Pada tahun 2013, The Multiple Sclerosis International Federation (MSIF) melaporkan bahwa prevalensi multiple sclerosis meningkat dari 2,1 juta pada tahun 2008 menjadi 2,3 juta pada tahun 2013. Di Indonesia, meskipun penyakit ini masih dianggap langka, namun jumlahnya mulai meningkat secara bertahap dalam beberapa tahun terakhir.
Temuan ini menunjukkan bahwa penderita multiple sclerosis di Indonesia tidaklah terlalu banyak. Akan tetapi, mengingat risikonya yang fatal, Anda perlu memahami seperti apa penyakit ini, penyebab, dan gejalanya, sehingga bisa melakukan tindakan preventif maupun penanganan yang tepat.
Multiple sclerosis adalah penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf pusat, terutama otak dan sumsum tulang belakang. Pada multiple sclerosis, sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang mielin, selubung lemak yang melindungi dan mengisolasi serabut saraf.
Kerusakan mielin ini mengacaukan transmisi sinyal saraf ke seluruh tubuh, sehingga menyebabkan beragam gejala neurologis. Sehingga, jika tidak ditangani dengan seksama, bisa berakibat fatal.
Hal tersebut bermula dari lesi pada batang otak yang mengacaukan fungsi vital seperti pernapasan dan detak jantung, yang bisa mengakibatkan kematian mendadak.
Bahkan, multiple sclerosis dalam jangka panjang bisa mengakibatkan terkait imobilitas yang berisiko tinggi untuk terkena pneumonia aspirasi, yaitu infeksi paru-paru akibat terhirupnya makanan atau minuman. Ini sebabnya, terkena penyakit ini bisa jadi sangat fatal.
Sebenarnya kenapa multiple sclerosis bisa terjadi? Di bawah ini ada beberapa faktor yang membuat multiple sclerosis bisa terjadi.
Pada pengidap multiple sclerosis, sistem kekebalan tubuh mereka keliru mengidentifikasi mielin sebagai zat asing yang berbahaya. Sehingga, jadi radang dan mengakibatkan kerusakan pada sel-sel yang memproduksinya.
Penyebab lainnya yakni sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap infeksi virus atau zat lain yang mirip dengan mielin. Nah, reaksi tersebut mengakibatkan sistem kekebalan tubuh menyerang mielin secara keliru, lantaran menganggapnya sebagai bagian dari infeksi atau zat berbahaya.
Faktor genetik juga berperan dalam perkembangan multiple sclerosis. Lantaran, individu dengan gen tertentu bisa jadi lebih rentan terhadap kesalahan sistem kekebalan tubuh atau reaksi silang.
Siapa yang berpotensi terkena multiple sclerosis? Berikut adalah beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko pada individu untuk terkena multiple sclerosis:
Sebagai catatan, memiliki faktor risiko tinggi tidak berarti Anda pasti akan terkena multiple sclerosis. Jika Anda khawatir tentang risiko multiple sclerosis, konsultasikan dengan dokter Anda. Tenaga medis profesional akan menilai risiko Anda dan memberikan informasi lebih lanjut tentang cara untuk menjaga kesehatan Anda.
Gejala-gejala ini bisa bervariasi dalam tingkat keparahan dan frekuensinya dari orang ke orang. Selain itu, beberapa pertanda mungkin bersifat sementara, atau mungkin permanen.
Simak list berikut untuk mengenali gejalanya:
Multiple sclerosis diagnosis jadi proses yang kompleks lantaran tandanya bisa bervariasi dan menyerupai kondisi medis lainnya. Sebagai pengetahuan, berikut ini langkah-langkah umum yang biasanya dilakukan dalam proses diagnosis multiple sclerosis.
Pada pemeriksaan awal, dokter akan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik, seperti:
Setelah melakukan pemeriksaan awal, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:
Dokter akan mendiagnosis multiple sclerosis berdasarkan kombinasi faktor, termasuk:
Tujuan pengobatan multiple sclerosis ialah untuk mengendalikan gejala, memperlambat perkembangan penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup. Penting untuk dicatat bahwa belum ada obat untuk multiple sclerosis hingga bisa sembuh dari multiple sclerosis secara total.
DMTs dirancang untuk memperlambat perkembangan penyakit dan mengurangi frekuensi kambuhnya. Beberapa jenis DMTs yang umum dipakai dokter untuk mengobati multiple sclerosis antara lain:
Obat ini bekerja dengan mengurangi peradangan pada saraf. Kortikosteroid biasanya diberikan dalam dosis tinggi untuk waktu yang singkat.
Obat-obatan ini digunakan untuk mengobati gejala spesifik multiple sclerosis, seperti:
Sesi ini meningkatkan kekuatan, mobilitas, keseimbangan, dan koordinasi. Lantaran, seorang fisioterapis membuat program latihan khusus berdasarkan kebutuhan Anda.
Ini terpakai agar Anda bisa mempelajari cara mengatasi tantangan sehari-hari yang terkait dengan multiple sclerosis. Jadi, terapis okupasi menginstruksikan Anda untuk beradaptasi di rumah dan tempat kerja Anda, serta mempelajari cara memakai alat bantu dan teknologi bantu.
Pada sesi ini sangat terpakai agar Anda bisa mengatasi stres, kecemasan, dan depresi yang mungkin Anda alami sebagai akibat dari multiple sclerosis.
Penting untuk dicatat bahwa pengobatan multiple sclerosis harus disesuaikan dengan kebutuhan individu setiap orang. Tidak ada obat yang cocok untuk semua orang, dan mungkin perlu beberapa waktu untuk menemukan kombinasi obat dan terapi yang tepat untuk Anda.
Segera konsultasikan dengan Dokter Spesialis Saraf di RS Royal Progress untuk memperoleh diagnosis dan penanganan yang tepat dalam menangani multiple sclerosis.
Jangan biarkan multiple sclerosis mengendalikan hidup Anda. Ambil langkah pertama untuk memperoleh penanganan yang tepat dengan berkonsultasi di RS Royal Progress. Dalam kondisi emergency, hubungi IGD 24 Jam RS Royal Progress di 08190 6511 008.