalami cedera lutut, pastikan segera melakukan pertolongan pertama yang tepat. Pertolongan pertama ini menjadi langkah penting yang sangat menentukan kondisi cedera.
Jika cedera yang Anda alami ringan, maka cukup lakukan langkah berikut ini:
Jika Anda mengalami cedera pada lutut yang cukup berat dan parah, maka tidak cukup dengan tindakan pertolongan pertama di atas. Sebab, Anda memerlukan tindakan medis yang lebih intensif.
Berikut ini adalah beberapa tindakan medis paling umum untuk mengatasi cedera di area lutut:
Menisektomi adalah prosedur bedah untuk mengangkat sebagian kecil jaringan meniskus yang mengalami cedera pada lutut. Prosedur ini sangat direkomendasikan saat Anda mengalami cedera meniskus yang cukup parah.
Sebab, meniskus yang sudah robek tidak akan kembali normal dengan mudah. Terlebih lagi, jika Anda masih aktif bergerak. Oleh sebab itu, tindakan medis sangat diperlukan.
Saat cedera pada bagian meniskus sudah sangat parah dan rusak total, maka tindakan bedah saja tidak cukup. Anda perlu melakukan transplantasi agar lutut kembali normal dan dapat bergerak dengan nyaman.
Meniskus yang ditransplantasikan biasanya milik orang yang sudah meninggal. Tentunya sudah mengalami prosedur khusus yang legal sebelumnya.
Mikrofraktur merupakan tindakan medis untuk mengatasi cedera tulang rawan di dalam sendi-sendi lutut. Tujuan dari prosedur ini adalah merangsang tumbuhnya kartilago atau tulang rawan baru.
Dengan begitu, cedera dapat teratasi secara total. Hanya saja, dalam proses penyembuhannya Anda perlu menghindari berbagai kegiatan yang berpotensi menyebabkan cedera.
Fisioterapi juga sangat penting dalam menangani cedera medis. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan gerak dan kekuatan lutut saat cedera atau saat proses penyembuhan.
Cedera pada bagian lutut memang sangat menyiksa dan mengganggu berbagai kegiatan. Oleh sebab itu, Anda harus menanganinya dengan tepat dan benar.
Jika kondisi cedera parah dan tidak kunjung sembuh, Anda bisa berkonsultasi dan berobat langsung kepada Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi di Royal Sports Medicine Center. Di Royal Sports Medicine Center, Anda bisa mendapatkan berbagai penanganan medis secara profesional dan tepat. Sehingga, proses penyembuhan cedera lutut jauh lebih cepat dan optimal.
Lalu, Bagi Anda juga sedang dalam masa pemulihan atau memaksimalkan performa lutut, Anda dapat mengunjungi Royal Sports Performance Centre (RSPC) berperan dalam membantu masa pemulihan Anda. Royal Sports Performance Centre memberikan pelayanan yang paripurna, ditangani secara langsung dan terintegrasi oleh Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, Psikolog Olahraga, Physical Therapist, Nutritionist, Spesialis Akupuntur, serta Physiotherapist Olahraga.