Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Radang Amandel: Gejala, Penyebab dan Pengobatannya

Radang Amandel: Gejala, Penyebab dan Pengobatannya

25/09/2025

Tenggorokan sering sakit? Bisa jadi bukan flu biasa, melainkan radang amandel atau tonsilitis. Kondisi ini muncul ketika amandel meradang atau membengkak akibat infeksi.

Bukan hanya pembengkakan amandel, penderita juga akan merasakan nyeri saat menelan, demam, dan napas tersendat. Tanpa terapi adekuat, kondisi ini berpotensi berkembang menjadi komplikasi yang lebih berat.

Lalu, apa sebenarnya radang amandel itu? Bagaimana gejala, penyebab, serta cara mengatasinya dengan tepat? Mari kita bahas tuntas.

Apa Itu Radang Amandel?

Secara harfiah, radang amandel adalah pembengkakan amandel atau dalam istilah medisnya tonsil.

Amandel sendiri merupakan dua organ kecil berbentuk oval di belakang tenggorokan yang berperan sebagai 'garda depan' tubuh untuk menghadang bakteri dan virus yang masuk melalui mulut dan hidung. Namun, ketika 'pertahanan' ini rusak karena infeksi sesuatu, jaringan organ ini bisa memerah, membengkak, terasa sakit, dan menimbulkan gangguan menelan.

Menilik kasusnya, tonsilitis dapat terjadi pada individu di segala kelompok usia, tetapi prevalensi tertinggi terjadi pada populasi anak-anak.

Tonsilitis sendiri bisa bersifat akut (hanya berlangsung beberapa hari hingga dua minggu), berulang, atau kronis jika terjadi dalam jangka panjang.

Gejala Radang Amandel

Inflamasi amandel memiliki beragam gejala. Mulai dari level ringan hingga berat.

Radang amandel dewasa umumnya memunculkan gejala berikut:

  • Sakit tenggorokan berkepanjangan.
  • Disfagia atau kesulitan menelan.
  • Amandel bengkak dan berwarna merah.
  • Muncul lapisan putih atau kuning pada permukaan amandel.
  • Demam hingga menggigil.
  • Bau mulut akibat infeksi (halitosis).
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
  • Suara serak atau perubahan nada suara.
  • Sakit telinga.
  • Sakit kepala.
  • Sakit perut.
  • Batuk
  • Leher kaku atau nyeri area leher dan rahang.

Sementara gejala amandel pada anak-anak bisa kombinasi di atas dengan hal berikut:

  • Anak rewel.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Gangguan pencernaan hingga muntah.
  • Air liur berlebih hingga sering ngeces.

Apabila kondisi di atas terjadi hingga lebih dari seminggu atau disertai obstruksi jalan napas dan susah membuka mulut, segera cari bantuan medis.

Penyebab Radang Amandel

Gambar Radang Amandel - Tonsilitis
Gambar Radang Amandel - Tonsilitis

Tenggorokan sakit tidak berarti selalu radang amandel. Pembengkakan amandel sendiri bisa terjadi karena:

1. Infeksi Virus

Virus-virus berikut bisa menyebabkan pembengkakan amandel:

  • Flu (influenza)
  • Rhinovirus
  • Adenovirus
  • Enterovirus
  • Rubella
  • Cytomegalovirus
  • Measles virus
  • Herpes simplex
  • Epstein-Barr (EBV adalah penyebab mononukleosis atau penyakit 'ciuman')

Serangan virus umumnya menyebabkan gejala tonsilitis ringan yang mirip flu, seperti nyeri tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek, dan batuk.

Namun, berbeda dengan infeksi EBV, serangan virus ini bisa mengakibatkan inflamasi amandel parah, demam tinggi, dan kelelahan ekstrem.

2. Infeksi Bakteri

Infeksi bakteri menyumbang sekitar 15-30% kasus radang amandel. Kasus tonsilitis ini umumnya disebabkan oleh Streptococcus pyogenes. Ini adalah bakteri yang sama dengan penyebab sakit tenggorokan streptokokus.

Meskipun radang amandel tidak selalu menular, kuman penyebabnya bisa dengan mudah berpindah dari satu individu ke individu lain, terutama melalui udara (batuk dan bersin) atau makan dan minum menggunakan alat yang sama.

Gejala tonsilitis bakteri umumnya lebih berat, seperti demam, nyeri tenggorokan hingga sulit menelan, bau mulut, hingga pembengkakan kelenjar getah bening.

Faktor Risiko

Tidak semua orang memiliki risiko yang sama. Ada kelompok tertentu yang tingkat kerentanannya tinggi karena beberapa hal, seperti:

1. Usia Muda

Anak-anak dan remaja menjadi kelompok usia yang paling sering mengalami radang amandel. Salah satu alasannya adalah karena peran amandel dalam sistem imun tubuh masih aktif sebelum masa pubertas. Setelah remaja, fungsi amandel mulai berkurang sehingga risiko peradangan pun menurun.

2. Paparan Kuman

Anak-anak usia sekolah sering berada di lingkungan ramai, seperti kelas, lapangan, atau tempat bermain yang memudahkan penyebaran kuman penyebab infeksi virus maupun bakteri.

3. Kebiasaan Kurang Higienis

Risiko tertular infeksi meningkat bila Anda mengabaikan kebersihan, misalnya jarang mencuci tangan atau memakai alat makan dan minum secara bergantian di peralatan sama. Untuk mencegahnya, penting selalu menjaga kebersihan diri serta lingkungan sekitar.

4. Riwayat Infeksi Berulang

Orang yang mudah sakit tenggorokan atau infeksi saluran pernapasan atas juga berisiko tinggi terjangkit radang amandel.

Menariknya, radang amandel bisa tetap muncul meski Anda sudah menjalani operasi pengangkatan amandel. Hal ini karena ada berbagai faktor lain yang dapat menjadi pemicu infeksi.

Cara Mendiagnosis Radang Amandel

Untuk memastikan pasien benar-benar menderita radang amandel, dokter akan mengevaluasi kondisi melalui sejumlah pemeriksaan.

  1. Pertama, dokter biasanya memeriksa kondisi tenggorokan secara langsung dan menanyakan gejala yang Anda rasakan.
  2. Jika diperlukan, dokter dapat mengambil usap tenggorokan (throat swab) untuk menentukan penyebab infeksi. Hasil pemeriksaan ini biasanya keluar dalam beberapa hari.
  3. Pada kasus radang amandel yang cukup berat, terkhusus untuk penderita remaja atau orang dewasa, dokter juga bisa menyarankan tes darah untuk memeriksa kemungkinan adanya mononukleosis (glandular fever).

Dengan diagnosis yang akurat, dokter dapat merancang terapi medis paling sesuai. Mulai dari perawatan di rumah, pemberian obat, hingga tindakan medis lanjutan bila dibutuhkan.

Pengobatan Radang Amandel

Tidak semua kasus radang amandel memerlukan tindakan medis besar. Penanganannya akan disesuaikan dengan sumber infeksi serta tingkat keparahan gejala.

Tonsilitis bakteri sering kali lebih parah dan membutuhkan pengobatan dengan antibiotik, sementara tonsilitis virus biasanya membaik secara alami dengan bantuan perawatan suportif.

1. Pengobatan di Rumah

Inilah panduan perawatan di rumah sesuai arahan dokter.

  • Istirahat cukup agar tubuh lebih cepat pulih.
  • Cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan banyak minum air hangat. Selain antisipasi dehidrasi, suhu hangatnya mampu mengurangi nyeri tenggorokan.
  • Kumur air garam hangat untuk mengurangi rasa sakit.
  • Konsumsi makanan lunak agar lebih mudah ditelan.
  • Hindari asap rokok dan udara kotor yang dapat memperparah iritasi tenggorokan.

2. Obat-obatan

Selain perawatan mandiri, dokter biasanya melengkapi penanganan dengan obat-obatan yang berfungsi meredakan gejala sekaligus mengatasi infeksi.

Obat tersebut antara lain:

  • Obat antinyeri dan demam, seperti paracetamol atau ibuprofen untuk meminimalkan rasa sakit tenggorokan dan menurunkan demam.
  • Pada tonsilitis bakteri, Anda mungkin menambahkan antibiotik. Namun, obat ini harus diminum sesuai dosis dan aturan pakai dokter. Karena penggunaan antibiotik sembarangan dapat menimbulkan resistensi dan mengurangi efektivitas pengobatan di masa depan.

3. Tindakan Medis: Tonsilektomi

Pada kasus radang amandel berulang, kronis, atau menimbulkan komplikasi serius, dokter bisa menyarankan operasi pengangkatan amandel (tonsilektomi). Prosedur ini relatif aman dan biasanya pasien sudah pulih dalam waktu 1-2 minggu setelah pembedahan.

Beberapa indikasi pembedahan ini, yaitu:

  • Amandel meradang lebih dari 5-7 kali dalam setahun.
  • Radang tidak merespons pengobatan.
  • Amandel berukuran besar hingga mengganggu pernapasan atau menelan.

Komplikasi Radang Amandel Bila Tidak Ditangani

Apabila tidak ditatalaksana secara adekuat, tonsilitis berisiko berkembang menjadi komplikasi serius.

Infeksi bisa mengakibatkan nanah menumpuk di sekitar amandel (abses peritonsil) sehingga merangsang rasa sakit hebat. Selain itu, amandel yang membesar dapat menyumbat saluran napas dan mengganggu pernapasan.

Bahkan infeksi bakteri Streptococcus pyogenes berpotensi menjalar ke organ lain dan memicu demam rematik atau gangguan ginjal. Karena itu, jangan remehkan radang amandel yang sering kambuh atau berkepanjangan.

Penanganan medis sejak dini sangat penting untuk mencegah risiko komplikasi.

Pencegahan Radang Amandel

Penerapan langkah-langkah preventif sederhana berikut terbukti dapat menurunkan risiko inflamasi amandel dan menjaga kesehatan tenggorokan, yaitu:

  • Rajin mencuci tangan dengan sabun untuk mengurangi risiko tertular kuman penyebab infeksi.
  • Hindari berbagi alat makan atau minum dengan orang lain, terutama di lingkungan ramai.
  • Jaga kebersihan lingkungan agar paparan kuman berkurang.
  • Konsumsi makanan bergizi, perbanyak buah dan sayuran untuk memperkuat daya tahan tubuh.
  • Istirahat cukup agar sistem kekebalan tubuh tetap optimal dalam melawan infeksi.

Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana ini, Anda dapat meminimalkan risiko terkena radang amandel, sekaligus menjaga kesehatan tenggorokan.

Radang amandel mungkin tampak ringan, tetapi jika sering kambuh atau Anda biarkan tanpa penanganan, risiko komplikasi bisa meningkat. Mengenali gejala sejak awal dan menindaklanjutinya dengan pengobatan yang tepat sangatlah penting. Selain memastikan langkah pengobatan lebih akurat, tindak lanjut pengobatan juga memastikan peluang sembuh lebih cepat.

Jangan tunggu radang amandel parah! Segera konsultasikan ke RS Royal Progress untuk pemeriksaan dan penanganan profesional dari dokter spesialis THT-BKL terpercaya.

FAQ Radang Amandel - Tonsilitis

Apakah radang amandel bisa menular?

Ya, radang amandel bisa menular terutama bila disebabkan oleh virus atau bakteri. Penularan biasanya melalui percikan air liur (droplet) saat batuk, bersin, atau berbagi alat makan dan minum.

Apa bedanya radang tenggorokan biasa dengan radang amandel?

Radang tenggorokan biasa (faringitis) umumnya hanya melibatkan jaringan faring, sedangkan radang amandel (tonsilitis) terlihat dengan pembengkakan/kemerahan tonsil, kadang ada bercak putih/kuning di permukaannya.

Apakah operasi amandel memengaruhi sistem kekebalan tubuh?

Amandel berfungsi sebagai sistem pertahanan awal (imun), tetapi setelah pengangkatan (tonsilektomi), sistem imun tubuh tetap dapat bekerja efektif karena dibantu oleh organ limfoid lain seperti kelenjar getah bening.

Apakah radang amandel bisa dicegah dengan vaksin?

Tidak ada vaksin khusus untuk mencegah tonsilitis. Namun, vaksin flu, campak, atau difteri dapat mengurangi risiko beberapa infeksi virus/bakteri penyebab peradangan amandel.

Kapan harus segera ke dokter?

Segera periksa medis bila:

  • Sakit tenggorokan lebih dari 1 minggu
  • Susah menelan hingga tidak bisa makan/minum
  • Sulit bernapas atau mendengkur parah
  • Demam tinggi tak kunjung turun
  • Nyeri terlokalisasi pada satu sisi tenggorokan disertai pembengkakan (indikasi abses peritonsil)

  • Tonsillitis - Swollen Tonsils - Symptoms - familydoctor.org
  • PNPK 2018 - Tata Laksana Tonsilitis - Kemenkes
  • Adult Tonsillitis: Symptoms, Causes, Treatment, and More - Healthline
  • Tonsillitis - StatPearls - NCBI Bookshelf
  • Tonsillitis: Symptoms, Causes, Treatments, Surgery, and Remedies - WebMD
  • Tonsillitis - NHS
  • Tonsillitis - NHS inform
  • Tonsillitis - Symptoms & Causes Mayo Clinic
  • Guidelines on Tonsillectomy - American Academy of Otolaryngology - Head and Neck Surgery (AAO-HNS)
  • Group A Strep - Sore Throat - Centers for Disease Control and Prevention (CDC)
Artikel Lainnya

Mengenal Sinusitis, Peradangan pada Jaringan Sinus

Pernahkah Anda mengalami pilek, hidung mampet, yang disertai nyeri di sekitar mata atau dahi? Mungkin Anda mengira ini adalah gejala influenza biasa. Tapi, jika keluhan ini tak kunjung membaik dan sering kambuh, bisa jadi Anda tengah menderita sinusitis. Banyak yang menganggap keluhan tersebut sebagai flu atau reaksi alergi biasa. Padahal sinusitis memerlukan penanganan yang berbeda […]
01/08/2025

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down